tag:blogger.com,1999:blog-87202101168488887382024-02-07T10:39:57.728+07:00Islam it's my liveSyiar Agama Islam Melalui Blogmassihabhttp://www.blogger.com/profile/13467198501090181810noreply@blogger.comBlogger356125tag:blogger.com,1999:blog-8720210116848888738.post-89104975516243221592011-12-26T11:29:00.002+07:002011-12-26T11:29:50.960+07:00Akankah Amalku Di Terima ?<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><span class="content">Beramal shalih memang penting karena merupakan konsekuensi dari keimanan seseorang. Namun yang tak kalah penting adalah mengetahui persyaratan agar amal tersebut diterima di sisi Allah. Jangan sampai ibadah yang kita lakukan justru membuat Allah murka karena tidak memenuhi syarat yang Allah dan Rasul-Nya tetapkan. <br />
<br />
Dalam mengarungi lautan hidup ini, banyak duri dan kerikil yang harus kita singkirkan satu demi satu. Demikianlah sunnatullah yang berlaku pada hidup setiap orang. Di antara manusia ada yang berhasil menyingkirkan duri dan kerikil itu sehingga selamat di dunia dan di akhirat. Namun banyak yang tidak mampu menyingkirkannya sehingga harus terkapar dalam kubang kegagalan di dunia dan akhirat. <br />
<br />
Kerikil dan duri-duri hidup memang telalu banyak. Maka, untuk menyingkirkannya membutuhkan waktu yang sangat panjang dan pengorbanan yang tidak sedikit. Kita takut kalau seandainya kegagalan hidup itu berakhir dengan murka dan neraka Allah Subhanahuwata'ala. Akankah kita bisa menyelamatkan diri lagi, sementara kesempatan sudah tidak ada? Dan akankah ada yang merasa kasihan kepada kita padahal setiap orang bernasib sama? <br />
<br />
Sebelum semua itu terjadi, kini kesempatan bagi kita untuk menjawabnya dan berusaha menyingkirkan duri dan kerikil hidup tersebut. Tidak ada cara yang terbaik kecuali harus kembali kepada agama kita dan menempuh bimbingan Allah Subhanahuwata'ala dan Rasul-Nya. Allah Subhanahuwata'ala telah menjelaskan di dalam Al Qur’an bahwa satu-satunya jalan itu adalah dengan beriman dan beramal kebajikan. Allah berfirman: <br />
“Demi masa. Sesungguhnya manusia berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan beramal shaleh, dan orang-orang yang saling menasehati dalam kebaikan dan saling menasehati dalam kesabaran.” (Al ’Ashr: 1-3) <br />
<br />
Sumpah Allah Subhanahuwata'ala dengan masa menunjukkan bahwa waktu bagi manusia sangat berharga. Dengan waktu seseorang bisa memupuk iman dan memperkaya diri dengan amal shaleh. Dan dengan waktu pula seseorang bisa terjerumus dalam perkara-perkara yang di murkai Allah Subhanahuwata'ala. Empat perkara yang disebutkan oleh Allah Subhanahuwata'ala di dalam ayat ini merupakan tanda kebahagiaan, kemenangan, dan keberhasilan seseorang di dunia dan di akhirat. <br />
<br />
Keempat perkara inilah yang harus dimiliki dan diketahui oleh setiap orang ketika harus bertarung dengan kuatnya badai kehidupan. Sebagaimana disebutkan Syaikh Muhammad Abdul Wahab dalam kitabnya Al Ushulu Ats Tsalasah dan Ibnu Qoyyim dalam Zadul Ma’ad (3/10), keempat perkara tersebut merupakan kiat untuk menyelamatkan diri dari hawa nafsu dan melawannya ketika kita dipaksa terjerumus ke dalam kesesatan. <br />
<br />
Iman Adalah Ucapan dan Perbuatan <br />
<br />
Mengucapkan “Saya beriman”, memang sangat mudah dan ringan di mulut. Akan tetapi bukan hanya sekedar itu kemudian orang telah sempurna imannya. Ketika memproklamirkan dirinya beriman, maka seseorang memiliki konsekuensi yang harus dijalankan dan ujian yang harus diterima, yaitu kesiapan untuk melaksanakan segala apa yang diperintahkan Allah dan Rasul-Nya baik berat atau ringan, disukai atau tidak disukai. <br />
<br />
Konsekuensi iman ini pun banyak macamnya. Kesiapan menundukkan hawa nafsu dan mengekangnya untuk selalu berada di atas ridha Allah termasuk konsekuensi iman. Mengutamakan apa yang ada di sisi Allah dan menyingkirkan segala sesuatu yang akan menghalangi kita dari jalan Allah juga konsekuensi iman. Demikian juga dengan memperbudak diri di hadapan Allah dengan segala unsur pengagungan dan kecintaan. <br />
<br />
Mengamalkan seluruh syariat Allah juga merupakan konsekuensi iman. Menerima apa yang diberitakan oleh Allah dan Rasulullah Sholallohualaihiwasallam tentang perkara-perkara gaib dan apa yang akan terjadi di umat beliau merupakan konsekuensi iman. Meninggalkan segala apa yang dilarang Allah dan Rasulullah Sholallohualaihiwasallam juga merupakan konsekuensi iman. Memuliakan orang-orang yang melaksanakan syari’at Allah, mencintai dan membela mereka, merupakan konsekuensi iman. Dan kesiapan untuk menerima segala ujian dan cobaan dalam mewujudkan keimanan tersebut merupakan konsekuensi dari iman itu sendiri. <br />
<br />
Allah berfirman di dalam Al Qur’an: <br />
“Alif lam mim. Apakah manusia itu menyangka bahwa mereka dibiarkan untuk mengatakan kami telah beriman lalu mereka tidak diuji. Dan sungguh kami telah menguji orang-orang sebelum mereka agar Kami benar-benar mengetahui siapakah di antara mereka yang benar-benar beriman dan agar Kami mengetahui siapakah di antara mereka yang berdusta.” (Al Ankabut: 1-3) <br />
<br />
Imam As Sa’dy dalam tafsir ayat ini mengatakan: ”Allah telah memberitakan di dalam ayat ini tentang kesempurnaan hikmah-Nya. Termasuk dari hikmah-Nya bahwa setiap orang yang mengatakan “aku beriman” dan mengaku pada dirinya keimanan, tidak dibiarkan berada dalam satu keadaan saja, selamat dari segala bentuk fitnah dan ujian dan tidak ada yang akan mengganggu keimanannya. Karena kalau seandainya perkara keimanan itu demikian (tidak ada ujian dan gangguan dalam keimanannya), niscaya tidak bisa dibedakan mana yang benar-benar beriman dan siapa yang berpura-pura, serta tidak akan bisa dibedakan antara yang benar dan yang salah.” <br />
<br />
Rasulullah Sholallohualaihiwasallam bersabda: <br />
“Orang yang paling keras cobaannya adalah para nabi kemudian setelah mereka kemudian setelah mereka” (HR. Imam Tirmidzi dari sahabat Abu Sa’id Al Khudri dan Sa’ad bin Abi Waqqas Radhiyallahu ‘Anhuma dishahihkan oleh Syaikh Al Albani rahimahullah dalam Shahihul Jami’ no.992 dan 993) <br />
<br />
Ringkasnya, iman adalah ucapan dan perbuatan. Yaitu, mengucapkan dengan lisan serta beramal dengan hati dan anggota badan. Dan memiliki konsekuensi yang harus diwujudkan dalam kehidupan, yaitu amal. <br />
<br />
Amal <br />
Amal merupakan konsekuensi iman dan memiliki nilai yang sangat positif dalam menghadapi tantangan hidup dan segala fitnah yang ada di dalamnya. Terlebih jika seseorang menginginkan kebahagiaan hidup yang hakiki. Allah Subhanahuwata'ala telah menjelaskan hal yang demikian itu di dalam Al Qur’an: <br />
“Bersegeralah kalian menuju pengampunan Rabb kalian dan kepada surga yang seluas langit dan bumi yang telah dijanjikan bagi orang-orang yang bertakwa kepada Allah.” (Ali Imran:133) <br />
<br />
Imam As Sa’dy mengatakan dalam tafsirnya halaman 115: “Kemudian Allah Subhanahuwata'ala memerintahkan untuk bersegera menuju ampunan-Nya dan menuju surga seluas langit dan bumi. Lalu bagaimana dengan panjangnya yang telah dijanjikan oleh Allah Subhanahuwata'ala kepada orang-orang yang bertakwa, merekalah yang pantas menjadi penduduknya dan amalan ketakwaan itu akan menyampaikan kepada surga.” <br />
<br />
Jelas melalui ayat ini, Allah Subhanahuwata'ala menyeru hamba-hamba-Nya untuk bersegera menuju amal kebajikan dan mendapatkan kedekatan di sisi Allah, serta bersegera pula berusaha untuk mendapatkan surga-Nya. Lihat Bahjatun Nadzirin 1/169 <br />
<br />
Allah berfirman: <br />
“Berlomba-lombalah kalian dalam kebajikan” (Al Baqarah: 148) <br />
<br />
Dalam tafsirnya halaman 55, Imam As Sa’dy mengatakan: “Perintah berlomba-lomba dalam kebajikan merupakan perintah tambahan dalam melaksanakan kebajikan, karena berlomba-lomba mencakup mengerjakan perintah tersebut dengan sesempurna mungkin dan melaksanakannya dalam segala keadaan dan bersegera kepadanya. Barang siapa yang berlomba-lomba dalam kebaikan di dunia, maka dia akan menjadi orang pertama yang masuk ke dalam surga kelak pada hari kiamat dan merekalah orang yang paling tinggi kedudukannya.” <br />
<br />
Dalam ayat ini, Allah dengan jelas memerintahkan hamba-hamba-Nya untuk segera dan berlomba-lomba dalam amal shalih. Rasulullah Sholallohualaihiwasallam bersabda: <br />
“Bersegeralah kalian menuju amal shaleh karena akan terjadi fitnah-fitnah seperti potongan gelapnya malam, di mana seorang mukmin bila berada di waktu pagi dalam keadaan beriman maka di sore harinya menjadi kafir dan jika di sore hari dia beriman maka di pagi harinya dia menjadi kafir dan dia melelang agamanya dengan harta benda dunia.” (Shahih, HR Muslim no.117 dan Tirmidzi) <br />
<br />
Dalam hadits ini terdapat banyak pelajaran, di antaranya kewajiban berpegang dengan agama Allah dan bersegera untuk beramal shaleh sebelum datang hal-hal yang akan menghalangi darinya. Fitnah di akhir jaman akan datang silih berganti dan ketika berakhir dari satu fitnah muncul lagi fitnah yang lain. Lihat Bahjatun Nadzirin 1/170 <br />
Karena kedudukan amal dalam kehidupan begitu besar dan mulia, maka Allah Subhanahuwata'ala memerintahkan kita untuk meminta segala apa yang kita butuhkan dengan amal shaleh. Allah berfirman di dalam Al Quran: <br />
<br />
“Hai orang-orang yang beriman, mintalah tolong (kepada Allah) dengan penuh kesabaran dan shalat. Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang bersabar.” (Al Baqarah:153) <br />
<br />
Lalu, kalau kita telah beramal dengan penuh keuletan dan kesabaran apakah amal kita pasti diterima? <br />
<br />
Syarat Diterima Amal <br />
Amal yang akan diterima oleh Allah Subhanahuwata'ala memiliki persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi. Hal ini telah disebutkan Allah Subhanahuwata'ala sendiri di dalam kitab-Nya dan Rasulullah Sholallohualaihiwasallam di dalam haditsnya. Syarat amal itu adalah sebagai berikut: <br />
Pertama, amal harus dilaksanakan dengan keikhlasan semata-mata mencari ridha Allah Subhanahuwata'ala. <br />
Allah Subhanahuwata'ala berfirman; <br />
Dan tidaklah mereka diperintahkan melainkan agar menyembah Allah dengan mengikhlaskan baginya agama yang lurus”. (Al Bayyinah: 5) <br />
<br />
Rasulullah Sholallohualaihiwasallam bersabda: <br />
“Sesungguhnya amal-amal tergantung pada niat dan setiap orang akan mendapatkan sesuatu sesuai dengan niatnya.” (Shahih, HR Bukhari-Muslim) <br />
<br />
Kedua dalil ini sangat jelas menunjukkan bahwa dasar dan syarat pertama diterimanya amal adalah ikhlas, yaitu semata-mata mencari wajah Allah Subhanahuwata'ala. Amal tanpa disertai dengan keikhlasan maka amal tersebut tidak akan diterima oleh Allah Subhanahuwata'ala. <br />
<br />
Kedua, amal tersebut sesuai dengan sunnah (petunjuk) Rasulullah Sholallohualaihiwasallam. Beliau bersabda: <br />
“Dan barang siapa yang melakukan satu amalan yang tidak ada perintahnya dari kami maka amalan tersebut tertolak.” (Shahih, HR Muslim dari ‘Aisyah radhiallahu ‘anha) <br />
<br />
Dari dalil-dalil di atas para ulama sepakat bahwa syarat amal yang akan diterima oleh Allah Subhanahuwata'ala adalah ikhlas dan sesuai dengan bimbingan Rasulullah Sholallohualaihiwasallam. Jika salah satu dari kedua syarat tersebut tidak ada, maka amalan itu tidak akan diterima oleh Allah Subhanahuwata'ala. Dari sini sangat jelas kesalahan orang-orang yang mengatakan “ Yang penting kan niatnya.” Yang benar, harus ada kesesuaian amal tersebut dengan ajaran Rasulullah Sholallohualaihiwasallam. Jika istilah “yang penting niat” itu benar niscaya kita akan membenarkan segala perbuatan maksiat kepada Allah Subhanahuwata'ala dengan dalil yang penting niatnya. Kita akan mengatakan para pencuri, penzina, pemabuk, pemakan riba’, pemakan harta anak yatim, perampok, penjudi, penipu, pelaku bid’ah (perkara-perkara yang diadakan dalam agama yang tidak ada contohnya dari Rasululah r ) dan bahkan kesyirikan tidak bisa kita salahkan, karena kita tidak mengetahui bagaimana niatnya. Demikian juga dengan seseorang yang mencuri dengan niat memberikan nafkah kepada anak dan isterinya. <br />
Apakah seseorang melakukan bid’ah dengan niat beribadah kepada Allah Subhanahuwata'ala adalah benar? Apakah orang yang meminta kepada makam wali dengan niat memuliakan wali itu adalah benar? Tentu jawabannya adalah tidak. <br />
Dari pembahasan di atas sangat jelas kedudukan dua syarat tersebut dalam sebuah amalan dan sebagai penentu diterimanya. Oleh karena itu, sebelum melangkah untuk beramal hendaklah bertanya pada diri kita: Untuk siapa saya beramal? Dan bagaimana caranya? Maka jawabannya adalah dengan kedua syarat di atas. <br />
Masalah berikutnya, juga bukan sekedar memperbanyak amal, akan tetapi benar atau tidaknya amalan tersebut. Allah Subhanahuwata'ala berfirman: <br />
“Dia Allah yang telah menciptakan mati dan hidup untuk menguji kalian siapakah yang paling bagus amalannya.” (Al Mulk: 2) <br />
<br />
Muhammad bin ‘Ajlan berkata: “Allah Subhanahuwata'ala tidak mengatakan yang paling banyak amalnya.” Lihat Tafsir Ibnu Katsir 4/396 <br />
Allah Subhanahuwata'ala mengatakan yang paling baik amalnya dan tidak mengatakan yang paling banyak amalnya, yaitu amal yang dilaksanakan dengan ikhlas dan sesuai dengan ajaran Rasulullah Sholallohualaihiwasallam, sebagaimana yang telah diucapkan oleh Imam Hasan Bashri. <br />
Kedua syarat di atas merupakan makna dari kalimat Laa ilaaha illallah - Muhammadarrasulullah. <br />
Wallahu a’lam. </span><span class="”fullpost”"> </span></div>massihabhttp://www.blogger.com/profile/13467198501090181810noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8720210116848888738.post-67116246244145237732011-12-26T11:24:00.000+07:002011-12-26T11:24:28.324+07:00As-Salaf As-Shalih Rujukan dalam Memahami Al-Qur’an dan As-Sunnah<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><strong> Pengertian ‘Salaf’</strong><br />
Secara bahasa, salaf berarti orang-orang yang mendahului kita, baik dari segi keilmuan, keimanan, keutamaan, maupun kebaikannya. Ibnul Manzhur berkata, <em>“Salaf juga berarti orang-orang yang mendahuluimu, baik orang tua maupun karib kerabatmu yang lebih tua dan utama darimu.” </em>Termasuk dalam pengertian ini apa yang telah dikatakan oleh Rasulullah kepada putrinya Fatimah az-Zahra’,<br />
<em>“Sesunguhnya sebaik-baik salaf bagimu adalah aku” HR. Muslim (no. 1450).</em><br />
Adapun yang dimaksud ‘salaf’ menurut istilah para ulama pada asalnya adalah para sahabat Nabi, kemudian disertakan kepada mereka -dalam istilah tersebut- generasi sesudah mereka yang mengikuti jejak mereka.<strong> Kitab Limadza Ikhtartu Madzhab Salaf hal. 30</strong><br />
<br />
Sedangkan menurut tinjauan waktu, maka ‘salaf’ maksudnya adalah generasi-generasi terbaik yang patut diteladani dan diikuti, yaitu tiga generasi pertama yang telah dipersaksikan keutamaannya oleh Rasulullah dalam sabdanya:<br />
<em> “Sebaik-baik umat adalah generasiku, kemudian generasi sesudahnya, kemudian sesudahnya lagi.”</em> Akan datang takhrijnya sebentar lagi. Namun, makna ‘salaf’ menurut tinjauan waktu ini masih belum cukup, karena kita melihat kemunculan firqah-firqah sesat dan bid‘ah-bid‘ah pada masa-masa tersebut, sehingga orang yang hidup pada masa tersebut tidak cukup dikatakan bahwa dia berada di atas manhaj Salaf sampai diketahui bahwa dia sejalan dengan para sahabat dalam memahami Al-Qur’an dan As-Sunnah. Oleh karena itu, para ulama menambahkan dengan istilah <strong>‘As-Salaf Ash-Shalih’</strong> (generasi Salaf yang saleh). <ins datetime="2005-05-19T05:30:20-07:00">Pada perkembangan selanjutnya istilah salaf dinisbatkan kepada ‘orang-orang yang senantiasa menjaga aqidah dan manhaj hidupnya agar sesuai dengan tuntunan Rasulullah dan para sahabatnya sebelum terjadi perpecahan dan perselisihan’, yaitu dengan munculnya beberapa macam firqah (kelompok Islam sempalan)</ins>. <strong>Ibid hal. 30-33.</strong><br />
<strong><br />
Kewajiban Merujuk kepada Pemahaman Salaf</strong><br />
Sebagai seorang muslim kita dituntut untuk menjadikan Al-Qur’an dan As-Sunnah sebagai pedoman hidup. Keselamatan hidup kita, dunia dan akhirat, hanya akan diperoleh dengan cara kita tunduk dan patuh kepada keduanya (baca kembali “Fatawa” edisi ke-2). Namun kenyataan di lapangan menunjukan bahwa kaum muslimin terpecah-belah dalam berbagai pemahaman. Semua mengklaim dirinyalah yang berpegang kepada Al-Qur’an dan As-Sunnah. Masing-masing mengaku paling benar dan menyalahkan orang lain yang menyelisihinya. Pertanyaan kita adalah siapakah yang paling benar dan paling tepat dalam memahami Al-Qur’an dan As-Sunnah sehingga kita tidak boleh meyelisihi mereka ? Jawabannya adalah para sahabat Nabi. Para sahabat itulah orang-orang yang paling paham tentang Al-Qur’an dan As-Sunnah karena mereka hidup di zaman turunnya kedua wahyu tersebut kepada Nabi. Maka wajib bagi kita mengikuti petunjuk dan bimbingan mereka.<br />
<strong>Dalil-Dalil Bahwa Pemahaman Salaf Wajib Menjadi Rujukan </strong>Lihat <strong>Limadza ikhtartu al-manhaj as-salafi hal. 86-98</strong>, dengan perubahan.<br />
<strong>Beberapa dalil di bawah ini menunjukkan bahwa pemahaman salaf wajib menjadi rujukan umat Islam dalam memahami agamanya.</strong><br />
1. Allah berfirman:<br />
<em> “Orang-orang yang terdahulu lagi pertama-tama (masuk Islam) di antara orang-orang Muhajirin dan Anshar serta orang-orang yang mengikuti mereka (dalam melaksanakan) kebaikan, Allah ridha kepada mereka; dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang di dalamnya terdapat sungai-sungai yang mengalir. Mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang besar.” </em>(Q.S. At-Taubah:100).<br />
Dalam ayat di atas Allah memuji generasi Salaf dan orang-orang yang mengikuti mereka. Maka, dari sini dapat diketahui bahwa bila Salaf mengemukakan suatu pendapat kemudian diikuti oleh orang-orang pada generasi berikutnya, maka mereka menjadi orang-orang yang terpuji dan berhak mendapatkan keridhaan dari Allah sebagaimana yang didapatkan oleh generasi Salaf. Kalaulah mengikuti jejak Salaf tidak berbeda dengan mengikuti jejak selainnya, niscaya mereka tidak pantas untuk dipuji dan diridhai; dan hal seperti itu jelas bertentangan dengan ayat di atas. Dengan demikian, berdasarkan ayat di atas telah jelas bahwa pemahaman Salaf menjadi rujukan bagi generasi berikutnya.<br />
2. Allah berfirman,<br />
<em> “Kalian adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia; menyuruh kepada yang ma‘ruf, mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka. Namun, di antara mereka ternyata ada yang beriman dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.”</em> <strong>(Q.S. Ali Imran:110)</strong><br />
Dalam ayat ini Allah menetapkan adanya keutamaan generasi Salaf dibanding keseluruhan umat karena pernyataan dalam ayat tersebut tertuju kepada kaum muslimin, yang waktu itu tiada lain adalah para sahabat, generasi salaf pertama yang mendulang ilmu langsung dari Rasulullah tanpa perantara. Adanya pemberian gelar kepada mereka sebagai umat terbaik menunjukkan bahwa mereka itu senantiasa istiqamah dalam segala hal, sehingga tidak akan menyimpang dari kebenaran. Allah juga menjelaskan sifat mereka sebagai bukti kelurusan jalan hidup mereka, yaitu bahwa mereka selalu memerintahkan kepada yang ma‘ruf dan melarang seluruh yang mungkar. Berdasarkan ayat di atas, juga jelas bahwa pemahaman Salaf menjadi hujjah dan rujukan bagi generasi sesudah mereka sampai Hari Kiamat.<br />
3. Rasulullah bersabda,<br />
<em> “Sebaik–baik manusia adalah generasiku; kemudian generasi sesudahnya; kemudian generasi sesudahnya lagi. Selanjutnya akan datang suatu kaum yang persaksian salah seorang di antara mereka mendahului sumpahnya dan sumpahnya mendahului persaksiannya.”</em> <strong>Hadits mutawatir</strong>, di antaranya dengan lafal di atas yang diriwayatkan oleh <strong>Bukhari (no. 2509, 3451, dan 6065)</strong>, <strong>Muslim (no. 1533)</strong>, dan lainnya.<br />
Apakah yang menjadi ukuran kebaikan pada diri mereka (tiga generasi Salaf) dalam hadits Rasulullah tersebut adalah warna kulit, bentuk tubuh, harta, atau yang sejenisnya? Jelas bukan! Dan tidak diragukan lagi bahwa ukuran kebaikan yang dimaksud tidak lain adalah ketakwaan hati dan amal saleh. Mengenai hal ini Allah berfirman,<br />
<em> “Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kalian menurut pandangan Allah adalah yang paling bertaqwa. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (Q.S. Al-Hujurat:13)</em><br />
Rasulullah bersabda,<br />
<em> “Sesungguhnya Allah tidak akan melihat rupa dan harta kekayaan kalian. Allah hanya akan melihat kepada hati dan amal kalian.”</em> <strong>H.R. Muslim (no. 2564).</strong><br />
Salah seorang sahabat Nabi, Ibnu Mas‘ud, menceritakan bahwa Allah telah menjelaskan kepada umat ini bahwa hati para sahabat adalah sebaik-baik hati setelah hati Nabi Muhammad. Allah menganugerahkan kepada mereka pemahaman yang tidak akan pernah dicapai oleh generasi berikutnya. Sehingga, apa-apa yang mereka nilai baik, maka akan baik menurut Allah dan apa-apa yang mereka nilai buruk, juga menjadi buruk menurut Allah Lihat <strong>Musnad Ahmad (I/379)</strong>.<br />
Jadi jelaslah, pemahaman Salaf menjadi rujukan bagi generasi sesudahnya sampai Hari Akhir nanti.<br />
4. Allah berfirman,<br />
<em> “Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kalian umat yang adil dan pilihan agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kalian.” </em><strong>(Q.S. Al-Baqarah:143)</strong><br />
Kata <strong>wasath</strong> pada ayat di atas artinya adil dan pilihan. Sebagaimana halnya kandungan ayat pada poin dua, walaupun sifat yang terkandung dalam ayat di atas adalah kaum muslimin secara umum, namun generasi Salaf masuk dalam barisan pertama yang mendapatkan gelaran sifat tersebut. Mereka adalah manusia yang paling adil dan pilihan. Mereka adalah generasi utama dalam umat ini. Mereka paling adil dalam berbuat, dalam berkata-kata, dan dalam berkehendak. Memang sangat pantaslah mereka dijadikan saksi atas seluruh umat. Persaksian mereka akan diterima di hadapan Allah karena persaksian mereka berdasarkan ilmu dan kejujuran. Mengenai hal ini Allah berfirman,<br />
<em> “Dan sembahan-sembahan selain Allah yang mereka sembah itu tidak dapat memberi pembelaan. (Orang yang dapat memberi pembelaan adalah) tidak lain orang yang bersaksi dengan benar (yaitu orang yang bertauhid) dan meyakini(nya).”</em> <strong>(Q.S. Az-Zukhruf:86)</strong><br />
Jika persaksian mereka diterima di hadapan Allah, tentu tidak diragukan lagi bahwa pemahaman mereka menjadi rujukan bagi generasi sesudahnya. Memang umat Islam telah bersepakat bahwa tidak ada generasi yang berpredikat adil secara mutlak kecuali para sahabat. Sehingga, berita mereka pasti diterima dan tidak perlu diteliti lagi kebenarannya. Dari situ jelaslah, bahwa pemahaman mereka menjadi rujukan bagi yang lainnya dalam memahami nas-nas Al-Qur’an dan As-Sunnah. Kita diperintahkan untuk mengikuti jejak dan jalan hidup mereka.<br />
5. Allah berfirman,<br />
<em> “… dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku”</em> <strong>(Q.S. Luqman:15)</strong><br />
Para sahabat adalah orang-orang yang senantiasa kembali kepada Allah, sehingga Allah memberikan bimbingan kepada mereka bagaimana berkata dan beramal yang baik. Mengenai hal ini Allah berfirman,<br />
<em>“Dan orang-orang yang menjauhi thaghut (yaitu) tidak menyembahnya dan mau kembali kepada Allah, mereka mendapatkan kabar gembira; oleh sebab itu, sampaikanlah kabar tersebut kepada hamba-hamba-Ku, yang mendengarkan perkataan-perkataan lalu mengikuti mana yang paling baik di antara perkataan tersebut. Mereka itulah orang-orang yang telah diberi Allah petunjuk dan mereka itulah orang- orang yang mempunyai akal.”</em><strong> (Q.S. Az-Zummar:17-18)</strong><br />
Orang yang menelaah perjalanan hidup para sahabat pasti akan mengetahui bahwa seluruh sifat yang disebutkan dalam ayat-ayat tersebut dimiliki oleh mereka. Jadi, memang sudah seharusnyalah kita mengikuti jejak mereka dalam memahami agama Allah ini, baik dalam memahami Kitab-Nya maupun Sunnah Nabi-Nya. Allah mengancam orang yang tidak mau mengikuti jalan mereka dengan api neraka, sebagaimana tersebut dalam firman-Nya:<br />
<em> “Barangsiapa menentang Rasul sesudah jelas kebenaran baginya dan tidak mengikuti jalan orang-orang beriman, maka Kami biarkan dia dikuasai oleh kesesatan dan akan Kami masukkan ke dalam neraka Jahannam. Padahal neraka Jahannam adalah seburuk-buruk tempat kembali.”</em> <strong>(Q.S. An-Nisa’:115)</strong><br />
Dalam ayat tersebut, Allah mengancam orang yang tidak mengikuti jalan orang-orang beriman. Yaitu, jalan para sahabat -sebagai generasi pertama yang dimaksudkan dalam ayat tersebut- dan generasi sesudahnya. Ini menunjukkan bahwa mengikuti jalan mereka dalam memahami syariat Allah adalah wajib. Barangsiapa berpaling dari jalan mereka, maka dia akan menuai kesesatan dan diancam dengan neraka Jahanam. Tidak ada jalan lain yang harus kita tempuh selain jalan kaum mukminin, sebagaimana tersebut dalam firman Allah:<br />
<em> “Maka (Dzat yang demikian) itulah Allah, Rabb kamu yang sebenarnya. Tidak ada yang lain setelah kebenaran itu, kecuali kesesatan. Maka, mengapa kamu mau dipalingkan (dari kebenaran).”</em> (<strong>Q.S. Yunus:32)</strong><br />
Siapapun yang tidak mengikuti jalan orang-orang beriman pasti dia mengikuti jalan orang-orang yang tidak beriman. Siapa saja yang mau mengikuti jalan orang-orang beriman -jalannya para sahabat - jelas akan mendapatkan keselamatan. Jelaslah, pemahaman para sahabat -sebagai generasi salaf pertama- dalam memahami agama adalah menjadi rujukan bagi kita semuanya. Barangsiapa berpaling darinya, maka sesungguhnya dia telah memilih kebengkokan dan kesempitan. Cukuplah neraka Jahannam sebagai balasan baginya; padahal Jahannam itu sejelek-jelek tempat kembali dan tempat tinggal.<br />
6. Rasulullah pernah bersabda dalam hadits yang menyebutkan tentang perpecahan umat. Dalam hadits tersebut beliau memerintahkan kepada kita agar memegang teguh sunnah beliau dan sunnah Khulafa’ Rasyidin. Beliau bersabda,<br />
<em> “Wajib bagi kalian untuk berpegang teguh kepada perikehidipanku dan perikehidupan Khulafa’ Rasyidin sepeninggalku.” </em><br />
Beliau menyatakan bahwa dari sekian banyak kelompok Islam hanya ada satu yang selamat dan menjadi ahli surga, yaitu mereka yang menempuh perikehidupan sesuai dengan bimbingan Rasulullah dan para sahabatnya. Hal ini beliau tegaskan dalam sabdanya:<br />
<em> “Semuanya masuk neraka kecuali satu golongan saja yaitu golongan yang pada saat itu mengikuti peri kehidupanku dan peri kehidupan para sahabatku.” </em><br />
Berdasarkan riwayat-riwayat di atas kita mengetahui bahwa perikehidupan seluruh sahabat adalah perikehidupan Khulafa’ Rasyidin dan perikehidupan Rasulullah. Jadi jelaslah, pemahaman sahabat -sebagai generasi salaf pertama- menjadi rujukan bagi generasi berikutnya.<br />
<strong>Para Salafi Pengikut Jalan Hidup Rasulullah dan Para Sahabatnya </strong><br />
Berdasarkan keterangan-keterangan di atas jelaslah bahwa mengikuti jalan hidup Rasulullah dan para sahabat adalah satu-satunya jalan keluar dan pilihan yang tepat. Lalu, siapakah di antara sekian banyak kelompok dalam Islam yang jalan hidupnya mengikuti Rasulullah dan para sahabat? Jawabannya tidak lain adalah para salafi.<br />
<em>Jawaban tersebut disimpulkan dari dua hal berikut :</em><br />
<strong>Pertama</strong>, paham-paham sesat seperti Khawarij, Rafidhah (Syi‘ah), Murji‘ah, Jahmiyah, Qadariyah, Mu‘tazilah, dan lain-lain muncul setelah masa kenabian dan masa Khulafa’ Rasyidin. Paham-paham sesat seperti itu bertolak belakang seratus delapan puluh derajat dengan jalan hidup Rasulullah dan para sahabat. Bukankah tidak mungkin kita mengatakan bahwa jalan hidup para sahabat sama dengan jalan hidup mereka? Jelas tidak mungkin. Dengan demikian jelaslah bahwa yang benar dan perlu kita ikuti jalan hidupnya bukanlah kelompok-kelompok sesat di atas. Kalau bukan mereka itu, siapa? Jelas, para salafi, yaitu orang-orang yang selalu berpegang erat dengan jalan hidup Rasulullah dan para sahabat.<br />
<strong>Kedua</strong>, tidak kita dapati kelompok-kelompok dalam Islam yang mempunyai jalan hidup seperti jalan hidup Rasulullah dan para sahabat kecuali Ahlus Sunnah. Ahlus Sunnah ini tidak lain adalah para salafi. Mengapa? Perlu diketahui, bahwa kelompok-kelompok sesat tersebut sebagian dari mereka meragukan keadilan sikap sahabat; sebagian yang lain bahkan mengkafirkan sahabat; sebagian yang lainnya lagi lebih mendewakan akal daripada harus kembali kepada Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah. Bagaimana mungkin kelompok-kelompok sesat itu mau mengikuti jalan hidup Rasulullah dan para sahabat, sementara jalan hidup mereka seperti itu? Wallahu a‘lam bish shawab.<br />
<h1 id="post-37"><strong><em>Sumber : Diambil dari artikel majalah Fatawa</em></strong></h1><br />
<small> </small><span class="”fullpost”"> </span></div>massihabhttp://www.blogger.com/profile/13467198501090181810noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8720210116848888738.post-5873522402304912262011-12-26T11:20:00.002+07:002011-12-26T11:20:27.932+07:00Mengenal Salaf<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">Salafiyah adalah pensifatan yang diambil dari kata <strong>سَلَفٌ</strong> (Salaf) yang berarti mengikuti jejak, manhaj dan jalan Salaf. Dikenal juga dengan nama <strong>سَلَفِيُّوْنَ</strong> (Salafiyyun). Yaitu bentuk jamak dari kata Salafy yang berarti orang yang mengikuti Salaf. Dan juga kadang kita dengar penyebutan para ‘ulama Salaf dengan nama As-Salaf Ash-Sholeh (pendahulu yang sholeh).<br />
Dari keterangan di atas secara global sudah bisa dipahami apa yang dimaksud dengan Salafiyah. Tapi kami akan menjelaskan tentang makna Salaf menurut para ‘ulama dengan harapan bisa mengikis anggapan/penafsiran bahwa dakwah Salafiyah adalah suatu organisasi, kelompok, aliran baru dan sangkaan-sangkaan lain yang salah dan menodai kesucian dakwah yang dibawa oleh Rasulullah shollallahu ‘alahi wa alihi wa sallam ini.<br />
<strong>Kata Salaf ini mempunyai dua definisi ; dari sisi bahasa dan dari sisi istilah.</strong><br />
<strong>Definisi Salaf secara bahasa </strong><br />
Berkata <strong>Ibnu Manzhur</strong> dalam <em>Lisanul ‘Arab</em> : “Dan As-Salaf juga adalah orang-orang yang mendahului kamu dari ayah-ayahmu dan kerabatmu yang mereka itu di atas kamu dari sisi umur dan keutamaan karena itulah generasi pertama dikalangan tabi’in mereka dinamakan As-Salaf Ash-Sholeh”. <br />
Berkata <strong>Al-Manawi</strong> dalam <em>At-Ta’arif</em> jilid 2 hal. 412 : “As-Salaf bermakna At-Taqoddum (yang terdahulu). Jamak dari salaf adalah <strong>أََسْلاَفٌ</strong> (aslaf)”.<br />
Masih banyak rujukan lain tentang makna salaf dari sisi bahasa yang ini dapat dilihat dalam <em>Mauqif Ibnu Taimiyyah minal ‘asya’irah</em> jilid 1 hal. 21.<br />
Jadi arti Salaf secara bahasa adalah yang terdahulu, yang awal dan yang pertama. Mereka dinamakan Salaf karena mereka adalah generasi pertama dari ummat Islam. <br />
<strong>Definisi Salaf secara Istilah</strong><br />
Istilah Salaf dikalangan para ‘ulama mempunyai dua makna ; secara khusus dan secara umum.<br />
Pertama : Makna Salaf secara khusus adalah generasi permulaan ummat Islam dari kalangan para shahabat, Tabi’in (murid-murid para Shahabat), Tabi’ut Tabi’in (murid-murid para Tabi’in) dalam tiga masa yang mendapatkan kemulian dan keutamaan dalam hadits mutawatir yang diriwayatkan oleh Imam Bukhary, Muslim dan lain-lainnya dimana Rasulullah shollallahu ‘alahi wa alihi wa sallam menyatakan :<br />
<div align="center"><strong>خَيْرُ النَّاسِ قَرْنِيْ ثُمَّ الَّذِيْنَ يَلُوْنَهُمْ ثُمَّ الَّذِيْنَ يَلُوْنَهُمْ</strong></div>“Sebaik-baik manusia adalah generasiku kemudian generasi setelahnya kemudian generasi setelahnya”.<br />
Makna khusus inilah yang diinginkan oleh banyak ‘ulama ketika menggunakan kalimat Salaf dan saya akan menyebutkan beberapa contoh dari perkataan para ‘ulama yang mendefinisikan Salaf dengan makna khusus ini atau yang menggunakan istilah Salaf dan mereka inginkan dengannya makna Salaf secara khusus.<br />
Berkata <strong>Al-Bajury</strong> dalam <em>Syarah Jauharut Tauhid</em> hal. 111 : “Yang dimaksud dengan salaf adalah orang-orang yang terdahulu dari para Nabi dan para shahabat dan orang-orang yang mengikuti mereka”.<br />
Berkata <strong>Al-Qolasyany</strong> dalam <em>Tahrirul Maqolah Syarah Ar-Risalah</em> : “As-Salaf Ash-Sholeh yaitu generasi pertama yang mapan di atas ilmu, yang mengikuti petunjuk Nabi shollahu ‘alahi wa alihi wa sallam lagi menjaga sunnah-sunnah beilau. Allah memilih mereka untuk bershahabat dengan Nabi-Nya dan memilih mereka untuk menegakkan agama-Nya dan mereka itulah yang diridhoi oleh para Imam ummat (Islam) dan mereka berjihad di jalan Allah dengan sebenar-benar jihad dan mereka mencurahkan (seluruh kemampuan mereka) dalam menasehati ummat dan memberi manfaat kepada mereka dan mereka menyerahkan diri-diri mereka dalam menggapai keridhoan Allah”.<br />
Dan berkata Al-Ghazaly memberikan pengertian terhadap kata As-Salaf dalam Iljamul ‘Awwam ‘An ‘ilmil Kalam hal. 62 : “Yang saya maksudkan dengan salaf adalah madzhabnya para shahabat dan Tabi’in”. <br />
Lihat <em>Limadza Ikhtartu Al-Manhaj As-Salafy</em> hal. 31 dan <em>Bashoir Dzawisy Syaraf Bimarwiyati Manhaj As-Salaf</em> hal. 18-19.<br />
Berkata <strong>Abul Hasan Al-Asy’ary</strong> dalam Kitab <em>Al-Ibanah Min Ushul Ahlid Diyanah</em> hal. 21 : “Dan (diantara yang) kami yakini sebagai agama adalah mencintai para ‘ulama salaf yang mereka itu telah dipilih oleh Allah ‘Azza Wa Jalla untuk bershahabat dengan Nabi-Nya dan kami memuji mereka sebagaimana Allah memuji mereka dan kami memberikan loyalitas kepada mereka seluruhnya”.<br />
Berkata <strong>Ath-Thohawy</strong> dalam <em>Al-‘Aqidah Ath-Thohawiyah</em> : “Dan ulama salaf dari generasi yang terdahulu dan generasi yang setelah mereka dari kalangan Tabi’in (mereka adalah) Ahlul Khair (ahli kebaikan) dan Ahli Atsar (hadits) dan ahli fiqh dan telaah (peneliti), tidaklah mereka disebut melainkan dengan kebaikan dan siapa yang menyebut mereka dengan kejelekan maka dia berada di atas selain jalan (yang benar)”.<br />
Dan <strong>Al-Lalika`i</strong> dalam <em>Syarah Ushul I’tiqod Ahlis Sunnah Wal Jama’ah</em> jilid 2 hal. 334 ketika beliau membantah orang yang mengatakan bahwa Al-Quro dialah yang berada dilangit, beliau berkata : “Maka dia telah menyelisihi Allah dan Rasul-Nya dan menolak mukjizat Nabi-Nya dan menyelisihi para salaf dari kalangan Shahabat dan tabi’in dan orang-orang setelahnya dari para ‘ulama ummat ini”.<br />
Berkata <strong>Al-Baihaqy</strong> dalam <em>Syu’abul Iman</em> jilid 2 hal. 251 tatkala beliau menyebutkan pembagian ilmu, beliau menyebutkan diantaranya : “Dan mengenal perkataan-perkataan para salaf dari kalangan shahabat, Tabi’in dan orang-orang setelah mereka”.<br />
Dan berkata <strong>Asy-Syihristany</strong> dalam <em>Al-Milal Wa An-Nihal</em> jilid 1 hal. 200 : “Kemudian mengetahui letak-letak ijma’ (kesepakatan) shahabat, Tabi’in dan Tabi’ut Tabi’in dari Salafus Sholeh sehingga ijtihadnya tidak menyelisihi ijma’ (mereka)”.<br />
Berkata <strong>Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah</strong> dalam <em>Bayan Talbis Al-Jahmiyah</em> jilid 1 hal. 22 : “Maka tidak ada keraguan bahwasanya kitab-kitab yang terdapat di tangan-tangan manusia menjadi saksi bahwasanya seluruh salaf dari tiga generasi pertama mereka menyelesihinya”.<br />
Dan berkata <strong>Al-Mubarakfury</strong> dalam <em>Tuhfah Al-Ahwadzy</em> jilid 9 hal. 165 : “…Dan ini adalah madzhab Salafus Sholeh dari kalangan shahabat dan Tabi’in dan selain mereka dari para ‘ulama -mudah-mudahan Allah meridhoi mereka seluruhnya-”. <br />
Dan hal yang sama dinyatakan oleh <strong>Al-’Azhim Abady</strong> dalam <em>‘Aunul Ma’bud</em> jilid 13 hal. 7.<br />
Kedua : Makna salaf secara umum adalah tiga generasi terbaik dan orang-orang setelah tiga generasi terbaik ini, sehingga mencakup setiap orang yang berjalan di atas jalan dan manhaj generasi terbaik ini. <br />
Dan berkata <strong>Al-’Allamah Muhammad As-Safariny Al-Hambaly</strong> dalam <em>Lawami’ Al-Anwar Al-Bahiyyah Wa Sawathi’ Al-Asrar Al-Atsariyyah</em> jilid 1 hal. 20 : “Yang diinginkan dengan madzhab salaf yaitu apa-apa yang para shahabat yang mulia -mudah-mudahan Allah meridhoi mereka- berada di atasnya dan para Tabi’in yang mengikuti mereka dengan baik dan yang mengikuti mereka dan para Imam agama yang dipersaksikan keimaman mereka dan dikenal perannya yang sangat besar dalam agama dan manusia menerima perkataan-perkataan mereka…”.<br />
Berkata <strong>Ibnu Abil ‘Izzi</strong> dalam <em>Syarah Al ‘Aqidah Ath-Thohawiyah</em> hal. 196 tentang perkataan Ath-Thohawy bahwasanya Al-Qur`an diturunkan oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala : “Yakni merupakan perkataan para shahabat dan yang mengikuti mereka dengan baik dan mereka itu adalah Salafus Sholeh”.<br />
Dan berkata <strong>Asy-Syaikh Sholeh Al-Fauzan</strong> dalam <em>Nazharat Wa Tu’uqqubat ‘Ala Ma Fi Kitab As-Salafiyah</em> hal. 21 : “Dan kata Salafiyah digunakan terhadap jama’ah kaum mukminin yang mereka hidup di generasi pertama dari generasi-generasi Islam yang mereka itu komitmen di atas Kitabullah dan Sunnah Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa alihi wa sallam dari kalangan shahabat Muhajirin dan Anshor dan yang mengikuti mereka dengan baik dan Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa alihi wa sallam mensifati mereka dengan sabdanya : “Sebaik-baik manusia adalah zamanku kemudian zaman setelahnya kemudian zaman setelahnya….”. <br />
Dan beliau juga berkata dalam <em>Al-Ajwibah Al-Mufidah ‘An As`ilah Al-Manahij Al-Jadidah</em> hal. 103-104 : “As-Salafiyah adalah orang-orang yang berjalan di atas Manhaj Salaf dari kalangan Shahabat dan tabi’in dan generasi terbaik, yang mereka mengikutinya dalam hal aqidah, manhaj, dan metode dakwah”.<br />
Dan berkata <strong>Syaikh Nashir bin ‘Abdil Karim Al-‘Aql</strong> dalam <em>Mujmal Ushul I’tiqod Ahlus Sunnah Wal Jama’ah</em> hal. 5 : “As-Salaf, mereka adalah generasi pertama ummat ini dari para shahabat, tabi’in dan imam-imam yang berada di atas petunjuk dalam tiga generasi terbaik pertama. Dan kalimat As-Salaf juga digunakan kepada setiap orang yang berada pada setelah tiga generasi pertama ini yang meniti dan berjalan di atas manhaj mereka”. <br />
<strong>Asal Penamaan Salaf Dan Penisbahan Diri Kepada Manhaj Salaf</strong><br />
Asal penamaan Salaf dan penisbahan diri kepada manhaj Salaf adalah sabda Nabi shollallahu ‘alaihi wa alihi wa sallam kepada putrinya Fathimah radihyallahu ‘anha :<br />
<div align="center"><strong>فَإِنَّهُ نِعْمَ السَّلَفُ أَنَا لَكِ</strong></div>“Karena sesungguhnya sebaik-baik salaf bagi kamu adalah saya”.<br />
Dikeluarkan oleh Bukhary no. 5928 dan Muslim no. 2450.<br />
Maka jelaslah bahwa penamaaan salaf dan penisbahan diri kepada manhaj Salaf adalah perkara yang mempunyai landasan (pondasi) yang sangat kuat dan sesuatu yang telah lama dikenal tapi karena kebodohan dan jauhnya kita dari tuntunan syari’at yang dibawa oleh Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa alihi wa sallam, maka muncullah anggapan bahwa manhaj salaf itu adalah suatu aliran, ajaran, atau pemahaman baru, dan anggapan-anggapan lainnya yang salah.<br />
Berkata <strong>Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah</strong> dalam <em>Majmu’ Fatawa</em> jilid 4 hal 149 : “Tidak ada celaan bagi orang yang menampakkan madzhab salaf dan menisbahkan diri kepadanya dan merujuk kepadanya, bahkan wajib menerima hal tersebut menurut kesepakatan (para ulama). Karena sesungguhnya madzhab salaf itu adalah tak lain kecuali kebenaran”.<br />
Berikut ini saya akan memberikan beberapa contoh untuk menunjukkan bahwa penggunaan nama salaf sudah lama dikenal. <br />
Berkata <strong>Imam Az-Zuhry</strong> (wafat 125 H) tentang tulang belulang bangkai seperti bangkai gajah dan lainnya : “Saya telah mendapati sekelompok dari para ulama salaf mereka bersisir dengannya dan mengambil minyak darinya, mereka menganggap (hal tersebut) tidak apa-apa”. Lihat : <em>Shohih Bukhary</em> bersama <em>Fathul Bary</em> jilid 1 hal. 342.<br />
Tentunya yang diinginkan dengan ‘ulama salaf oleh <strong>Az-Zuhry</strong> adalah para shahabat karena Az-Zuhry adalah seorang Tabi’i (generasi setelah shahabat).<br />
Dan <strong>Sa’ad bin Rasyid</strong> (wafat 213 H) berkata : “Adalah para salaf, lebih menyenangi tunggangan jantan karena lebih cepat larinya dan lebih berani”. Lihat : <em>Shohih Bukhary</em> dengan <em>Fathul Bary</em> jilid 6 hal. 66 dan <strong>Al-Hafizh</strong> menafsirkan kata salaf : “Yaitu dari shahabat dan setelahnya”.<br />
Berkata <strong>Imam Bukhary</strong> (wafat 256 H) dalam Shohihnya dengan <em>Fathul Bary</em> jilid 9 hal. 552 : “Bab bagaimana para ‘ulama salaf berhemat di rumah-rumah mereka dan di dalam perjalanan mereka dalam makanan, daging dan lainnya”.<br />
Imam <strong>Ibnul Mubarak</strong> (wafat 181 H) berkata : “Tinggalkanlah hadits ‘Amr bin Tsabit karena ia mencerca para ‘ulama salaf”. Baca : <em>Muqoddimah Shohih Muslim</em> jilid 1 hal. 16.<br />
Tentunya yang diinginkan dengan kata salaf oleh Imam Bukhary dan Ibnul Mubarak tiada lain kecuali para shahabat dan tabi’in.<br />
Dan juga kalau kita membaca buku-buku yang berkaitan dengan pembahasan nasab, akan didapatkan para ’ulama yang menyebutkan tentang nisbah Salafy (penisbahan diri kepada jalan para ‘ulama salaf), dan ini lebih memperjelas bahwa nisbah kepada manhaj salaf juga adalah sesuatu yang sudah lama dikenal dikalangan para ‘ulama. <br />
Berkata <strong>As-Sam’any</strong> dalam <em>Al-Ansab</em> jilid 3 hal. 273 : “Salafy dengan difathah (huruf sin-nya) adalah nisbah kepada As-Salaf dan mengikuti madzhab mereka”.<br />
Dan berkata <strong>As-Suyuthy</strong> dalam <em>Lubbul Lubab</em> jilid 2 hal. 22 : “Salafy dengan difathah (huruf sin dan lam-nya) adalah penyandaran diri kepada madzhab As-Salaf”.<br />
Dan saya akan menyebutkan beberapa contoh para ‘ulama yang dinisbahkan kepada manhaj (jalan) para ‘ulama salaf untuk menunjukkan bahwa mereka berada diatas jalan yang lurus yang bersih dari noda penyimpangan :<br />
1. Berkata <strong>Imam Adz-Dzahaby</strong> dalam <em>Siyar A’lam An-Nubala`</em> jilid 13 hal. 183 setelah menyebutkan hikayat bahwa Ya’qub bin Sufyan Al-Fasawy rahimahullah menghina ‘Utsman bin ‘Affan radhiyallahu ‘anhu : “Kisah ini terputus, Wallahu A’lam. Dan saya tidak mengetahui Ya’qub Al-Fasawy kecuali beliau itu adalah seorang <strong>Salafy</strong>, dan beliau telah mengarang sebuah kitab kecil tentang As-Sunnah”.<br />
2. Dan dalam biografi ‘Utsman bin Jarzad beliau berkata : “Untuk menjadi seorang Muhaddits (ahli hadits) diperlukan lima perkara, kalau satu perkara tidak terpenuhi maka itu adalah suatu kekurangan. Dia memerlukan : Aqal yang baik, agama yang baik, dhobth (hafalan yang kuat), kecerdikan dalam bidang hadits serta dikenal darinya sifat amanah”.<br />
Kemudian <strong>Adz-Dzahaby</strong> mengomentari perkataan tersebut, beliau berkata : “Amanah merupakan bagian dari agama dan hafalan bisa masuk kepada kecerdikan. Adapun yang dibutuhkan oleh seorang hafizh (penghafal hadits) adalah : Dia harus seorang yang bertaqwa, pintar, ahli nahwu dan bahasa, bersih hatinya, senantiasa bersemangat, seorang <strong>salafy</strong>, cukup bagi dia menulis dengan tangannya sendiri 200 jilid buku hadits dan memiliki 500 jilid buku yang dijadikan pegangan dan tidak putus semangat dalam menuntut ilmu sampai dia meninggal dengan niat yang ikhlas dan dengan sikap rendah diri. Kalau tidak memenuhi syarat-syarat ini maka janganlah kamu berharap”. Lihat dalam <em>Siyar A’lam An-Nubala`</em> jilid 13 hal. 280.<br />
3. Dan <strong>Adz-Dzahaby</strong> berkata tentang <strong>Imam Ad-Daraquthny</strong> : “Beliau adalah orang yang tidak akan pernah ikut serta mempelajari ilmu kalam (ilmu mantik) dan tidak pula ilmu jidal (ilmu debat) dan beliau tidak pernah mendalami ilmu tersebut, bahkan beliau adalah seorang <strong>salafy</strong>“. Baca <em>Siyar A’lam An-Nubala`</em> jilid 16 hal. 457.<br />
4. Dan dalam <em>Tadzkirah Al-Huffazh</em> jilid 4 hal. 1431 dalam biografi <strong>Ibnu Ash-Sholah</strong>, berkata <strong>Imam Adz-Dzahaby</strong> : “Dan beliau adalah seorang <strong>Salafy</strong> yang baik aqidahnya”. Dan lihat : <em>Thobaqot Al-Huffazh</em> jilid 2 hal. 503 dan <em>Siyar A’lam An-Nubala`</em> jilid 23 hal. 142.<br />
5. Dalam biografi <strong>Imam Abul ‘Abbas Ahmad bin ‘Isa bin ‘Abdullah bin Ahmad bin Muhammad bin Qudamah Al-Maqdasy</strong>, <strong>Imam Adz-Dzahaby</strong> berkata : “Beliau adalah seorang yang terpercaya, tsabt (kuat hafalannya), pandai, seorang <strong>Salafy</strong>…”. Baca <em>Siyar A’lam An-Nubala`</em> jilid 23 hal. 18.<br />
6. Dan dalam Biografi <strong>Abul Muzhoffar Ibnu Hubairah</strong>, <strong>Imam Adz-Dzahaby</strong> berkata : “Dia adalah seorang yang mengetahui madzhab dan bahasa arab dan ilmu ‘arudh, seorang <strong>salafy</strong>, atsary”. Baca <em>Siyar A’lam An-Nubala`</em> jilid 20 hal. 426.<br />
7. Berkata <strong>Imam Adz-Dzahaby</strong> dalam biografi <strong>Imam Az-Zabidy</strong> : “Dia adalah seorang Hanafy, <strong>Salafy</strong>“. Baca <em>Siyar A’lam An-Nubala`</em> jilid 20 hal. 316.<br />
8. Dan dalam Biografi <strong>Musa bin Ibrahim Al-Ba’labakky</strong>, <strong>Imam Adz-Dzahaby</strong> berkata : “Dan demikian pula beliau seorang perendah hati, seorang <strong>Salafy</strong>”. Lihat : <em>Mu’jamul Muhadditsin</em> hal. 283.<br />
9. Dan dalam biografi <strong>Muhammad bin Muhammad Al-Bahrony</strong>, <strong>Imam Adz-Dzahaby</strong> Berkata : “Dia seorang yang beragama, orang yang sangat baik, seorang <strong>Salafy</strong>”. Lihat : <em>Mu’jam Asy-Syuyukh</em> jilid 2 hal. 280 (dinukil dari <em>Al-Ajwibah Al-Mufidah</em> hal. 18).<br />
10. Berkata <strong>Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-Asqolany</strong> dalam <em>Lisanul Mizan</em> Jilid 5 hal. 348 dalam biografi <strong>Muhammad bin Qasim bin Sufyan Abu Ishaq</strong> : “Dan Ia adalah Seorang yang bermadzhab <strong>Salafy</strong>”. <br />
<strong>Penamaan-Penamaan Lain Ahlus Sunnah Wal Jama’ah</strong><br />
Sebelum terjadi fitnah bid’ah perpecahan dan perselisihan dalam ummat ini, ummat Islam tidak dikenal kecuali dengan nama Islam dan kaum muslimin, kemudian setelah terjadinya perpecahan dan munculnya golongan-golongan sesat yang mana setiap golongan menyerukan dan mempropagandakan bid’ah dan kesesatannya dengan menampilkan bid’ah dan kesesatan mereka di atas nama Islam, maka tentunya hal tersebut akan melahirkan kebingungan ditengah-tengah ummat. Akan tetapi Allah Maha Bijaksana dan Maha Menjaga agama-Nya. Dialah Allah yang berfirman : <br />
<div align="center"><strong>إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُونَ</strong></div>“Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Adz-Dikr, dan sesungguhnya Kami benar-benar menjaganya”. (Q.S. Al Hijr ayat 9).<br />
Dan Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa alihi wa sallam bersabda :<br />
<div align="center"><strong>لاَ تَزَالُ طَائِفَةٌ مِنْ أُمَّتِيْ ظَاهِرِيْنَ عَلَى الْحَقِّ لاَ يَضُرُّهُمْ مَنْ خَذَلَهُمْ حَتَّى يَأْتِيَ أَمْرُ اللهِ وَهُمْ كَذَلِكَ<br />
</strong></div>“Terus menerus ada sekelompok dari ummatku yang mereka tetap nampak di atas kebenaran, tidak membahayakan mereka orang mencerca mereka sampai datang ketentuan Allah (hari kiamat) dan mereka dalam keadaan seperti itu”.<br />
Maka para ‘ulama salaf waktu itu yang merupakan orang-orang yang berada di atas kebenaran dan yang paling memahami aqidah yang benar dan tuntunan syari’at Islam yang dibawa oleh Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa alihi wa sallam yang murni yang belum ternodai oleh kotoran bid’ah dan kesesatan, mulailah mereka menampakkan penamaan-penamaan syari’at diambil dari Islam guna membedakan pengikut kebenaran dari golongan-golongan sesat tersebut.<br />
Berkata <strong>Imam Muhammad bin Sirin</strong> rahimahullah :<br />
<div align="center"><strong>لَمْ يَكُوْنُوْا يَسْأَلُوْنَ عَنِ الْإِسْنَادِ فَلَمَّا وَقَعَتِ الْفِتْنَةُ قَالُوْا سَمّوْا لَنَا رِجَالَكُمْ فَيُنْظَرُ إِلَى أَهْلِ السُّنَّةِ فَيُؤْخَذُ حَدِيْثُهُمْ وَيُنْظَرُ إِلَى أَهْلِ الْبِدَعِ فَلاَ يُؤْخَذُ حَدِيْثُهُمْ </strong></div>“Tidaklah mereka (para ‘ulama) bertanya tentang isnad (silsilah rawi). Tatkala terjadi fitnah mereka pun berkata : “Sebutkanlah kepada kami rawi-rawi kalian maka dilihatlah kepada Ahlus Sunnah lalu diambil hadits mereka dan dilihat kepada Ahlil bid’ah dan tidak diambil hadits mereka””.<br />
Maka Ahlus Sunnah Wal Jama’ah selain dikenal sebagai Salafiyah, mereka juga mempunyai penamaan lain yang menunjukkan ciri dan kriteria mereka.<br />
Berikut ini kami akan mencoba menguraikan penamaan-penamaan tersebut dengan ringkas.<br />
1. <strong>AL-FIRQOH AN-NAJIYAH</strong><br />
Al-Firqoh An-Najiyah artinya golongan yang selamat. Penamaan ini diambil dari apa yang dipahami dari hadits perpecahan ummat, Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa alihi wa sallam menyatakan :<br />
<div align="center"><strong>افْتَرَقَتِ الْيَهُوْدُ عَلَى إِحْدَى وَسَبْعِيْنَ فِرْقَةً وَافْتَرَقَتِ النَّصَارَى عَلَى ثِنْتَيْنِ وَسَبْعِيْنَ فِرْقَةً وَإِنَّ أُمَّتِيْ سَتَفْتَرِقُ عَلَى ثَلاَثِ وَسَبْعِيْنَ فِرْقَةً كُلُّهَا فِي النَّارِ إِلاَّ وَاحِدَةً وَهِيَ الْجَمَاعَةُ وَ فِيْ رِوَايَةٍ : مَا أَنَا عَلَيْهِ الْيِوْمَ وَأَصْحَابِيْ.</strong></div>“Telah terpecah orang–orang Yahudi menjadi tujuh puluh satu firqoh (golongan) dan telah terpecah orang-orang Nashoro menjadi tujuh puluh dua firqoh dan sesungguhnya ummatku akan terpecah menjadi tujuh puluh tiga firqoh semuanya dalam neraka kecuali satu dan ia adalah Al-Jama’ah dalam satu riwayat : “Apa yang aku dan para shahabatku berada di atasnya sekarang ini”. Hadits shohih, dishohihkan oleh <strong>Syaikh Al-Albany</strong> dalam <em>Dzilalil Jannah </em>dan <strong>Syaikh Muqbil</strong> dalam <em>Ash-Shohih Al-Musnad Mimma Laisa Fi Ash-Shohihain</em> rahimahumullah.<br />
Berkata <strong>Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah</strong> dalam <em>Minhaj As-sunnah</em> jilid 3 hal. 345 : “Maka apabila sifat Al-Firqoh An-Najiyah mengikuti para shahabat di masa Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa alihi wa sallam dan itu adalah syi’ar (ciri, simbol) Ahlus Sunnah maka Al-Firqoh An-Najiyah mereka adalah Ahlus Sunnah”.<br />
Dan beliau juga menyatakan dalam <em>Majmu’ Al Fatawa</em> jilid 3 hal. 345 : “Karena itu beliau (Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa alihi wa sallam) menyifati Al-Firqoh An-Najiyah bahwa ia adalah Ahlus Sunnah Wal Jama’ah dan mereka adalah jumhur yang paling banyak dan As-Sawad Al-A’zhom (kelompok yang paling besar)”.<br />
Berkata <strong>Syaikh Hafizh Al-Hakamy</strong> : “Telah dikabarkan oleh Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa alihi wa sallam -yang selalu benar dan dibenarkan- bahwa Al-Firqoh An-Najiyah mereka adalah siapa yang di atas seperti apa yang beliau dan para shahabatnya berada di atasnya, dan sifat ini hanyalah cocok bagi orang-orang yang membawa dan menjaga sifat itu, tunduk kepadanya lagi berpegang teguh dengannya. mereka yang saya maksud ini adalah para imam hadits dan para tokoh (pengikut) Sunnah”. Lihat <em>Ma’arijul Qobul</em> jilid 1 hal. 19. <br />
Maka nampaklah dari keterangan di atas asal penamaan Al-Firqoh An-Najiyah dari hadits Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa alihi wa sallam. <br />
Diringkas dari : <em>Mauqif Ahlus Sunnah Wal Jama’ah Min Ahli Ahwa`i Wal Bid’ah</em> jillid 1 hal. 54-59. <br />
Dan Berkata <strong>Syaikh Muqbil bin Hadi Al Wad’iy</strong> rahimahullah setelah meyebutkan dua hadits tentang perpecahan ummat : “Dua hadits ini dan hadits-hadits yang semakna dengannya menunjukkan bahwa tidak ada yang selamat kecuali satu golongan dari tujuh puluh tiga golongan, dan adapun golongan-golongan yang lain di Neraka, (sehingga) mengharuskan setiap muslim mencari Al-Firqoh An-Najiyah sehingga teratur menjalaninya dan mengambil agamanya darinya”. Lihat <em>Riyadhul Jannah Fir Roddi ‘Ala A’da`is Sunnah</em> hal. 22.<br />
2. <strong>ATH-THOIFAH AL MANSHUROH</strong><br />
Ath-Thoifah Al-Manshuroh artinya kelompok yang mendapatkan pertolongan. Penamaan ini berdasarkan hadits Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa alihi wa sallam : <br />
<div align="center"><strong>لاَ تَزَالُ طَائِفَةٌ مِنْ أُمَّتِيْ ظَاهِرِيْنَ عَلَى الْحَقِّ لاَ يَضُرُّهُمْ مَنْ خَذَلَهُمْ حَتَّى يَأْتِيَ أَمْرُ اللهِ وَهُمْ كَذَلِكَ<br />
</strong></div>“Terus menerus ada sekelompok dari ummatku yang mereka tetap nampak di atas kebenaran, tidak membahayakan mereka orang mencerca mereka sampai datang ketentuan Allah (hari kiamat) dan mereka dalam keadaan seperti itu”. <br />
Dikeluarkan oleh Muslim dari hadits Tsauban dan semakna dengannya diriwayatkan oleh Bukhary dan Muslim dari hadits Mughiroh bin Syu’bah dan Mu’awiyah dan diriwayatkan oleh Muslim dari Jabir bin ‘Abdillah.<br />
Dan hadits ini merupakan hadits mutawatir sebagaimana yang dikatakan oleh <strong>Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah</strong> dalam <em>Iqtidho` Ash-Shirath Al-Mustaqim</em> 1/69, <strong>Imam As-Suyuthy</strong> dalam <em>Al-Azhar Al-Mutanatsirah</em> hal. 216 dan dalam <em>Tadrib Ar-Rawi</em>, <strong>Al Kattany</strong> dalam <em>Nazhom Al-Mutanatsirah</em> hal. 93 dan <strong>Az-Zabidy</strong> dalam <em>Laqthul `Ala`i</em> hal. 68-71. Lihat : <em>Bashoir Dzawisy Syaraf Bimarwiyati Manhaj As-Salaf</em>. <br />
Berkata <strong>Imam Bukhary</strong> tentang Ath-Thoifah Al-Manshuroh : “Mereka adalah para ‘ulama”.<br />
Berkata <strong>Imam Ahmad</strong> : “Kalau mereka bukan Ahli Hadits saya tidak tahu siapa mereka”.<br />
Al-Qodhi Iyadh mengomentari perkataan Imam Ahmad dengan berkata : “Yang diinginkan oleh (Imam Ahmad) adalah Ahlus Sunnah Wal Jama’ah dan siapa yang meyakini madzhab Ahlul Hadits”. Lihat : <em>Mauqif Ahlus Sunnah Wal Jama’ah</em> 1/59-62.<br />
Berkata <strong>Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah</strong> dalam <em>Muqoddimah Al ‘Aqidah Al Washitiyah</em> : “Amma ba’du ; Ini adalah i’tiqod (keyakinan) Al Firqoh An-Najiyah, (Ath-Thoifah) Al-Manshuroh sampai bangkitnya hari kiamat, (mereka) Ahlus Sunnah”.<br />
Dan di akhir Al ‘Aqidah Al Washitiyah ketika memberikan definisi tentang Ahlus Sunnah, beliau berkata : “Dan mereka adalah Ath-Thoifah Al-Manshuroh yang Nabi shollallahu ‘alaihi wa alihi wa sallam bersabda tentang mereka : “Terus menerus sekelompok dari ummatku diatas kebenaran manshuroh (tertolong) tidak membahayakan mereka orang yang menyelisihi dan mencerca mereka sampai hari kiamat” mudah-mudahan Allah menjadikan kita bagian dari mereka dan tidak memalingkan hati-hati kita setelah mendapatkan petunjuk”. <br />
Lihat : <em>Bashoir Dzawisy Syaraf Bimarwiyati Manhaj As-Salaf</em> hal. 97-110.<br />
3. <strong>AHLUL HADITS</strong><br />
Ahlul Hadits dikenal juga dengan Ashhabul hadits atau Ashhabul Atsar. Ahlul hadits artinya orang yang mengikuti hadits Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa alihi wa sallam. Dan istilah Ahlul hadits ini juga merupakan salah satu nama dan kriteria Salafiyah atau Ahlus Sunnah Wal Jama’ah atau Ath-Thoifah Al-Manshurah.<br />
Berkata <strong>Ibnul Jauzi</strong> : “Tidak ada keraguan bahwa Ahlun Naql Wal Atsar (Ahlul Hadits) yang mengikuti jejak-jejak Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa alihi wa sallam mereka di atas jalan yang belum terjadi bid’ah”. <br />
Berkata <strong>Al-Khathib Al-Baghdady</strong> dalam <em>Ar-Rihlah Fii Tholabil Hadits</em> hal. 223 : “Dan sungguh (Allah) Rabbul ‘alamin telah menjadikan Ath-Thoifah Al-Manshurah sebagai penjaga agama dan telah dipalingkan dari mereka makar orang-orang yang keras kepala karena mereka berpegang teguh dengan syari’at (Islam) yang kokoh dan mereka mengikuti jejak para shahabat dan tabi’in”.<br />
Dan telah sepakat perkataan para ‘ulama Ahlus Sunnah Wal Jama’ah bahwa yang dimaksud dengan Ath-Thoifah Al-Manshurah adalah para ‘ulama Salaf Ahlul Hadits. Hal ini ditafsirkan oleh banyak Imam seperti <strong>‘Abdullah bin Mubarak</strong>, <strong>‘Ali bin Madiny</strong>, <strong>Ahmad bin Hambal</strong>, <strong>Bukhary</strong>, <strong>Al-Hakim</strong> dan lain-lainnya,. Perkataan-perkataan para ‘ulama tersebut diuraikan dengan panjang lebar oleh <strong>Syaikh Robi’ bin Hady Al-Madkhaly</strong> dan juga <strong>Syaikh Al-Albany</strong> dalam <em>Silsilah Al-Ahadits Ash-Shohihah</em> hadits no. 270. <br />
Lihat : <em>Haqiqitul Bid’ah</em> 1/269-272, <em>Mauqif Ibnu Taymiyah</em> 1/32-34, <em>Ahlul Hadits Wa Ath- Thoifah Al-Manshurah An-Najiyah</em>, <em>Limadza Ikhtartu Al-Manhaj As-Salafy</em>, <em>Bashoir Dzawisy Syaraf Bimarwiyati Manhaj As-Salaf</em> dan <em>Al-Intishor Li Ashhabil Hadits</em> karya <strong>Muhammad ‘Umar Ba Zamul</strong>. <br />
4. <strong>Al-Ghuraba`</strong> <br />
Al-Ghuraba` artinya orang-orang yang asing. Asal penyifatan ini adalah sabda Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa alihi wa sallam dalam hadits Abu Hurairah riwayat Muslim No.145 :<br />
<div align="center"><strong>بَدَأَ الْإِسْلاَمُ غَرِيْبًا وَسَيَعُوْدُ غَرِيْبًا كَمَا بَدَأَ فَطُوْبَى لِلْغُرَبَاءِ</strong></div>“Islam mulai muncul dalam keadaan asing dan akan kembali asing sebagaimana awal munculnya maka beruntunglah orang-orang asing itu”. Dan hadits ini adalah hadits yang mutawatir.<br />
Berkata <strong>Imam Al-Ajurry</strong> dalam <em>Sifatil Ghuraba` Minal Mu’minin</em> hal. 25 : “Dan perkataan (Nabi) shollallahu ‘alaihi wa alihi wa sallam “Dan akan kembali asing” maknanya Wallahu A’lam sesungguhnya hawa nafsu yang menyesatkan akan menjadi banyak sehingga banyak dari manusia tersesat karenanya dan akan tetap ada Ahlul Haq yang berjalan diatas syari’at islam dalam keadaan asing di mata manusia, tidakkah kalian mendengar perkataan Nabi shollallahu ‘alaihi wa alihi wa sallam : “Akan terpecah ummatku menjadi 73 golongan semuanya masuk neraka kecuali satu, maka dikatakan siapa mereka yang tertolong itu? maka kata Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa alihi wa sallam : “Apa-apa yang saya dan para shahabatku berada di atasnya pada hari ini””. <br />
Berkata <strong>Imam Ibnu Rajab</strong> dalam <em>Kasyful Kurbah fi washfi hali Ahlil Ghurbah</em> hal 22-27 : “Adapun fitnah syubhat (kerancuan-kerancuan) dan pengikut hawa nafsu yang menyesatkan sehingga hal tersebut menyebabkan terpecahnya Ahlul Qiblah (kaum muslimin) dan menjadilah mereka berkelompok-kelompok, sebagian dari mereka mengkafirkan yang lainnya dan mereka menjadi saling bermusuhan, bergolong-golongan dan berpartai-partai setelah mereka dulunya sebagai saudara dan hati-hati mereka diatas hati satu orang (Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa alihi wa sallam) sehingga tidak akan selamat dari kelompok-kelompok tersebut kecuali satu golongan yang selamat. Mereka inilah yang disebut dalam sabda Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa alihi wa sallam : “Terus menerus ada diantara ummatku satu kelompok yang menampakkan kebenaran, tidak mencelakakan mereka orang-orang yang menghinakan dan membenci mereka sampai datang ketetapan Allah subhanahu wa ta’ala (hari kiamat) dan mereka tetap dalam keadaan tersebut”. Mereka inilah al-Ghuraba` di akhir zaman yang tersebut dalam hadits-hadits ini…”. <br />
Demikianlah penamaan-penamaan syari’at bagi pengikut Al-Qur`an dan Sunnah Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa alihi wa sallam sesuai dengan pemahaman para ‘ulama salaf, yang apabila dipahami dengan baik akan menambah keyakinan akan wajibnya mengikuti jalan para ‘ulama salaf dan kebenaran jalan mereka serta keberuntungan orang-orang yang mengikuti jalan mereka. <br />
Cukuplah sebagai satu keistimewaan yang para salafiyun berbangga dengannya bahwa penamaan-penamaan ini semuanya dari Islam dan menggambarkan Islam hakiki yang dibawa oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa alihi wa sallam dan tentunya hal ini sangat membedakan salafiyun dari ahlu bid’ah yang bernama atau dinamakan dengan penamaan-penamaan yang hanya sekedar menampakkan bid’ah, pimpinan atau kelompok mereka seperti Tablighy nisbah kepada Jama’ah Tabligh yang didirikan oleh Muhammad Ilyas, Ikhwany nisbah kepada gerakan Ikhwanul Muslimin yang dipelopori oleh Hasan Al-Banna, Surury nisbah kepada kelompok atau pemikiran Muhammad Surur Zainal ‘Abidin, Jahmy nisbah kepada Jahm bin Sofwan pembawa bendera bid’ah keyakinan bahwa Al-Qur`an adalah makhluk. Mu’tazily nisbah kepada kelompok pimpinan ‘Atho` bin Washil yang menyendiri dari halaqah Hasan Al-Bashry. Asy’ary nisbah kepada pemikiran Abu Hasan Al-Asy’ary yang kemudian beliau bertobat dari pemikiran sesatnya. Syi’iy nisbah kepada kelompok Syi’ah yang mengaku mencintai keluarga Nabi shollallahu ‘alaihi wa alihi wa sallam, dan masih ada ratusan penamaan lain, sangat meletihkan untuk menyebutkan dan menguraikan seluruh penamaan tersebut, maka nampaklah dengan jelas bahwa penamaan Salafiyun-Ahlus Sunnah Wal Jama’ah-Ath-Thoifah Al-Manshurah-Al-Firqoh An-Najiyah-Ahlul Hadits adalah sangat berbeda dengan penamaan-penamaan yang dipakai oleh golongan-golongan yang menyimpang dari beberapa sisi:<br />
<strong>Satu</strong> : Penamaan-penamaan syari’at ini adalah nisbah kepada generasi awal ummat Islam yang berada di atas tuntunan Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa alihi wa sallam, maka penamaan ini akan mencakup seluruh ummat pada setiap zaman yang berjalan sesuai dengan jalan generasi awal tersebut baik dalam mengambil ilmu atau dalam pemahaman atau dalam berdakwah dan lain-lainnya.<br />
<strong>Dua</strong> : Kandungan dari penamaan-penamaan syari’at ini hanyalah menunjukkan tuntunan Islam yang murni yaitu Al-Qur`an dan sunnah Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa alihi wa sallam tanpa ada penambahan atau pengurangan sedikit pun. <br />
<strong>Tiga</strong> : Penamaan-penamaan ini mempunyai asal dalil dari sunnah Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa alihi wa sallam.<br />
<strong>Empat</strong> : Penamaan-penamaan ini hanyalah muncul untuk membedakan antara pengikut kebenaran dari jalan para pengekor hawa nafsu dan golongan-golongan sesat, dan sebagai bantahan terhadap bid’ah dan kesesatan mereka.<br />
<strong>Lima</strong> : Ikatan wala’ (loyalitas) dan baro’ (kebencian, permusuhan) bagi orang-orang yang bernama dengan penamaan ini, hanyalah ikatan wala’ dan baro’ di atas Islam (Al-Qur`an dan Sunnah) bukan ikatan wala’ dan baro’ karena seorang tokoh, pemimpin, kelompok, organisasi dan lain-lainnya.<br />
<strong>Enam</strong> : Tidak ada fanatisme bagi orang-orang yang memakai penamaan-penamaan ini kecuali kepada Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa alihi wa sallam karena pemimpin dan panutan mereka hanyalah satu yaitu Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa alihi wa sallam, berbeda dengan orang-orang yang menisbahkan dirinya ke penamaan-penamaan bid’ah fanatismenya untuk golongan, kelompok / pemimpin.<br />
<strong>Tujuh</strong> : Penamaan-penamaan ini sama sekali tidak akan menjerumuskan ke dalam suatu bid’ah, maksiat maupun fanatisme kepada seseorang atau kelompok dan lain-lainnya.<br />
Lihat : <em>Hukmul intima`</em> hal 31-37 dan <em>Mauqif Ahlus Sunnah wal Jama’ah</em> 1/46-47.<br />
<span class="”fullpost”"> </span></div>massihabhttp://www.blogger.com/profile/13467198501090181810noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8720210116848888738.post-52751002910323867542011-12-25T21:11:00.002+07:002011-12-25T21:11:55.777+07:00Dusta dan Akibat yang ditimbulkan<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="font-size: 12.0pt; font-weight: 700;">Dusta dan Akibat yang ditimbulkan </span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 12.0pt;"><br />
Kemaksiatan yang ditimbulkan dari kemaluan adalah zina, dan kemaksiatan yang ditimbulkan oleh lisan adalah dusta. </span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 12.0pt;">Terkadang dengan lisannya seseorang mengucapkan kata-kata tanpa dipertimbangkan dan dipikirkan sebelumnya, sehingga menimbulkan fitnah dan kemudharatan yang banyak bagi dirinya maupun bagi orang lain. </span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 12.0pt;"><br />
Diantara sebab terbanyak yang menyebabkan anak Adam terjerumus ke lembah kemaksiatan, adalah mereka tidak menjaga dua hal yaitu lidah dan kemaluannya. Sehingga Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam pernah bersabda :"<i>Barangsiapa yang mampu menjaga apa yang terdapat diantara dua janggutnya dan apa yang ada diantara dua kakinya, maka aku jamin akan masuk surga</i>."(Muttafaqun 'Alaih). </span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 12.0pt;">Kemaksiatan yang ditimbulkan dari kemaluan adalah zina, dan kemaksiatan yang ditimbulkan oleh lisan adalah dusta. Terkadang dengan lisannya seseorang mengucapkan kata-kata tanpa dipertimbangkan dan dipikirkan sebelumnya, sehingga menimbulkan fitnah dan kemudharatan yang banyak bagi dirinya maupun bagi orang lain. Oleh karena itu jelaslah bahwa diantara keselamatan seorang hamba adalah tergantung pada penjagaan seseorang terhadap lisannya. Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam pernah menasehati 'Uqbah bin Amir ketika dia bertanya tentang keselamatan, lalu beliau bersabda :"<i>iharalah lidahmu, betahlah tinggal di rumahmu dan tangisililah dosa-dosamu</i>R Tirmidzi, hadits hasan). Termasuk penyimpangan yang nyata dan banyak terjadi di masyarakat kita sekarang ini adalah melakukan dusta, baik dalam ucapan maupun perbuatan, baik dalam menjual ataupun membeli, dalam sumpah dan perjanjian, bahkan menggunakann dusta sebagai bumbu dakwah dan menjatuhkan orang karena kedengkian. Padahal urusan dusta adalah termasuk hal yang berbahaya, karena termasuk urusan haram yang menyebabkan pelakunya terjerumus ke dalam neraka. Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda :"<i>ngguhnya dusta itu menuntun kepada kekejian itu menuntun ke dalam neraka. Tidak henti-hentinya seseorang itu berdusta dan membiasakan diri dalam dusta, sehingga dicatat di sisi Allah sebagai pendusta.</i>ttafaqun 'Alaih). </span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 12.0pt;">Dusta mempunya beberapa pengaruh buruk, yang seandainya hal ini disadari oleh para pendusta pasti mereka akan meninggalkan kebiasaan dustanya dan akan kembali bertaubat kepada Allah Ta'ala. Sebagian dari pengaruh buruk itu adalah <br />
<b>Pertama </b>: Menyebabkan keraguan kepada dan diantara manusia <br />
Keraguan artinya bimbang dan resah. Ini berarti sesorang pendusta selamanya menjadi sumber keresahan dan keraguan, serta menjatuhkan ketenangan pada oreang yang jujur. Berkata Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam :"Tinggalkanlah apa-apa yang membuatmu ragu dan ambil apa-apa yang tidak meragukanmu, karena sesungguhnya kejujuran itu adalah ketenangan dan dusta itu adalah keresahan"(Tirmidzi, Nasa'I Shahih). </span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 12.0pt;"><br />
<b>Kedua</b> : terjerumusnya seseorang ke dalam salah satu tanda munafiq. Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda :"Ada empat hal, barangsiapa yang memiliki semuanya, maka dia munafik sejati. Dan barangsiapa memiliki salah satu diantaranya berarti dia mempunyai satu jenis sifat munafik hingga dia eninggalkannya. Yaitu apabila diberi amanat dia khianat, bila berkata dia dusta, bila berjanji dia mengingkari, jika berselisih dia berkata kotor."(Muttafaq'Alaih). Sebagaimana diketahui, bahwa orang munafik akan menempati kerak neraka yang paling bawah. Sebutan munafik adalah sebutan yang amat berat, maka mengapa kita berani berdusta dan mempertahankannya padahal ia hanya akan mengantarkan kita pada kedudukan yang buruk lagi menghinakan. </span> </div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 12.0pt;"><br />
<b>Ketiga</b> : Hilangnya kepercayaan. Sesungguhnya selama dusta menyebar dalam kehidupan bermasyarakat, maka hal itu akan menghilangkan kepercayaan di kalangan kaum muslimin. Memutuskan jalinan kasih diantara mereka, sehingga menyebabkan tercegahnya kebaikan dan menjadi penghalang sampainya kebaikan kepada orang yang berhak menerimanya. </span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 12.0pt;"><br />
<b>Keempat</b> : Memutarbalikkan kebenaran. Di antara pengaruh buruk dusta adalah memutarbalikkan kebenaran dan membawa berita yang berlainan dengan fakta, lebih-lebih dilakukan dengan tanpa memberikan kejelasan yang disyariatkan. Hal ini dilakukan karena para pendusta suka merubah kebatilan menjadi kebenaran dan kebenaran menjadi kebatilan dalam pandangan manusia. Dan apa saja yang mereka katakana tentang keburukan seseorang, dan apapun pengaruhnya, maka hati-hatilah terhadap mereka, baik yang anda baca dari mereka atau yang anda dengar karena Allah Ta'ala berifrman :"…Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk orang-orang yang melampaui batas lagi pendusta".(al-Mukmin : 28) </span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 12.0pt;"><br />
<b>Kelima</b> : Pengaruh dusta terhadap anggota badan. Dusta menjalar dari hati ke lidah, maka rusaklah lidah itu, lalu menjalar ke anggota badan maka rusaklah amal perbuatannya sebagaimana rusaknya lidah dalam berbicara. Maka jika Allah Ta'ala tidak membarikan kesembuhan dalam kejujuran kepada pendusta itu, sehingga semakin rusaklah mereka dan menjerumuskan mereka ke arah kehancuran. Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda :"Sesungguhnya kejujuran itu menuntun kepada kebajikan, sedangkan duka itu menuntun kepada kedurhakaan."(Muttafq 'Alaih). <br />
Itulah sebagian kecil dari akibat buruk dusta yang semuanya merupakan akibat yang terasa di dunia. Adapun di akhirat Allah akan membalasnya dengan lebih dahsyat dan mengerikan. Jelaslah para pendusta akan berjalan diatas jalan menuju neraka, karena dengan berdusta ia akan membuka pintu keburukan lainnya. Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda :"Sesungguhnya dusta itu menuju kepada kekejian dan kekejian itu menuju kepada neraka, seseorang terus menerus berdusta sehigga di catat di sisi Allah sebagai pendusta."(Muttafaq 'Alaih). Untuk itu agar kita semua memperhatikan bahayanya dusta sehingga takut untuk melakukannya. Adapun cara untuk menhindari dusta tersebut diantaranya ialah <br />
Pertama : Tidak bergaul dengan para pendusta dan mencari teman yang shalaeh lagi jujur. <br />
Kedua : mempunyai keyakinan yang mantap akan bahaya yang ditimbulkannya baik di dunia maupun di akhirat. <br />
Ketiga : melatih hati dan lisan untuk selalu berkata dan berbuat jujur. <br />
Keempat : selalu mengkaji al-Qur'an dan aktif mengamalkannya. <br />
Semoga Allah menganugrahkan kepada kita semua kejujuran dalam ucapan maupun perbuatan. <br />
<br />
<br />
<br />
RASA TAKUT</span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 12.0pt;">Segala puji bagi Allah, puji syukur atas kebesaran wajah-Nya dan keagungan iradah-Nya. Shalawat dan salam kita persembahkan kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam. Manusia yang paling takut dan paling tahu akan ihwal Rabb-nya. Penunjuk ke jalan Allah yang lurus serta atas keluarganya dan para sahabat beliau ridwanullah Alaihim jami'an. </span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 12.0pt;">Imam Abu AlFaraj ibnu Al Jauzi berkata. <i>"takut adalah bara yang menghanguskan gejolak syahwat."</i> <br />
Keutamaan rasa takut itu tergantung bagaimana rasa takut itu dapat menghanguskan nafsu syahwat, membendung maksiat dan menumbuhkan rasa taat. Rasa takut akan Allah juga akan menumbuhkan rasa iffah (menjaga diri), wara', taqwa, mujahadah (kesungguhan) serta amalan-amalan utama yang dapat mendekatkan dri kita kepada Allah Ta'ala. <br />
Firman Allah : <br />
<i>"Sebagai petunjuk dan rahmat untuk orang-orang yang takut kepada Rabb nya."</i> (QS. Al-A'raf:54). <br />
<br />
<i>"Allah Ridha terhadap mereka dan merekapun ridha kepada-Nya. Yang demikian itu adalah balasan bagi orang yang takut kepada Rabb-nya."</i>(Al-Bayyinah:8). <br />
<br />
<i>"Dan takutlah kepadaKu jika kau benar-benar orang yang beriman"</i>(Ali-Imran:175). <br />
<br />
<i>"orang yang takut akan mendapat pelajaran"</i>(Al-A'la:10). <br />
<br />
<i>"Dan mereka menyungkur atas muka mereka sambil menangis dan bertambah khusyu."</i>(Al-Isra:109). <br />
<br />
<u>Rasa takut (Al-Khouf) merupakan manifestasi dari ilmu</u>. Semakin tinggi ilmu seseorang, semakin bertambah pula rasa takutnya kepada Allah Ta'ala. FirmanNya: <br />
<i>"Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hambanya hanyalah 'ulama."</i>(Fathir:28) <br />
<br />
Rasulullah bersabda, <br />
"Sesungguhnya Allah memiliki malaikat yang mengepakkan sayapnya dikarenakan rasa takutnya kepada allah." <br />
Beliau juga bersabda:"Apakah engkau mendengar apa yang kudengar. Langit bergemuruh dan terus bergemuruh. Demi Dzat yang jiwaku ada ditangan-Nya, tidaklah ada tempat (dilangit dalam jarak empat jari) kecuali ada malaikat yang bersujud, berdiri ataupun ruku' ke hadirat allah Ta'ala. Dan seandainya kau mengetahui apa yang kulihat, niscaya engkau akan menyedikitkan tawa dan memperbanyak tangisan, dan kamu akan keluar ke jalanan dan menjerit kepada Allah dikarenakan rasa takutmu akan kerasnya adzab dan sikasa Allah." <br />
<br />
Oleh sebab itu pada suatu saat dada Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bergemuruh sebagaimana gemuruhnya periuk yang diletakkan di atas perapian, disebabkan tangis beliau. <br />
<br />
Dalam sebuah hadits yang panjang yang diriwayatkan oleh Abu dzar dari Rasulullah Shallallahu alaihi wa Sallam ia berkata,<i>"Ya Rasulullah, apakah isi lembaran-lembaran yang dimiliki nabi musa Alaihis Salam itu?"</i> Rasulullah menjawab, <i>"Shuhuf Nabi Musa Alaihis Salam itu berisikan ibrah kesemuanya. Aku sangat heran kepada suatu kaum yang yakin akan kematian namun mereka berbangga-bangga, dan aku juga heran kepada seseorang yang yakin adanya neraka namun ia tertawa."</i>(HR. Ibnu Hibban). <br />
<br />
Imam Ahmad meriwayatkan sebuah hadits dari anas dari Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, sesungguhnya beliau bertanya kepada Jibril Alaihis Salam,<i>"Ada apakah dengan saya sehingga aku tak pernah melihat malaikat Mikail tertawa?"</i> Malaikat Jibril menjawab:<i>"Semenjak neraka diciptakan, malaikat tidak pernah tertawa".</i>(HR.Ahmad) <br />
<br />
Hasan Al-Basri berkata," Orang-orang muslim adalah kaum yang rendah hati, Allah telah menganugrahkan pendengaran, penglihatan dan tubuh kepada mereka. Sehingga orang-orang yang bodoh mengira mereka sakit, padahal mereka mempunya hati dan pikiran. Apakah mereka tidak mengetahui firman Allah , <br />
<i>"Dan mereka berkata : Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan duka cita dari kami,"</i>(QS. Fathir:34). <br />
Sesungguhnya mereka telah bersusah payah di dunia, mereka beramal sebagaimana yang dilakukan oleh orang orang dahulu, mereka tidak bersedih kepad hal yang orang lain bersedih karenanya. Akan tetapi mereka bersedih disebabkan oleh rasa takut mereka akan api neraka. <br />
<br />
</span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 12.0pt;">KESEHARIAN MUSLIMSyaikh Abdullah bin Jaarullah bin Ibrahim Al-Jaarullah <br />
Kata Pengantar. <br />
<br />
Saudaraku.... </span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 12.0pt;">Dengan penuh pengharapan bahwa kebahagian dunia dan akhirat yang akan kita dapatkan, maka kami sampaikan risalah yang berisikan pertanyaan-pertanyaan ini kehadapan anda untuk direnungkan dan di jawab dengan perbuatan. <br />
<br />
Pertanyaan-pertanyaan ini sengaja kami angkat kehadapan anda dengan harapan yang tulus dan cinta karena Allah Subhanahu wa Ta'ala, supaya kita bisa mengambil mannfaat dan faedah yang banyak darinya, disamping itu sebagai bahan kajian untuk melihat diri kita, sudah sejauh mana dan ada dimana posisinya selama ini. <br />
<br />
Saudaraku... <br />
<br />
Risalah ini dinukilkan dari buku saku yang sangat bagus dan menawan yaitu Zaad Al-Muslim Al-Yaumi (Bekalan Muslim Sehari-hari) dari hal. 51 - 55, bab Hayatu Yaumi Islami yang diambil dari kitab Al-Wabil Ash-Shoyyib oleh Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah rahimahullah dan diterjemahkan oleh saudara kita Fariq Gasim Anuz semoga Allah Subhanahu wa Ta'ala membalasnya dengan pahala dan surganya. Kehidupan Sehari-hari Yang Islami : <br />
1. Apakah anda selalu shalat Fajar berjama'ah di masjid setiap hari .? <br />
2. Apakah anda selalu menjaga Shalat yang lima waktu di masjid .? <br />
3. Apakah anda hari ini membaca Al-Qur'an .? <br />
4. Apakah anda rutin membaca Dzikir setelah selesai melaksanakan Shalat wajib .? <br />
5. Apakah anda selalu menjaga Shalat sunnah Rawatib sebelum dan sesudah Shalat wajib .? <br />
6. Apakah anda (hari ini) Khusyu dalam Shalat, menghayati apa yang anda baca .? <br />
7. Apakah anda (hari ini) mengingat Mati dan Kubur .? <br />
8. Apakah anda (hari ini) mengingat hari Kiamat, segala peristiwa dan kedahsyatannya .? <br />
9. Apakah anda telah memohon kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala sebanyak tiga kali, agar memasukkan anda ke dalam Surga .? Maka sesungguhnya barang siapa yang memohon demikian, Surga berkata :"Wahai Allah Subhanahu wa Ta'ala masukkanlah ia ke dalam Surga". <br />
10. Apakah anda telah meminta perlindungan kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala agar diselamatkan dari api neraka sebanyak tiga kali .? Maka sesungguhnya barangsiapa yang berbuat demikian, neraka berkata :"Wahai Allah peliharalah dia dari api neraka". (Berdasarkan hadits Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam yang artinya :<b>"Barangsiapa yang memohon Surga kepada Allah sebanyak tiga kali, Surga berkata :"Wahai Allah masukkanlah ia ke dalam Surga. Dan barangsiapa yang meminta perlindungan kepada Allah agar diselamatkan dari api neraka sebanyak tiga kali, neraka berkata :"Wahai Allah selamatkanlah ia dari neraka".</b> (Hadits Riwayat Tirmidzi dan di shahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Shahih Al-Jami No. 911. Jilid 6). <br />
11. Apakah anda (hari ini) membaca hadits Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam .? <br />
12. Apakah anda pernah berfikir untuk menjauhi teman-teman yang tidak baik .? <br />
13. Apakah anda telah berusaha untuk menghindari banyak tertawa dan bergurau .? <br />
14. Apakah anda (hari ini) menangis karena takut kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala .? <br />
15. Apakah anda selalu membaca Dzikir pagi dan sore hari .? <br />
16. Apakah anda (hari ini) telah memohon ampunan kepada Allah Subhanahu wa ta'ala atas dosa-dosa (yang engkau perbuat -pen) .? <br />
17. Apakah anda telah memohon kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala dengan benar untuk mati Syahid .? Karena sesungguhnya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam telah bersabda yang artinya :<b>"Barangsiapa yang memohon kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala dengan benar untuk mati syahid, maka Allah Subhanahu wa Ta'ala akan memberikan kedudukan sebagai syuhada meskipun ia meninggal di atas tempat tidur". </b>(Hadits Riwayat Tirmidzi, Nasa'i, Ibnu Majah, Ibnu Hibban dalam shahihnya, Al-Hakim dan ia menshahihkannya). <br />
18. Apakah anda telah berdo'a kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala agar ia menetapkan hati anda atas agama-Nya. ? <br />
Apakah anda telah mengambil kesempatan untuk berdo'a kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala di waktu-waktu yang mustajab .? <br />
19. Apakah anda telah membeli buku-buku agama Islam untuk memahami agama .? (Tentu dengan memilih buku-buku yang sesuai dengan pemahaman yang dipahami oleh para Shahabat Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, karena banyak juga buku-buku Islam yang tersebar di pasaran justru merusak pemahaman Islam yang benar, pent). <br />
20. Apakah anda telah memintakan ampunan kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala untuk saudara-saudara mukminin dan mukminah .? Karena setiap mendo'akan mereka anda akan mendapat kebajikan pula. <br />
21. Apakah anda telah memuji Allah Subhanahu wa Ta'ala (dan bersyukur kepada-Nya, pent) atas nikmat Islam .? <br />
22. Apakah anda telah memuji Allah Subhanahu wa Ta'ala atas nikmat mata, telinga, hati dan segala nikmat lainnya .? <br />
23. Apakah anda hari-hari ini telah bersedekah kepada fakir miskin dan orang-orang yang membutuhkannya .? <br />
24. Apakah anda dapat menahan marah yang disebabkan urusan pribadi, dan berusaha untuk marah karena Allah Subhanahu wa Ta'ala saja .? <br />
25. Apakah anda telah menjauhi sikap sombong dan membanggakan diri sendiri .? <br />
26. Apakah anda telah mengunjungi saudara seagama, ikhlas karena Allah Subhanahu wa Ta'ala .? <br />
27. Apakah anda telah menda'wahi keluarga, saudara-saudara, tetangga, dan siapa saja yang ada hubungannya dengan diri anda .? <br />
28. Apakah anda termasuk orang yang berbakti kepada orang tua .? <br />
29. Apakah anda mengucapkan <b>"Innaa Lillahi wa innaa ilaihi raji'uun"</b> jika mendapatkan musibah .? <br />
30. Apakah anda hari ini mengucapkan do'a ini : <b>" Allahumma inii a'uudubika an usyrika bika wa anaa a'lamu wastagfiruka limaa la'alamu = Ya Allah sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari menyekutukan Engkau sedangkan aku mengetahui, dan aku memohon ampun kepada-Mu terhadap apa-apa yang tidak aku ketahui".</b> Barangsiapa yang mengucapkan yang demikian, Allah Subhanahu wa Ta'ala akan menghilangkan darinya syirik besar dan syirik kecil. (Lihat Shahih Al-Jami' No. 3625). <br />
31. Apakah anda berbuat baik kepada tetangga .? <br />
32. Apakah anda telah membersihkan hati dari sombong, riya, hasad, dan dengki .? <br />
33. Apakah anda telah membersihkan lisan dari dusta, mengumpat, mengadu domba, berdebat kusir dan berbuat serta berkata-kata yang tidak ada manfaatnya .? <br />
34. Apakah anda takut kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala dalam hal penghasilan, makanan dan minuman, serta pakaian .? <br />
35. Apakah anda selalu bertaubat kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala dengan taubat yang sebenar-benarnya di segala waktu atas segala dosa dan kesalahan .? <br />
<br />
Saudaraku .. <br />
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di atas dengan perbuatan, agar kita menjadi orang yang beruntung di dunia dan akhirat, inysa Allah. <br />
<br />
diambil dari: milis assunnah, message ke-277; posting dari Saudara Yayat Ruhiyat. <br />
<br />
</span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 12.0pt;">HILANMGKAN DENGKI</span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 12.0pt;">Diriwayatkan dari Anas bin Malik, dia berkata: </span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 12.0pt;">Saat kami sedang duduk-duduk bersama rasulullah saw, beliau bersabda,<b>’akan datang kepada kalian sekarang ini seorang laki-laki penghuni surga’. Tiba-tiba ada seorang laki-laki dari kaum anshar yang datang sementara bekas air wudhu masih mengalir di jenggotnya, sedang tangan kirinya memegang terompah. Keesokan harinya Rasulullah saw mengatakan seperti perkataanya yang kemarin. Lalu muncullah laki-laki itu lagi persis seperti kedatangannya pertama kali. Di hari ketiga Rasulullah saw mengatakannya lagi dan datanglah laki-laki itu lagi seperti kedatangannya pertama kali. Setelah Rasulullah beranjak abdullah bin amr bin Ash membuntuti laki-laki tadi sampai ke rumahnya. <br />
Lalu abdullah berkata,’Aku telah bertengkar dengan ayahku, kemudian aku bersumpah untuk tidak mendatanginya selama tiga hari. Bila kau setuju aku mau tinggal bersamamu sampai tiga hari.’ Dia menjawab, ‘ya, boleh.’’’ <br />
Anas berkata: Abdullah menceritakan bahwa ia telah menginap di tempat laki-laki itu selama tiga hari. Dia lihat orang itu sama sekali tidak bangun malam (tahajjud). <br />
Hanya saja, setiap kali ia terjaga dan menggeliat di atas ranjangnya, dia selalu membaca dzikir dan takbir sampai dia bangun untuk melaksanakan sholat subuh. Selain itu kata abdullah, ‘aku tidak pernah mendengarnya berbicara kecuali yang baik-baik. Setelah tiga malam berlalu dan hampir saja aku menyepelekan amalnya, aku terusik untuk bertanya, ‘wahai hamba allah, sesungguhnya tidak pernah terjadi pertengkaran antara aku dan ayahku, aku hanya mendengar Rasulullah saw berkata tentang dirimu tiga kali, bahwa akan datang kepada kalian ini seorang laki-laki penghuni surga dan sebanyak tiga kali itu kaulah yang datang. Maka akupun ingin bersamamu agar aku bisa melihat apakah amalanmu itu dan nanti akan aku tiru. Tetapi ternyata kau tidak terlalu banyak beramal. Apakah sebenarnya yang membuatmu bisa mencapai seperti apa yang disabdakan Rasulullah saw?’. Maka dia menjawab, “Aku tidak mempunyai amalan kecuali seperti apa yang engkau lihat sendiri.’ Ketika aku hendak berpaling pergi, dia memanggilku lalu berkata, ‘benar amalanku hanya yang kau lihat sendiri, hanya saja aku tidak mendapatkan sifat curang terhadap seorang pun dari kaum muslimin. Aku juga tidak iri atas karunia Allah swt yang diberikan kepadanya’. Maka Abdullah bin Amr berkata, ‘inilah amalan yang telah menyampaikanmu pada derajat tinggi dan inilah yang berat untuk kami lakukan.</b> (Abu Abdurrahman) Riwayat Ahmad, Al-Musnad 3/166. Berkata Al-Hafidh Al-‘Iraqi, sanadnya shahih sesuai dengan sarat Al-Bukhari dan Muslim. <br />
<br />
<br />
<br />
RENUNGAN</span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 12.0pt;">Puji syukur ke hadirat Alloh, Tuhan semesta alam, Dzat yang mencipta siang dan malam, tiada sesembahan yang berhaq disembah selain Dia. Salam dan shalawat tercurah kepada Rosulullah SAW. <br />
Ikhwan wa akhwat rahimakumullah…… <br />
<br />
</span></div><span style="font-size: 12.0pt;">Para rosul diutus oleh Alloh Ta’ala, semenjak terjadinya kemusyrikan pertama kali terjadi di muka bumi ini. Kemudian secara beriringan Dia mengutus para rasul dan nabi yang lainnya. <br />
Semua dengan tujuan yang sama, yaitu mengesakan Alloh di dalam dan menjauhi kemusyrikan: <br />
<br />
<i>“Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul kepada setiap umat (untuk menyerukan):’Beribadahlah kepada Alloh saja dan jauhilah thoghut (apa saja yang disembah selain Alloh)’”. </i>(An-Nahl:36) <br />
<br />
Semuanya dengan wahyu yang sama, yaitu mengesakan Alloh di dalam ibadah dan menjauhi thoghut serta kemusyrikan:<i> “Dan Kami tidak mengutus seorang rosulpun sebelummu, kecuali Kami wahyukan kepadanya: Bahwasananya tidak ada Ilah (yang haq) kecuali Aku. Maka beribadahlah kepada-Ku”. </i>(Yusuf:25) <br />
<br />
Semua berada pada jalan yang sama, yaitu memulai da’wah untuk mengesakan Alloh di dalam ibadah dan menjauhi kemusyrikan: <i>“Wahai kaumku, beribadahlah kepada Alloh, kamu sekali-kali tidak mempunyai Ilah (sesembahan) selain-Nya”</i> (Al-A’raf:59,65,73,85) <br />
<br />
Memang jin dan manusia diciptakan hanyalah untuk mengesakan Alloh dalam beribadah dan menjauhi kemusyrikan. Alloh berfirman:<i> “ Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia kecuali agar mereka beribadah kepada-Ku”</i> (Adz-Dzariyat:56) <br />
<br />
Itulah hikmah diutusnya para rosul. <br />
Itulah inti diutusnya para rosul. <br />
Itulah jalan para rosul. <br />
Itulah tujuan da’wah para rosul. <br />
Dan itulah semestinya tujuan da’wah para pengikut para rosul. <br />
<br />
Ya akhi wa akhwat pencinta Al-Qur’an………… <br />
Kalau memang demikian jelas dan gamblang masalah ini, mengapa muncul ide-ide dan suara-suara yang tidak seirama. Ada orang yang mengatakan : Mungkin telah jelas kepada anda dari tulisan-tulisan dan buku-buku kami, bahwa tujuan terakhir yang kita tuju dari perjuangan ini adalah mengadakan revolusi kepemimpinan. Yang kami maksudkan adalah bahwa apa yang ingin kita raih di dunia ini adalah membersihkan bumi persada dari noda-noda kepemimpinan orang-orang fasiq dan durhaka, dan kita tegakkan di dunia ini sistem pemerintahan yang shalih dan lurus. Maka usaha dan perjuangan yang berkesinambungan inilah yang kami anggap sebagai sarana yang terbesar dan tersukses untuk meraih ridha Alloh dan emncari pahala melihat Wajah-Nya yang tertinggi di dunia dan akherat.(Al-Ususul Akhlaqiyah Lil Haraqah Al-Islamiyah, hal 16) <br />
<br />
Sangat disayangkan perkataan seperti inilah yang laris di kalangan pemuda yang bersemangat sangat tinggi, dan mereka menganggapnya sebagai kebenaran. Orang yang tidak seide dengan mereka tidak dianggap melakukan perjuangan dan amal untuk Islam yang sebenarnya! <br />
<br />
Padahal: ‘Mungkin antum sendiri, yang bijaksana lagi faham, yang hafal Al-Qur’an dan membacanya di waktu malam dan penghujung siang serta memperhatikan sepak terjang da’wah para rosul semenjak yang pertama sampai yang terakhir, tidak mengetahui bahwa inilah tujuan para nabi yang mereka perjuangkan. Dan tidak mengetahui bahwa usaha dan perjuangan tersebut merupakan sarana terbesar dan tersukses meraih ridha Alloh dan mengharap pahala melihat Wajah-Nya. Bahkan ( sebenarnya) sarana terbesar dan tersukses untuk meraih ridha Ar-Rabb adalah mengikuti jalan da’wah para rosul dan meniti langkah mereka di salam membersihkan bumi dari kerusakan dan kemusyrikan, dan juga sarana yang terbesar adalah Islam dan Iman beserta rukun-rukunnya yang telah dikenal.” (Manhajul Anbiya’ Fid Dakwah Illah, hal:140, syeikh Rabi’ bin Hadi Al-Madkhali). <br />
<br />
Demikian juga yang mengatakan : “ Tujuan agama yang sebenarnya adalah menegakkan sistem pemerintahan yang shalih dan lurus” (Al-Ususul Akhlaqiyah, hal:22). Perkataan ini tidak memiliki sanad, “Karena sesungguhnya tujuan agama yang sebenarnya adalah tujuan penciptaan jin dan manusia, dan tujuan diutusnya para rosul serta diturunkannya kitab-kitab adalah ibadah kepad Allah serta mengikhlaskan ketundukkan kepada-Nya”(Manhajul Anbiya; Fid Dakwah Ilallah, hal:144, Syeikh Rabi’ bin Hadi Al-Mandkhali) <br />
<br />
Wahai akhi wa ukhti tercinta……….. <br />
Permasalahan POLITIK sering kali dikaitkan dengan masalah IMAMAH/KEKUASAAN, dimana memang selalu menarik untuk dibicarakan. Seiring tabiat manusia yang suka terhadap hal-hal yang berkaitan dengan kekuasaan.Tidak syak lagi, bahwa masalah tersebut merupakan salah satu dari sekian banyak permasalahan dalam dien yang mulia ini. Namun amat disayangkan, sebagian orang/kelompok menyikapi masalah “kekuasaan” ini secara berlebihan .Mereka manganggap masalah POLITIK serta kroni terdekatnya-KEKUASAAN- adalah perkara yang paling urgen sekarang ini, bahkan mereka menganggap kekhalifahan merupakan solusi satu-satunya untuk mengentaskan seabrek problematika yang tenganh menimpa umat Islam ini. <br />
<br />
Sedang di lain pihak, mereka memandang rendah orang-orang yang berusaha menjauhkan diri dari lumpur jerat dosa politik, khususnya Ahlu sunnah wal jama’ah. Ahlu sunnah wal jamaah merupakan kelompok extrim, mereka hanya ngurus soal aqidah melulu, mereka adalah pemecah belah umat mereka adalah……(dsb…..dsb)…..segunung “gelar” mereka sandangkan ke Ahlu sunnah wal jamaah. APA BENAR DEMIKIAN? <br />
<br />
Untuk menjawab masalah tersebut, kita perlu menilik kembali sirah da’wah Rosulullah SAW. Kita bersama sudah sepakat untuk bersumber pada Al-Qur’an dan As-Sunnah SESUAI dengan pemahaman generasi umat ini, generasi para shahabat. BUKAN berdasarkan dengan analisa akal atau perasaan yang bersifat nisbi dan spekulatif. <br />
<br />
Beberapa pandangan alim ulama tentang imamah: <br />
Imam Abul Hasan Al-Mawardi: “Imamah ditegakkan sebagai salah satu sarana untuk meneruskan Khilafatun Nubuwwah dalam rangak memelihara dien dan mengatur urusan dunia. Menegakkannya di tengah-tengah umat adalah wajib berdasarkan ijma’ bagi yang berwenang untuk itu, meskipun Al-Asham menyelisihi ijma tersebut. Kemudian yang diperselisihkan adalah, apakah hal itu wajib berdasarkan syar’I atau berdasarkan akal?” <br />
<br />
Sebagian ulama berkata: “Wajib berdasarkan akal! Sebab secara tabiat, orang yg berakal pesti menyerahkan urusan mereka kepada seorang pemimpin yg dapat melindungi mereka dari tindak kedholiman. <br />
<br />
Seorang penyair bernama Al-Afwah Al-Audi berkata: <br />
Urusan manusia akan hancur berantakan bila tanpa pemimpin. <br />
Dan tidak ada gunanya pemimpin, <br />
Jika orang-orang bodoh yg menguasainya. <br />
<br />
Sebagian yg lain berpendapat: “Wajib berdasarkan dalil syar’i bukan dengan akal. Sebab seorang imam berkewajiban menerapkan hukum-hukum syari’at. Telah dibuktikan dengan akal itu sendiri bahwa saran ibadah tidak mungkin ditetapkan dengan logika. Oleh karena itu, akal bukanlah faktor yg mewajibkannya.” <br />
<br />
Dengan demikian, telah ditetapkan wajibnya mengangkat seorang imam status wajibnya adalah wajib kifayah, seperti halnya jihad, menuntut ilmu, dll.(ahkamus Sulthaniyah hal 5-6). Jadi hal ini termasuk FIQH yang tercantum dalam buku-buku fiqh beserta syarat-syaratnya. BUKAN termasuk masalah ushuludin apalagi rukun Islam. Masalah tsb tercantum dalam buku-buku furu’(fiqh) yg sangat mungkin timbul perbedaan pendapat. <br />
<br />
Bahkan mengangkat masalah imamah lebih dari yg semestinya serta berlebih-lebihan dalam mempropagandakannya termasuk dasar agama SYI’AH RAFIDHAH. <br />
<br />
Ibnul Muthahhir Al-Hulli, berkata dalam bukunya “Amma Ba’du, risalah yang mulia dan manakala yang menyentuh ini mencantumkan tuntutan TERPENTING dalam hukum Islam dan termasuk maslaha kaum muslimin yang PALING AGUNG, yaitu masalah imamah. Hanya melalui masalah itulah derajat yang mulia dapat diraih. Masalah imamah TERMASUK salah satu rukun iman, yang meruoakan sebab dapat kekal di dalam surga serta dapat terhindar dari murka ALLOH (Minhajus Sunnah I/20). <br />
<br />
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah membantah ucapan di atas, beliau berkata : “Sesungguhnya yang berpendapat bahwa maslah ‘imamah’ adalah tuntutan yang paling urgen di dalam hukum Islam dan merupakan masalah kaum muslimin yang paling mulia adalah DUSTA BELAKA berdasarkan ijma kaum muslimin, baik dari kalangan Ahlu sunnah maupun kalangan Syi’ah. Bahkan pendapat seperti itu adalah kekufuran. Sebab masalah iman kepada Alloh dan Rosul-Nya lebih penting dari pada masalah ‘imamah’. Hal itu sudah sangat dimaklumi di dalam dienul Islam. Seorang kafir tidak akan menjadi seorang mukmin hingga ia bersyahadat Laa Ilaaha Illallaahu wa Anna Muhammadan Rasulullah. Atas dasar itulah Rosulullah SAW memerangi kaum kafir. (Minhajus Sunnah An-Nabawiyyah I/16) <br />
<br />
Syaikh Rabi’ bin Hadi menyimpulkan: “Anda dapat melihat, alim ulama menggolongkan masalah ini dalam masalah furu’. Masalah ‘imamah’ tidak lebih hanyalah wasilah (bukan tujuan utama) yang berfungsi sebagai pelindung dienul Islam dan pengatur urusan dunia. Apakah layak masalah ‘imamah yang diperbolehkan dalil wajibnya tsb dikatakan sebagai “tujuan dien yang hakiki”, “ kewajiban utama para nabi” dan ungkapan-ungkapan lainnya yang berlebihan? Yang membesar-besarkan masalah itu lebih dari ukurannya? Lalu meremehkan masalah aqidah dan prinsip-prinsip dien lainnya? (Manhajul Anabiya’ fid Da’wati Ilallah hal155) <br />
<br />
Ya ikhwan wa akhwat yang senantiasa menjaga tingkah lakunya……………..sering pikiran kita diserang dng pertanyaan-pertanyaan yg membingungkan, kecuali kalau kita sudah mempunyai dasar yg kuat. Seperti: AQIDAH TAUHID TERLEBIH DAHULU ATAUKAH KEKUASAAN? <br />
<br />
Tentu saja, aqidah yang benar adalah jaminan kemenangan umat yang mulia ini. Dapat kita teladani gambaran dari masyarakat Madinah yang dibina langsung oleh Rosulullah SAW. Dalam riwayat Mu’awiyah bin Al Hakam As-Sulami disebutkan bahwa Rosulullah pernah bertanya: “Dimana Alloh?” kepada seorang budak wanita yang sehari-harinya menggembalakan kambingnya di Jawwaniyah. Ternyata budak wanita tsb dapat menjawab dengan tepat tanpa ada satu titik keraguanpun. Artinya adalah keyakinan dan aqidah seperti itu sudah merata di kota Madinah, hingga seorang budak wanita yang sehari-harinya menggembalakan kambing jauh di luar kota juga mengetahuinya. <br />
<br />
Dengan masyarakat seperti itulah agama Islam mencapai kejayaannya. Hingga daulah mereka terbentang dari Andalusia sampai ke negeri China. Benarlah janji Alloh dalam surat An-Nur:55 : “Dan Alloh telah berjanji kepada orang-orang yg beriman diantara kamu dan mengerjakan amal sholeh, bahwa Dia akan bersungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di muka bumi, sebagaimanaa Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa. Dan sungguh Dia akan menegakkan bagi mereka agama yg telah diridhoi-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukarkan keadaan mereka, sesudah mereka berada dalam ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka tetap menyembah-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barangsiapa tetap kafir sesudah janji itu , maka mereka itulah orang-orang yang fasiq” <br />
<br />
Sekarang kita lihat kondisi umat Islam sekarang ini, terutama di sekitar kita -Indo dan sekitarnya- apakah mereka mengetahui masalah aqidah yang sederhana tadi? Cukup realita yang menjawabnya! Padahal dalam ayat lain Alloh berfirman: “Maka jika mereka kepada apa yang telah beriman kepadanya, sungguh mereka mendapat petunjuk; dan jika mereka berpaling, sesungguhnya mereka dalam permusuhan(dengan kamu). Maka Alloh akan memelihara kamu dari mereka. Dan dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (Al-Baqarah:137) <br />
<br />
Wahai akhi wa ukhti sekalian……… <br />
Berpaling dari aqidah yg benar adalah sumber perpecahan, permusuhan, dan pertikaian. Jelaslah bahwa JALAN menuju kejayaan umat adalah dengan memperbaiki aqidah mereka terlebih dahulu dari noda-noda syirik. Karena itu kita harus memulainya dengan meluruskan aqidah terlebih dahulu, mendidik generasi berikutnya atas dasar aqidah yg benar, sehingga terwujud suatu generasi tahanuji dan sabar dalam menghadapi berbagai cobaan, sebagaimana yg terjadi pada generasi awal Islam. (Minhajul Firqatun Najiyah, Syaikh Muh. Jamil Zainu) <br />
<br />
Dari uraian di atas dapatlah kita simpulkan bahwa para nabi tidaklah diutus untuk menumbangkan satu daulah dan menegakkan daulah lainnya. Mereka bukanlah pengejar kekuasaan dan bukan pula termasuk orang yangberlomba-lomba merebutnya. Mereka jauh dari INTRIK-INTRIK POLITIK yang menyimpang. Mereka hanyalah membawa hidayah bagi alam semesta, menyelamatkan umat manusia dari kesesatan bid’ah dan syirik, mengeluarkan umat manusia dari alam kegelapan kepada cahaya yang terang benderang. Serta memperingatkan umat manusia dari murka Alloh. <br />
<br />
Ya para pecinta Qur’an yg senantiasa membacanya……. <br />
Kita semua pasti tahu melalui sirah para nabi, meskipun kekuasaan disodorkan kepada mereka, pastilah mereka tolak. Padahal bisa saja mereka menerimanya lalu memerintahkan para pengikutnya untuk menaatinya, tapi mengapa tidak? Karena mereka tetap memilih, mereka tetap konsisten di atas jalur da’wah kepada jalan Alloh. Sebagaimana tawaran kaum kafir Quraisy kepada Rosulullah SAW yg secara tegas beliau tolak. Pernah juga ditawarkan kepada beliau apakah suka menjadi nabi merangkap raja ataukah menjadi seorang hamba dan rosul. Beliau lebih memilih menjadi seorang jamba dan rosul. Diriwatkan dari Abu Hurairah, ia berkata: “Malaikat Jibril as. Pernah menemui Rosulullah SAW. Kemudian ia menatap langit, ternyata seorang malaikat sedang turun. Malaikat Jibril as. berkata “ Wahai Muhammad, Alloh telah mengutusku kepadamu, Dia memberimu pilihan:’apakah engkau suka menjadi seorang nabi marangkap raja ataukah seorang hamba dan rosul?” Malaikat Jibril as. berkata kepada Rosulullah SAW “bersikap tawadhu’lah terhadap Rabbmu!” Rosulullah SAW akhirnya menjawab: “Aku lebih senang menjadi seorang hamba dan Rosul!” (H.R. Ahmad II/231) <br />
<br />
Ya akhi wa ukhti rahimakumullah……….. <br />
Telah begitu jelas petunjuk serta jalan dan contoh yg telah dijelaskan Alloh melalui para nabi-Nya. Kalau boleh ana buat perumpamaan, makanan yg lezat, mengenyangkan lagi bergizi tinggi telah dihidangkan kepada kita, kita tinggal memakannya tanpa bersusah payah tapi mengapa kita malah berpaling? Mengapa kita malah mengorek-orek tong sampah untuk mencari makanan yg tidak jelas sumbernya, yg kotor lagi membuat celaka? Itulah perumpamaan bagi orang-orang ahlu bid’ah, ahlu hawa yang senantiasa mengacaukan pemikiran serta menyesatkan orang muslim dari jalan yg lurus. <br />
<br />
Demikianlah sikap seorang ahlus sunnah terhadap setiap masalah, senatiasa mencari solusinya dari apa yg terdapat dalam Kitabullah dan Sunnah Rosulullah SAW. <br />
<br />
Ikhwan wa akhwat fillah, akhirnya marilah kita berdoa dan mengharap kepada Alloh, agar kita diberi kekuatan hati serta iman dalam menghadapi berbagai cobaan dan tantangan. Semoga dengan demikian kita termasuk ke dalam golongan Ath-Thaifah Al-Manshurah, golongan Al-Firqotun Najiyah, ahlu ittiba’, ahlu atsar yang senantiasa mencontoh jejak Rosulullah SAW serta para shahabatnya. <br />
<br />
Jazakumulloh khoiron atas perhatian antum semua. <br />
Wallahu Waliyyut Taufiq </span><span class="”fullpost”"> </span></div>massihabhttp://www.blogger.com/profile/13467198501090181810noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8720210116848888738.post-16131141211213899462011-10-28T19:45:00.000+07:002011-10-28T19:45:16.098+07:00Meraih Ampunan Alloh<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><h1 align="center" style="margin-bottom: 0px; margin-top: 0px;">Meraih Ampunan Alloh</h1><div style="margin-bottom: 0px; margin-top: 0px;"><br />
</div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB"><br />
</span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><em><span lang="EN-GB">Dan dari Anas bin Malik radhiallohu ‘anhu beliau berkata: Rosululloh shalallohu ‚alaihi wa sallam bersabda: “Alloh subhanahu wa ta’ala berfirman: ‘Wahai anak adam, sesungguhnya jika engkau berdoa dan berharap kepada-Ku, niscaya Aku akan mengampunimu dan Aku tidak akan memperdulikannya lagi. Wahai anak Adam, seandainya dosa-dosamu memenuhi seluruh langit, kemudian engkau memohon ampun padaku, niscaya Aku akan mengampunimu. Wahai anak Adam, seandainya engkau datang kepadaku dengan kesalahan sepenuh bumi, kemudian engkau menjumpaiku dalam keadaan tidak berbuat syirik dengan apapun niscaya aku akan datang kepadamu dengan pengampunan sepenuh bumi pula. (HR Tirmidzi, beliau berkata: “hadits ini hasan”) Wallohu a’lam, semoga sholawat tercurah pada nabi Muhammad.</span></em><span lang="EN-GB"><br />
<br />
<strong>Penjelasan:</strong><br />
Dari Anas radhiallohu ‘anhu beliau berkata: Saya mendengar Rosululloh ¬shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: [Alloh subhanahu wa ta’ala berfirman,’ Wahai anak Adam, sesungguhnya jika engkau berdoa dan berharap kepada-Ku, niscaya Aku akan mengampunimu dan Aku tidak akan memperdulikannya lagi] Yang dimaksud [“Anak Adam”] pada perkataan ini adalah seorang muslim yang mengikuti risalah rosul yang diutus kepadanya. Maka orang-orang yang mengikuti risalah nabi Musa ‘alaihi salam pada zamannya, maka dia termasuk orang yang diseru dengan panggilan ini. Orang-orang yang mengikuti risalah nabi Isa ‘alaihi salam pada zamannya, maka dia juga termasuk orang yang diseru dengan panggilan ini. Adapun setelah diutusnya Muhammad shalallahu ‘alaihi wa sallam, orang-orang yang mendapatkan balasan dan keutamaan seperti yang disebutkan dalam hadits ini adalah mereka yang mengikuti Al Musthofa (Nabi Muhammad) shalallahu ‘alaihi wa sallam, beriman bahwa risalah yang beliau bawa adalah penutup risalah para nabi, mengakui kenabian dan risalah yang beliau bawa dan mengikuti petunjuk beliau shalallahu ‘alaihi wa sallam.</span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB">Alloh jalla wa ‘ala berfirman pada hadits ini: [Wahai anak Adam, sesungguhnya jika engkau berdoa dan berharap kepada-Ku, niscaya Aku akan mengampunimu dan Aku tidak akan memperdulikannya lagi] Kalimat ini memiliki makna yang serupa dengan firman Alloh jalla wa ‘ala: </span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB">قُلْ يَاعِبَادِي الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنفُسِهِمْ لاَتَقْنَطُوا مِن رَّحْمَةِ اللهِ إِنَّ اللهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ</span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><em><span lang="EN-GB">“Katakanlah: “Hai hamba-hambaKu yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (QS Az Zumar: 53)</span></em></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB">Jika seorang hamba melakukan perbuatan dosa kemudian segera bertaubat, berdoa kepada Alloh jalla wa ‘ala agar Ia mengampuninya serta mengharapkan ampunan-Nya, maka Alloh akan mengampuni dosa-dosanya selama dia bertaubat karena “Taubat itu menghapus dosa-dosa sebelumnya”.</span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB">Kemudian Alloh jalla wa ‘ala berfirman pada hadits ini: “sesungguhnya jika engkau berdoa dan berharap kepada-Ku”. Kalimat ini menjelaskan bahwa doa disertai dengan harapan akan menyebabkan Alloh mengabulkan permohonan ampun. Ada sebagian orang yang berdoa pada Robb-Nya dengan harapan yang lemah dan tidak berhusnuzhon pada Robb-Nya padahal Rosululloh shalallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda,”Alloh subhanahu wa ta’ala berfirman: ‘Aku sesuai dengan persangkaan hamba-Ku pada-Ku maka hendaklah berprasangka pada-Ku sebagaimana dia kehendaki”. Jika seorang hamba berdoa untuk memohon ampun atas segala dosa-dosanya maka hendaknya dia berdoa untuk memohon ampun pada Alloh dengan berkeyakinan bahwa Alloh memiliki kemurahan yang sangat besar dan dia berharap bahwa Alloh akan mengampuni dosa-dosanya. Orang yang melakukan hal ini, niscaya Alloh akan mengampuni dosa-dosanya.</span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB">Maka jika seseorang telah memiliki rasa harap yang sangat besar pada Alloh dan yakin bahwa Alloh akan mengampuninya niscaya dia akan mendapatkan apa yang ia cari. Hal tersebut dikarenakan besarnya rasa harap dan prasangka yang baik pada Alloh. Banyak ibadah-ibadah hati (ibadah qolbiyyah) yang harus dilakukan oleh seorang pelaku dosa ketika memohon ampun dan bertaubat. Banyak ibadah-ibadah hati yang harus dilakukan agar perbuatan dosa diampuni sebagai karunia dan kemuliaan dari Alloh jalla wa ‘ala.</span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB">Kemudian Alloh subhanahu wa ta’ala berfirman: “niscaya Aku akan mengampunimu”. Pengampunan (المغفرة) memiliki makna menutup bekas-bekas dosa di dunia dan akhirat. Pengampunan tidak sama dengan menerima taubat, karena pengampunan memiliki makna menutup (ستر). Mengampuni sesuatu (غفر الشيء) memiliki makna menutup sesuatu (ستره). Menutup dosa-dosa memiliki makna bahwa Alloh jalla wa ‘ala akan menutup dampak-dampak dosa di dunia dan akhirat. dampak dosa di dunia adalah balasan atas perbuatan dosa tersebut di dunia, sedangkan dampak dosa di akhirat adalah balasan atas perbuatan dosa tersebut di akhirat. Barang siapa yang memohon ampun pada Alloh jalla wa ‘ala maka dia akan diampuni oleh Alloh. Barang siapa yang meminta pada Alloh agar Ia menutupi dampak dosanya di dunia dan akhirat maka Alloh akan menutupinya. Alloh akan menutup dampak dosa-dosanya dengan tidak memberikan balasan atas dosanya di dunia dan akhirat.</span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB">Kemudian Alloh subhanahu wa ta’ala berfirman: [Wahai anak Adam, seandainya dosa-dosamu memenuhi seluruh langit]. Dosa tersebut memenuhi langit (awan yang tinggi) karena jumlahnya yang banyak dan bertumpuk-tumpuk.</span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB">Kemudian Alloh subhanahu wa ta’ala berfirman: [kemudian engkau memohon ampun pada-Ku, niscaya Aku akan mengampunimu]. Perbuatan ini adalah perbuatan seorang hamba yang bertaubat dan mencintai Robbnya dengan kecintaan yang mendalam. Karena Alloh -Yang Maha Agung, Yang Memiliki nama dan sifat yang mulia, indah dan sempurna, yang menguasai seluruh kerajaan, Dialah yang menguasai dan melindungi segala sesuatu, yang memiliki berbagai macam nama dan sifat yang agung dan mulia- akan mencintai hambanya dengan kecintaan seperti ini. Maka tidak diragukan lagi, hal ini akan membuat hati mencintai Robbnya, merasa hina di hadapan-Nya dan mendahulukan ridho-Nya daripada ridho selain-Nya.</span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB">Alloh subhanahu wa ta’ala berfirman: [Wahai anak Adam, seandainya dosa-dosamu memenuhi seluruh langit kemudian engkau memohon ampun padaku, niscaya Aku akan mengampunimu]. Dalam kalimat ini terdapat dorongan untuk senantiasa memohon ampunan. Jika engkau berbuat dosa maka beristigfarlah karena sesungguhnya tidak cukup istigfar kita walaupun dilakukan sebanyak 70 kali dalam setiap hari seperti yang disebutkan dalam sebuah hadits. Dengan beristigfar dan menyesal maka Alloh akan mengampuni segala dosa.</span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB">Kemudian Alloh subhanahu wa ta’ala berfirman: "<i>Wahai anak Adam, seandainya engkau datang kepadaku dengan kesalahan sepenuh bumi, kemudian engkau menjumpaiku dalam keadaan tidak berbuat syirik dengan apapun niscaya aku akan datang kepadamu dengan pengampunan sepenuh bumi pula</i>". Jika anak Adam datang dengan dosa sepenuh bumi, kemudian menjumpai Alloh dalam keadaan memurnikan ibadah hanya untuk-Nya dan tidak berbuat syirik kepada-Nya baik syirik besar, syirik kecil maupun syirik yang tersembunyi, hatinya ikhlas hanya kepada Alloh, tidak ada pada hatinya kecuali Alloh dan tidak merasa cemas kecuali hanya kepada-Nya, tidak berharap kecuali hanya kepada-Nya, tidak berbuat syirik dalam bentuk apapun pada-Nya, niscaya Alloh jalla wa ‘ala akan mengampuni seluruh dosa-dosanya.</span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB">Alloh subhanahu wa ta’ala berfirman: “kemudian engkau menjumpaiku dalam keadaan tidak berbuat syirik dengan apapun niscaya aku akan datang kepadamu dengan pengampunan sepenuh bumi pula”. Hal ini menunjukkan kebaikan dan besarnya rahmat Alloh pada para hamba-Nya.</span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt;">Ya Alloh segala puji bagi-Mu atas nama-nama dan sifat-Mu. Ya Alloh segala puji bagi-Mu atas nikmat syariat Islam yang engkau berikan pada kami. Ya Alloh segala puji bagi-Mu atas nikmat diutusnya nabi-Mu Muhammad ‘alaihi sholatu wa sallam yang engkau berikan pada kami. Ya Alloh segala puji bagi-Mu atas anugerah yang engkau berikan pada kami untuk mengikuti jalan para salafushalih. Ya Alloh segala puji bagi-Mu atas anugerah-Mu pada kami berupa ampunan untuk segala dosa, menunjukkan pada perbuatan baik, dan mengampuni segala kesalahan. Ya Alloh segala puji bagi-Mu atas nikmat-Mu yang Agung. Ya Alloh segala puji bagi-Mu dan engkaulah yang paling berhak untuk mendapatkan seluruh pujian.</span></div></div>massihabhttp://www.blogger.com/profile/13467198501090181810noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8720210116848888738.post-3662827612464496242011-10-28T19:44:00.002+07:002011-10-28T19:44:28.742+07:00Menjadi Orang Asing di Dunia<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><h1 align="center" style="margin-bottom: 0px; margin-top: 0px;">Menjadi Orang Asing di Dunia</h1><div style="margin-bottom: 0px; margin-top: 0px;"><br />
</div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB"><br />
</span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><em><span lang="EN-GB">Dari Ibnu Umar radhiallohu ‘anhuma beliau berkata: “Rosululloh shalallahu ‘alaihi wa sallam pernah memegang kedua pundakku seraya bersabda, “Jadilah engkau di dunia seperti orang asing atau musafir”. Ibnu Umar berkata: “Jika engkau berada di sore hari jangan menunggu datangnya pagi dan jika engkau berada pada waktu pagi hari jangan menunggu datangnya sore. Pergunakanlah masa sehatmu sebelum sakit dan masa hidupmu sebelum mati” (HR. Bukhori)</span></em><span lang="EN-GB"><br />
<br />
<strong>Penjelasan</strong><br />
Hadits ini adalah hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Umar berisi nasihat nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam kepada beliau. Hadits ini dapat menghidupkan hati karena di dalamnya terdapat peringatan untuk menjauhkan diri dari tipuan dunia, masa muda, masa sehat, umur dan sebagainya.</span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB">Ibnu Umar berkata: “Rosululloh shalallahu ‘alaihi wa sallam pernah memegang kedua pundakku”, hal ini menunjukkan perhatian yang besar pada beliau, dan saat itu umur beliau masih 12 tahun. Ibnu Umar berkata: “beliau pernah memegang kedua pundakku”. Rosululloh shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jadilah engkau di dunia seperti orang asing atau penyeberang jalan”. Jika manusia mau memahami hadits ini maka di dalamnya terkandung wasiat penting yang sesuai dengan realita. Sesungguhnya manusia (Adam –pent) memulai kehidupannya di surga kemudian diturunkan ke bumi ini sebagai cobaan, maka manusia adalah seperti orang asing atau musafir dalam kehidupannya. Kedatangan manusia di dunia (sebagai manusia) adalah seperti datangnya orang asing. Padahal sebenarnya tempat tinggal Adam dan orang yang mengikutinya dalam masalah keimanan, ketakwaan, tauhid dan keikhlasan pada Alloh adalah surga. Sesungguhnya Adam diusir dari surga adalah sebagai cobaan dan balasan atas perbuatan maksiat yang dilakukannya. Jika engkau mau merenungkan hal ini, maka engkau akan berkesimpulan bahwa seorang muslim yang hakiki akan senantiasa mengingatkan nafsunya dan mendidiknya dengan prinsip bahwa sesungguhnya tempat tinggalnya adalah di surga, bukan di dunia ini. Dia berada pada tempat yang penuh cobaan di dunia ini, dia hanya seorang asing atau musafir sebagaimana yang disabdakan oleh Al Musthofa shalallahu ‘alaihi wa sallam.</span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB">Betapa indah perkataan Ibnu Qoyyim rohimahulloh ketika menyebutkan bahwa kerinduan, kecintaan dan harapan seorang muslim kepada surga adalah karena surga merupakan tempat tinggalnya semula. Seorang muslim sekarang adalah tawanan musuh-musuhnya dan diusir dari negeri asalnya karena iblis telah menawan bapak kita, Adam ‘alaihissalam dan dia melihat, apakah dia akan dikembalikan ke tempat asalnya atau tidak. Oleh karena itu, alangkah bagusnya perkataan seorang penyair:</span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><em><span lang="EN-GB">Palingkan hatimu pada apa saja yang kau cintai</span></em><i><span lang="EN-GB"><br />
<em>Tidaklah kecintaan itu kecuali pada cinta pertamamu</em><br />
<em>Yaitu Alloh jalla wa ‘ala</em></span></i></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><em><span lang="EN-GB">Berapa banyak tempat tinggal di bumi yang ditempati seseorang</span></em><i><span lang="EN-GB"><br />
<em>Dan selamanya kerinduannya hanya pada tempat tinggalnya yang semula</em><br />
<em>Yaitu surga</em></span></i></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB">Demikianlah, hal ini menjadikan hati senantiasa bertaubat dan tawadhu kepada Alloh jalla wa ‘ala. Yaitu orang yang hati mereka senantiasa bergantung pada Alloh, baik dalam kecintaan, harapan, rasa cemas, dan ketaatan. Hati mereka pun selalu terkait dengan negeri yang penuh dengan kemuliaan yaitu surga. Mereka mengetahui surga tersebut seakan-akan berada di depan mata mereka. Mereka berada di dunia seperti orang asing atau musafir. Orang yang berada pada kondisi seakan-akan mereka adalah orang asing atau musafir tidak akan merasa senang dengan kondisinya sekarang. Karena orang asing tidak akan merasa senang kecuali setelah berada di tengah-tengah keluarganya. Sedangkan musafir akan senantiasa mempercepat perjalanan agar urusannya segera selesai.</span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB">Demikianlah hakikat dunia. Nabi Adam telah menjalani masa hidupnya. Kemudian disusul oleh Nabi Nuh yang hidup selama 1000 tahun dan berdakwah pada kaumnya selama 950 tahun,</span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><em><span lang="EN-GB">“Maka ia tinggal di antara mereka seribu tahun kurang lima puluh tahun” (QS Al Ankabut: 14)</span></em></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB">Kemudian zaman beliau selesai dan telah berlalu. Kemudian ada lagi sebuah kaum yang hidup selama beberapa ratus tahun kemudian zaman mereka berlalu. Kemudian setelah mereka, ada lagi kaum yang hidup selama 100 tahun, 80 tahun, 40 tahun 50 tahun dan seterusnya.</span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB">Hakikat mereka adalah seperti orang asing atau musafir. Mereka datang ke dunia kemudian mereka pergi meninggalkannya. Kematian akan menimpa setiap orang. Oleh karena itu setiap orang wajib untuk memberikan perhatian pada dirinya. Musibah terbesar yang menimpa seseorang adalah kelalaian tentang hakikat ini, kelalaian tentang hakikat dunia yang sebenarnya. Jika Alloh memberi nikmat padamu sehingga engkau bisa memahami hakikat dunia ini, bahwa dunia adalah negeri yang asing, negeri yang penuh ujian, negeri tempat berusaha, negeri yang sementara dan tidak kekal, niscaya hatimu akan menjadi sehat. Adapun jika engkau lalai tentang hakikat ini maka kematian dapat menimpa hatimu. Semoga Alloh menyadarkan kita semua dari segala bentuk kelalaian.</span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB">Kemudian Ibnu Umar rodhiallohu ‘anhuma melanjutkan dengan berwasiat,</span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><em><span lang="EN-GB">“Jika engkau berada di sore hari jangan menunggu datangnya pagi dan jika engkau berada pada pagi hari jangan menunggu datangnya sore.”</span></em></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB">Yaitu hendaklah Anda senantiasa waspada dengan kematian yang datang secara tiba-tiba. Hendaklah Anda senantiasa siap dengan datangnya kematian. Disebutkan dari para ulama salaf dan ulama hadits bahwa jika seseorang diberi tahu bahwa kematian akan datang kepadanya malam ini, maka belum tentu dia dapat menambah amal kebaikannya.</span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB">Jika seseorang diberi tahu bahwa kematian akan datang kepadanya malam ini, maka belum tentu dia dapat menambah amal kebaikannya. Hal ini dapat terjadi dengan senantiasa mengingat hak Alloh. Jika dia beribadah, maka dia telah menunaikan hak Alloh dan ikhlas dalam beribadah hanya untuk Robbnya. Jika dia memberi nafkah pada keluarganya, maka dia melakukannya dengan ikhlas dan sesuai dengan syariat. Jika dia berjual beli, maka dia akan melakukan dengan ikhlas dan senantiasa berharap untuk mendapatkan rezeki yang halal. Demikianlah, setiap kegiatan yang dia lakukan, senantiasa dilandasi oleh ilmu. Ini adalah keutamaan orang yang memiliki ilmu, jika mereka bertindak dan berbuat sesuatu maka dia akan senantiasa melandasinya dengan hukum syariat. Jika mereka berbuat dosa dan kesalahan, maka dengan segera mereka akan memohon ampunan. Maka dia akan seperti orang yang tidak berdosa setelah beristigfar. Ini adalah kedudukan mereka. Oleh karena itu Ibnu Umar rodhiallohu ‘anhuma mengatakan:</span></div></div>massihabhttp://www.blogger.com/profile/13467198501090181810noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8720210116848888738.post-44990770286857660842011-10-28T19:43:00.000+07:002011-10-28T19:43:42.480+07:00Luasnya Kekuasaan Allah Dan Ampunan-Nya<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div style="text-align: center;"><b>Luasnya Kekuasaan Allah Dan Ampunan-Nya</b></div><div align="justify"> </div><div align="justify">Kajian kita kali ini membahas tentang betapa luasnya kekuasaan dan ampunan Allah terhadap para hamba-Nya. Karena itu, hendaklah seorang Mukmin selalu bersangkaan baik terhadap Allah bahwa Dia pasti mengampuninya sebesar apa pun dosanya selama ia tidak berbuat syirik terhadap-Nya serta hendaknya tidak berputus asa dari mengharap rahmat-Nya. <br />
<br />
<i><b>Naskah Hadits</b> </i></div><div align="justify" dir="rtl">عَنْ أَبِي ذَرٍّ اْلغِفَارِي, عَنْ النّبِيّ صلى الله عليه وسلم. فِيمَا رَوَىَ عَنِ اللّهِ تَبَارَكَ وَتَعَالَىَ أَنّهُ قَالَ: «يَا عِبَادِي إِنّي حَرّمْتُ الظّلْمَ عَلَىَ نَفْسِي. وَجَعَلْتُهُ بَيْنَكُمْ مُحَرّماً. فَلاَ تَظَالَمُوا. <br />
يَا عِبَادِي كُلّكُمْ ضَالّ إِلاّ مَنْ هَدَيْتُهُ. فَاسْتَهْدُونِي أَهْدِكُمْ. يَا عِبَادِي كُلّكُمْ جَائِعٌ إِلاّ مَنْ أَطْعَمْتُهُ. فَاسْتَطْعِمُونِي أُطْعِمْكُمْ. <br />
يَا عِبَادِي كُلّكُمْ عَارٍ إِلاّ مَنْ كَسَوْتُهُ. فَاسْتَكْسُونِي أَكْسُكُمْ. <br />
يَا عِبَادِي إِنّكُمْ تُخْطِئُونَ بِاللّيْلِ وَالنّهَارِ, وَأَنَا أَغْفِرُ الذّنُوبَ جَمِيعاً. فَاسْتَغْفِرُونِي أَغْفِرُ لَكُمْ. <br />
يَا عِبَادِي إِنّكُمْ لَنْ تَبْلُغُوا ضَرّي فَتَضُرّونِي. وَلَنْ تَبْلُغُوا نَفْعِي فَتَنْفَعُونِي. <br />
يَا عِبَادِي لَوْ أَنّ أَوّلَكُمْ وَآخِرَكُمْ, وَإِنْسَكُمْ وَجِنّكُمْ. كَانُوا عَلَىَ أَتْقَىَ قَلْبِ رَجُلٍ وَاحِدٍ مِنْكُمْ. مَا زَادَ ذَلِكَ فِي مُلْكِي شَيْئاً. <br />
يَا عِبَادِي لَوْ أَنّ أَوّلَكُمْ وَآخِرَكُمْ. وَإِنْسَكُمْ وَجِنّكُمْ. كَانُوا عَلَىَ أَفْجَرِ قَلْبِ رَجُلٍ وَاحِدٍ. مَا نَقَصَ ذَلِكَ مِنْ مُلْكِي شَيْئاً. يَا عِبَادِي لَوْ أَنّ أَوّلَكُمْ وَآخِرَكُمْ. وَإِنْسَكُمْ وَجِنّكُمْ. قَامُوا فِي صَعِيدٍ وَاحِدٍ فَسَأَلُونِي. فَأَعْطَيْتُ كُلّ إِنْسَانٍ مَسْأَلَتَهُ. مَا نَقَصَ ذَلِكَ مِمّا عِنْدِي إِلاّ كَمَا يَنْقُصُ الْمِخْيَطُ إِذَا أُدْخِلَ الْبَحْرَ. <br />
يَا عِبَادِي إِنّمَا هِيَ أَعْمَالُكُمْ أُحْصِيهَا لَكُمْ. ثُمّ أُوَفّيكُمْ إِيّاهَا. فَمَنْ وَجَدَ خَيْراً فَلْيَحْمَدِ اللّهَ. وَمَنْ وَجَدَ غَيْرَ ذَلِكَ فَلاَ يَلُومَنّ إِلاّ نَفْسَهُ». <br />
<br />
</div><div align="justify">Dari Abu Dzarr al-Ghifary RA., dari Nabi SAW., dalam apa yang diriwayatkannya dari Rabb-nya ‘Azza Wa Jalla bahwasanya Dia berfirman, <br />
<i>“Wahai para hamba-Ku, sesungguhnya telah Aku haramkan atas diri-Ku perbuatan zhalim dan Aku jadikan ia diharamkan di antara kamu; maka janganlah kalian saling berbuat zhalim. <br />
<br />
Wahai para hamba-Ku, setiap kalian adalah sesat kecuali orang yang telah Aku beri petunjuk; maka mintalah petunjuk kepada-Ku, niscaya Aku beri kalian petunjuk. <br />
<br />
Wahai para hamba-Ku, setiap kalian itu adalah lapar kecuali orang yang telah Aku beri makan; maka mintalah makan kepada-Ku, niscaya Aku beri kalian makan. <br />
<br />
Wahai para hamba-Ku, setiap kalian adalah telanjang kecuali orang yang telah Aku beri pakaian; maka mintalah pakaian kepada-Ku, niscaya Aku beri kalian pakaian. <br />
<br />
Wahai para hamba-Ku, sesungguhnya kalian berbuat kesalahan di malam dan siang hari sedangkan Aku mengampuni semua dosa; maka minta ampunlah kepada-Ku, niscaya Aku ampuni kalian. <br />
<br />
Wahai para hamba-Ku sesungguhnya kalian tidak akan mampu menimpakan bahaya kepada-Ku sehingga kalian bisa membayakan-Ku dan tidak akan mampu menyampaikan manfa’at kepada-Ku sehingga kalian bisa memberi manfa’at pada-Ku. <br />
<br />
Wahai para hamba-Ku, andaikata hati generasi terdahulu dan akhir dari kalian, golongan manusia dan jin kalian sama seperti hati orang paling takwa di antara kamu (mereka semua adalah ahli kebajikan dan takwa), maka hal itu (keta’atan yang diperbuat makhluk-red.,) tidaklah menambah sesuatu pun dari kekuasaan-Ku <br />
<br />
Wahai para hamba-Ku, andaikata hati generasi terdahulu dan akhir dari kalian, golongan manusia dan jin kalian sama seperti hati orang paling fajir (bejad) di antara kalian (mereka semua ahli maksiat dan bejad), maka hal itu (kemaksiatan yang mereka perbuat-red.,) tidaklah mengurangi sesuatu pun dari kekuasaan-Ku. <br />
<br />
Wahai para hamba-Ku, andaikata generasi terdahulu dan akhir dari kalian, golongan manusia dan jin kalian berada di bumi yang satu (satu lokasi), lalu meminta kepada-Ku, lantas Aku kabulkan permintaan masing-masing mereka, maka hal itu tidaklah mengurangi apa yang ada di sisi-Ku kecuali sebagaimana jarum bila dimasukkan ke dalam lautan. <br />
<br />
Wahai para hamba-Ku, sesungguhnya ia hanyalah perbuatan-perbuatan kalian yang aku perhitungkan bagi kalian kemudian Aku cukupkan buat kalian; barangsiapa yang mendapatkan kebaikan, maka hendaklah ia memuji Allah dan barangsiapa yang mendapatkan selain itu, maka janganlah ia mencela selain dirinya sendiri.” </i>(HR.Muslim) <br />
<br />
<i><b>Urgensi Hadits</b> </i><br />
<br />
Imam Ahmad RAH., berkata, “Tidak ada hadits yang lebih mulai dari ini bagi Ahli Syam (karena para periwayatnya semua adalah orang-orang Syam).” <br />
<br />
Beliau mengatakan hal tersebut karena betapa agungnya hadits tersebut yang mengandung banyak makna-makna mulia. <br />
<br />
<i><b>Kosa Kata </b></i><br />
<br />
Makna kata <i>“Perbuatan zhalim” </i>: Kezhaliman artinya meletakkan sesuatu bukan pada tempatnya, yaitu melampaui batas <br />
<br />
Makna <i>“Aku cukupkan buat kalian” </i>: Yakni Aku membalas kalian berdasarkan perbuatan kalian baik kecil mau pun besar, yaitu di akhirat kelak <br />
<br />
<i><b>Pesan-Pesan Hadits</b> </i><br />
<br />
1. Hadits ini merupakan hadits Qudsi, yaitu Hadits yang diriwayatkan Rasulullah SAW dari Rabb-nya. <br />
Perbedaan antara Hadits Qudsi dan al-Qur’an di antaranya adalah: <br />
- Bahwa al-Qur`an al-Kariim adalah mukjizat mulai dari lafazhnya hingga maknanya sedangkan Hadits Qudsi tidak memiliki kemukjizatan apa pun <br />
- Bahwa shalat tidak sah kecuali dengan al-Qur`an al-Kariim sedangkan Hadits Qudsi tidak sah untuk shalat <br />
- Bahwa al-Qur`an al-Kariim tidak boleh diriwayatkan dengan makna sementara Hadits Qudsi boleh <br />
<br />
2. Hadits tersebut menjelaskan bahwa Allah Ta’ala Maha Suci dari semua sifat kekurangan dan cela, di antaranya berbuat zhalim, di mana Dia berfirman, <i>“Sesungguhnya telah Aku haramkan atas diri-Ku perbuatan zhalim.”</i> Dia juga berfirman dalam al-Qur`an, <i>“Dan Aku sekali-kali tidak menzhalimi hamba-hamba-Ku.”</i> (Qaaf:29) Dan firman-Nya, <i>“Sesungguhnya Allah tidak berbuat zhalim kepada manusia sedikitpun, akan tetapi manusia itulah yang berbuat zhalim kepada diri mereka sendiri.” </i>(Yuunus:44) <br />
<br />
3. Allah Ta’ala melarang para hamba-Nya berbuat zhalim antar sesama mereka sebab perbuatan zhalim diharamkan dan akibatnya amat fatal baik di dunia mau pun di akhirat. Allah Ta’ala berfirman, <i>“Dan begitulah adzab Tuhanmu, apabila Dia mengazab penduduk negeri-negeri yang berbuat zhalim. Sesungguhnya adzab-Nya itu adalah sangat pedih lagi keras.” </i>(Huud:102) Rasulullah SAW bersabda, <i>“Sesungguhnya perbuatan zhalim itu adalah kegelapan di hari Kiamat.” </i>(HR.al-Bukhary dan Muslim) Dalam sabda yang lain, <i>“Sesungguhnya Allah Ta’ala akan mengulur-ulur bagi pelaku kezhaliman hingga bila Dia menyiksanya, Dia tidak akan membuatnya lolos (dapat menghindar lagi).” </i>(HR.al-Bukhary) <br />
<br />
4. Kezhaliman ada beberapa macam: <br />
a. Zhalim terhadap diri sendiri dan yang paling besarnya adalah berbuat syirik terhadap Allah Ta’ala. Allah Ta’ala berfirman, “Sesungguhnya kesyirikan itu adalah kezhaliman yang besar.” (Luqman:13) Di antaranya lagi adalah melakukan perbuatan maksiat dan berbuat dosa <br />
<br />
b. Perbuatan zhalim seorang hamba terhadap orang lain seperti mengambil hak mereka, menyakiti, menggunjing (ghibah), mengadu domba dan membicarakan mereka tanpa hak. <br />
<br />
5. Hadits tersebut juga menjelaskan betapa kebutuhan para hamba kepada Allah Ta’ala. Karena itu, hendaknya mereka berlindung kepada-Nya, memohon, meminta pertolongan, meminta ma’af dan ampunan kepada-Nya. Memohon kepada-Nya agar diberi ampunan, rahmat dan rizki. Siapa pun manusianya, maka tidak mungkin dia tidak membutuhkan Rabbnya. <br />
<br />
6. Semua manusia pasti melakukan kesalahan. Karena itu, bertindak keliru atau memiliki keterbatasan bukanlah suatu ‘aib akan tetapi yang dikatakan ‘aib itu adalah terus-menerus di dalam kesalahan ini, membiarkannya dan tidak mempedulikannya. Hendaknya seorang hamba memandang kepada keagungan Dzat Yang ia maksiati dan lakukan kesalahan terhadap-Nya dan janganlah memandang kepada kecilnya suatu kemaksiatan. Dari itu, hendaknya ia bersegera untuk bertobat dan kembali kepada-Nya serta meminta ampunan-Nya. Allah Ta’ala berfirman, <i>“Dan bertaubatlah kamu semua kepada Allah wahai kaum Mukmiin, semoga kamu beruntung.” </i>(an-Nuur:31) Dan firman-Nya, <i>“Katakanlah, ‘Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dial-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” </i>(az-Zumar;53) <br />
<br />
7. Betapa besarnya ampunan Allah dan betapa luas kekuasaan-Nya. Sekalipun semua makhluk berkumpul maka sama sekali mereka tidak dapat mempengaruhi bertambah atau berkurangnya kekuasaan-Nya tersebut. <br />
<br />
8. Seorang Muslim hendaknya berhati-hati dalam semua perbuatannya sehingga ia bisa membersihkan dan memperbaikinya. Semuanya sudah diperhitungkan atasnya, dicatat di dalam lembaran amal-amalnya baik kecil mau pun besar. Allah Ta’ala berfirman, <i>“Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)-nya, [7]. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan seberat dzarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)-nya pula.” </i>(az-Zalzalah:7-8) <br />
<br />
9. Hendaknya seorang Muslim menghitung dirinya sendiri di dalam kehidupan ini sebelum dirinya diperhitungkan nanti pada hari Kiamat yang karenanya dia akan mencela dirinya sendiri, mencercanya, menyesali namun penyesalan yang tiada guna. <br />
<br />
Umar bin al-Khaththab RA berkata, <i>“Hitunglah dirimu sebelum dirmu diperhitungkan dan timbanglah ia sebelum dirimu ditimbang dan bersiap-siaplah untuk Hari ‘al-‘Ardl al-Akbar’ (sidang terbesar terhadap kaum Mukminin pada hari Kiamat).”</i> (HR.at-Turmudzy secara mu’allaq. Ibn Katsir berkata, “Di dalam Musnad ‘Umar terhadap atsar yang masyhur namun terdapat Inqithaa’ (terputus pada sanadnya)”. Wallahu a’lam </div></div>massihabhttp://www.blogger.com/profile/13467198501090181810noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8720210116848888738.post-47140617636752501462011-10-26T20:27:00.000+07:002011-10-26T20:27:53.293+07:00<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><h1 align="center" style="margin-bottom: 0px; margin-top: 0px;">Kewajiban Mengikuti Syari’at dan Larangan Melakukan Bid‘ah</h1><div style="margin-bottom: 0px; margin-top: 0px;"><br />
</div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB">Dari ‘Aisyah –radhiyallahu ‘anha- berkata, Rasulullah bersabda, “<em>Barangsiapa mengada-adakan (perkara baru) dalam urusan (agama) kami ini, maka hal itu tertolak.”</em> Dalam riwayat yang lain –Rasulullah- bersabda, <em>“Barangsiapa mengerjakan suatu amalan tanpa ada dasar dari urusan (agama) kami, maka ia tertolak.”</em></span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><br />
</div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><strong><span lang="EN-GB">TAKHRIJ HADITS RINGKAS</span></strong><span lang="EN-GB"></span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB"><br />
Lafal yang pertama diriwayatkan oleh Bukhari (hadits no. 2550) dan Muslim (hadits no. 1718). Sedangkan lafal yang kedua diriwayatkan oleh Muslim (hadits no. 1718), sedangkan Bukhari menyebutkannya dalam salah satu bab dalam Shahih-nya di juz ke-6 halaman 2675.<br />
<br />
<strong>BIOGRAFI PERIWAYAT HADITS ‘AISYAH –radhiyallahu ‘anha-</strong></span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB"><strong> </strong><br />
Ia adalah ‘Aisyah putri khalifah-Rasulullah Abu Bakar (Abdullah) bin Abu Quhafah (Utsman) bin ‘Amir bin ‘Amr, dari Bani Taim keturunan suku Quraisy. Ibunya bernama Ummu Ruman binti Amir bin ‘Uwaimir Al-Kinaniyah.<br />
Ia lahir pada tahun ke-4 atau ke-5 dari kerasulan Nabi. Pada usia 6 atau 7 tahun ia dinikahi oleh Rasulullah setelah istri beliau yang pertama, Khadijah binti Khuwailid, wafat, tepatnya 2 atau 3 tahun sebelum beliau hijrah ke Madinah. Rasulullah baru hidup serumah dengannya ketika dia berusia 9 tahun, yaitu pada bulan Syawwal tahun ke-2 H sepulangnya beliau dari Perang Badar Kubra. Sebagai istri Rasulullah, ia pun mendapat sebutan Ummul Mu’minin. Ia merupakan isteri yang paling utama dan paling dicintai oleh Rasulullah dibandingkan dengan istri-istri beliau yang lain selain Khadijah –radhiyallahu ‘anha- (karena ada perbedaan pendapat dalam hal siapakah yang lebih utama antara ‘Aisyah dan Khadijah). Dan ketika Rasulullah wafat, usianya baru mencapai 18 tahun.</span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB">Kun-yah-nya adalah Ummu Abdillah, nisbat kepada Abdullah bin az-Zubair (bin Al-‘Awwam), anak Asma’–kakaknya seayah–. Semenjak menjadi pendamping Rasulullah, dia sekaligus menjadi murid beliau. Dia banyak meriwayatkan hadits dari Rasulullah, bahkan dia termasuk di antara tujuh sahabat yang paling banyak meriwayatkan hadits dari Nabi. Sedangkan di kalangan wanita, secara mutlak dia adalah wanita yang paling fakih dalam hal agama.</span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB">‘Aisyah juga digelari Ash-Shiddiqah binti Ash-Shiddiq. Ia mendapat pembelaan dari Allah ketika difitnah telah berbuat tidak senonoh dengan salah seorang sahabat Nabi yang bernama Shafwan bin Mu’aththal yang dikenal sebagai kisah al-Ifki dan Allah mengabadikan pembelaan-Nya terhadap ‘Aisyah dalam surat An-Nur ayat 11 dan beberapa ayat sesudahnya.</span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB">Banyak sekali keutamaan-keutamaan yang disandang oleh Ummul Mu’minin ‘Aisyah –radhiyallahu ‘anha-. Salah satunya adalah yang tersebut di dalam satu hadits yang shahih dari Abu Musa Al-Asy’ari bahwa Rasulullah pernah berkata, <em>“Keutamaan Aisyah atas para wanita yang lain bagai keutamaan tsarid (bubur daging) atas jenis makanan yang lain.” Diriwayatkan oleh Bukhari (hadits no 3558 dan lainnya) dan Muslim (hadits no. 2431 dan 2446)</em></span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB">Ia wafat pada malam Selasa tanggal 17 Ramadhan tahun 57 atau 58 H, dan dimakamkan di pemakaman Baqi’. Lihat biografinya dalam Al-Ishabah (VIII/16), Al-Isti’ab (IV/1881), <strong>Siyar A’lam An-Nubala (II/135), Taqrib At-Tahdzib (I/750), Ats-Tsiqat (III/3230) dan kitab-kitab biografi lainnya.</strong> <em>–Radhiyallahu ‘anha wa ardhaha-</em></span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><br />
</div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><strong><span lang="EN-GB">MAKNA KATA DAN KALIMAT</span></strong><b><span lang="EN-GB"></span></b></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><b><span lang="EN-GB"><br />
<strong>(أَحْدَثَ)</strong></span></b><span lang="EN-GB"> bermakna (<strong>اِخْتَرَعَ </strong>= membuat/menciptakan –sesuatu yang baru-) Lihat Fathul Bari (V/357), cet. Dar Ar-Rayyan li At-Turots, Kairo, th. 1407 H.<br />
<strong>(أَمْرُِنَا)</strong> maknanya adalah (<strong>دِيْننَا</strong> = agama kami) atau (شَرْعُنَا = syariat kami) Lihat Jami’ Al-‘Ulum wal Hikam (I/163), cet. Daar Ibnu Al-Jauzi, Dammam-KSA, th. 1415 H.<br />
<strong>(رَدٌّ) </strong>maknanya (<strong>مَرْدُوْدٌ </strong>= tertolak/tidak diterima) Lihat Fathul Bari (V/357); dan Syarah Shahih Muslim (XII/15) cet. Daar Al-Kutub Al-‘Ilmiyyah, Beirut, th. 1415 H.</span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB">Jadi, makna hadits di atas adalah bahwa siapa saja yang memunculkan atau membuat suatu perkara baru dalam agama atau syariat ini yang tidak ada asal atau dasar darinya, maka perkara itu tertolak. Secara tekstual hadits ini menunjukkan bahwa setiap amalan yang tidak ada dasarnya dari syariat berarti amalan tersebut tertolak. Dan secara kontekstual menunjukkan bahwa setiap amalan yang ada dasarnya dari syariat berarti tidak tertolak atau dengan kata lain bahwa amalan tersebut diterima. Lihat <strong>Jami’ Al-‘Ulum wal Hikam (I/163)</strong> dan <strong>Qawaid wa Fawaid (hal. 76).</strong></span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB">Lafal yang kedua lebih umum dari yang pertama Lihat <strong>Fathul Bari (V/357)</strong>., dan di dalamnya terkandung tambahan makna, yaitu bahwa bila ada seseorang yang melakukan bid‘ah yang sudah ada sebelumnya lalu mengatakan, <em>“Saya tidak mengadakan perkara baru,”</em> maka perkataannya tersebut terbantahkan oleh lafal yang kedua yang secara jelas menolak segala bid‘ah yang dibuat-buat, baik yang baru diadakan maupun yang sudah dibuat sebelumnya. Lihat <strong style="font-weight: normal;">Syarah Shahih Muslim (XII/15)</strong><b>.</b></span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><strong style="font-weight: normal;"><span lang="EN-GB">KEDUDUKAN HADITS</span></strong><span lang="EN-GB"> Lihat <strong style="font-weight: normal;">Qawaid wa Fawaid (hal. 75).</strong><br />
Ibnu Hajar berkata, “<em>Hadits ini termasuk di antara pokok-pokok serta kaidah landasan ajaran agama Islam.”</em> Lihat <strong style="font-weight: normal;">Fathul Bari (V/357).</strong></span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB">Imam An-Nawawi berkata, <em>“Hadits ini termasuk di antara –hadits-hadits- yang patut dihapal (dijaga), digunakan untuk memberantas segala kemungkaran, serta patut untuk disebarkan dalam berdalil dengannya.”</em> Lihat <strong style="font-weight: normal;">Syarah Shahih Muslim (XII/15).</strong></span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB">Ath-Thuruqi berkata, <em>“Hadits ini pantas disebut sebagai separuh dalil-dalil syariat karena yang dituntut dalam berdalil adalah menetapkan hukum atau menampiknya, dan hadits ini adalah kunci terbesar dalam menetapkan atau menampik setiap hukum syariat.”</em> Lihat <strong style="font-weight: normal;">Fathul Bari (V/357).</strong></span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB">Ibnu Rajab berkata, “Dan hadits ini merupakan landasan yang agung di antara landasan-landasan ajaran Islam dan ia merupakan timbangan bagi amalan lahir. Sebagaimana bahwa hadits<strong>(اْلأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ)</strong> Telah dibahas dalam majalah Fatawa volume 1 dan 2 tahun I.<br />
adalah timbangan bagi amalan batin.” Lihat Jami’ Al-‘Ulum wal Hikam (I/162).</span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><br />
</div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><strong><span lang="EN-GB">FAEDAH-FAEDAH</span></strong><span lang="EN-GB"></span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB"><br />
Hadits ini termasuk di antara perkataan-perkataan Nabi yang singkat namun padat isinya <em>(Jawami’ul Kalim)</em> Lihat <strong>Syarah Shahih Muslim (XII/15).</strong>.</span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB">Banyak faedah yang dapat kita ambil darinya, dan yang terpenting di antaranya adalah sebagai berikut :</span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><br />
</div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><strong><span lang="EN-GB">1. Kewajiban Mengikuti Syariat dalam Beragama</span></strong><span lang="EN-GB"><br />
Secara kontekstual (tersirat) hadits ini mengandung makna bahwa dalam menjalankan agama, baik dalam masalah aqidah, ibadah, akhlaq, muamalah, maupun yang lainnya, kita wajib untuk mengikuti syariat yang Allah turunkan kepada Nabi yang termuat dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah, dan wajib pula mengembalikan segala permasalahan kepada keduanya. Banyak dalil yang menunjukkan hal tersebut, di antaranya adalah dalil-dalil berikut :</span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><br />
</div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><strong><span lang="EN-GB">a. Dari Al-Qur’an</span></strong><span lang="EN-GB"><br />
Firman Allah :<br />
<em>“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri diantara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al-Qur’an) dan Rasul (Sunnah-nya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari akhir. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.” (Q.S. An-Nisa’:59)</em></span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB">Firman Allah :<br />
<em>“Apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah dia, dan apa yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah.” (Q.S. Al-Hasyr:7)</em></span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><br />
</div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><strong><span lang="EN-GB">b. Dari As-Sunnah</span></strong><span lang="EN-GB"><br />
Sabda Nabi :<br />
<em>“Telah kutinggalkan untuk kalian dua perkara yang (selama kalian berpegang teguh dengan keduanya) kalian tidak akan tersesat, yaitu Kitabullah dan Sunnah-ku.” Diriwayatkan oleh Hakim (I/172), dan Daruquthni (hadits no. 149). Diriwayatkan oleh Hakim (I/172), dan Daruquthni (hadits no. 149).</em></span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB">sabda Nabi dalam hadits Al-‘Irbadh bin Sariyah :<br />
<em>“Berpegangteguhlah kalian dengan Sunnah-ku dan sunnah para Khulafa Rasyidin yang mendapat petunjuk (setelahku).”</em></span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><br />
</div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><strong><span lang="EN-GB">2. Larangan Mengadakan Bid‘ah dalam Agama</span></strong><span lang="EN-GB"><br />
Adapun secara tekstual (tersurat), hadits ini menunjukkan bahwa setiap bid‘ah yang diada-adakan dalam agama tidaklah memiliki dasar dari Al-Qur’an ataupun As-Sunnah.<br />
Ibnu Hajar berkata, <em>“Dan (hadits ini) mengandung penolakan terhadap segala perkara (bid‘ah) yang diada-adakan dan bahwa larangan di sini menunjukkan –bahwa perkara tersebut- batil karena segala perkara yang dilarang bukanlah termasuk bagian dari (perkara urusan) agama sehingga wajib untuk ditolak.”</em></span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><strong><span lang="EN-GB">Bid‘ah</span></strong><span lang="EN-GB"> pada hakikatnya adalah ‘sesuatu (yang baru) yang diada-adakan dalam agama yang menandingi cara yang –telah- disyari’atkan dengan tujuan agar mendapat nilai lebih dalam beribadah kepada Allah. Padahal kita telah diperintahkan untuk ber-<strong>ittiba’ </strong>(mengikuti syariat yang dibawa oleh Rasul ) dan dilarang untuk melakukan bid‘ah karena agama Islam ini telah sempurna sehingga sudah cukup dengan apa yang disyariatkan oleh Allah dan Rasul-Nya dan yang telah diterima oleh Ahlussunnah wal Jama’ah dari generasi sahabat dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik <strong style="font-weight: normal;">Mukhtarat Majmu’ Fatawa Syaikh Bin Baz (hal.271), cet. Jam’iyyah Ihya At-Turots, th. 1418 H.</strong></span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB">Maka seorang yang membuat atau melakukan bid‘ah berarti telah berbuat lancang terhadap Allah sebagai pemilik tunggal hak dalam hal membuat syariat. Dan seolah-olah dia mengatakan bahwa syariat ini belum sempurna, dan bahwasanya masih ada sesuatu yang harus atau perlu ditambah atau dikoreksi karena kalau dia meyakini akan kesempurnaan syariat dari segala sisinya, niscaya dia tidak akan berbuat bid‘ah dan tidak akan menambah atau mengoreksinya.</span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB">Ibnu Al-Majisun berkata, aku mendengar Imam Malik berkata, “Barangsiapa yang berbuat bid‘ah dalam Islam dan dia memandangnya baik, berarti dia telah menganggap bahwa Muhammad telah mengkhianati risalah (yakni tidak menyampaikannya secara sempurna), karena Allah telah berfirman:</span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><em><span lang="EN-GB">“Pada hari ini telah Kusempurnakan untukmu agamamu.” (Q.S. Al-Maidah:3)</span></em></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB">Maka apa yang pada hari itu (masa nabi) bukan merupakan agama, berarti bukan pula merupakan agama pada hari ini.” Lihat Al-I’tisham (1/64) cet. Daar Ibnu ‘Affan, Khubar-KSA, th. 1418 H, dan lihat juga risalah Al-Bid‘ah Dhawabithuha wa Atsaruha As-Sayyi’ fil Ummah (hal. 10).</span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><br />
</div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><strong><span lang="EN-GB">3. Macam-macam Bid‘ah</span></strong></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><br />
</div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB">Melihat kepada <strong>jenisnya</strong>, bid‘ah itu terbagi menjadi dua, yaitu:</span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB">a. <strong>Bid‘ah haqiqiyyah</strong>, yaitu bid‘ah yang tidak ada satu pun dalil syar’i yang menunjukkannya. Tidak dari Kitab, Sunnah maupun ijma’, seperti mengharamkan yang halal dan menghalalkan yang haram, mengadakan peryaan maulud nabi dan tahun baru.</span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><br />
</div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB">b. <strong>Bid‘ah idhafiyyah</strong>, yaitu memasukkan ke dalam syari’at sesuatu yang bersumber dari diri si pelaku bid‘ah sehingga mengeluarkan syari’at dari asal karena sebab penambahan yang dilakukan si pembuat bid‘ah yang dari satu sisi disyari’atkan tetapi si pelaku bid‘ah memasukkan ke dalamnya sesuatu yang bersumber dari dirinya sehingga mengeluarkannya dari asal disyari’atkannya, karena perbuatan si pelaku bid‘ah tadi. Kebanyakan bid‘ah yang tersebar di tengah-tengah masyarakat adalah dari jenis ini. Seperti shaum (puasa), ia adalah ibadah yang disyari’atkan, namun bila seseorang mengatakan, <em>“Saya akan berpuasa sambil berdiri dan tidak akan duduk di terik matahari dan tidak akan berteduh,”</em> maka (tambahan persyaratan yang ia tetapkan itulah bid‘ahnya sehingga puasa yang pada awalnya disyari’atkan menjadi tidak disyari’atkan dikarenakan bid‘ah yang ia tambahkan dalam puasa tersebut). Jadilah dia telah berbuat bid‘ah Lihat <strong style="font-weight: normal;">Al-Bid‘ah Dhawabithuha wa Atsaruha As-Sayyi’ fil Ummah (hal. 14-15)</strong> dan lihat juga pembahasan ini dalam <strong style="font-weight: normal;">Al-I’tisham (1/367).</strong></span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB">Dan dari sisi <strong style="font-weight: normal;">objeknya</strong><b>, </b>bid‘ah tersebut bisa terjadi dalam semua perkara agama, diantaranya :</span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB">Dalam aqidah, seperti bid‘ahnya kelompok-kelompok sesat semisal Khawarij Kelompok yang keluar dari kepempinan Khalifah Ali bin Abi Thalib. Rafidhah (Sekte Syi’ah yang amat melampaui batas, yang diantaranya mengatakan bahwa para sahabat Nabi telah merubah dan mengurangi Al-Qur’an :</span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB">a. Jahmiyyah Kelompok pengikut Jahm bin Shafwan, yang diantaranya mengatakan bahwa Al-Qur’an itu makhluk., dan yang lainnya.<br />
b. Dalam ibadah, seperti berdzikir dengan tatacara dan bentuk tertentu dan dilakukan secara berjama’ah serta satu suara (koor).<br />
c. Dalam Mu’amalah, seperti menikahi wanita yang haram dinikahi, baik karena adanya hubungan nasab, satu susuan atau yang lainnya.</span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><br />
</div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB">Adapun dari sisi <strong>akibatnya</strong> dapat dibagi dua, yaitu:</span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB">a. <strong>Bid‘ah mukaffirah</strong>, yaitu yang dapat menyebabkan pelakunya jatuh dalam kekafiran yang mengeluarkannya dari Islam.<br />
b. <strong>Bid‘ah mufassiqah</strong>, yaitu yang pelakunya dihukumi dengan kefasikan atau dalam kategori kemaksiatan, tidak mengeluarkannya dari Islam.</span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><br />
</div><strong><span lang="EN-GB"></span></strong><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB">Seorang penuntut ilmu hendaknya berhati-hati dan jangan terburu-buru menolak atau tidak menerima suatu amalan lalu berdalil dengan hadits ini, hendaknya dia melihat dulu perkataan para ulama tentang masalah tersebut, memperhatikan batasan-batasan <em>(dhawabith) </em>dan kaidah-kaidah <em>(ushul)</em> yang dengan itu semua dia bisa menghukumi apakah memang amalan tersebut tertolak dan tidak diterima.</span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><br />
</div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><strong><span lang="EN-GB">Kesimpulan :</span></strong><span lang="EN-GB"><br />
1. Islam adalah agama yang sempurna sehingga tidak butuh kepada penambahan, pengurangan atau koreksi.<br />
2. Mengikuti syari’at (ittiba’) merupakan salah satu syarat diterimanya amal ibadah seseorang.<br />
3. Bid‘ah merupakan salah satu pembatal amal ibadah seseorang dan dapat menjerumuskannya dalam kesesatan.</span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><em><span lang="EN-GB" style="font-size: 12pt;">-Wallahu A’lam bish-shawab</span></em></div></div>massihabhttp://www.blogger.com/profile/13467198501090181810noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8720210116848888738.post-79220011666804494832011-10-26T20:22:00.000+07:002011-10-26T20:22:13.051+07:00Kewajiban Mengikuti Sunnah<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><h1 align="center" style="margin-bottom: 0px; margin-top: 0px;">Kewajiban Mengikuti Sunnah</h1><div style="margin-bottom: 0px; margin-top: 0px;"><br />
</div><div align="justify"><span lang="EN-GB"><br />
</span></div><div align="justify"><em><span lang="EN-GB">Dari Abu Muhammad Abdulloh bin Amr bin Al-Ash rodhiallohu ‘anhuma beliau berkata: Rosululloh shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidak beriman salah seorang di antara kalian sampai hawa nafsunya mengikuti apa yang aku bawa” (hadits hasan sahih yang kami riwayatkan dari Kitabul Hujjah dengan sanad yang sahih)</span></em><span lang="EN-GB"><br />
<br />
<strong>Penjelasan:</strong><br />
Hadits ini adalah hadits yang terkenal dan hadits ini terdapat dalam Kitab At-Tauhid. Rosululloh shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidak beriman salah seorang di antara kalian sampai hawa nafsunya mengikuti apa yang aku bawa”. Hadits ini berderajat hasan sebagaimana yang dihasankan Imam Nawawi di sini. Bahkan beliau berkata ini adalah hadits yang hasan shahih. </span></div><div align="justify"><span lang="EN-GB">Hadits ini dikatakan sebagai hadits hasan karena hadits ini sesuai dengan makna ayat Al Quran yaitu:</span></div><div align="justify"><em><span lang="EN-GB">Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakikatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim dalam perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa keberatan dalam hati mereka terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya. (QS An Nisaa: 65)</span></em></div><div align="justify"><span lang="EN-GB">Menganggap sebuah hadits memiliki derajat hasan karena memiliki makna yang sesuai dengan ayat Al Quran adalah mazhab yang dianut oleh banyak ulama terdahulu seperti Ibnu Jarir Ath Thobari dan sebagian ulama dan imam ahli hadits.</span></div><div align="justify"><span lang="EN-GB">Perkataan nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam pada hadits ini: <em>“Tidak beriman salah seorang di antara kalian sampai hawa nafsunya mengikuti apa yang aku bawa”</em> memiliki makna bahwa keimanan yang sempurna tidak akan terwujud sampai hawa nafsu dan harapan seseorang mengikuti apa yang dibawa oleh Al Musthofa (nabi Muhammad) shalallahu ‘alaihi wa salam. Hal ini juga bermakna bahwa seseorang wajib mendahulukan kehendak Rosululloh shalallahu ‘alaihi wa sallam dibandingkan dengan kehendaknya serta mendahulukan syariat Rosululloh shalallahu ‘alaihi sallam dari pada hawa nafsunya. Jika terdapat pertentangan antara harapannya dengan sunnah, maka dia akan mendahulukan sunnah. Hal ini telah dijelaskan pada banyak ayat Al Quran dan hadits, seperti firman Alloh jalla wa ‘ala:</span></div><div align="justify"><em><span lang="EN-GB">Katakanlah: “Jika bapak-bapak , anak-anak , saudara-saudara, istri-istri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan Rasul-Nya dan dari berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya.” (QS At Taubah: 24)</span></em></div><div align="justify"><span lang="EN-GB">Maka seseorang wajib untuk lebih mencintai Alloh dan Rosul-Nya dibandingkan selain keduanya. Jika seseorang sudah berbuat demikian, maka hawa nafsunya sudah mengikuti apa yang dibawa oleh Al Musthofa shalallahu ‘alaihi wa sallam.</span></div><div align="justify"><span lang="EN-GB" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt;">Maka makna perkataan Rosululloh shalalahu ‘alaihi wa sallam: <em>“Tidak beriman salah seorang di antara kalian”</em> adalah meniadakan kesempurnaan keimanan yang wajib. Makna ini adalah makna zhohir yang sesuai dengan kaidah yang telah kita pelajari sebelumnya. Pembicaraan tentang hal ini secara lebih lengkap terdapat dalam penjelasan Kitab At Tauhid.</span></div></div>massihabhttp://www.blogger.com/profile/13467198501090181810noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8720210116848888738.post-86053479816489612512011-10-26T20:20:00.000+07:002011-10-26T20:20:00.132+07:00Keutamaan Orang yang Mengetahui dan Mengajar<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><h1 align="center" style="margin-bottom: 0px; margin-top: 0px;">Keutamaan Orang yang Mengetahui dan Mengajar</h1><div style="margin-bottom: 0px; margin-top: 0px;"><br />
</div><div align="justify" style="margin-bottom: 0px; margin-top: 0px;"><br />
</div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><strong><span lang="EN-GB">Dari Abi Musa Radhiallahu Anhu, katanya Nabi Shalallahu Alaihi wa sallam bersabda,</span></strong><span lang="EN-GB"> <em>"Perumpamaan petunjuk dan ilmu pengetahuan, yang oleh karena itu Allah mengutus aku untuk menyampaikanya, seperti hujan lebat jatuh ke bumi; bumi itu ada yang subur, menyerap air, menumbuhkan tumbuh-tumbuhan dan rumput-rumput yang banyak. Ada pula yang keras tidak menyerap air sehingga tergenang, maka Allah memberi manfaat dengan hal itu kepada manusia. Mereka dapat minum dan memberi minum (binatang ternak dan sebagainya), dan untuk bercocok tanam. Ada pula hujan yang jatuh kebagian lain, yaitu di atas tanah yang tidak menggenangkan air dan tidak pula menumbuhkan rumput. Begitulah perumpamaan orang yang belajar agama, yang mau memanfaatkan sesuatu yang oleh karena itu Allah mengutus aku menyampaikannya, dipelajarinya dan diajarkannya. Begitu pula perumpamaan orang yang tidak mau memikirkan dan mengambil peduli dengan petunjuk Allah, yang aku diutus untuk menyampaikannya."Abu Abdillah berkata, bahwa Ishaq berkata," Dan ada diantara bagian bumi yang digenangi air, tapi tidak menyerap." </em><strong>(Arti dari Hadts No 79 - Kitab Fathu Bari)</strong></span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><strong><span lang="EN-GB">Kandungan Hadits</span></strong><b><span lang="EN-GB"><br />
</span></b><span lang="EN-GB"><br />
Tentang hadits diatas, setelah memaparkan keterangan yang menjelaskan hadits diatas dari segi bahasa (arab), Ibnu Hajar Al-Asqalani -penulis kitab fikih (klasik) Bulughul Maram- dalam kitabnya Fathul Bari, menjelaskan :<br />
<br />
Al Qurtubi dan yang lainnya mengatakan bahwa Rasulullah ketika datang membawa ajaran agama, beliau mengumpamakannya dengan hujan yang diperlukan ketika mereka membutuhkannya. Demikianlah kondisi manusia sebelum Rasulullah diutus. Seperti hujan menghidupkan tanah yang mati, demikian pula ilmu agama dapat menghidupkan hati yang mati.<br />
<br />
Kemudian beliau mengumpamakan orang yang mendengarkan ilmu agama dengan berbagai macam tanah yang terkena air hujan, diantara mereka adalah orang alim yang mengamalkan ilmunya dan mengajar. Orang ini seperti tanah subur yang menyerap air sehingga dapat memberi manfaat bagi dirinya, kemudian tanah tersebut dapat menumbuhan tumbuh-tumbuhan sehingga dapat memberi manfaat bagi yang lain.<br />
<br />
Diantara mereka ada juga orang yang menghabiskan waktunya untuk menuntut ilmu namun dia tidak mengerjakan, akan tetapi dia mengejarkannya untuk orang lain, maka bagaikan tanah yang tergenangi air sehingga manusia dapat memanfaatkannya. Orang inilah yang diindikasikan dalam sabda beliau, "Allah memperindah seseorang yang mendengar perkataan-perkataanku dan dia mengerjakannya seperti yang dia dengar." Diantara mereka juga ada yang mendengar ilmu namun tidak menghafal atau menjaganya serta mengamalkannya dan tidak pula mengajarkannya kepada orang lain, maka dia seperti tanah yang tidak dapat menerima air sehingga merusak tanah yang ada di sekelilignya.<br />
<br />
Dikumpulkannya perumpamaan bagian pertama dan kedua, adalah karena keduanya sama-sama bermanfaat. Sedangkan dipisahkannya bagian ketiga, karena tercela dan tidak bermanfaat.<br />
<br />
Kemudian dalam setiap perumpamaan terdiri dari dua kelompok. Perumpamaan pertama telah kita jelaskan tadi, sedang perumpamaan kedua, bagian pertamanya adalah orang yang masuk agama (Islam) namun tidak mendengarkan ilmu atau mendengarkan tapi tidak mengamalkan dan tidak mengajarkannya. Kelompok ini diumpamakan Nabi Shallallahu Alaihi was Sallam dalam sabdanya, "Orang yang tidak mau memikirkan" atau dia berpaling dari ilmu sehingga dia tidak bisa memanfaatkannya dan tidak pula dapat memberi manfaat kepada orang lain.<br />
<br />
Adapun bagian kedua adalah orang yang sama sekali tidak memeluk agama, bahkan telah disampaikan kepadanya pengetahuan tentang agama Islam, tapi dia mengingkari dan kufur kepadanya. Kelompok ini diumpamakan dengan tanah datar yang keras, dimana air mengalir diatasnya tapi tidak dapat memanfaatkannya. Hal ini diisyaratkan dengan perkataan beliau, "Dan tidak perduli dengan petunjuk Allah".<br />
<br />
Ath-Thibi mengatakan, "Manusia terbagi menjadi dua. Pertama, manusia yang memanfaatkan ilmu untuk dirinya namun tidak mengajarkan kepada orang lain. Kedua, manusia yang tidak memanfaatkan untuk dirinya, tapi dia mengajarkan kepada orang lain. Menurut saya kategori pertama masuk dalam kelompok pertama, karena secara umum manfaatnya ada walaupun tingkatnya berbeda. Begitu pula dengan tanaman yang tumbuh, diantaranya ada yang subur dan memberi manfaat kepada manusia dan ada juga yang kering. Adapun kategori kedua walaupun dia mengerjakan hal-hal yang wajib dan meninggalkan yang sunnah, sebenarnya dia termasuk dalam kelompok kedua seperti yang telah kita jelaskan; dan seandainya dia meninggalkan hal-hal wajib maka dia adalah orang fasik dan kita tidak boleh mengambil ilmu darinya. Orang semacam ini termasuk dalam, <i>man lam yar fa' bi dzalika ro san</i>. Wallahu a'lam"</span></div></div>massihabhttp://www.blogger.com/profile/13467198501090181810noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8720210116848888738.post-73181137300096904712011-10-26T20:19:00.000+07:002011-10-26T20:19:07.701+07:00nterakasi Seorang Hamba Terhadap Rabb, Dirinya Dan Orang Lain<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><h1 align="center" style="margin-bottom: 0px; margin-top: 0px;">Interakasi Seorang Hamba Terhadap Rabb, Dirinya Dan Orang Lain</h1><h1 style="margin-bottom: 0px; margin-top: 0px; text-align: left;"> </h1><div align="justify">Hadits yang kita kaji kali ini merupakan hadits yang agung dan patut untuk direnungi sekaligus diamalkan sebab berisi tiga hal penting; bagaimana interaksi seorang hamba dengan Rabbnya, interaksinya dengan dirinya sendiri dan interaksinya dengan orang lain. <br />
Karena kehidupan kita tidak lepas dari tiga hal itu, maka selayaknya memahami kandungan dari hadits ini sehingga dapat menjadi bekal di dalam meniti kehidupan. <br />
<br />
<b>Naskah Hadits</b> </div><div align="justify" dir="rtl">عَنْ أَبِي ذَرٍّ قاَلَ لِي رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: "اِتَّقِ اللهَ حَيْثُمَا كُنْتَ وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ اْلحَسَنَةَ تَمْحُهَا، وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ." (رواه الترمذي وقال: حديث حسن صحيح)</div><div align="justify">Dari Abu Dzarr, dia berkata, Rasulullah <i>Shallallâhu 'alaihi Wa Sallam</i> bersabda, <i>“Takutlah kepada Allah di manapun kamu berada dan iringilah (balaslah) keburukan dengan kebaikan niscaya dia akan menghapusnya serta pergauilah manusia dengan akhlak yang baik.”</i> (HR.at-Turmudzy, yang berkomentar: <i>Hadîts Hasan Shahîh</i>) <br />
<br />
<b>Takhrij Singkat</b> <br />
<br />
Hadits ini diriwayatkan oleh at-Turmudzy yang menilainya <i>Hasan</i>, Imam Ahmad dan ad-Dârimy. <br />
<br />
Namun di dalam sanadnya terdapat jalur yang terputus sebagaimana dijelaskan oleh Ibn Rajab di dalam syarahnya. <br />
<br />
<i>Pesan Hadits</i> <br />
<br />
Di antara pesan hadits di atas: <br />
1. Ia merupakan hadits yang amat agung kedudukannya dan padat maknanya karena mengandung prinsip-prinsip ba-gaimana berinteraksi dengan Allah dan juga dengan sesama makhluk. <br />
<br />
2. Bertakwa kepada Allah merupakan wasiat orang-orang terdahulu dan yang datang kemudian serta merupakan sebaik-baik wasiat yang harus dipesankan oleh seorang hamba. Allah Ta’ala berfirman, <i>“Dan sungguh Kami telah memerintahkan kepada orang-orang yang diberi kitab sebelum kamu dan (juga) kepada kamu, ‘bertakwalah kepada Allah.’” </i>(Q.s.,an-Nisâ`:131) <br />
<br />
Makna Takwa adalah melakukan keta’atan dengan mengharap pahala dari Allah dan menjauhi berbuat maksiat kepada-Nya karena takut jatuh ke dalam siksa Allah. <br />
<br />
Takwa artinya melakukan perintah Allah sehingga Dia tidak kehilanganmu kala memeintahkanmu dan menjauhkan larangan-Nya sehingga Dia tidak melihatmu kala melarang-mu. <br />
<br />
<i>Buah Ketakwaan Kepada Allah</i> <br />
<br />
3. Ketakwaan kepada Allah memiliki buah-buah yang amat besar baik di dunia maupun di akhirat, di antaranya: <br />
a. Sebagai faktor keselamatan dari adzab Allah. Hal ini sebagaimana firman-Nya, <i>“Kemudian Kami akan menyelamatkan orang-orang yang bertakwa.”</i> (Q.s.,Maryam:72) <br />
<br />
b. Sebagai faktor adanya pertolongan dan penjagaan Allah Ta’ala. Hal ini sebagaimana firman-Nya, <i>“Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang bertakwa dan orang-orang yang berbuat kebaikan.”</i> (Q.s.,an-Nahl:128) <br />
<br />
c. Sebagai faktor yang memastikan masuk surga. Hal ini sebagaimana firman Allah, <i>“Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa itu di dalam taman-taman dan sungai-sungai. Di tempat yang disenangi di sisi Tuhan Yang Berkuasa.”</i> (Q.s.,al-Qamar:54-55) <br />
<br />
d. Merupakan salah satu faktor keterjagaan dari tipu daya musuh. Hal ini sebagaimana firman Allah, <i>“Jika kamu bersabar dan bertakwa niscaya tipu daya mereka sedikitpun tidak mendatangkan kemudlaratan kepadamu.”</i>(Q.s.Ali ‘Imrân:120) <br />
<br />
e. Sebagai faktor meraih rizki, baik dalam waktu yang cepat (segera) ataupun dalam waktu yang lambat (yang akan datang). Hal ini sebagaimana firman-Nya, <i>“Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan ke luar. Dan memberinya rizki dari arah yang tiada disangka-sangkanya.”</i>(Q.s.,ath-Thalâq:2,3) <br />
<br />
f. Sebagai faktor keterhindaran dari mala bencana dan berbagai krisis. Hal ini sebagaimana firman-Nya, <i>“Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan ke luar.” </i>(Q.s.,ath-Thalâq:2) <br />
<br />
g. Termasuk salah satu dari penghapus dosa-dosa. Hal ini sebagaimana firman Allah, <i>“Dan barangsiapa yang bertakwa kepada Allah nsicaya Dia akan menghapus kesalahan-kesalahannya dan akan melipat gandakan pahala baginya.”</i>(Q.s.,ath-Thalâq:5) <br />
<br />
<i>Faktor-Faktor Meraih Ketakwaan</i> <br />
<br />
4. Di antara faktor meraih ketakwaan kepada Allah adalah: <br />
- Menghadirkan rasa takut kepada Allah baik secara ter-sembunyi maupun terang-terangan <br />
- Mengamalkan hal-hal yang wajib <br />
- Banyak berdoa <br />
- Tidak bertransaksi dengan hal yang haram atau pun syubuhat <br />
<br />
Al-Hasan al-Bashry berkata, “Ketakwaan masih tetap ada pada orang-orang yang bertakwa hingga mereka meninggalkan banyak hal-hal yang halal karena takut tergelincir ke dalam hal yang haram.” <br />
<br />
<i>Pesan-Pesan Lainnya</i> <br />
<br />
5. Manusia terkadang tergelincir, berbuat keliru, mengalami masa stagnan dalam berbuat baik atau teledor dalam melakukan hak Allah. Oleh karena itu, Allah telah menjadikan jalan bagi siapa saja yang mengalami hal demikian untuk merenungi apa yang telah terjadi, yaitu bersegera melakukan perbuatan baik. Alalh Ta’ala berfirman, <i>“Dan dirikanlah shalat itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada bahagian permulaan daripada malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk.”</i>(Q.s.,Hûd:114). Perbuatan ta’at apa saja atas izin Allah dapat memecahkan gelapnya ke-maksiatan. <br />
<br />
6. Islam sangat menggalakkan terjadinya hubungan sosial antar sesama manusia berdasarkan pergaulan yang baik dan akhlak yang mulia. Hal itu akan berdampak positif terhadap individu dan masyarakat. Oleh karena itu, banyak sekali nash-nash al-Qur’an maupun hadits yang menganjurkan agar berinteraksi melalui akhlak seperti ini. Allah Ta’ala berfirman, <i>“Jadilah engkau pema’af dan suruhlah orang mengerjakan yang ma’ruf serta berpalinglah dari pada orang-orang yang bodoh.”</i> (Q.s.,al-a’râf:199) dan firman-Nya, <i>“Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia.”</i>(Q.s.,Fushshilat:34) <br />
<br />
7. Seorang muslim wajib meneladani Rasulullah SAW., yang telah dijelaskan Allah sifatnya dalam firman-Nya, <i>“Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung.”</i>(Q.s.,al-Qalam:4). Dalam firman-Nya yang lain, Allah Ta’ala telah memerintahkan agar meneladani beliau SAW., <i>“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat.” </i>(Q.s.,al-Ahzâb:21) <br />
<br />
8. Sebaiknya seorang muslim berusaha mendapatkan akhlak yang baik dan berpekerti dengannya sebab ilmu hanya dapat diraih dengan belajar dan kelemahlembutan hanya dapat diraih dengan berlemahlembut. Dan, di antara penopangnya adalah membaca Kitabullah, bergaul dengan orang-orang shalih dan menjauihi majlis-majlis yang tidak baik.</div></div>massihabhttp://www.blogger.com/profile/13467198501090181810noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8720210116848888738.post-87266435750185743092011-10-26T19:53:00.000+07:002011-10-26T19:53:30.322+07:00<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div style="text-align: center;"><b>Hukum Bid’ah</b></div><div style="text-align: left;"><br />
</div><div align="justify">Bilamana seorang Muslim ingin amalannya diterima oleh Allah Ta'ala, maka hendaknya dia melakukannya sesuai dengan yang diperintahkan-Nya dan Rasul-Nya dan tidak mengada-adakan sesuatu ibadahpun dengan mengatasnamakan Allah dan Rasul-Nya padahal tidak ada landasannya. <br />
Sebab, amalan seperti ini pasti tertolak karena termasuk perbuatan bid'ah. Nah, apa hukumnya bid'ah itu? Dan apa implikasinya? <br />
<br />
<br />
<b>Naskah Hadits</b> </div><div align="justify" dir="rtl">عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا قَالَتْ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَنْ أحْدَثَ فيِ أَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ فِيْهِ فَهُوَ رَدٌّ. <br />
وفي رواية لمسلم: مَنْ عَمِلَ عَمَلاً لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ </div><div align="justify">Dari 'Aisyah radliyallâhu 'anha dia berkata, Rasulullah Shallallâhu 'alaihi Wa Sallam bersabda, "Barangsiapa yang mengada-ada (memperbuat sesuatu yang baru) di dalam urusan kami ini (agama) sesuatu yang bukan bersumber padanya (tidak disyari'atkan), maka ia tertolak." (HR.al-Bukhari) <br />
Di dalam riwayat Imam Muslim dinyatakan, "Barangsiapa yang melakukan suatu amalan yang bukan termasuk urusan kami (agama), maka ia tertolak." <br />
<br />
<i><b>Urgensi Hadits</b></i></div>Imam an-Nawawiy rahimahullah berkata, "Hadits ini layak sekali untuk diingat dan dijadikan sebagai saksi/bukti terhadap kebatilan semua perbuatan munkar." <br />
<br />
<i><b>Beberapa Arahan Hadits</b> </i> <ul><li>Hadits ini mengandung makna bahwa Dienullah adalah dien yang sempurna, tidak menerima penambahan ataupun pengurangan. Dan inilah yang dapat disimpulkan dari firman-Nya (artinya), "Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agamamu." (Q.s.,al-Mâ`idah:3). Oleh karena itu, wajib bagi seorang Muslim untuk mengamalkan wahyu yang berasal dari Allah melalui Rasul-Nya, tanpa menambah atau menguranginya. <br />
<br />
</li>
<li>Barangsiapa yang menambahkan sesuatu ke dalam Dienullah padahal bukan berasal darinya, maka ia tidak diterima di sisi Allah dan tertolak atas pelakunya. Barangsiapa, misalnya, yang beribadah kepada Allah Ta'ala dengan melakukan shalat yang tidak disyari'atkan-Nya, maka ia tidak akan diterima, pelakunya berdosa dan dijuluki sebagai Mubtadi' (pelaku bid'ah). <br />
<br />
</li>
<li>Seorang Muslim wajib menyuriteladani Rasulullah di dalam semua perbuatan, prilaku dan tindakannya. <br />
<br />
</li>
<li>Hukum asal di dalam semua praktik ibadah itu adalah bersifat Tawqîfiyyah. Artinya, bahwa pentasyri'an (penggodokan syari'at) hanya sebatas apa yang dibawa oleh Muhammad Shallallâhu 'alaihi Wa Sallam, disertai penyerahan diri atas hal itu dan meyakini amalan ini sebagai pembawa kebaikan yang mutlak, baik untuk kehidupan di dunia maupun di akhirat. Dalam hal ini, Allah Ta'ala berfirman (artinya), "Maka demi Rabbmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim dalam perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa keberatan dalam hati mereka terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya." (Q.s.,an-Nisâ`:65) <br />
<br />
</li>
<li>Suatu ibadah tidak akan diterima kecuali dengan dua syarat: <br />
Pertama, Menjadikannya ikhlash semata-mata karena Allah Ta'ala. <br />
Kedua, Hendaknya ia sesuai dengan apa yang diajarkan oleh Rasulullah Shallallâhu 'alaihi Wa Sallam sebagaimana yang disebutkan di dalam hadits dalam kajian ini. <br />
<br />
</li>
<li>Siapa saja yang telah keluar dari manhaj Ittibâ' (mengikuti) Rasulullah Shallallâhu 'alaihi Wa Sallam maka berarti dia telah masuk ke dalam manhaj Ibtidâ' (berbuat bid'ah) dan Ihdâts (mengada-ada) di dalam agama. Padahal Rasulullah Shallallâhu 'alaihi Wa Sallam telah bersabda (artinya), "Sesungguhnya sebenar-benar ucapan adalah Kitabullah dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad Shallallâhu 'alaihi Wa Sallam sementara seburuk-buruk perkara adalah hal-hal yang diada-adakan, dan setiap hal yang diada-adakan itu adalah bid'ah dan setiap bid'ah itu adalah sesat dan setiap kesesatan itu berada di neraka." (HR.an-Nasa`iy dari hadits yang diriwayatkan Jabir bin 'Abdullah) <br />
<br />
</li>
<li>Diantara implikasi dari perbuatan Bid'ah adalah: <ul>
<li>Menuduh Rasullah Shallallâhu 'alaihi Wa Sallam telah menyembunyikan sesuatu terhadap umat manusia dengan tidak menyampaikannya kepada mereka. <br />
</li>
<li>Siapa saja yang berjalan di atas rel manhaj Ibtidâ' , berarti dia telah menganggap baik manhaj ini dan telah menjadi orang yang menambahi sesuatu yang tidak diizinkan Allah di dalam dien-Nya. <br />
</li>
<li>Pelaku bid'ah selalu berupaya keras di dalam mengamalkan kebid'ahannya dan hal ini semua akan hilang percuma bahkan akan menjadi dosa yang akan dipikulnya kelak. </li>
</ul></li>
</ul></div>massihabhttp://www.blogger.com/profile/13467198501090181810noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8720210116848888738.post-83678487029672839192011-10-26T19:50:00.002+07:002011-10-26T19:50:38.042+07:00Hadits Shahih tidak mungkin bertentangan dengan Al-Qur’an<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><h1 align="center" style="margin-bottom: 0px; margin-top: 0px;">Hadits Shahih tidak mungkin bertentangan dengan Al-Qur’an</h1><div style="margin-bottom: 0px; margin-top: 0px;"><br />
</div><div align="justify" style="margin-bottom: 0px; margin-top: 0px;"><br />
</div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="en-gb">Seseorang bertanya kepada Syeikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani:</span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB">"Ada sebagian orang yang berkata bahwa apabila terdapat sebuah hadits yang bertentangan dengan ayat Al-Qur'an maka hadits tersebut harus kita tolak walaupun derajatnya shahih. Mereka mencontohkan sebuah hadits :"Sesungguhnya mayit akan disiksa disebabkan tangisan dari keluarganya." Mereka berkata bahwa hadits tersebut ditolak oleh Aisyah Radliyallahu 'anha dengan sebuah ayat dalam Al-Qur'an surat Fathir ayat 18: <em>"Seseorang tidak akan memikul dosa orang lain." </em>Bagaimana kita membantah pendapat mereka ini ?<br />
</span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="en-gb">Jawaban Syeikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani:</span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB"><strong style="font-weight: 400;">Mengatakan ada hadits shahih yang bertentangan dengan Al-Qur'an adalah kesalahan yang sangat fatal. Sebab tidak mungkin Rasulullah </strong><em>Shalallahu 'alaihi wa sallam</em><strong style="font-weight: 400;"> yang diutus oleh Allah memberikan keterangan yang bertentangan dengan keterangan Allah yang mengutus beliau (bahkan sangat tidak mungkin hal itu terjadi). </strong></span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB">Dari segi riwayat/sanad, hadits di atas sudah tidak terbantahkan lagi ke-shahih-annya. Hadits tersebut diriwayatkan oleh Ibnu Umar, Umar bin Khattab dan Mughirah bin Syu'bah, yang terdapat dalam kitab hadits shahih (Bukhari dan Muslim).<br />
<br />
<strong style="font-weight: 400;">Adapun dari segi tafsir, hadits tersebut sudah ditafsirkan oleh para ulama dengan dua tafsiran sebagai berikut:</strong> </span></div><ul type="disc"><li class="MsoNormal"> <div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB">Hadits tersebut berlaku bagi mayit yang ketika hidupnya dia mengetahui bahwa keluarganya (anak dan istrinya) pasti akan meronta-ronta (nihayah) apabila dia mati. Kemudian dia tidak mau menasihati keluarganya dan tidak berwasiat agar mereka tidak menangisi kematiannya. Orang seperti inilah yang mayitnya akan disiksa apabila ditangisi oleh keluarganya. <br />
<br />
Adapun orang yang sudah menasihati keluarganya dan berpesan agar tidak berbuat nihayah, tapi kemudian ketika dia mati keluarganya masih tetap meratapi dan menangisinya (dengan berlebihan), maka orang-orang seperti ini tidak terkena ancaman dari hadits tadi. <br />
<br />
Dalam hadits tersebut, kata al-mayyit menggunakan hurul alif lam (isim ma'rifat) yang dalam kaiah bahasa Arab kalau ada isim (kata benda) yang di bagian depannya memakai huruf alif lam, maka benda tersebut tidak bersifat umum (bukan arti dari benda yang dimaksud). Oleh karena itu, kata "mayit" dalam hadits di atas adalah tidak semua mayit, tapi mayit tertentu (khusus). Yaitu mayit orang yang sewaktu hidupnya tidak mau memberi nasihat kepada keluarganya tentang haramnya nihayah. <br />
<br />
Demikianlah, ketika kita memahami tafsir hadits di atas, maka kini jelaslah bagi kita bahwa hadits shahih tersebut tidak bertentangan dengan bunyi ayat:"Seseorang tidak akan memikul dosa orang lain." <br />
Karena pada hakikatnya siksaan yang dia terima adalah akibat kesalahan/dosa dia sendiri yaitu tidak mau menasihati dan berdakwah kepada keluarga. Inilah penafsiran dari para ulama terkenal, di antaranya Imam An-Nawawi.<br />
</span> </div></li>
<li class="MsoNormal"> <div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB">Adapun tafsiran kedua adalah tafsiran yang dikemukakan oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah Rahimahullah di beberapa tulisan beliau bahwa yang dimaksud dengan azab (siksaan) dalam hadits tersebut adalah bukan adzab kubur atau azab akhirat melainkan hanyalah rasa sedih dan duka cita. Yaitu rasa sedih dan duka ketika mayit tersebut mendengar ratap tangis dari keluarganya. <br />
<br />
Tapi menurut saya (Syaikh Al-Albani), tafsiran seperti itu bertentangan dengan beberapa dalil. Di antaranya adalah hadits shahih riwayat Mughirah bin Syu'bah: "Sesungguhnya mayit itu akan disiksa pada hari kiamat disebabkan tangisan dari keluarganya." <br />
<br />
Jadi menurut hadits ini, siksa tersebut bukan di alam kubur tapi di akhirat, dan siksaan di akhirat maksudnya adalah siksa neraka, kecuali apabila dia diampuni oleh Allah, karena semua dosa pasti ada kemungkinan diampuni oleh Allah kecuali dosa syirik.Firman Allah Subhanahu wa Ta'ala: "Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa-dosa syirik dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya." (QS. An-Nisa' : 48). </span></div></li>
</ul><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB">Banyak hadits-hadits shahih dan beberapa ayat Al-Qur'an yang mengatakan bahwa seorang mayit itu tidak akan mendengar suara orang yang masih hidup kecuali saat tertentu saja. Di antaranya (saat-saat tertentu itu) adalah hadits riwayat Bukhari dari shahabat Anas bin Malik Radliyallahu 'anhu:"Sesungguhnya seorang hamba yang meninggal dan baru saja dikubur, dia mendengar bunyi terompah (sandal) yang dipakai oleh orang-orang yang mengantarnya ketika mereka sedang beranjak pulang, sampai datang kepada dia dua malaikat." Kapan seorang mayit itu bisa mendengar suara sandal orang yang masih hidup? Hadits tersebut menegaskan bahwa mayit tersebut hanya bisa mendengar suara sandal ketika baru saja dikubur, yaitu ketika ruhnya baru saja dikembalikan ke badannya dan dia didudukkan oleh dua malaikat. Jadi, tidak setiap hari mayit itu mendengar suara sandal orang-orang yang lalu lalang di atas kuburannya sampai hari kiamat. Sama sekali tidak ! <br />
<br />
Seandainya penafsiran Ibnu Taimiyyah di atas benar, bahwa seorang mayit itu bisa mendengar tangisan orang yang masih hidup, berarti mayit tersebut bisa merasakan dan mendengar apa yang terjadi di sekelilingnya, baik ketika dia sedang diusung atau dia dimakamkan, sementara tidak ada satupun dalil yang mendukung pendapat seperti ini. <br />
<br />
Hadits selanjutnya adalah: "Sesungguhnya Allah mempunyai malaikat-malaikat yang bertugas menjelajah di seluruh permukaan bumi untuk menyampaikan kepadaku salam yang diucapkan oleh umatku."<br />
Seandainya mayit itu bisa mendengar, tentu mayit Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam lebih dimungkinkan bisa mendengar. Mayit beliau jauh lebih mulia dibandingkan mayit siapapun, termasuk mayit para nabi dan rasul. Seandainya mayit beliau Shalallahu 'alaihi wa sallam bisa mendengar, tentu beliau mendengar salam dari umatnya yang ditujukan kepada beliau dan tidak perlu ada malaikat-malaikat khusus yang ditugasi oleh Allah untuk menyampaikan salam yang ditujukan kepada beliau. <br />
<br />
<strong style="font-weight: 400;">Dari sini kita bisa mengetahui betapa salah dan sesatnya orang yang ber-istighatsah (minta pertolongan) kepada orang yang sudah meninggal, siapapun dia. Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam adalah orang yang paling mulia di sisi Allah dan beliau tidak mampu mendengar suara orang yang masih hidup, apalagi selain beliau.</strong> Hal ini secara tegas diterangkan oleh Allah dalam Al-Qur'an surat Al-A'raf ayat 194: "Sesungguhnya yang kalian seru selain Allah adalah hamba juga seperti kalian." Juga di dalam surat Fathir ayat 14: "Jika kalian berdo'a kepada mereka, maka mereka tidak akan mendengar do'a kalian."<br />
<br />
Demikianlah, secara umum mayit yang ada di dalam kubur tidak bisa mendengar apa-apa kecuali saat-saat tertentu saja. Sebagaimana yang sudah diterangkan dalam beberapa ayat dan hadits di atas.<br />
</span></div></div>massihabhttp://www.blogger.com/profile/13467198501090181810noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8720210116848888738.post-14321975122809972432011-10-26T19:49:00.002+07:002011-10-26T19:49:37.935+07:00Hadîts Qudsiy<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div class="judul"><b>Apa Itu Hadîts Qudsiy</b></div><div class="judul"><br />
</div><div class="judul"><span class="kalender"></span></div><div align="justify">Pada kajian ilmu hadits kali ini, sengaja kami ketengahkan masalah Hadîts Qudsiy yang tentunya sudah sering didengar atau dibaca tentangnya namun barangkali ada sebagian kita yang belum mengetahuinya secara jelas. <br />
<br />
Untuk itu, kami akan membahas tentangnya secara ringkas namun terperinci insya Allah, semoga bermanfa'at. <br />
<br />
<i>Definisi</i> <br />
<br />
Secara bahasa (Etimologis), kata القدسي dinisbahkan kepada kata القدس (suci). Artinya, hadits yang dinisbahkan kepada Dzat yang Maha suci, yaitu Allah Ta'ala. <br />
Dan secara istilah (terminologis) definisinya adalah </div><div align="justify" dir="rtl">ما نقل إلينا عن النبي صلى الله عليه وسلم مع إسناده إياه إلى ربه عز وجل </div><div align="justify">Sesuatu (hadits) yang dinukil kepada kita dari Nabi Shallallâhu 'alaihi Wa Sallam yang disandarkan beliau kepada Rabb-nya. <br />
<br />
<b>Perbedaan Antara Hadîts Qudsiy Dan al-Qur`an</b> <br />
<br />
Terdapat perbedaan yang banyak sekali antara keduanya, diantaranya adalah: </div><ul><li>Bahwa lafazh dan makna al-Qur`an berasal dari Allah Ta'ala sedangkan Hadîts Qudsiy tidak demikian, alias maknanya berasal dari Allah Ta'ala namun lafazhnya berasal dari Nabi Shallallâhu 'alaihi Wa Sallam. <br />
<br />
</li>
<li>Bahwa membaca al-Qur`an merupakan ibadah sedangkan Hadîts Qudsiy tidak demikian. <br />
<br />
</li>
<li>Syarat validitas al-Qur'an adalah at-Tawâtur (bersifat mutawatir) sedangkan Hadîts Qudsiy tidak demikian. </li>
</ul><b>Jumlah Hadîts-Hadîts Qudsiy</b> <br />
<br />
Dibandingkan dengan jumlah hadits-hadits Nabi, maka Hadîts Qudsiy bisa dibilang tidak banyak. Jumlahnya lebih sedikit dari 200 hadits. <br />
<br />
<i>Contoh</i> <br />
<br />
Hadits yang diriwayatkan Imam Muslim di dalam kitab Shahîh-nya dari Abu Dzarr radliyallâhu 'anhu dari Nabi Shallallâhu 'alaihi Wa Sallam pada apa yang diriwayatkan beliau dari Allah Ta'ala bahwasanya Dia berfirman, <div align="justify" dir="rtl">يَا عِبَادِي إِنِّي حَرَّمْتُ الظُّلْمَ عَلَى نَفْسِي وَجَعَلْتُهُ بَيْنَكُمْ مُحَرَّمًا فَلاَ تَظَالَمُوْا </div><div align="justify">"Wahai para hamba-Ku, sesungguhnya Aku telah mengharamkan perbuatan zhalim atas diri-Ku dan menjadikannya diantara kamu diharamkan, maka janganlah kamu saling menzhalimi (satu sama lain)." (HR.Muslim) <br />
<br />
<i>Lafazh-Lafazh Periwayatannya</i> <br />
<br />
Bagi orang yang meriwayatkan Hadîts Qudsiy, maka dia dapat menggunakan salah satu dari dua lafazh-lafazh periwayatannya: </div><div align="justify" dir="rtl">1. قال رسول الله صلى الله عليه وسلم فيما يرويه عن ربه عز وجل </div><div align="justify">Rasulullah Shallallâhu 'alaihi Wa Sallam pada apa yang diriwayatkannya dari Rabb-nya 'Azza Wa Jalla </div><div align="justify" dir="rtl">2. قال الله تعالى، فيما رواه عنه رسول الله صلى الله عليه وسلم </div><div align="justify">Allah Ta'ala berfirman, pada apa yang diriwayatkan Rasulullah Shallallâhu 'alaihi Wa Sallam dari-Nya <br />
<br />
<b>Buku Mengenai Hadîts Qudsiy</b> <br />
<br />
Diantara buku yang paling masyhur mengenai Hadîts Qudsiy adalah kitab <br />
الاتحافات السنية بالأحاديث القدسية (al-Ithâfât as-Saniyyah Bi al-Ahâdîts al-Qudsiyyah) karya 'Abdur Ra`uf al-Munawiy. Di dalam buku ini terkoleksi 272 buah hadits. </div></div>massihabhttp://www.blogger.com/profile/13467198501090181810noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8720210116848888738.post-74211762791992884272011-10-26T19:47:00.002+07:002011-10-26T19:47:50.236+07:00Hadits Hudzaifah Rodhiallohu Ta’ala ‘Anhu<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><h1 align="center" style="margin-bottom: 0px; margin-top: 0px;">Hadits Hudzaifah Rodhiallohu Ta’ala ‘Anhu</h1><div style="margin-bottom: 0px; margin-top: 0px;"><br />
</div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB"><br />
</span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin: 0px 0cm;"><span lang="EN-GB"><strong>NASH HADITS</strong><br />
“Artinya: Dari Hudzaifah Ibnul Yaman rodhiallohu ta’ala ‘anhu berkata: Manusia bertanya kepada Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam tentang kebaikan, sedangkan aku bertanya kepada beliau tentang keburukan karena khawatir jangan-jangan menimpaku. Maka aku bertanya; Wahai Rasulullah, sebelumnya kita berada di zaman Jahiliah dan keburukan, kemudian Alloh mendatangkan kebaikan ini. Apakah setelah ini ada keburukan? Beliau bersabda: ‘Ada’. Aku bertanya: Apakah setelah keburukan itu akan datang kebaikan? Beliau bersabda: “Ya, akan tetapi di dalamnya ada dakhanun”. Aku bertanya: Apakah dakhanun itu? Beliau menjawab: “Suatu kaum yang mensunnahkan selain sunnahku dan memberi petunjuk dengan selain petunjukku. Jika engkau menemui mereka maka ingkarilah”. Aku bertanya: Apakah setelah kebaikan itu ada keburukan? Beliau bersabda: “Ya”, dai - dai yang mengajak ke pintu Jahanam. Barang siapa yang mengijabahinya, maka akan dilemparkan ke dalamnya. Aku bertanya: Wahai Rasulullah, berikan ciri-ciri mereka kepadaku. Beliau bersabda: “Mereka mempunyai kulit seperti kita dan berbahasa dengan bahasa kita”. Aku bertanya: Apa yang engkau perintahkan kepadaku jika aku menemuinya? Beliau bersabda: “Berpegang teguhlah pada Jama’ah Muslimin dan imamnya”. Aku bertanya: “Bagaimana jika tidak ada jama’ah maupun imamnya?” Beliau bersabda: “Hindarilah semua firqah itu, walaupun dengan menggigit pokok pohon hingga maut menjemputmu sedangkan engkau dalam keadaan seperti itu”. (Riwayat Bukhari VI615-616, XIII/35. Muslim XII/135-238 Baghawi dalam Syarh Sunnah XV/14. Ibnu Majah no. 3979, 3981. Hakim IV/432. Abu Dawud no. 4244-4247.Baghawi XV/8-10. Ahmad V/386-387 dan hal. 403-404, 406 dan hal. 391-399)</span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin: 0px 0cm;"><br />
</div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><strong><span lang="EN-GB">MAKNA HADITS</span></strong><span lang="EN-GB"></span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB"><br />
<strong>Pertama, Mengenali Sabilul Mujrimin adalah kewajiban Syar’i.</strong><br />
Perlu diketahui bahwa Manhaj Rabbani yang abadi yang tertuang dalam uslub Qurani yang diturunkan ke hati Penutup Para Nabi tersebut tidak hanya mengajarkan yang haq saja untuk mengikuti jejak orang-orang beriman (Sabilul Mu’minin). Akan tetapi juga membuka kedok kebatilan dan menyingkap kekejiannya supaya jelas jalannya orang-orang yang suka berbuat dosa (Sabilul Mujrimin). </span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB">Alloh berfirman,</span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><em><span lang="EN-GB">“Dan demikianlah, kami jelaskan ayat-ayat, supaya jelas jalannya orang-orang yang suka berbuat dosa”. (QS Al-An’am: 55)</span></em></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB">Yang demikian itu karena istibanah (kejelasan) jalannya orang-orang yang suka berbuat dosa (Sabilul Mujrimin) secara langsung berakibat pada jelasnya pula Sabilul Mu’minin. Oleh karena itu istibanah (kejelasan) Sabilul Mujrimin merupakan salah satu sasaran dari beberapa sasaran penjelasan ayat-ayat Rabbani. Karena ketidakjelasan Sabilul Mujrimin akan berakibat langsung pada keraguan dan ketidakjelasan Sabilul Muminin. Oleh karena itu, menyingkap rahasia kekufuran dan kekejian adalah suatu kebutuhan yang sangat mendesak untuk menjelaskan keimanan, kebaikan dan kemaslahatan. Ada sebagian cendikiawan syair menyatakan.</span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><em><span lang="EN-GB">“Aku kenali keburukan tidak untuk berbuat buruk, akan tetapi untuk menjaga diri”</span></em></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><em><span lang="EN-GB">“Barang siapa yang tidak dapat membedakan antara kebaikan dan keburukan, maka akan terjerumus ke dalamnya”</span></em></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB">Hakikat inilah yang dimengerti oleh generasi pertama umat ini -Hudzaifah Ibnul Yaman rodhiallohu ‘anhu. Maka ia berkata, “Manusia bertanya kepada Rosululloh tentang kebaikan, sedangkan aku bertanya tentang keburukan, karena khawatir akan terjebak di dalamnya”.</span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><br />
</div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><strong><span lang="EN-GB">Kedua, Kekokohan Kita Dihancurkan dari Dalam</span></strong><span lang="EN-GB"><br />
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda berkenan dengan keinginan kaum kafir untuk membinasakan kaum muslimin dan Islam, seperti yang dinyatakan dalam hadits Tsaubah rodhiallohu ‘anhu bahwa Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya, “Nyaris orang-orang kafir menyerbu dan membinasakan kalian seperti menyerbu makanan di atas piring. Berkata seseorang: Apakah karena sedikitnya kami waktu itu? Beliau bersabda: Bahkan kalian pada waktu itu banyak sekali, akan tetapi kamu seperti buih di atas air. Dan Alloh mencabut rasa takut musuh-musuhmu terhadap kalian serta menjangkitkan di dalam hatimu penyakit wahn. Seseorang bertanya: Wahai Rasulullah, apakah wahn itu? Beliau bersabda: Mencintai dunia dan takut mati”. (Riwayat Abu Dawud no. 4297. Ahmad V/278. Abu Na’im dalam Al-Hilyah)</span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB">Dari hadits di atas dapat disimpulkan bahwa. Pertama, Kaum kafir saling menghasung untuk menjajah Islam, negeri-negerinya serta penduduknya. Kedua, Negeri-negeri muslimin adalah negeri-negeri sumber kebaikan dan barakah yang mengundang air liur kaum kafir untuk menjajahnya. Ketiga, kaum kafir mengambil potensi alam negeri muslimin tanpa rintangan dan halangan sedikit pun. Keempat, kaum kafir tidak lagi gentar terhadap kaum Muslimin karena rasa takut mereka kepada kaum Muslimin sudah dicabut Alloh dari dalam hati mereka. Padahal pada mulanya Alloh menjanjikan kepada kaum Muslimin dalam firman-Nya,</span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><em><span lang="EN-GB">“Akan kami jangkitkan di dalam hati orang-orang kafir rasa takut, disebabkan mereka mempersekutukan Alloh, di mana Alloh belum pernah menurunkan satu alasan pun tentangnya”. (QS Ali Imran: 151)</span></em></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB">Dan Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda artinya, “Aku diberi lima perkara yang belum pernah diberikan kepada seorang nabi pun sebelumku: Aku ditolong dengan rasa ketakutan dengan jarak satu bulan perjalanan; dan dijadikan bumi untukmu sebagai tempat sujud ; …. dan seterusnya”. (Riwayat Bukhari, lihat Fathul Bari I/436. Muslim dalam Nawawi V/3-4 dari Jabir bin Abdullah rodhiallohu ‘anhu) </span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB">Akan tetapi kekhususan tersebut dibatasi oleh sabda beliau ShallAllohu ‘alaihi wa sallam dalam hadits Tsauban yang lalu, yang menyatakan, “Alloh akan mencabut rasa takut musuh-musuhmu terhadap kalian …”.</span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB">Dari hadits ini mengertilah kita bahwa kekuatan umat Islam bukanlah terletak pada jumlah dan perbekalannya, atau pada artileri dan logistiknya. Akan tetapi kekuatannya terletak pada aqidahnya. Seperti yang kita saksikan ketika beliau shalallahu ‘alaihi wa sallam menjawab pertanyaan yang berkenan dengan jumlah, maka beliau jawab, “Bahkan ketika itu kalian banyak sekali, akan tetapi kalian seperti buih di atas aliran air”. Kemudian apa yang menjadikan “pohon yang akarnya menghujam ke bumi dan cabangnya menjulang ke langit” itu seperti buih yang mengambang di atas air?</span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB">Sesungguhnya racun yang meluruhkan kekuatan kaum muslimin dan melemahkan gerakannya serta merenggut barokahnya bukanlah senjata dan pedang kaum kafir yang bersatu untuk membuat makar terhadap Islam, para pemeluknya dan negeri-negerinya. Akan tetapi adalah racun yang sangat keji yang mengalir dalam jasad kaum muslimin yang disebut oleh Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam sebagai “Dakhanun”. Ibnu Hajar dalam Fathul Bari XIII/36 mengartikannya dengan hiqd (kedengkian), atau daghal (pengkhianatan dan makar), atau fasadul qalb (kerusakan hati). Semua itu mengisyaratkan bahwa kebaikan yang datang setelah keburukan tersebut tidak murni, akan tetapi keruh. Dan Imam Nawawi dalam Syarah Shahih Muslim XII/236-237, mengutip perkataan Abu ‘Ubaid yang menyatakan bahwa arti dakhanun adalah seperti yang disebut dalam hadits lain, “Tidak kembalinya hati pada fungsi aslinya”. (Riwayat Abu Dawud no. 4247)</span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB">Sedangkan makna aslinya adalah apabila warna kulit binatang itu keruh/suram. Maka seakan-akan mengisyaratkan bahwa hati mereka tidak bening dan tidak mampu membersihkan antara yang satu dengan yang lain. Kemudian berkata Al-Baghawi dalam Syarhus Sunnah XV/15: Bahwa sabda beliau: “Dan di dalamnya ada Dakhanun, yakni tidak ada kebaikan murni, akan tetapi di dalamnya ada kekeruhan dan kegelapan”. Adapun Al ‘Adzimul Abadi dalam ‘Aunil Ma’bud XI/316 menukil perkataan Al Qari yang berkata: “Asal kata dakhanun adalah kadurah (kekeruhan) dan warna yang mendekati hitam. Maka hal ini mengisyaratkan bahwa kebaikan tersebut tercemar oleh kerusakan (fasad)”.</span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB">Dan sesungguhnya penanam racun yang keji dan menjalar di kalangan umat ini tidak lain adalah oknum-oknum dari dalam sendiri. Seperti yang dinyatakan Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam: “Mereka adalah dari kalangan bangsa kita dan berbahasa dengan bahasa kita”. Berkata Ibnu Hajar rohimahulloh dalam Fathul Bari XIII/36: “Yakni dari kaum kita, berbahasa seperti kita dan beragama dengan agama kita. Ini mengisyaratkan bahwa mereka adalah bangsa Arab”. Sedangkan Al Qabisi menyatakan -seperti dinukil oleh Ibnu Hajar- secara lahir maknanya adalah bahwa mereka adalah pemeluk dien (agama) kita, akan tetapi batinnya menyelisihi. Dan kulit sesuatu adalah lahirnya, yang pada hakikatnya berarti penutup badan. Mereka mempunyai sifat seperti yang dikatakan dalam hadits riwayat Muslim yang artinya “Akan ada di kalangan mereka orang yang berhati iblis dengan jasad manusia” (Riwayat Muslim)</span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB">Yakni mereka memberikan harapan-harapan kepada manusia berupa mashalih (pembangunan), siyadah (kepemimpinan) dan istiqlal (kemerdekaan dan kebebasan) .. dan umat merasa suka dengan propaganda mereka. Untuk itu mereka mengadakan pertemuan-pertemuan, muktamar-muktamar dan diskusi-diskusi. Oleh sebab itu mereka diberi predikat sebagai dai atau du’at -dengan dlamah pada huruf dal- merupakan bentuk jamak dari da’a yang berarti sekumpulan orang yang melazimi suatu perkara dan mengajak serta menghasung manusia untuk menerimanya. (Lihat ‘Aunil Ma’bud XI/317).</span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><br />
</div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><strong><span lang="EN-GB">Ketiga, Jamaah minal Muslimin dan bukan Jamaah Muslimin/’Umm.</span></strong><span lang="EN-GB"></span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB"><br />
Kalau kita mengamati kenyataan, maka kita akan melihat bahwa faham hizbiyah (kelompok) telah mengalir di dalam otak sebagian besar kelompok yang menekuni medan dakwah ilalloh, di mana seolah-olah tidak ada kelompok lain kecuali kelompoknya, dan menafikan kelompok lain di sekitarnya. Persoalan ini terus berkembang, sehingga ada sebagian yang mendakwahkan bahwa merekalah Jama’ah Muslimin/Jamaah ‘Umm (Jama’ah Induk) dan pendirinya adalah imam bagi seluruh kaum muslimin, serta mewajibkan berbaiat kepadanya. Selain itu mereka mengkafirkan sawadul a’dzam (sebagian besar) muslimin, dan mewajibkan kelompok lain untuk bergabung dengan mereka serta berlindung di bawah naungan bendera mereka.</span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB">Kebanyakan mereka lupa, bahwa mereka bekerja untuk mengembalikan kejayaan Jamaatul Muslimin. Kalaulah Jamaatul Muslimin dan imam-nya itu masih ada, maka tidaklah akan terjadi ikhtilaf dan perpecahan ini di mana Alloh tidak menurunkan sedikit pun keterangan tentangnya.</span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB">Sebenarnya para pengamal untuk Islam itu adalah Jamaah minal muslimin (kumpulan sebagian dari muslimin) dan bukan Jamaatul Muslimin atau Jamaatul ‘Umm (Jamaah Induk), karena kaum muslimin sekarang ini tidak mempunyai Jamaah ataupun Imam. Ketahuilah wahai kaum muslimin, bahwa yang disebut Jamaah Muslimin adalah yang tergabung di dalamnya seluruh kaum muslimin yang mempunyai imam yang melaksanakan hukum-hukum Alloh. Adapun jamaah yang bekerja untuk mengembalikan daulah khilafah, mereka adalah jamaah minal muslimin yang wajib saling tolong menolong dalam urusannya dan menghilangkan perselisihan yang ada di antara individu supaya ada kesepakatan di bawah kalimat yang lurus dalam naungan kalimat tauhid.</span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB">Al-Hafidz Ibnu Hajar rohimahulloh dalam Fathul Bari XII/37 menukil perkataan Imam Thabari rohimahullo h yang menyatakan: “Berkata kaum (yakni para ulama), bahwa Jamaah adalah Sawadul A’dzam. Kemudian diceritakan dari Ibnu Sirin dari Abi Mas’ud, bahwa beliau mewasiatkan kepada orang yang bertanya kepadanya ketika ‘Utsman dibunuh, untuk berpegang teguh pada Jamaah, karena Alloh tidak akan mengumpulkan umat Muhammad shalallahu ‘alaihi wa sallam dalam kesesatan. Dan dalam hadits dinyatakan bahwa ketika manusia tidak mempunyai imam, dan manusia berpecah belah menjadi kelompok-kelompok maka janganlah mengikuti salah satu firqah. Hindarilah semua firqah itu jika kalian mampu untuk menghindari terjatuh ke dalam keburukan”.</span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><br />
</div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><strong><span lang="EN-GB">Keempat, menjauhi semua firqah</span></strong><span lang="EN-GB"><br />
Dinyatakan dalam hadits Hudzaifah tersebut supaya menjauhi semua firqah jika kaum muslimin tidak mempunyai jamaah dan tidak pula imam pada hari terjadi keburukan dan fitnah. Semua firqah tersebut pada dasarnya akan menjerumuskan ke dalam kesesatan, karena mereka berkumpul di atas perkataan/teori mungkar (mungkari minal qaul) atau perbuatan mungkar, atau hawa nafsu. Baik yang mendakwahkan mashalih (pembangunan) atau mathami’ (ketamakan) dan mathamih (utopia). Atau yang berkumpul di atas asas pemikiran kafir, seperti; sosialisme, komunisme, kapitalisme, dan demokrasi. Atau yang berkumpul di atas asas kedaerahan, kesukuan, keturunan, kemazhaban, atau yang lainnya. Sebab mereka semua itu akan menjerumuskan ke dalam neraka Jahanam, dikarenakan membawa misi selain Islam atau Islam yang sudah diubah…!</span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><br />
</div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><strong><span lang="EN-GB">Kelima, jalan penyelesaiannya</span></strong><span lang="EN-GB"><br />
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam telah memerintahkan kepada Hudzaifah untuk menjauhi semua firqah yang menyeru dan menjerumuskan ke neraka Jahanam, dan supaya memegang erat-erat pokok pohon (ashlu syajarah) hingga ajal menjemputnya sedangkan ia tetap dalam keadaan seperti itu. Dari pernyataan Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam tersebut dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.</span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><br />
</div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><strong><span lang="EN-GB">Pertama</span></strong><span lang="EN-GB">, bahwa pernyataan itu mengandung perintah untuk melazimi Al Kitab dan As-Sunnah dengan pemahaman Salafuna Shalih. Hal ini seperti yang diisyaratkan dalam hadits riwayat ‘Irbadh Ibnu Sariyah yang artinya “Barang siapa yang masih hidup di antara kalian maka akan melihat perselisihan yang banyak. Dan waspadalah terhadap perkara-perkara yang diada-adakan karena hal itu sesat. Dan barang siapa yang menemui yang demikian itu, maka berpegang teguhlah pada sunnahku dan sunnah khulafa’ur rasyidin. Gigitlah ia dengan geraham-geraham kalian”. (Riwayat Abu Dawud no. 4607, Tirmidzi no. 2676, Ibnu Majah no. 440 dan yang lainnya)</span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB">Jika kita menggabungkan kedua hadits tersebut, yakni hadits Hudzaifah Ibnul Yaman rodhiallohu ‘anhu yang berisi perintah untuk memegang pokok-pokok pohon (ashlu syajarah) dengan hadits ‘Irbadh ini, maka terlihat makna yang sangat dalam. Yaitu perintah untuk ber-iltizam pada As-Sunnah An-Nabawiyah dengan pemahaman Salafuna As-Shalih Ridhwanullah ta’ala ‘alaihim manakala muncul firqah-firqah sesat dan hilangnya Jamaah Muslimin serta Imamnya.</span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><br />
</div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><strong><span lang="EN-GB">Kedua</span></strong><span lang="EN-GB">, di sini ditunjukkan pula bahwa lafadz (an ta’adhdha bi ashli syajarah) dalam hadits Hudzaifah tersebut tidak dapat diartikan secara zhahir hadits. Tetapi maknanya adalah perintah untuk berpegang teguh, dan bersabar dalam memegang Al-Haq serta menjauhi firqah-firqah sesat yang menyaingi Al-Haq. Atau bermakna bahwa pohon Islam yang rimbun tersebut akan ditiup badai topan hingga mematahkan cabang-cabangnya dan tidak tinggal kecuali pokok pohonnya saja yang kokoh. Oleh karena itu maka wajib setiap muslim untuk berada di bawah asuhan pokok pohon ini walaupun harus ditebus dengan jiwa dan harta. Karena badai topan itu akan datang lagi lebih dahsyat.</span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><br />
</div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><strong><span lang="EN-GB">Ketiga</span></strong><span lang="EN-GB">, oleh karena itu menjadi kewajiban bagi setiap muslim untuk mengulurkan tangannya kepada kelompok (firqah) yang berpegang teguh dengan pokok pohon itu untuk menghadapi kembalinya fitnah dan bahaya bala. Kelompok ini seperti disabdakan beliau shalallahu ‘alaihi wa sallam akan selalu ada dan akan selalu muncul untuk menyokong kebenaran hingga yang terakhir dibunuh Dajjal.</span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><strong><span lang="EN-GB">Maraji’:</span></strong></div><ol type="1"><li class="MsoNormal"> <div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB">Al Ilzamat wa at Tatabu oleh Ad-Daruquthni</span> </div></li>
<li class="MsoNormal"> <div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB">Tafsir Al-Qur’an Al-Adzim, oleh Ibnu Katsir</span> </div></li>
<li class="MsoNormal"> <div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB">Al Jami’ As Shahih, oleh Bukhari dengan Fathul Bari</span> </div></li>
<li class="MsoNormal"> <div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB">Haliyatul Auliya’ oleh Abu Na’im Al- Ashbahani</span> </div></li>
<li class="MsoNormal"> <div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB">Silsilah Al-Hadits As-Shahihah, oleh Muhammad Nashiruddien Al-Albani</span> </div></li>
<li class="MsoNormal"> <div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB">As-Sunnan, oleh Ibnu Majah</span> </div></li>
<li class="MsoNormal"> <div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB">As-Sunnan, oleh Abu Dawud</span> </div></li>
<li class="MsoNormal"> <div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB">As-Sunnan, oleh Tirmidzi</span> </div></li>
<li class="MsoNormal"> <div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB">Syiar A’lam An-Nubala, oleh Adz-Dzahabi</span> </div></li>
<li class="MsoNormal"> <div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB">Syarhu Sunnah, oleh Baghawi</span> </div></li>
<li class="MsoNormal"> <div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB">As-Shahih, oleh Muslim bin Al-Hujjaj</span> </div></li>
<li class="MsoNormal"> <div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB">‘Aunil Ma’bud, oleh Syamsul Al-Abadi</span> </div></li>
<li class="MsoNormal"> <div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB">Al-Kaasyif, oleh Dzahabi</span> </div></li>
<li class="MsoNormal"> <div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB">Al-Mustadrak, oleh Hakim</span> </div></li>
<li class="MsoNormal"> <div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB">Al-Musnad, oleh Ahmad bin Hambal</span> </div></li>
</ol></div>massihabhttp://www.blogger.com/profile/13467198501090181810noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8720210116848888738.post-44765295999558219752011-10-26T19:39:00.000+07:002011-10-26T19:39:25.846+07:00Hadits Hasan<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div class="konten"><b>Apa Itu Hadits Hasan ? </b><br />
<span class="kalender"></span><br />
Yang dimaksud dalam kajian ini adalah bagian ke-dua dari klasifikasi berita yang diterima, yaitu Hasan Li Dzâtihi (Hasan secara independen). <br />
Barangkali sebagian kita sudah pernah membaca atau mendengar tentang istilah ini, namun belum mengetahui secara persis apa yang dimaksud dengannya, siapa yang pertama kali mempopulerkannya, buku apa saja yang banyak memuat bahasan tentangnya? <br />
Itulah yang akan kita coba untuk mengulasnya secara ringkas tapi padat, insya Allah. <br />
<br />
<i><b>Definisi</b></i> <br />
<br />
a. Secara bahasa (etimologi) <br />
Kata <i>Hasan</i> (حسن) merupakan <i>Shifah Musyabbahah</i> dari kata <i>al-Husn</i> (اْلحُسْنُ) yang bermakna <i>al-Jamâl</i> (الجمال): kecantikan, keindahan. <br />
<br />
b. Secara Istilah (teriminologi) <br />
Sedangkan secara istilah, terdapat perbedaan pendapat di kalangan para ulama hadits mengingat pretensinya berada di tengah-tengah antara <i>Shahîh</i> dan <i>Dla’îf</i>. Juga, dikarenakan sebagian mereka ada yang hanya mendefinisikan salah satu dari dua bagiannya saja. <br />
<br />
Berikut beberapa definisi para ulama hadits dan definisi terpilih: <br />
<br />
1. Definisi <i>al-Khaththâby</i> : yaitu, “setiap hadits yang diketahui jalur keluarnya, dikenal para periwayatnya, ia merupakan rotasi kebanyakan hadits dan dipakai oleh kebanyakan para ulama dan mayoritas ulama fiqih.” (<i>Ma’âlim as-Sunan</i>:I/11) <br />
<br />
2. Definisi <i>at-Turmudzy</i> : yaitu, “setiap hadits yang diriwayatkan, pada sanadnya tidak ada periwayat yang tertuduh sebagai pendusta, hadits tersebut tidak <i>Syâdzdz</i> (janggal/bertentangan dengan riwayat yang kuat) dan diriwayatkan lebih dari satu jalur seperti itu. Ia-lah yang menurut kami dinamakan dengan <i>Hadîts Hasan</i>.” (Jâmi’ at-Turmudzy beserta <i>Syarah</i>-nya, [<i>Tuhfah al-Ahwadzy</i>], kitab <i>al-‘Ilal </i>di akhirnya: X/519) <br />
<br />
3. Definisi Ibn Hajar: yaitu, “<i>Khabar al-Ahâd</i> yang diriwayatkan oleh seorang yang ‘adil, memiliki daya ingat (hafalan), sanadnya bersambung, tidak terdapat <i>‘illat</i> dan tidak <i>Syâdzdz</i>, maka inilah yang dinamakan <i>Shahîh Li Dzâtih</i> (Shahih secara independen). Jika, daya ingat (hafalan)-nya kurang , maka ia disebut <i>Hasan Li Dzâtih</i> (Hasan secara independen).” (<i>an-Nukhbah</i> dan Syarahnya: 29) <br />
<br />
Syaikh Dr.Mahmûd ath-Thahhân mengomentari, “Menurut saya, Seakan Hadits Hasan menurut Ibn Hajar adalah hadits <i>Shahîh</i> yang kurang pada daya ingat/hafalan periwayatnya. Alias kurang (mantap) daya ingat/hafalannya. Ini adalah definisi yang paling baik untuk Hasan. Sedangkan definisi al-Khaththâby banyak sekali kritikan terhadapnya, sementara yang didefinisikan at-Turmudzy hanyalah definisi salah satu dari dua bagian dari hadits Hasan, yaitu <i>Hasan Li Ghairih</i> (Hasan karena adanya riwayat lain yang mendukungnya). Sepatutnya beliau mendefinisikan Hasan Li Dzâtih sebab Hasan Li Ghairih pada dasarnya adalah hadits lemah (Dla’îf) yang meningkat kepada posisi Hasan karena tertolong oleh banyaknya jalur-jalur periwayatannya.” <br />
<br />
<b>Definisi Terpilih</b> <br />
<br />
Definisi ini berdasarkan apa yang disampaikan oleh Ibn Hajar dalam definisinya di atas, yaitu: <br />
<i>“Hadits yang bersambung sanadnya, diriwayatkan oleh periwayat yang ‘adil, yang kurang daya ingat (hafalannya), dari periwayat semisalnya hingga ke jalur terakhirnya (mata rantai terakhir), tidak terdapat kejanggalan (Syudzûdz) ataupun ‘Illat di dalamnya.” </i><br />
<br />
<b>Hukumnya</b> <br />
<br />
Di dalam berargumentasi dengannya, hukumnya sama dengan hadits <i>Shahîh</i> sekalipun dari sisi kekuatannya, ia berada di bawah hadits Shahih. Oleh karena itulah, semua ahli fiqih menjadikannya sebagai hujjah dan mengamalkannya. Demikian juga, mayoritas ulama hadits dan Ushul menjadikannya sebagai hujjah kecuali pendapat yang aneh dari ulama-ulama yang dikenal keras (al-Mutasyaddidûn). Sementara ulama yang dikenal lebih longgar (al-Mutasâhilûn) malah mencantumkannya ke dalam jenis hadits <i>Shahîh</i> seperti al-Hâkim, Ibn Hibbân dan Ibn Khuzaimah namun disertai pendapat mereka bahwa ia di bawah kualitas Shahih yang sebelumnya dijelaskan.” (Tadrîb ar-Râwy:I/160) <br />
<br />
<i><b>Contohnya</b></i> <br />
<br />
Hadits yang dikeluarkan oleh at-Turmudzy, dia berkata, “Qutaibah menceritakan kepada kami, dia berkata, Ja’far bin Sulaiman adl-Dluba’iy menceritakan kepada kami, dari Abu ‘Imrân al-Jawny, dari Abu Bakar bin Abu Musa al-Asy’ariy, dia berkata, “Aku telah mendengar ayahku saat berada di dekat musuh berkata, ‘Rasulullah SAW., bersabda, <i>“Sesungguhnya pintu-pintu surga itu berada di bawah naungan pedang-pedang…”</i> (Sunan at-Turmudzy, bab keutamaan jihad:V/300) <br />
<br />
Hadits ini adalah <b>Hasan</b> karena empat orang periwayat dalam sanadnya tersebut adalah orang-orang yang dapat dipercaya (Tsiqât) kecuali <i>Ja’far bin Sulaiman adl-Dlub’iy</i> yang merupakan periwayat hadits Hasan –sebagaimana yang dinukil oleh Ibn Hajar di dalam kitab Tahdzîb at-Tahdzîb-. Oleh karena itu, derajat/kualitasnya turun dari <i>Shahîh</i> ke <i>Hasan</i>. <br />
<br />
<i><b>Tingkatan-Tingakatannya</b></i> <br />
<br />
Sebagaimana hadits Shahih yang memiliki beberapa tingkatan yang karenanya satu hadits shahih bisa berbeda dengan yang lainnya, maka demikian pula halnya dengan hadits Hasan yang memiliki beberapa tingkatan. <br />
<br />
Dalam hal ini, ad-Dzahaby menjadikannya dua tingkatan: <br />
Pertama, (yang merupakan tingkatan tertinggi), yaitu: riwayat dari Bahz bin Hakîm dari ayahnya, dari kakeknya; riwayat ‘Amr bin Syu’aib dari ayahnya, dari kakeknya; Ibn Ishaq dari at-Tîmiy. Dan semisal itu dari hadits yang dikatakan sebagai hadits Shahih padahal di bawah tingkatan hadits Shahih. <br />
<br />
Ke-dua, hadits lain yang diperselisihkan ke-<i>Hasan</i>-an dan ke-<i>Dla’îf</i>-annya, seperti hadits al-Hârits bin ‘Abdullah, ‘Ashim bin Dlumrah dan Hajjâj bin Artha’ah, dan semisal mereka. <br />
<br />
<i><b>Tingkatan Ucapan Ulama Hadits, “Hadits yang <br />
shahîh sanadnya” atau “Hasan sanadnya”</b></i> <br />
<br />
1. Ucapan para ulama hadits, “Ini adalah hadits yang shahih sanadnya” adalah di bawah kualitas ucapan mereka, “Ini adalah hadits Shahih.” <br />
<br />
2. Demikian juga ucapan mereka, “Ini adalah hadits yang Hasan sanadnya” adalah di bawah kualitas ucapan mereka, “Ini adalah hadits Hasan” karena bisa jadi ia Shahih atau Hasan sanadnya tanpa matan (redaksi/teks)nya akibat adanya <i>Syudzûdz</i> atau <i>‘Illat</i>. <br />
<br />
Seorang ahli hadits bila berkata, “Ini adalah hadits Shahih,” maka berarti dia telah memberikan jaminan kepada kita bahwa ke-lima syarat keshahihan telah terpenuhi pada hadits ini. Sedangkan bila dia mengatakan, “Ini adalah hadits yang shahih sanadnya,” maka artinya dia telah memberi jaminan kepada kita akan terpenuhinya tiga syarat keshahihan, yaitu: sanad bersambung, keadilan si periwayat dan kekuatan daya ingat/hafalan (Dlabth)-nya, sedangkan ketiadaan <i>Syudzûdz</i> atau <i>‘Illat</i> pada hadits itu, dia tidak bisa menjaminnya karena belum mengecek kedua hal ini lebih lanjut. <br />
<br />
Akan tetapi, bila seorang <i>Hâfizh</i> (penghafal banyak hadits) yang dipegang ucapannya hanya sebatas mengatakan, “Ini adalah hadits yang shahih sanadnya,” tanpa menyebutkan <i>‘illat</i> (penyakit/alasan yang mencederai bobot suatu hadits); maka pendapat yang nampak (secara lahiriah) adalah matannya juga <i>Shahîh</i> sebab asal ucapannya adalah bahwa tidak ada ‘Illat di situ dan juga tidak ada <i>Syudzûdz. </i><br />
<br />
<i><b>Makna Ucapan at-Turmudzy Dan Ulama <br />
Selainnya, “Hadits Hasan Shahîh”</b></i> <br />
<br />
Secara implisit, bahwa ungkapan seperti ini agak membingungkan sebab hadits Hasan kurang derajatnya dari hadits Shahîh, jadi bagaimana bisa digabung antara keduanya padahal derajatnya berbeda?. Untuk menjawab pertanyaan ini, para ulama memberikan jawaban yang beraneka ragam atas maksud dari ucapan at-Turmudzy tersebut. Jawaban yang paling bagus adalah yang dikemukakan oleh Ibn Hajar dan disetujui oleh as-Suyûthy, ringkasannya adalah: <br />
<br />
1. Jika suatu hadits itu memiliki dua sanad (jalur transmisi/mata rantai periwayatan) atau lebih; maka maknanya adalah “Ia adalah Hasan bila ditinjau dari sisi satu sanad dan Shahîh bila ditinjau dari sisi sanad yang lain.” <br />
<br />
2. Bila ia hanya memiliki satu sanad saja, maka maknanya adalah “Hasan menurut sekelompok ulama dan Shahîh menurut sekelompok ulama yang lain.” <br />
<br />
Seakan Ibn Hajar ingin menyiratkan kepada adanya perbedaan persepsi di kalangan para ulama mengenai hukum terhadap hadits seperti ini atau belum adanya hukum yang dapat dikuatkan dari salah satu dari ke-duanya. <br />
<br />
<i><b>Pengklasifikasian Hadits-Hadits Yang Dilakukan Oleh <br />
Imam al-Baghawy Dalam Kitab “Mashâbîh as-Sunnah” </b></i><br />
<br />
Di dalam kitabnya, <i>“Mashâbîh as-Sunnah” </i>imam al-Baghawy menyisipkan istilah khusus, yaitu mengisyaratkan kepada hadits-hadits shahih yang terdapat di dalam kitab ash-Shahîhain atau salah satunya dengan ungkapan, “Shahîh” dan kepada hadits-hadits yang terdapat di dalam ke-empat kitab <i>Sunan (Sunan an-Nasâ`iy, Sunan Abi Dâ`ûd, Sunan at-Turmdzy dan Sunan Ibn Mâjah) </i>dengan ungkapan, “Hasan”. Dan ini merupakan isitlah yang tidak selaras dengan istilah umum yang digunakan oleh ulama hadits sebab di dalam kitab-kitab <i>Sunan</i> itu juga terdapat hadits Shahîh, Hasan, Dla’îf dan Munkar. <br />
<br />
Oleh karena itulah, Ibn ash-Shalâh dan an-Nawawy mengingatkan akan hal itu. Dari itu, semestinya seorang pembaca kitab ini (<i> “Mashâbîh as-Sunnah” </i>) mengetahui benar istilah khusus yang dipakai oleh Imam al-Baghawy di dalam kitabnya tersebut ketika mengomentari hadits-hadits dengan ucapan, “Shahih” atau “Hasan.” <br />
<br />
<i><b>Kitab-Kitab Yang Di Dalamnya <br />
Dapat Ditemukan Hadits Hasan </b></i><br />
<br />
Para ulama belum ada yang mengarang kitab-kitab secara terpisah (tersendiri) yang memuat hadits Hasan saja sebagaimana yang mereka lakukan terhadap hadits Shahîh di dalam kitab-kitab terpisah (tersendiri), akan tetapi ada beberapa kitab yang di dalamnya banyak ditemukan hadits Hasan. Di antaranya yang paling masyhur adalah: <br />
<br />
1. Kitab <i>Jâmi’ at-Turmudzy</i> atau yang lebih dikenal dengan <i>Sunan at-Turmudzy</i>. Buku inilah yang merupakan <b>induk</b> di dalam mengenal hadits Hasan sebab <i>at-Turmudzy-lah orang pertama yang memasyhurkan istilah ini</i> di dalam bukunya dan orang yang paling banyak menyinggungnya. <br />
Namun yang perlu diberikan catatan, bahwa terdapat banyak naskah untuk bukunya tersebut yang memuat ungkapan beliau, “Hasan Shahîh”, sehingga karenanya, seorang penuntut ilmu harus memperhatikan hal ini dengan memilih naskah yang telah ditahqiq (dianalisis) dan telah dikonfirmasikan dengan naskah-naskah asli (manuscript) yang dapat dipercaya. <br />
<br />
2. Kitab <i>Sunan Abi Dâ`ûd</i>. Pengarang buku ini, Abu Dâ`ûd menyebutkan hal ini di dalam risalah (surat)-nya kepada penduduk Mekkah bahwa dirinya menyinggung hadits Shahih dan yang sepertinya atau mirip dengannya di dalamnya. Bila terdapat kelemahan yang amat sangat, beliau menjelaskannya sedangkan yang tidak dikomentarinya, maka ia hadits yang layak. Maka berdasarkan hal itu, bila kita mendapatkan satu hadits di dalamnya yang tidak beliau jelaskan kelemahannya dan tidak ada seorang ulama terpecayapun yang menilainya Shahih, maka ia Hasan menurut Abu Dâ`ûd. <br />
<br />
3. Kitab <i>Sunan ad-Dâruquthny</i>. Beliau telah banyak sekali menyatakannya secara tertulis di dalam kitabnya ini. <br />
</div></div>massihabhttp://www.blogger.com/profile/13467198501090181810noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8720210116848888738.post-44804633792565657782011-10-26T11:59:00.000+07:002011-10-26T11:59:04.427+07:00Fiqih Nasehat<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><h1 align="center" style="margin-bottom: 0px; margin-top: 0px;">Fiqih Nasehat</h1><div style="margin-bottom: 0px; margin-top: 0px;"><br />
</div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB">Dari Abu Ruqayyah Tamim ad-Dari, bahwa Nabi telah bersabda, <em>“Agama (Islam) itu adalah nasehat.” (beliau mengulanginya tiga kali), Kami bertanya, “Untuk siapa, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Untuk Allah, kitab-Nya, rasul-Nya, imam-imam kaum muslimin, dan kaum muslimin umumnya.”</em></span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><br />
</div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><strong><span lang="EN-GB">Takhrij Hadits Ringkas</span></strong><span lang="EN-GB"></span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB"><br />
Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Muslim (hadits no. 55) di dalam Shahih-nya di dalam Kitab al-Iman: Bab Bayan Anna ad-Din an-Nashihah <em>(II/32-Syarah an Nawawi)</em>, dari tiga jalur yang semuanya bertemu pada Suhail bin Abu Shalih dari ‘Atha’ bin Yazid al-Laitsi dari Tamim ad-Dari. Riwayat inilah yang paling masyhur dalam periwayatan hadits ini.<br />
<br />
Sedangkan Imam Bukhari hanya menyebutkannya -dengan lafal serupa- dalam judul sebuah bab dalam Shahih-nya, yaitu Bab <em>Qaul an-Nabi: ad-Din an-Nashihah, lilLahi, wa li Rasulihi, wa li Aimmati l-Muslimin wa ‘Ammatihim</em> di dalam Kitab al-Iman <em>(I/166-Fathul Bari)</em>, karena Suhail bin Abu Shalih tidak memenuhi syarat (kriteria) shahih beliau.</span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB">Riwayat yang mengisyaratkan pengulangan, dengan kalimat ‘tsalaasan‘ (mengulanginya tiga kali) pada hadits di atas, terdapat dalam riwayat Imam Ahmad dalam Musnad-nya, dan inilah yang dibawakan oleh Ibnu Rajab dalam <em>Jami‘ul ‘Ulum wal Hikam (I/202, hadits no. 7).</em> Sedangkan Imam an Nawawi dalam <em>al-Arbain (hadits no.7)</em> membawakannya tanpa pengulangan dengan isyarat lafal (tsalaatsan).</span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><br />
</div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><strong><span lang="EN-GB">Biografi Periwayat Hadits</span></strong></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><br />
</div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB"><em><b>Abu Ruqayyah Tamim ad-Dari </b></em><br />
Beliau adalah Tamim bin Aus bin Kharijah bin Sud bin Judzaimah al-Lukhami al-Filisthini (dari Palestina), Abu Ruqayyah ad-Dari. Beliau masuk Islam pada tahun 9 H. Sebelumnya beliau seorang nasrani, bahkan salah seorang pendeta di Palestina. Pada suatu waktu terjadi pada dirinya sebuah kisah yang menakjubkan, yaitu kisah al-Jassasah [seekor hewan melata berbulu lebat yang berbicara kepada Tamim ad-Dari, yang juga akan berbicara kepada manusia kelak di akhir jaman - <em>Lihat an-Nihayah (V/268) dan Lisanul-Arab (I/786)</em>]. </span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB">Dalam kisah itu terdapat cerita tentang Dajjal yang akan keluar nanti di akhir jaman – semoga Allah melindungi kita dari kejahatannya-. Nabi meriwayatkan kisah ini dari beliau (Tamim), dan ini sebagai salah satu keutamaan beliau <em>(selengkapnya kisah al-Jassasah ini dalam Shahih Muslim (hadits no. 2942).</em></span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB">Semenjak masuk Islam, beliau tinggal di Madinah sampai terbunuhnya Khalifah Utsman bin ‘Affan. Setelah itu beliau pindah ke Baitul Maqdis di Palestina, tepatnya di desa ‘Ainun. Beliau termasuk salah seorang sahabat yang mengumpulkan al-Qur’an. Ada sekitar 40 hadits yang beliau riwayatkan dari Nabi, satu di antaranya terdapat dalam Shahih Muslim, yaitu hadits ini. Hidup beliau dipenuhi dengan ibadah. Beliau giat bertahajjud (shalat malam), dan membaca al-Qur’an. Beliau wafat pada tahun 40 H di Bait Jabrin, Palestina, tanpa meninggalkan seorang anak pun, kecuali Ruqayyah. Semoga Allah meridhai beliau. <em>(Lihat biografinya dalam al-Ishabah (I/367), al-Isti‘ab (I/193), Siyar A‘lamin Nubala’ (II/442), ats-Tsiqat (III/39), dll).</em></span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><br />
</div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><strong><span lang="EN-GB">Makna Kata dan Kalimat</span></strong><span lang="EN-GB"></span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB"><br />
Kata (ad-din) secara bahasa memiliki sejumlah makna, antara lain makna al-jaza’ (pembalasan), al-hisab (perhitungan), al-‘adah (kebiasaan), ath-tha‘ah (ketaatan), dan al-Islam (ajaran/agama Islam). Makna yang terakhir inilah yang dimaksud dalam hadits ini.</span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB">Kata (an-nashihah) berasal dari kata (an-nushhu) yang memiliki beberapa pengertian.</span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB">a. (al-Khulush) berarti murni <em>(Lisanul-Arab (II/616), an-Nihayah (V/62)</em>, seperti dalam kalimat :</span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><em><span lang="EN-GB">(alkhaalisu minal ‘asali)</span></em><span lang="EN-GB"> ‘Madu yang murni’. Perkataan dan perbuatan yang murni (bersih) dari kotoran dusta dan khianat adalah bagaikan madu yang murni (bersih) dari lilin<em> (I‘lamu l-Hadits (I/190)</em>, dan <em>Syarah Shahih Muslim (II/33)).</em></span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB">b. <em>(‘al-Khiyathah/al-Khaith’)</em> berarti ‘menjahit/ menyulam dengan jarum’ <em>(Lisanul-Arab (II/617)</em>, <em>Fathul Bari (I/167)</em>. Perbuatan seseorang yang menyampaikan nasehat kepada saudaranya yang melakukan kesalahan demi kebaikan saudaranya, adalah bagaikan orang yang menjahit/menyulam baju yang robek/berlubang sehingga baik kembali dan layak dipakai. (<em>I’lamul-Hadits (I/190)</em> dan <em>Syarah Shahih Muslim (II/33).</em></span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB">Adapun menurut istilah syar’i, Ibnu al-Atsir menyebutkan, “Nasehat adalah sebuah kata yang mengungkapkan suatu kalimat yang sempurna, yaitu keinginan (memberikan) kebaikan kepada orang yang dinasehati. Makna tersebut tidak bisa diungkapkan hanya dengan satu kata, sehingga harus bergabung dengannya kata yang lain” <em>(An-Nihayah (V/62)</em>. Ini semakna dengan defenisi yang disampaikan oleh Imam Khaththabi. Beliau berkata, “Nasehat adalah sebuah kata yang jami‘ (luas maknanya) yang berarti mengerahkan segala yang dimiliki demi (kebaikan) orang yang dinasihati. Ia merupakan sebuah kata yang ringkas (namun luas maknanya). Tidak ada satu kata pun dalam bahasa Arab yang bisa mengungkapkan makna dari kata (nasehat) ini, kecuali bila digabung dengan kata lain.” <em>(I’lamul-Hadits (I/189-190)</em> dan <em>Syarah Shahih Muslim (II/32-33), lihat Fathul Bari (I/167)).</em></span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><br />
</div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><strong><span lang="EN-GB">Kedudukan Hadits</span></strong><span lang="EN-GB"></span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB"><br />
Abu Dawud menyebutkan bahwa hadits ini adalah salah satu dari lima hadits yang kepadanya Fikih Islam bermuara <em>(Jami‘ul ‘Ulum wal Hikam (I/25 dan 203).</em></span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB">Abu Nu’aim mengatakan bahwa hadits ini memiliki kedudukan yang agung, yang dikatakan oleh Muhammad bin Aslam ath-Thusi bahwa dia adalah seperempat agama <em>(Jami‘ul ‘Ulum wal Hikam (I/25 dan 203) dan Fathul Bari (I/167)).</em></span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB">Bahkan, agama ini hanya bermuara kepadanya, seperti dikatakan oleh an Nawawi <em>(Syarah Shahih Muslim (II/32)).</em></span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB">Ibnu Rajab berkata, “Nabi telah mengabarkan bahwa agama itu adalah nasehat. Hal ini menunjukkan bahwa nasehat mencakup Islam, Iman, dan Ihsan yang tersebut dalam hadits-Jibril (Muslim (hadits no. 8) dari Umar bin al-Khaththab)” <em>(Jami‘ul ‘Ulum wal Hikam (1/206)).</em></span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><br />
</div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><strong><span lang="en-gb">MACAM-MACAM NASEHAT</span></strong></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><br />
</div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB"><em><b>“Agama (Islam) itu adalah nasehat”.</b></em><br />
Khaththabi berkata, “Maksudnya adalah bahwa tiang (yang menyangga) urusan agama ini adalah nasehat. Dengannya, agama ini akan tegak dan kuat” <em>(I’lamul-hadits (I/190)).</em></span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB">Ibnu Hajar berkata, “Boleh jadi (kalimat ini) bermakna mubalaghah (melebihkan suatu perkara). Maksudnya (bahwa) sebagian besar agama ini (isinya) adalah nasehat. Ini serupa dengan hadits: <strong>‘Haji itu Arafah’</strong>.</span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB">Bisa jadi pula bermakna sebagaimana lahirnya lafal tersebut (yakni tidak lain agama ini adalah nasehat), karena setiap amalan yang dilakukan oleh seseorang tanpa ikhlas maka hal itu bukan termasuk bagian agama.” (Fathul Bari (I/167))</span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><br />
</div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><strong><i><span lang="EN-GB">“Nasehat bagi Allah”</span></i></strong><span lang="EN-GB"><br />
Yaitu, beriman kepada-Nya semata dengan tidak mempersekutukan diri-Nya dengan sesuatu apapun, meninggalkan segala bentuk penyimpangan dan pengingkaran terhadap sifat-sifat-Nya, mensifati-Nya dengan segala sifat kesempurnaan dan kebesaran, mensucikan-Nya dari segala kekurangan, mentaati-Nya dengan tidak bermaksiat kepada-nya, cinta dan benci karena-Nya, bersikap wala’ (loyal) kepada orang-orang yang mentaati-Nya dan membenci orang-orang yang menentang-Nya, memerangi orang-orang yang kufur terhadap-Nya, mengakui dan mensyukuri segala nikmat dari-Nya, dan ikhlas dalam segala urusan, mengajak dan menganjurkan manusia untuk berperilaku dengan sifat-sifat di atas, serta berlemah lembut terhadap mereka atau sebagian mereka dengan sifat-sifat tersebut.</span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB">Khaththabi berkata, “Hakekat idhafah (penyandaran) nasehat kepada Allah –sebenarnya- kembali kepada hamba itu sendiri, karena Allah tidak membutuhkan nasehat manusia”. <em>(Syarah Shahih Muslim (II/33)</em>, dan lihat <em>I’lamul-Hadits (I/191))</em>.</span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><br />
</div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><em><b><span lang="EN-GB">“Nasehat bagi Kitab Allah”.</span></b></em><span lang="EN-GB"><br />
Yaitu, mengimani bahwa Kitab Allah adalah Kalamullah (wahyu dari-Nya) yang Dia turunkan (kepada Rasul-Nya) yang tidak serupa sedikit pun dengan perkataan makhluk-Nya, dan tiada seorang makhluk pun yang sanggup membuat yang serupa dengannya. Mengagungkannya, membacanya dengan sebenar-benarnya (sambil memahami maknanya) dengan membaguskan bacaan, khusyu’, dan mengucapkan huruf-hurufnya dengan benar. Membelanya dari penakwilan (batil) orang-orang yang menyimpang dan serangan orang-orang yang mencelanya. Membenarkan semua isinya, menegakkan hukum-hukumnya, menyerap ilmu-ilmu dan perumpamaan-perumpamaan (yang terkandung) di dalamnya. Mengambil ibrah (pelajaran) dari peringatan-peringatannya. </span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB">Memikirkan hal-hal yang menakjubkan di dalamnya. Mengamalkan ayat-ayat yang muhkam (yang jelas) disertai dengan sikap taslim (menerima sepenuh hati) ayat-ayat yang mutasyabih (yang sulit) – yakni bahwa semuanya dari Allah-. Meneliti mana yang umum (maknanya) dan mana yang khusus, mana yang nasikh (yang menghapus hukum yang lain) dan mana yang mansukh (yang dihapus hukumnya). Menyebarkan (mengajarkan) ilmu-ilmunya dan menyeru manusia untuk berpedoman dengannya, dan seterusnya yang bisa dimasukkan dalam makna nasehat bagi Kitabullah <em>(Syarh Shahih Muslim (II/33)</em>, dan lihat juga <em>I’lamul-Hadits (I/191-192)).</em></span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><br />
</div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><em><b><span lang="EN-GB">“Nasehat bagi Rasulullah”.</span></b></em><span lang="EN-GB"><br />
Yaitu, membenarkan kerasulan beliau, mengimani segala yang beliau bawa, mentaati perintah dan larangan beliau, membela dan membantu (perjuangan) beliau semasa beliau hidup maupun setelah wafat, membenci orang-orang yang membenci beliau dan menyayangi orang-orang yang loyal kepada beliau, mengagungkan hak beliau, menghormati beliau dengan cara menghidupkan sunnah beliau, ikut menyebarkan dakwah dan syariat beliau, dengan membendung segala tuduhan terhadap sunnah beliau tersebut, mengambil ilmu dari sunnah beliau dengan memahami makna-maknanya, menyeru manusia untuk berpegang dengannya, lemah lembut dalam mempelajari dan mengajarkannya, mengagungkan dan memuliakan sunnah beliau tersebut, beradab ketika membacanya, tidak menafsirkannya dengan tanpa ilmu, memuliakan orang-orang yang memegang dan mengikutinya. Meneladani akhlak dan adab-adab yang beliau ajarkan, mencintai ahli bait dan para sahabat beliau, tidak mengadakan bid‘ah terhadap sunnah beliau, tidak mencela seorang pun dari para sahabat beliau, dan makna-makna lain yang semisalnya <em>(Syarah Shahih Muslim (2/33)</em>, dan lihat juga <em>I’lam al-Hadits (1/192)).</em></span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><br />
</div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><em><b><span lang="EN-GB">“Nasehat bagi para imam/pemimpin kaum muslimin”.</span></b></em><span lang="EN-GB"><br />
Artinya, membantu dan mentaati mereka di atas kebenaran. Memerintahkan dan mengingatkan mereka untuk berdiri di atas kebenaran dengan cara yang halus dan lembut. Mengabarkan kepada mereka ketika lalai dari menunaikan hak-hak kaum muslimin yang mungkin belum mereka ketahui, tidak memberontak terhadap mereka, dan melunakkan hati manusia agar mentaati mereka.</span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB">Imam al-Khaththabi menambahkan, “Dan termasuk dalam makna nasehat bagi mereka adalah shalat di belakang mereka, berjihad bersama mereka, menyerahkan shadaqah-shadaqah kepada mereka, tidak memberontak dan mengangkat pedang (senjata) terhadap mereka –baik ketika mereka berlaku zhalim maupun adil-, tidak terpedaya dengan pujian dusta terhadap mereka, dan mendoakan kebaikan untuk mereka. Semua itu dilakukan bila yang dimaksud dengan para imam adalah para khalifah atau para penguasa yang menangani urusan kaum muslimin, dan inilah yang masyhur”. Lalu beliau melanjutkan, “Dan bisa juga ditafsirkan bahwa yang dimaksud dengan para imam adalah para ulama, dan nasehat bagi mereka berarti menerima periwayatan mereka, mengikuti ketetapan hukum mereka (tentu selama mengikuti dalil), serta berbaik sangka (husnu zh-zhan) kepada mereka”. <em>(Syarah Shahih Muslim (2/33-34), I’lam al-Hadits (1/192-193)).</em></span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><br />
</div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><em><b><span lang="EN-GB">“Nasehat bagi kaum muslimin umumnya”.</span></b></em><span lang="EN-GB"><br />
Artinya, membimbing mereka menuju kemaslahatan dunia dan akhirat, tidak menyakiti mereka, mengajarkan kepada mereka urusan agama yang belum mereka ketahui dan membantu mereka dalam hal itu baik dengan perkataan maupun perbuatan, menutup aib dan kekurangan mereka, menolak segala bahaya yang dapat mencelakakan mereka, mendatangkan manfaat bagi mereka, memerintahkan mereka melakukan perkara yang ma’ruf dan melarang mereka berbuat mungkar dengan penuh kelembutan dan ketulusan. Mengasihi mereka, menghormati yang tua dan menyayangi yang muda dari mereka, diselingi dengan memberi peringatan yang baik (mau‘izhah hasanah), tidak menipu dan berlaku hasad (iri) kepada mereka, mencintai kebaikan dan membenci perkara yang tidak disukai untuk mereka sebagaimana untuk diri sendiri, membela (hak) harta, harga diri, dan hak-hak mereka yang lainnya baik dengan perkataan maupun perbuatan, menganjurkan mereka untuk berperilaku dengan semua macam nasehat di atas, mendorong mereka untuk melaksanakan ketaatan dan sebagainya <em>(Syarh Shahih Muslim (II/34), I’lamul-Hadits (I/193)).</em></span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><br />
</div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><strong><span lang="EN-GB">Keutamaan Orang yang Memberi Nasehat</span></strong><span lang="EN-GB"><br />
Menasehati hamba-hamba Allah kepada hal yang bermanfaat bagi dunia dan akhirat mereka merupakan tugas para rasul. Allah mengabarkan perkataan nabi-Nya, Hud, ketika menasehati kaumnya, <em>“Aku menyampaikan amanat-amanat Tuhanku kepada kalian dan aku ini hanyalah pemberi nasehat yang terpercaya bagimu” (Q.S. Al-A‘raf: 68).</em></span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB">Allah juga menyebutkan perkataan nabi-Nya, Shalih, kepada kaumnya setelah Allah menimpakan bencana kepada mereka, <em>“Maka Shalih berkata, ‘Hai kaumku, sesungguhnya aku telah menyampaikan kepadamu amanat Tuhanku, dan aku telah memberi nasehat kepadamu, tetapi kamu tidak menyukai orang-orang yang memberi nasehat’” (Q.S. Al-A‘raf: 79).</em></span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB">Maka seorang hamba akan memperoleh kemuliaan manakala dia melaksanakan apa yang telah dilakukan oleh para nabi dan rasul. Nasehat merupakan salah satu sebab yang menjadikan tingginya derajat para nabi, maka barangsiapa yang ingin ditinggikan derajatnya di sisi Allah, Pencipta langit dan bumi, maka hendaknya dia melaksanakan tugas yang agung ini <em>(Qawaid wa Fawaid (hal. 94-95))</em>.</span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><br />
</div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><strong><span lang="EN-GB">Hukum Nasehat</span></strong><span lang="EN-GB"></span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB"><br />
Imam Nawawi menukil perkataan Ibnu Baththal, “(Memberi) nasehat itu hukumnya fardhu (kifayah) yang telah cukup bila ada (sebagian) orang yang melakukannya dan gugur dosa atas yang lain.” Lebih lanjut Ibnu Baththal berkata, “Nasehat adalah suatu keharusan menurut kemampuan (masing-masing) apabila si pemberi nasehat tahu bahwa nasehatnya akan diterima dan perintahnya akan dituruti serta aman dari perkara yang tidak disukainya (yang akan menyakitinya). Adapun jika dia khawatir akan menyebabkan bahaya (yang mencelakakan dirinya), maka dalam hal ini ada kelapangan baginya, wallahu a’lam” <em>(Syarah Shahih Muslim (II/34)).</em></span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB">Namun, menengok kepada maknanya yang menyeluruh, nasehat itu ada yang fardhu ‘ain dan ada yang fardhu kifayah, ada yang wajib dan ada yang mustahab. Karena Nabi menjelaskan bahwa agama itu adalah nasehat, sementara agama itu ada di antaranya yang wajib dan ada yang mustahab, ada yang merupakan fardhu ‘ain dan ada yang fardhu kifayah <em>(Qawaid wa Fawaid (hal. 95)).</em></span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB">Hal yang serupa telah dikatakan oleh Muhammad bin Nashr dalam kitabnya Ta‘zhim Qadra ash-Shalat seperti dinukil oleh Ibnu Rajab dalam Jami‘ul ‘Ulum wal Hikam , katanya, “Dan ia (nasehat) terbagi menjadi dua, ada yang fardhu (wajib) dan ada yang nafilah (sunnah/dianjurkan)”. Lalu beliau memerinci hal tersebut secara panjang lebar yang tidak dapat kami muat disini <em>(Jami‘ul ‘Ulum wal Hikam (I/207-210))</em>.</span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><br />
</div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><strong><span lang="EN-GB">Faedah-Faedah</span></strong><span lang="EN-GB"></span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB"><br />
1. Al-Hafizh Ibnu Hajar berkata, “Boleh mengakhirkan penjelasan dari waktu khitab (penyampaian). Ini diambil dari kalimat: ‘Kami (para sahabat) bertanya, ‘untuk siapa?’”. <em>(Fathul Bari (1/167), cet. Dar ar-Rayyan lit-Turats).</em></span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB">Dan bahwa nasehat itu dinamakan agama dan Islam, dan bahwa agama ini ada yang berupa perbuatan sebagaimana ada yang berupa perkataan <em>(Qawaid wa Fawaid (hal. 95)).</em></span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB">2. Perkataan Imam Bukhari dalam shahihnya, “Bab sabda Nabi, ‘Ad-diinun nashiihah, lillahi, wa lirasulihi, wa liaimmatil muslimin wa ‘ammatihim’ Wa Qouluhu Ta’ala (wa idzaa nashohu lillahi walirasuulihi)” dalam kitab ‘al-Iman’, untuk menunjukkan bahwa nasehat merupakan bagian dari iman <em>(Qawaid wa Fawaid (hal. 96)).</em></span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><em><span lang="EN-GB">Wallahu A’lam .</span></em></div></div>massihabhttp://www.blogger.com/profile/13467198501090181810noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8720210116848888738.post-7819301119187182012011-10-26T11:46:00.000+07:002011-10-26T11:46:52.641+07:00Fiqih Islam<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><h1 align="center" style="margin-bottom: 0px; margin-top: 0px;">Fiqih Islam</h1><div style="margin-bottom: 0px; margin-top: 0px;"><br />
</div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><strong><span lang="EN-GB">PENGERTIAN FIQIH</span></strong><span lang="EN-GB"></span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB"><br />
Fiqih menurut bahasa berarti paham, seperti dalam firman Allah :<br />
<em>“Maka mengapa orang-orang itu (orang munafik) hampir-hampir tidak </em><strong><i>memahami </i></strong><em>pembicaraan sedikitpun?” (QS.An Nisa :78)</em></span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB">dan sabda Rasulullah :<br />
<em>“Sesungguhnya panjangnya shalat dan pendeknya khutbah seseorang, merupakan tanda akan kepahamannya” (Muslim no.1437, Ahmad no.17598, Daarimi no.1511)</em><br />
<br />
<strong>Fiqih Secara istilah mengandung dua arti:</strong></span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><br />
</div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB">1. Pengetahuan tentang hukum-hukum syari’at yang berkaitan dengan perbuatan dan perkataan <em>mukallaf </em>(mereka yang sudah terbebani menjalankan syari’at agama), yang diambil dari dalil-dalilnya yang bersifat terperinci, berupa nash-nash al Qur’an dan As sunnah serta yang bercabang darinya yang berupa <em>ijma’ </em>dan <em>ijtihad</em>. </span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB">2. Hukum-hukum syari’at itu sendiri<br />
Jadi perbedaan antara kedua definisi tersebut bahwa yang pertama di gunakan untuk mengetahui hukum-hukum (Seperti seseorang ingin mengetahui apakah suatu perbuatan itu wajib atau sunnah, haram atau makruh, ataukah mubah, ditinjau dari dalil-dalil yang ada), sedangkan yang kedua adalah untuk hukum-hukum syari’at itu sendiri (Yaitu hukum apa saja yang terkandung dalam shalat, zakat, puasa, haji, dan lainnya berupa syarat-syarat, rukun –rukun, kewajiban-kewajiban, atau sunnah-sunnahnya).</span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><br />
</div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><strong><span lang="EN-GB">HUBUNGAN ANTARA FIQIH DAN AQIDAH ISLAM</span></strong><span lang="EN-GB"></span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB"><br />
Diantara keistimewaan fiqih Islam –yang kita katakan sebagai hukum-hukum syari’at yang mengatur perbuatan dan perkataan mukallaf – memiliki keterikatan yang kuat dengan keimanan terhadap Allah dan rukun-rukun aqidah Islam yang lain. Terutama Aqidah yang berkaitan dengan iman dengan hari akhir.<br />
Yang demikian Itu dikarenakan keimanan kepada Allah-lah yang dapat menjadikan seorang muslim berpegang teguh dengan hukum-hukum agama, dan terkendali untuk menerapkannya sebagai bentuk ketaatan dan kerelaan. Sedangkan orang yang tidak beriman kepada Allah tidak merasa terikat dengan shalat maupun puasa dan tidak memperhatikan apakah perbuatannya termasuk yang halal atau haram. Maka berpegang teguh dengan hukum-hukum syari’at tidak lain merupakan bagian dari keimanan terhadap Dzat yang menurunkan dan mensyari’atkannya terhadap para hambaNya.</span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><br />
</div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><strong><span lang="EN-GB">Contohnya: </span></strong></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><br />
</div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB">a. Allah memerintahkan bersuci dan menjadikannya sebagai salah satu keharusan dalam keiman kepada Allah sebagaimana firman-Nya :</span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><em><span lang="EN-GB">“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki.” (QS.Al maidah:6)</span></em></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB">b. Juga seperti shalat dan zakat yang Allah kaitkan dengan keimanan terhadap hari akhir, sebagaimana firman-Nya :<br />
<em>“(yaitu) orang-orang yang mendirikan sembahyang dan menunaikan zakat dan mereka yakin akan adanya negeri akhirat.” (QS. An naml:3)</em></span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB">Demikian pula taqwa, pergaulan baik, menjauhi kemungkaran dan contoh lainnya, yang tidak memungkinkan untuk disebutkan satu persatu. (lihat fiqhul manhaj hal.9-12)<br />
<b><br />
<strong>FIQIH ISLAM MENCAKUP SELURUH KEBUTUHAN MANUSIA</strong></b></span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB"><b><strong> </strong></b><br />
Tidak ragu lagi bahwa kehidupan manusia meliputi segala aspek. Dan kebahagiaan yang ingin dicapai oleh manusia mengharuskannya untuk memperhatikan semua aspek tersebut dengan cara yang terprogram dan teratur. Manakala fiqih Islam adalah ungkapan tentang hukum-hukum yang Allah syari’atkan kepada para hamba-Nya, demi mengayomi seluruh kemaslahatan mereka dan mencegah timbulnya kerusakan ditengah-tengah mereka, maka fiqih Islam datang memperhatikan aspek tersebut dan mengatur seluruh kebutuhan manusia beserta hukum-hukumnya.<br />
<b><br />
<strong>Penjelasannya sebagai berikut:</strong></b></span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB"><b><strong> </strong></b><br />
Kalau kita memperhatikan kitab-kitab fiqih yang mengandung hukum-hukum syari’at yang bersumber dari Kitab Allah, Sunnah Rasulnya, serta Ijma (kesepakatan) dan Ijtihad para ulama kaum muslimin, niscaya kita dapati kitab-kitab tersebut terbagi menjadi tujuh bagian, yang kesemuanya membentuk satu undang-undang umum bagi kehidupan manusia baik bersifat pribadi maupun bermasyarakat. Yang perinciannya sebagai berikut:</span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB">1. Hukum-hukum yang berkaitan dengan ibadah kepada Allah. Seperti wudhu, shalat, puasa, haji dan yang lainnya. Dan ini disebut dengan <em>Fiqih Ibadah</em>.</span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB">2. Hukum-hukum yang berkaitan dengan masalah kekeluargaan. Seperti pernikahan, talaq, nasab, persusuan, nafkah, warisan dan yang lainya. Dan ini disebut dengan fikih <em>Al ahwal As sakhsiyah</em>.</span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB">3. Hukum-hukum yang berkaitan dengan perbuatan manusia dan hubungan diantara mereka, seperti jual beli, jaminan, sewa menyewa, pengadilan dan yang lainnya. Dan ini disebut <em>fiqih mu’amalah</em>.</span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB">4. Hukum-hukum yang berkaitan dengan kewajiban-kewajiban pemimpin (kepala negara). Seperti menegakan keadilan, memberantas kedzaliman dan menerapkan hukum-hukum syari’at, serta yang berkaitan dengan kewajiban-kewajiban rakyat yang dipimpin. Seperti kewajiban taat dalam hal yang bukan ma’siat, dan yang lainnya. Dan ini disebut dengan <em>fiqih siasah syar’iah</em>.</span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB">5. Hukum-hukum yang berkaitan dengan hukuman terhadap pelaku-pelaku kejahatan, serta penjagaan keamanan dan ketertiban. Seperti hukuman terhadap pembunuh, pencuri, pemabuk, dan yang lainnya. Dan ini disebut sebagai <em>fiqih Al ‘ukubat</em>.</span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB">6. Hukum-hukum yang mengatur hubungan negeri Islam dengan negeri lainnya. Yang berkaitan dengan pembahasan tentang perang atau damai dan yang lainnya. Dan ini dinamakan dengan <em>fiqih as Siyar</em>.</span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB">7. Hukum-hukum yang berkaitan dengan akhlak dan prilaku, yang baik maupun yang buruk. Dan ini disebut dengan <em>adab dan akhlak</em><i><br />
</i><br />
Demikianlah kita dapati bahwa fiqih Islam dengan hukum-hukumnya meliputi semua kebutuhan manusia dan memperhatikan seluruh aspek kehidupan pribadi dan masyarakat.</span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><br />
</div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><strong><span lang="EN-GB">SUMBER-SUMBER FIQIH ISLAM</span></strong><span lang="EN-GB"></span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB"><br />
Semua hukum yang terdapat dalam fiqih Islam kembali kepada empat sumber:</span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><br />
</div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><b><span lang="EN-GB"><strong>AL QUR’AN</strong></span></b><span lang="EN-GB"><br />
Al Qur’an adalah kalamullah yang diturunkan kepada Nabi kita Muhammad untuk menyelamatkan manusia dari kegelapan menuju cahaya yang terang benderang. Ia adalah sumber pertama bagi hukum-hukum fiqih Islam. Jika kita menjumpai suatu permasalahan, maka pertamakali kita harus kembali kepada Kitab Allah guna mencari hukumnya. <em>Sebagai contoh : </em></span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB">a. Bila kita ditanya tentang hukum khamer (miras), judi, pengagungan terhadap bebatuan dan mengundi nasib, maka jika kita merujuk kepada Al Qur’an niscaya kita akan mendapatkannya dalam firman Allah swt: <em>(QS. Al maidah : 90)</em></span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB">b. Bila kita ditanya tentang masalah jual beli dan riba, maka kita dapatkan hukum hal tersebut dalam Kitab Allah <em>(QS. Al baqarah : 275)</em>. Dan masih banyak contoh-contoh yang lain yang tidak memungkinkan untuk di perinci satu persatu.</span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><br />
</div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><strong><span lang="EN-GB">AS SUNNAH</span></strong><span lang="EN-GB"></span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB"><br />
As-Sunnah yaitu semua yang bersumber dari Nabi berupa perkataan, perbuatan atau persetujuan.</span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><br />
</div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB"><strong>Contoh perkataan/sabda Nabi : </strong></span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB"><strong> </strong><br />
<em>“Mencela sesama muslim adalah kefasikan dan membunuhnya adalah kekufuran”( Bukhari no.46,48, muslim no. .64,97, Tirmidzi no.1906,2558, Nasa’I no.4036, 4037, Ibnu Majah no.68, Ahmad no.3465,3708)</em></span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><br />
</div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><strong><span lang="EN-GB">Contoh perbuatan: </span></strong><span lang="EN-GB"></span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB"><br />
apa yang diriwayatkan oleh Bukhari (Bukhari no.635, juga diriwayatkan oleh Tirmidzi no.3413, dan Ahmad no.23093,23800,34528) bahwa ‘Aisyah pernah ditanya: apa yang biasa dilakukan Rasulullah dirumahnya ? Aisyah menjawab:<br />
<em>“Beliau membantu keluarganya; kemudian bila datang waktu shalat, beliau keluar untuk menunaikannya.”</em></span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><br />
</div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><strong><span lang="EN-GB">Contoh persetujuan :</span></strong><span lang="EN-GB"></span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB"><br />
apa yang diriwayatkan oleh Abu Dawud (Hadits no.1267) bahwa Nabi pernah melihat seseorang shalat dua rakaat setelah sholat subuh, maka Nabi berkata kepadanya:<br />
<em>“Shalat subuh itu dua rakaat” orang tersebut menjawab, “sesungguhnya saya belum shalat sunat dua rakaat sebelum subuh, maka saya kerjakan sekarang.” Lalu Nabi saw terdiam”</em><br />
Maka diamnya beliau berarti menyetujui disyari’atkannya shalat sunat qabliah subuh tersebut setelah shalat subuh bagi yang belum menunaikannya.</span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB">As-Sunnah adalah sumber kedua setelah al Qur’an. Bila kita tidak mendapatkan hukum dari suatu permasalahn dalam Al Qur’an maka kita merujuk kepada as-Sunnah dan wajib mengamalkannya jika kita mendapatkan hukum tersebut. Dengan syarat, benar-benar bersumber dari Nabi e dengan sanad yang sahih. As Sunnah berfungsi sebagai penjelas al Qur’an dari apa yang bersifat global dan umum. Seperti perintah shalat; maka bagaimana tatacaranya didapati dalam as Sunnah. Oleh karena itu Nabi bersabda:</span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><em><span lang="EN-GB">“shalatlah kalian sebagaimana kalian melihat aku shalat” (Bukhari no.595)</span></em></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB">Sebagaimana pula as-Sunnah menetapkan sebagian hukum-hukum yang tidak dijelaskan dalam Al Qur’an. Seperti pengharaman memakai cincin emas dan kain sutra bagi laki-laki.</span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><br />
</div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><strong><span lang="EN-GB">IJMA’</span></strong><span lang="EN-GB"></span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB"><br />
Ijma’ bermakna: <em>Kesepakatan seluruh ulama mujtahid dari umat Muhammad saw dari suatu generasi atas suatu hukum syar’i, dan jika sudah bersepakat ulama-ulama tersebut—baik pada generasi sahabat atau sesudahnya—akan suatu hukum syari’at maka kesepakatan mereka adalah ijma’, dan beramal dengan apa yang telah menjadi suatu ijma’ hukumnya wajib.</em><br />
Dan dalil akan hal tersebut sebagaimana yang dikabarkan Nabi saw, bahwa tidaklah umat ini akan berkumpul (bersepakat) dalam kesesatan, dan apa yang telah menjadi kesepakatan adalah hak (benar).<br />
Dari Abu Bashrah ra, bahwa Nabi saw bersabda:</span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><em><span lang="EN-GB">“Sesungguhnya Allah tidaklah menjadikan ummatku atau ummat Muhammad berkumpul (besepakat) di atas kesesatan” (Tirmidzi no.2093, Ahmad 6/396)</span></em></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><br />
</div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><strong><span lang="EN-GB">Contohnya: </span></strong><span lang="EN-GB"></span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB"><br />
Ijma para sahabat ra bahwa kakek mendapatkan bagian 1/6 dari harta warisan bersama anak laki-laki apabila tidak terdapat bapak.</span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB">Ijma’ merupakan sumber rujukan ketiga. Jika kita tidak mendapatkan didalam Al Qur’an dan demikian pula sunnah, maka untuk hal yang seperti ini kita melihat, apakah hal tersebut telah disepakatai oleh para ulama muslimin, apabila sudah, maka wajib bagi kita mengambilnya dan beramal dengannya.</span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><strong><span lang="EN-GB">QIYAS</span></strong><span lang="EN-GB"><br />
Yaitu: Mencocokan perkara yang tidak didapatkan didalamnya hukum syar’i dengan perkara lain yang memiliki nas yang sehukum dengannya, dikarenakan persamaan sebab/alasan antara keduanya.<br />
Pada qiyas inilah kita meruju’ apabila kita tidak mendapatkan nash dalam suatu hukum dari suatu permasalahan, baik di dalam Al Qur’an, sunnah maupun ijma’.<br />
Ia merupakan sumber rujukan keempat setelah Al Qur’an, as Sunnah dan Ijma’.</span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><br />
</div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><strong><span lang="EN-GB">Rukun Qiyas</span></strong><span lang="EN-GB"></span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB"><br />
Qiyas memiliki empat rukun: 1. Dasar (dalil), 2. Masalah yang akan diqiyaskan, 3. Hukum yang terdapat pada dalil, 4. Kesamaan sebab/alasan antara dalil dan masalah yang diqiyaskan.</span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><br />
</div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><strong><span lang="EN-GB">Contoh:</span></strong><span lang="EN-GB"></span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB"><br />
Allah mengharamkan khamer dengan dalil Al Qur’an, sebab atau alasan pengharamannya adalah karena ia memabukkan, dan menghilangkan kesadaran. Jika kita menemukan minuman memabukkan lain dengan nama yang berbeda selain khamer, maka kita menghukuminya dengan haram, sebagai hasil Qiyas dari khamer. Karena sebab atau alasan pengharaman khamer yaitu “memabukkan” terdapat pada minuman tersebut, sehingga ia menjadi haram sebagaimana pula khamer.</span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt;">Inilah sumber-sumber yang menjadi rujukan syari’at dalam perkara-perkara fiqih Islam, kami sebutkan semoga mendapat manfaat, adapun lebih lengkapnya dapat dilihat di dalam kitab-kitab usul fiqh Islam <em>( fiqhul manhaj, ‘ala manhaj imam syafi’i)</em></span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><em><span lang="EN-GB">Wallahu A’lam .</span></em></div></div>massihabhttp://www.blogger.com/profile/13467198501090181810noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8720210116848888738.post-21339412913866644372011-10-26T11:40:00.000+07:002011-10-26T11:40:50.513+07:00Beriman dan Istiqomah (Hadits ke-21 Arbain An-Nawawi)<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><h1 align="center" style="margin-bottom: 0px; margin-top: 0px;">Beriman dan Istiqomah (Hadits ke-21 Arbain An-Nawawi)</h1><div style="margin-bottom: 0px; margin-top: 0px;"><br />
</div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB"><br />
</span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><em><span lang="EN-GB">Dari Abu ‘Amr atau Abu ‘Amrah Sufyan bin Abdillah rodhiallohu ‘anhu, aku berkata: wahai Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam ajarkanlah kepadaku dalam (agama) islam ini ucapan (yang mencakup semua perkara islam sehingga) aku tidak (perlu lagi) bertanya tentang hal itu kepada orang lain selain engkau, (maka) Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “ucapkanlah: “aku beriman kepada Allah”, kemudian beristiqomahlah dalam ucapan itu” (HR. Muslim, no. hadits: 38)</span></em><span lang="EN-GB"><br />
<br />
<strong>Biografi Perawi Hadits</strong></span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB"><strong> </strong><br />
Sahabat yang meriwayatkan hadits ini adalah Sufyan bin ‘Abdillah bin Rabi’ah bin Al Harits Ats Tsaqafi rodhiallohu ‘anhu, kunyah beliau adalah Abu ‘Amr, ada juga yang mengatakan: Abu ‘Amrah, beliau adalah sahabat yang mulia yang menjabat gubernur wilayah Ath Thaif pada jaman kekhalifahan ‘Umar bin Al Khaththab rodhiallohu ‘anhu, hadits ini adalah satu-satunya hadits yang beliau riwayatkan yang terdapat dalam Al Kutubus sittah (kitab hadits yang enam) Lihat Tahdzibut Tahdzib (4/115).</span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><br />
</div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><strong><span lang="EN-GB">Kedudukan Hadits</span></strong><span lang="EN-GB"></span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB"><br />
Hadits ini mengandung wasiat (nasihat) yang sangat besar manfaatnya dan mencakup semua perkara agama, dan termasuk Jawami’ul kalim (hadits-hadits Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam yang lafaznya singkat tapi maknanya padat). Lihat Ad Durarus Saniyyah (hal. 86) dan Jami’ul ‘Ulum (hal. 510).</span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><br />
</div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><strong><span lang="EN-GB">Beberapa Masalah Penting yang Terkandung Dalam Hadits Ini</span></strong></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><strong><span lang="EN-GB">Pertama:</span></strong><span lang="EN-GB"></span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB"><br />
Besarnya semangat para Sahabat Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam dalam menanyakan hal-hal yang bermanfaat bagi mereka, dan tujuan mereka dalam menanyakan hal-hal tersebut adalah benar-benar untuk mengilmui (mengetahui) dan mengamalkannya, bukan hanya semata-mata untuk pengetahuan, karena ilmu yang tidak dibarengi amal adalah seperti pohon yang tidak memiliki buah, Allah ‘azza wa jalla berfirman tentang hamba-hambaNya yang bertakwa:</span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB"><em>“Dan orang-orang yang mendapat petunjuk, Allah menambahkan petunjuk kepada mereka dan menganugerahkan kepada mereka ketakwaannya” (QS Muhammad:17)</em></span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB">Imam Al Khatib Al Baghdadi berkata: Seorang penuntut ilmu hendaknya menjadikan urusan-urusan kehidupannya berbeda dengan kebiasaan orang-orang awam, dengan selalu berusaha mengamalkan hadits-hadits Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam (dalam setiap urusannya) semaksimal mungkin dan menerapkan sunnah-sunnah Beliau shalallahu ‘alaihi wa sallam dalam dirinya, karena sesungguhnya Allah ‘azza wa jalla berfirman: </span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB"><em>“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu” (QS. Al Ahzaab: 21)</em></span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB">Kemudian Al Khatib Al Baghdadi menyebutkan kisahnya Abu ‘Ishmah ‘Ashim bin ‘Isham, dia berkata: Suatu malam aku menginap di rumah Imam Ahmad bin Hambal, beliau membawakan air (untuk aku gunakan ketika berwudhu) dan beliau meletakkan air itu (di dekatku), maka besok paginya dia melihat air itu (dan mendapatinya tetap) seperti semula (tidak aku pakai untuk berwudhu), maka beliau pun berkata: Subhanallah, seorang penuntut ilmu tidak punya wirid (zikir/bacaan Al Quran yang terus dilakukan oleh seseorang) pada malam hari? Al Jami’ Liakhlaqirraawi wa Adabissaami’ (1/215), lihat Ad Durarus Saniyyah (hal. 85)</span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><br />
</div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><strong><span lang="EN-GB">Kedua:</span></strong><span lang="EN-GB"></span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB"><br />
Iman kepada Allah ‘azza wa jalla mencakup semua hal yang wajib diyakini dalam landasan dan pokok-pokok keimanan dari apa-apa yang Allah ‘azza wa jalla beritakan tentang diri-Nya, malaikat-Nya, kitab-kitabNya, para rasul-Nya, hari akhir dan takdir yang baik maupun yang buruk,yang disertai dengan amalan-amalan dalam hati, ketaatan dan ketundukan yang sepenuhnya lahir dan batin kepada Allah ‘azza wa jalla. </span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><br />
</div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><strong><span lang="EN-GB">Ketiga:</span></strong><span lang="EN-GB"></span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB"><br />
Keharusan untuk tetap istiqomah dalam keimanan sampai di akhir hayat, dan makna istiqomah adalah menempuh jalan (agama) yang lurus (benar) dengan tidak berpaling darinya ke kiri maupun ke kanan, dan ini semua mencakup pelaksanaan semua bentuk ketaatan (kepada Allah ‘azza wa jalla) lahir dan batin, dan meninggalkan semua bentuk larangan-Nya Jami’ul ‘Ulum wal Hikam (hal. 510). Dan perintah untuk beristiqomah disebutkan dalam banyak ayat Al Quran, di antaranya firman Allah ‘azza wa jalla:</span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB"><em>“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan:”Robb kami ialah Allah” kemudian mereka beristiqomah (meneguhkan pendirian mereka), maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan):”Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih; dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu” (QS. Fushshilat: 30)</em>, dan firman-Nya: </span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB"><em>“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan:”Robb kami ialah Allah”, kemudian mereka tetap beristiqomah, maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan mereka tiada (pula) berduka cita, mereka itulah penghuni-penghuni surga, mereka kekal di dalamnya; sebagai balasan atas apa yang telah mereka kerjakan (di dunia)” (QS. Al Ahqaaf: 13-14)</em></span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB">Akan tetapi, bagaimana pun juga seorang hamba tidak mungkin dapat terus-menerus sempurna dalam istiqomah, karena bagaimana pun manusia tidak akan luput dari kesalahan dan kelalaian yang menyebabkan berkurangnya nilai keistiqomahannya, oleh karena itu Allah ‘azza wa jalla memberikan jalan keluar bagi hamba-Nya yang bertakwa untuk mengatasi keadaan ini dan memperbaiki kekurangan tersebut, yaitu dengan beristigfar (meminta ampun kepada Allah ‘azza wa jalla) dari semua dosa dan kesalahan, Allah berfirman: </span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB"><em>“Maka beristiqomahlah (tetaplah) pada jalan yang lurus menuju kepada Allah dan mohonlah ampun kepada-Nya” (QS. Fushshilat: 6)</em>, dan istigfar di sini mengandung pengertian bertaubat dan kembali kepada keistiqamahan. Dan ayat ini semakna dengan sabda Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam: kepada Mu’adz bin Jabal radhiallohu ‘anhu: <em>“Bertakwalah kepada Alloh di mana pun kamu berada, ikutilah perbuatan yang buruk dengan perbuatan baik, maka perbuatan baik itu akan menghapuskan (dosa) perbuatan buruk tersebut, dan pergaulilah manusia dengan akhlak yang baik”</em> (Hadits hasan riwayat Imam Ahmad 5/153, dan At Tirmidzi no. hadits 1987) Ibid.</span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB">Keempat<br />
Dalam Al Quran dan hadits-hadits yang shahih Allah ‘azza wa jalla dan Rasul-Nya shalallahu ‘alaihi wa sallam telah menjelaskan sebab-sebab untuk tetap teguh dan istiqomah dalam keimanan, dan kami akan sebutkan dalam makalah ini beberapa sebab penting di antara sebab-sebab tersebut sebagai berikut:</span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><br />
</div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><strong><span lang="EN-GB">1. Memahami dan mengamalkan dua kalimat syahadat dengan baik dan benar</span></strong></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><br />
</div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB">Allah ‘azza wa jalla berfirman:</span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB"><em>“Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ‘ucapan yang teguh’ dalam kehidupan di dunia dan di akhirat,dan Allah menyesatkan orang-orang yang zalim dan memperbuat apa yang Dia kehendaki” (QS. Ibrahim: 27)</em></span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB">Makna ‘ucapan yang teguh’ dalam ayat ini adalah dua kalimat syahadat yang dipahami dan diamalkan dengan benar, sebagaimana yang ditafsirkan sendiri oleh Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dalam kitab Shahihnya (jilid 4, hal. 1735):</span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB"><em>Dari Baro’ bin ‘Azib rodhiallahu ‘anhu bahwasanya Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “seorang muslim ketika dia ditanya (diuji) di dalam kuburnya (oleh malaikat Munkar dan Nakir) maka dia akan bersaksi bahwa ‘tidak ada sesembahan yang benar kecuali Allah’ (<b>لا إله إلا الله</b>) dan ‘Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wa sallam adalah utusan Allah’ (<b>محمد رسول الله</b>), itulah makna Firman-Nya: “Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh dalam kehidupan di dunia dan di akhirat”.</em></span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><br />
</div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><strong><span lang="EN-GB">2. Membaca Al Quran dengan menghayati dan merenungkannya</span></strong><span lang="EN-GB"></span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB"><br />
Al Quran adalah sumber peneguh iman yang paling utama bagi orang-orang yang beriman, sebagaimana firman Alloh:</span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB"><em>“Katakanlah: ‘Ruhul Qudus (Jibril) menurunkan Al Quran itu dari Robb-mu dengan benar, untuk meneguhkan (hati) orang-orang yang beriman, dan menjadi petunjuk serta kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)” (QS. An Nahl: 102)</em></span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB">Allah ‘azza wa jalla telah menjelaskan dalam Al Quran bahwa tujuan diturunkannya Al Quran secara berangsur angsur adalah untuk menguatkan dan meneguhkan hati Rosululloh shalallahu ‘alaihi wa sallam , Allah ‘azza wa jalla berfirman:</span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB"><em>“Berkatalah orang-orang yang kafir: mengapa Al Quran itu tidak diturunkan kepadanya sekali turun saja?; demikianlah supaya Kami perkuat hatimu dengannya dan Kami membacakannya secara tartil (teratur dan benar)” (QS. Al Furqon: 32)</em></span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><br />
</div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><strong><span lang="EN-GB">3. Berkumpul dan bergaul bersama orang-orang yang bisa membantu meneguhkan iman.</span></strong><span lang="EN-GB"></span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB"><br />
Allah menyatakan dalam Al Quran bahwa salah satu di antara sebab utama yang membantu menguatkan iman para sahabat Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam adalah keberadaan Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam di tengah-tengah mereka. Allah ‘azza wa jalla berfirman:</span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB">“Bagaimana mungkin (tidak mungkin) kalian menjadi kafir, sedangkan ayat-ayat Allah dibacakan kepada kalian, dan Rosul-Nya pun berada di tengah-tengah kalian? Dan barang siapa yang berpegang teguh kepada (agama) Allah maka sesungguhnya dia telah diberi petunjuk kepada jalan yang lurus” (QS. Ali ‘Imran: 101)</span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB">Dalam ayat lain Allah berfirman: </span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB"><em>“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar(jujur)” (QS. At Taubah: 119)</em></span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB">Dalam sebuah hadist yang hasan Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:</span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB"><em>“Sesungguhnya di antara manusia ada orang-orang yang keberadaan mereka sebagai pembuka (pintu) kebaikan dan penutup (pintu) kejelekan” (Hadits hasan riwayat Ibnu Majah dalam kitab “Sunan” (jilid 1, hal. 86) dan Al Baihaqi dalam Syu’abul Iman” (jilid 1, hal. 455) dan Imam-imam lainnya, dan dihasankan oleh Syekh Al Albani)</em></span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><br />
</div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><strong><span lang="EN-GB">4. Berdoa kepada Alloh</span></strong><span lang="EN-GB"></span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB"><br />
Dalam Al Quran Allah ‘azza wa jalla memuji orang-orang yang beriman yang selalu berdoa kepada-Nya untuk meminta keteguhan iman ketika menghadapi ujian. Allah ‘azza wa jalla berfirman :</span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB"><em>“Dan berapa banyaknya nabi yang berperang bersama-sama mereka sejumlah besar dari pengikut(nya) yang bertakwa. Mereka tidak menjadi lemah karena bencana yang menimpa mereka di jalan Allah, dan tidak lesu dan tidak (pula) menyerah (kepada musuh). Allah menyukai orang-orang sabar. Tidak ada do’a mereka selain ucapan: ‘Ya Tuhan kami, ampunilah dosa-dosa kami dan tindakan-tindakan kami yang berlebih-lebihan dalam urusan kami dan teguhkanlah pendirian kami, dan tolonglah kami terhadap kaum yang kafir’. Karena itu Allah memberikan kepada mereka pahala di dunia dan pahala yang baik di akhirat. Dan Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebaikan” (Ali ‘Imran: 146-148)</em></span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB">Dalam ayat lain Allah ‘azza wa jalla berfirman:</span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB"><em>“Ya Rabb kami, limpahkanlah kesabaran atas diri kami, dan teguhkanlah pendirian kami dan tolonglah kami terhadap orang-orang kafir” (QS. Al Baqoroh: 250)</em></span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><br />
</div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><strong><span lang="EN-GB">5. Membaca kisah-kisah para Nabi dan Rasul shalallahu ‘alaihi wa sallam serta orang-orang shalih yang terdahulu untuk mengambil suri teladan.</span></strong></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><br />
</div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB">Dalam Al Quran banyak diceritakan kisah-kisah para Nabi, rasul, dan orang-orang yang beriman yang terdahulu, yang Allah jadikan untuk meneguhkan hati Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam dengan mengambil teladan dari kisah-kisah tsb ketika menghadapi permusuhan orang-orang kafir. Allah ‘azza wa jalla berfirman:</span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB"><em>“Dan semua kisah dari rasul-rasul Kami ceritakan kepadamu, ialah kisah-kisah yang dengannya Kami teguhkan hatimu; dan dalam surat ini telah datang kepadamu kebenaran serta pengajaran dan peringatan bagi orang-orang yang beriman.” (Surat 11. HUD - Ayat 120)</em></span></div></div>massihabhttp://www.blogger.com/profile/13467198501090181810noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8720210116848888738.post-1181684856197157902011-10-26T11:36:00.002+07:002011-10-26T11:36:35.985+07:00Berhujjah Dengan Hadits Dla'if<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div class="judul" style="text-align: center;"><b>Berhujjah Dengan Hadits Dla'if</b><span class="kalender"></span></div><div class="judul"><span class="kalender"><br />
</span> </div><div align="justify">Salah satu fenomena yang marak dilakukan adalah pengamalan hadits Dla’if secara serampangan tanpa pilah dan pilih terlebih dahulu, padahal implikasinya amat berbahaya sekali. <br />
<br />
Oleh karena itu, perlu kiranya diketahui kapan berhujjah dan mengamalkan hadits Dla’if itu dibenarkan dan apa pula persyaratannya?. <br />
<br />
Untuk itu, disini kita akan membahas sedikit tentang hukum berhujjah dengannya dan persyaratannya. <br />
<br />
<b>Berhujjah dengan hadits Dla’if dan mengamalkannya perlu ada perinciannya:</b> </div><ul><li>Pengamalannya di dalam masalah-masalah ‘aqidah tidak boleh secara ijma’. <br />
</li>
<li>Pengamalannya di dalam masalah-masalah hukum (al-Ahkâm) tidak diperbolehkan juga menurut mayoritas Ulama. <br />
</li>
<li>Sedangkan pengamalannya di dalam Fadlâ`il al-A’mâl (amalan-amalan yang memiliki keutamaan), Tafsir, al-Maghâziy (berita-berita seputar peperangan-peperangan) dan Sirah, mayoritas para ulama membolehkannya dengan syarat-syarat sebagai berikut: <br />
- Hadits yang dijadikan hujjah/diamalkan tersebut tidak Dla’if (Lemah) sekali. <br />
- Permasalahan yang dibicarakan di dalam hadits yang Dla’if tersebut masih berada di dalam kawasan prinsip dasar umum. Alias bukan terpisah dan sudah menjadi cabang tersendiri. <br />
- Ketika mengamalkan hadits Dla’if tersebut, tidak meyakini kevalidannya (bahwa ia adalah hadits yang shahih) bahkan harus meyakininya sebagai sikap preventif. </li>
</ul><div align="justify">Imam an-Nawawy telah menukil ijma’ para ulama mengenai hukum mengamalkan hadits Dla’if dalam masalah Fadlâ`il al-A’mâl padahal sebenarnya ada banyak ulama terkenal yang tidak sependapat dengan hal itu, diantaranya Abu Hâtim, Abu Zur’ah, Ibn al-‘Araby, asy-Syawkany dan ulama kontemporer, Syaikh al-Albany. Demikian pula pendapat yang tersirat dari ucapan Syaikhul Islam, Ibn Taimiyah dan Ibn al-Qayyim serta petunjuk yang didapat di dalam dua kitab Shahih; Shahîh al-Bukhary dan Shahîh Muslim. <br />
<br />
Maka berdasarkan hal ini, hadits Dla’if tidak boleh diamalkan secara mutlak dalam bab apapun di dalam dien ini, dan ketika diucapkan/dibicarakan semata hal itu untuk sekedar pendekatan (bersifat preventif). <br />
<br />
Ibn al-Qayyim mengisyaratkan dimungkinkannya untuk menggunakan Hadits Dla’if tersebut ketika dalam kondisi akan menguatkan dua diantara ucapan yang seimbang. Namun pendapat yang tepat adalah bahwa hadits Dla’if tidak boleh diamalkan secara mutlak selama dugaan terhadap validitasnya masih lemah dan selama ia tidak mencapai derajat Hasan Li Ghairihi (Menjadi Hasan karena ada penguat/pendukungnya dari sisi sanad dan matan yang lain). <br />
<br />
<i>(Disarikan dari Jawaban Syaikh DR.’Abdul Karim bin ‘Abdullah al-Khudlair [Dosen pada Fakultas Ushuluddin di Jâmi’ah al-Imam Muhammad bin Su’ûd], Majallah ‘ad-Da’wah’, Vol.1890, Tgl. 29-02-1424 H ). </i><b></b><br />
<br />
Ada ulama yang menambahkan satu syarat lagi, yaitu, ketika berhujjah dengan hadits Dla’if dan menyampaikannya di dalam suatu majlis, maka harus disebutkan ke-dla’if-an haditst tersebut. Wallahu a’lam. </div></div>massihabhttp://www.blogger.com/profile/13467198501090181810noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8720210116848888738.post-10736741479122487512011-10-26T11:35:00.002+07:002011-10-26T11:35:20.231+07:00Berhujjah Dengan Hadits Ahad ( Khabar Al-Wahid )<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div style="text-align: center;"><div style="text-align: center;"><b>Berhujjah Dengan Hadits Ahad ( Khabar Al-Wahid )</b><span class="kalender"></span></div><span class="kalender"></span></div><div class="judul"> </div><div align="justify"><b></b><br />
<br />
Pembahasan seputar Khabar al-Wâhid atau Hadîts Ahâd sudah menjadi polemik sepanjang masa. Selama para pengikut masing-masing pihak yang berpolemik masih ada, maka selama itu pula perdebatan seputar hal itu tetap berlangsung, kecuali sampai batas yang dikehendaki oleh Allah. <br />
Sekalipun demikian, yang menjadi tolok ukur suatu kebenaran adalah sejauh mana keberpegangan kepada al-Qur'an dan as-Sunnah melalui argumentasi-argumentasi yang kuat, valid dan meyakinkan. <br />
<br />
Ada golongan yang berkeyakinan dan keyakinannya itu salah bahwa Hadits Ahâd bukan hujjah bagi 'aqidah. Karena menurut mereka, Hadits Ahâd itu bukan Qath'iy ats-Tsubût (keberadaan/sumbernya pasti), maka mereka menganggap hadits tersebut tidak dapat memberikan informasi pasti (yang bersifat keilmuan dan yaqin). <br />
Benarkah statement-statement yang mereka lemparkan?, berikut ulasan mengenai masalah yang amat prinsipil dan urgen tersebut. <br />
Semoga bermanfa'at bagi kita semua. <br />
<br />
<b>A. Berhujjah Dengan Hadits Ahad ( Khabar Al-Wahid )</b> <br />
<br />
<b>Definisi</b> <br />
<br />
Hadits Ahad adalah hadits yang periwayatannya tidak mencapai jumlah banyak orang, hingga tidak mencapai mutawâtir (yaitu kebalikannya). Hadits Ahad yang diriwayatkan oleh satu orang pada setiap jenjangnya maka dinamaakan hadits gharîb. Bila diriwayatkan oleh dua orang pada setiap jenjangnya disebut dengan Hadits 'Azîz. Sedangkan Hadits Ahâd yang diriwayatkan oleh jama'ah (banyak orang) namun tidak mencapai derajat mutawatir disebut Hadits Masyhûr. Jadi, Hadits Ahâd itu hadits yang tidak sampai pada syarat-syarat mutawatir. <br />
Hadits Ahâd menurut Muhadditsin (para ahli hadits) dan Jumhur (mayoritas) ulama muslimin, wajib diamalkan apabila memenuhi syarat keshahihan dan diterimanya hadits itu. (dari Buletin an-Nur, tahun VI, No. 247/Jum'at I/Jumadal ula 1421 H) <br />
Dalam hal ini, terdapat 3 pendapat seputar masalah: Apakah Khabar al-Wâhid atau Hadîts Ahâd dapat memberikan informasi yang pasti (bersifat keilmuan dan yaqin)? <br />
<br />
<b>I. Pendapat Pertama:</b> <br />
<br />
Khabar al-Wâhid atau Hadîts Ahâd DAPAT MEMBERIKAN INFORMASI YANG PASTI (BERSIFAT KEILMUAN DAN YAQIN) SECARA MUTLAK/TOTAL. <br />
<br />
Ini adalah pendapat yang dinisbahkan (dilekatkan) kepada Imam as-Sunnah, Imam Ahmad dan Madzhab Ahl azh-Zhâhir (Zhâiyyah), namun penisbahan ini TIDAK BENAR SAMA SEKALI. <br />
IMAM AHMAD dikenal sebagai Ahli al-Jarh wa at-Ta'dîl (ulama kritikus Hadits) dan tidak dapat dihitung berapa banyak bantahan beliau terhadap hadits-hadits yang diriwayatkan para periwayat kategori LEMAH. Dan ini cukup sebagai bantahan terhadap apa yang dituduhkan kepada diri beliau tersebut. <br />
Sedangkan Ibn Hazm, sebagai salah seorang Ahl azh-Zhâhir mengaitkan berfungsinya Khabar al-Wâhid atau Hadîts Ahâd sebagai pemberi informasi ilmu (hal yang yaqin dan pasti) dengan 'adâlah (keadilan) sang perawi hadits. <br />
<br />
<b>BANTAHAN TERHADAP PENDAPAT PERTAMA INI</b> <br />
<br />
Pendapat tersebut jelas-jelas TIDAK BENAR DAN TIDAK MASUK AKAL, sebab bagaimana mungkin kita bisa membayangkan ada orang berakal yang membenarkan semua berita yang didengarnya, padahal kita tahu bahwa ada sekelompok manusia yang dikenal hobi berbohong dan suka lalai. <br />
<br />
<b>II. Pendapat Kedua</b> <br />
<br />
Khabar al-Wâhid atau Hadîts Ahâd TIDAK DAPAT MEMBERIKAN INFORMASI YANG PASTI (BERSIFAT KEILMUAN DAN YAQIN) SECARA MUTLAK/TOTAL. <br />
<br />
Ini adalah pendapat sebagian Ahli Kalam (Mutakallimin) dan Ulama Ushul Fiqih (Ushuliyyun) sekalipun sebagian dari ulama Ushul ini seperti al-Juwainiy dan Abu Manshur al-Baghdadiy telah menyebutkan di dalam sebagian kitab mereka pendapat yang justeru sepakat dengan PENDAPAT KETIGA nanti. <br />
Demikian juga, penisbahan pendapat ini kepada mayoritas Ahli Fiqih dan Ahli Hadits perlu dikritisi dan diberikan catatan terlebih dahulu. <br />
<br />
<b>SYUBHAT MEREKA </b><br />
<br />
Mereka berkata, "Sesungguhnya kami di dalam menerima Khabar al-Wâhid atau Hadîts Ahâd sekalipun tingkat 'adalah nya mencapai puncaknya, tidak mendapatkan pada diri kami selain persentase dominan bagi kebenarannya atas kebohongannya namun tanpa dapat memastikan. <br />
<br />
<b>JAWABAN TERHADAP PENDAPAT TERSEBUT</b> <br />
<br />
Kalau argumentasi anda demikian, maka kami juga akan katakan bahwa terhadap Khabar al-Wâhid atau Hadîts Ahâd tersebut, justeru kami mendapatkan pada diri kami informasi ilmu dan kepastian tentangnya, bukan seperti yang anda katakan bahwa antara yang satu dengan yang lain tidak ada yang lebih unggul. Manakala anda tidak mendapatkan informasi pasti (yang bersifat keilmuan dan yaqin) pada diri anda, maka itu urusan pribadi anda, tidak boleh digeneralisir sebab ia hanyalah pemberitaan terhadap apa yang ada di dalam diri anda sendiri. Hal ini dikarenakan, anda tidak memiliki jalur-jalur yang dapat menginformasikan ilmu kepada anda sebagaimana yang didapat oleh Ahlussunnah dan al-Hadits, yang memang melakoninya dan menghabiskan usia mereka untuk mendapatkan dan mencarinya. <br />
<br />
Karena itu, kami katakan kepada orang yang menolak Khabar al-Wâhid atau Hadîts Ahâd tersebut, "Alihkan perhatian anda kepada hadits, antusiaslah untuk itu, kumpulkan, telusuri jalur-jalurnya, kenali kondisi para periwayat dan biografi mereka, jadikan hal itu sebagai tumpuan tuntutan dan akhir tujuan anda. Bila hal ini anda lakukan, maka ketika itu anda akan mengetahui: "Apakah Khabar al-Wâhid atau Hadîts Ahâd tersebut memberikan informasi ilmu kepada anda atau tidak?." Sedangkan bila anda ogah-ogahan terhadapnya dan di dalam mencarinya, maka sudah tentu ia tidak akan memberikan informasi ilmu kepada anda. <br />
Nah, andaikata anda tetap juga mengatakan bahwa ia tidak memberikan informasi ilmu kepada anda karena menduga-duga; maka itu artinya, anda telah menginformasikan berita yang terkait dengan bagian dan jatah anda sendiri dari hal itu (yang tidak anda ketahui sehingga tidak perlu melibatkan orang lain). <br />
<br />
<b>III. Pendapat Ketiga</b> <br />
<br />
Khabar al-Wâhid atau Hadîts Ahâd MEMBERIKAN INFORMASI YANG PASTI (BERSIFAT KEILMUAN DAN YAQIN) SECARA BERSYARAT <br />
<br />
<b>Inilah pendapat YANG SHAHIH.</b> <br />
<br />
Yang dimaksud di sini adalah Khabar (berita) yang dipertegas dengan Qarâ`in (dalil-dalil penguat), sementara Qarînah (bentuk tunggal dari Qarâ`in) bisa jadi terkait dengan khabar itu sendiri; bisa jadi terkait dengan Mukhbir (pembawa berita) dan bisa jadi terkait dengan kedua-duanya. Termasuk dalam hal ini, Khabar Mustafîdl (berita yang demikian banyak, tak terhingga; baca: belecekan) yang pada awalnya hanya diriwayatkan oleh seorang, lalu menjadi banyak dan masyhur dan Khabar yang sudah mendapatkan penerimaan dari umat (al-Khabar al-Mutalaqqa 'Indal Ummah bi al-Qabûl), atau oleh sebagian ulama terkait di bidangnya yang diantaranya ada diriwayatkan oleh asy-Syaikhân (Imam Bukhariy dan Muslim) atau salah seorang dari keduanya, diantaranya juga ada yang merupakan hadits Musalsal (bermata rantai) dengan para Imam yang Hâfizh seperti Imam Malik dari Nafi' dari Ibn 'Umar. Khabar ini dan sejenisnya jelas memberikan informasi ilmu menurut JUMHUR Ahli Hadits, Ahli Ushul, mayoritas Ahli Kalam, semua Ulama Salaf dan para Ahli Fiqih umat. Dalam masalah ini, antara ulama Salaf tidak terdapat perselisihan pendapat. <br />
<br />
<b>ARGUMENTASI-ARGUMENTASI PENDAPAT KETIGA</b> <br />
<br />
Alhamdulillah, dalil-dalil (argumentasi-argumentasi) bagi pendapat ketiga ini banyak sekali, diantaranya: </div><ul><li>Membeda-bedakan antara Khabar al-Wâhid (Hadîts Ahâd) dan Hadits Mutawatir di dalam menginformasikan ilmu merupakan peristilahan (term) yang dibuat-buat, tidak didukung oleh dalil dari Kitabullah, sunnah Rasul-Nya, tidak pernah dikenal oleh para shahabat ataupun para Tabi'in. <br />
Realitasnya, informasi yang disampaikan langsung oleh Rasulullah dibenarkan oleh kaum Mukminin (para shahabat) tanpa mereka perlu mendapatkannya melalui pembawa-pembawa berita yang mutawatir (dalam jumlah banyak). Demikian pula sebaliknya, Rasulullah sendiri membenarkan berita/informasi yang disampaikan oleh para shahabat beliau. Para shahabat, satu sama lainnya juga saling membenarkan, demikian pula dengan para Tabi'in, mereka membenarkan berita yang dibawa oleh para shahabat dan sejawat-sejawat mereka. Tidak ada seorang pun dari mereka yang berkata terhadap orang yang memberikan informasi kepada mereka, "Khabar yang kamu bawa adalah Khabar Ahâd, tidak memberikan informasi pasti (yang bersifat keilmuan dan yaqin)… sehingga kemudian ia bisa menjadi Mutawatir. <br />
<br />
Masalah adanya diantara mereka, orang yang abstain (tawaqquf) terhadap suatu informasi hingga mendapatkan penegasan dari orang lain, tidak berarti sama sekali bahwa mereka semua menolak Khabar Ahâd. <br />
Hanya saja, memang dalam momen yang amat jarang, mereka sangat ekstra hati-hati di dalam menerima informasi. <br />
Oleh karena itu, kami tegaskan bahwa Khabar Ahâd (Khabar al-Wâhid) memberikan informasi pasti (yang bersifat keilmuan dan yaqin) secara bersyarat. Sebab, pendapat yang menyatakan bahwa Khabar Ahâd (Khabar al-Wâhid) tidak memberikan informasi ilmu secara mutlak justeru dapat memandegkan urusan dien dan dunia sekaligus. Ini adalah bentuk pembatalan yang terang-terangan terhadap ijma' para shahabat, Tabi'in dan para ulama setelah mereka. <br />
<br />
</li>
<li>Rasulullah pernah mengirimkan para shahabatnya kepada para raja dan penguasa untuk menyampaikan risalah Rabb-nya secara orang per-orang (Ahâd). Andaikata khabar yang mereka bawa tidak memberikan informasi pasti (yang bersifat keilmuan dan yaqin), tentu beliau tidak akan pernah mengirimkan mereka secara per-orangan seperti itu, sebab jelas hal itu perbuatan sia-sia yang amat jauh dari kepribadian seorang pembawa Risalah yang seharusnya bersih dari melakukan kesia-siaan seperti itu. <br />
<br />
</li>
<li>Ketika ada seorang yang memberitakan kepada kaum Muslimin saat mereka sedang shalat shubuh (atau shalat lainnya) di Quba` bahwa kiblat telah dialihkan ke arah Ka'bah, mereka serta-merta menerima khabar yang dibawanya dan meninggalkan hujjah yang masih mereka pegang dan bersifat pasti, lalu mereka memutar ke belakang mengarah ke Kiblat sebagai pemenuhan terhadap perintah Allah dan Rasul-Nya yang disampaikan kepada mereka sekalipun hanya melalui jalur satu orang. <br />
Kenyataannya, Rasulullah tidak mengingkari sikap mereka terhadap hal itu, bahkan sebaliknya, berterimakasih atas tindakan mereka tersebut. </li>
</ul><b>B. Berhujjah Dengan Hadits Ahad ( Khabar Al-Wahid) Di Dalam Masalah 'Aqidah</b> <br />
<br />
Para pemegang pendapat kedua diatas, yang menyatakan bahwa Khabar Ahâd (Hadîts Ahâd) tidak memberikan informasi pasti (yang bersifat keilmuan dan yaqin), melandasi pendapat mereka tersebut dengan kerangka berfikir : tidak boleh berhujjah dengannya di dalam masalah 'Aqidah karena masalah 'Aqidah bersifat Yaqiniyyah yang hanya memerlukan sesuatu yang pasti (Qath'iy) . <br />
Dalam hal ini, Kaum Mu'tazilah tidak menerima Khabar Ahâd (Hadîts Ahâd) di dalam masalah 'Aqidah kecuali bila sealur dengan Akal/logika, baru dapat dijadikan argumentasi tetapi itupun hanya dalam rangka sebagai penegas/penguat bukan hujjah. Jika tidak demikian, maka khabar seperti itu ditolak dan dianggap bathil, kecuali bila mengandung interpretasi yang bukan dipaksa-paksakan. <br />
Teori berfikir kaum Mu'tazilah ini diamini oleh kebanyakan kaum Ahli Kalam (Mutakallimin) dari tokoh Asyâ'irah (Madzhab Asy'ariyyah) seperti Abu al-Ma'âliy al-Juwainiy dan al-Fakhr ar-Râziy. <br />
<br />
<b>BANTAHAN TERHADAP PENDAPAT INI</b> <br />
<br />
Untuk membantah pendapat ini, cukup dengan menyatakan pernyataan sebelumnya bahwa Khabar Ahâd (Hadîts Ahâd) yang dipertegas dengan Qarâ`in (dalil-dalil penguat) dapat memberikan informasi pasti (yang bersifat keilmuan dan yaqin) sebab alasan utama yang dijadikan pegangan oleh mereka yang menolak tersebut hanyalah : Khabar Ahâd (Hadîts Ahâd) tidak boleh dijadikan hujjah di dalam masalah-masalah 'Aqidah karena informasi yang diberikannya bersifat Zhanniy (tidak pasti) dan tidak dapat memberikan informasi ilmu. <br />
<br />
<b>ARGUMENTASI-ARGUMENTASI PENDAPAT KETIGA (MADZHAB SALAF) DI DALAM MASALAH INI</b> <br />
<br />
1. Membeda-bedakan antara masalah-masalah 'aqidah dan hukum di dalam berargumentasi dengan Khabar Ahâd (Hadîts Ahâd) merupakan perbuatan BID'AH (mengada-ada) yang tidak pernah dilakukan oleh ulama-ulama terdahulu (Salaf). Bahkan biografi dan karya-karya tulis mereka menunjukkan hal yang amat kontras sama sekali dengan hal itu. Para shahabat, Tabi'in, Tabi'ut Tabi'in dan Ahl al-Hadits dan as-Sunnah masih senantiasa berhujjah dengan khabar-khabar seperti itu di dalam menetapkan masalah Shifat Allah, Qadar, Asmâ`, Hukum-hukum, dan lain sebagainya. <br />
<br />
2. Adanya khabar-khabar (hadits-hadits) yang mutawatir dari Nabi Shallallâhu 'alaihi Wa Sallam tentang tindakan beliau mengirimkan para utusan dan Da'i beliau ke pelbagai pelosok negeri, demikian juga kepada para raja, kisra, kaisar dan selain mereka dalam rangka mendakwahi mereka kepada Allah. Sudah barang tentu, hal pertama yang disampaikan oleh mereka ketika itu adalah masalah 'Aqidah. <br />
Diantara indikasinya adalah sabda beliau Shallallâhu 'alaihi Wa Sallam kepada Mu'adz bin Jabal ketika hendak mengutusnya ke negeri Yaman: <div align="justify" dir="rtl">إنك تقدم على قوم أهل الكتاب، فليكن أول ما تدعوهم إليه عبادة الله -عز وجل- . وفي رواية : فادعهم إلى شهادة أن لا إله إلا الله ..."" </div><div align="justify">Sesungguhnya engkau akan mendatangi suatu kaum dari kalangan Ahli Kitab; maka hendaklah hal pertama yang engkau dakwahi/ajak mereka kepadanya (adalah) agar beribadah kepada Allah 'Azza Wa Jalla." <br />
Di dalam riwayat yang lain, <br />
"…Maka, ajaklah mereka agar bersaksi bahwa Tiada Ilah (Tuhan) -yang haq disembah- selain Allah." <br />
<br />
3. Membeda-bedakan antara masalah 'Aqidah dan Hukum di dalam berargumentasi dengan Khabar Ahâd (Hadîts Ahâd) pada dasarnya hanya berpijak pada kerangka berfikir bahwa: amal perbuatan tidak ada kaitannya dengan 'Aqidah dan 'Aqidah tidak ada kaitannya dengan hukum-hukum 'amaliyyah (praktis). <br />
<br />
Kedua statement ini adalah Bathil dan termasuk bid'ah (hal yang diada-adakan) oleh Ahli Kalam. Islam justeru membawa hal yang amat kontras dengan itu semua; Tidak ada hukum yang bersifat 'amaliy (praktis) kecuali ia selalu berkaitan dengan dasar-dasar 'aqidah, yaitu Iman kepada Allah; bahwa Dia telah mengutus Rasul-Nya agar menyampaikan dari-Nya hukum ini; beriman akan kebenaran Rasul, amanahnya di dalam menyampaikan risalah kemudian beriman kepada konsekuensi-konsekuensi dari hukum 'amaliy tersebut yang berupa pahala atau dosa; kesengangan atau kesengsaraan. Hal ini sebagaimana firman Allah Ta'ala: <br />
<br />
"Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, maka deralah tiap-tiap seorang dari keduanya seratus kali dera, dan janganlah belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk (menjalankan) agama Allah…" <br />
Ayat diatas menunjukkan hukum 'amaliy, kemudian Allah Ta'ala berfirman : <br />
<br />
"…jika kamu beriman kepada Allah, dan hari akherat…" (Q.s., an-Nûr :2) <br />
<br />
Jadi, (dalam penutup ayat ini) Allah Ta'ala mengaitkan hukum 'amaliy dengan 'aqidah beriman kepada Allah dan Hari Akhir. <br />
<br />
(Diambil dari buku Mashâdir al-Istidlâl 'Ala Masâ`il al-I'tiqâd , karya Syaikh 'Utsman 'Ali Hasan, Hal.42-48) <br />
<br />
<b>C. Sekilas Tentang pandangan Imam Asy-Syafi'iy</b> <br />
<br />
Imam asy-Syâfi'iy dijuluki oleh kalangan Ahlu al-Hadîts sebagai Nâshir as-Sunnah (pembela as-Sunnah). Ini tentu saja merupakan penghargaan tertinggi terhadap sosok beliau dan bukan hanya sekedar simbol belaka. Sikap, ucapan dan karya-karya tulis beliau menjadi saksi untuk itu. <br />
<br />
Dimasa hidup beliau, timbul bermacam-macam aliran keagamaan yang mayoritasnya selalu menyerang as-Sunnah. Mereka dapat dibagi menjadi tiga kelompok: Pertama, mengingkari as-Sunnah secara keseluruhan. Kedua, tidak menerima as-Sunnah kecuali bila semakna dengan al-Qur'an. Ketiga, menerima as-Sunnah yang mutawatir saja dan tidak menerima selain itu alias menolak HadIts Ahâd. <br />
<br />
Beliau menyikapi ketiga kelompok tersebut dengan tegas; kelompok pertama dan kedua tersebut secara terang-terangan ingin merontokkan as-Sunnah dan tidak menganggapnya sebagai salah satu sumber utama hukum Islam yang bersifat independen sementara kelompok ketiga, tidak kurang dari itu. <br />
<br />
Terhadap kelompok pertama, beliau menyatakan bahwa tindakan mereka tersebut amat berbahaya karena dengan begitu rukun Islam, seperti shalat, zakat, haji dan kewajiban-kewajiban lainnya menjadi tidak dapat dipahami bila hanya berpijak kepada makna global dari al-Qur'an kecuali dari makna secara etimologisnya saja. Demikian pula terhadap kelompok kedua, bahwa implikasinya sama saja dengan kelompok pertama. <br />
<br />
Sedangkan terhadap kelompok ketiga, beliau membantah pendapat mereka dengan argumentasi yang valid dan detail. Diantara bantahan tersebut adalah sebagai berikut: </div><ul><li>Di dalam mengajak kepada Islam, Rasulullah mengirim para utusan yang jumlahnya tidak mencapai angka mutawatir. Maka bila memang angka mutawatir tersebut urgen sekali, tentu Rasulullah tidak merasa cukup dengan jumlah tersebut sebab pihak yang dituju oleh utusan tersebut juga memiliki hak untuk menolak mereka dengan alasan tidak dapat mempercayai dan mengakui berita yang dibawa oleh mereka. <br />
<br />
</li>
<li>Bahwa di dalam peradilan perdata dan pidana yang terkait dengan harta, darah dan nyawa harus diperkuat oleh dua orang saksi padahal yang menjadi landasannya adalah khabar (hadits) yang diriwayatkan oleh jumlah yang tidak mencapai angka mutawatir alias Hadits Ahâd tetapi meskipun demikian, asy-Syâri' (Allah Ta'ala) tetap mewajibkan hal itu. <br />
<br />
</li>
<li>Nabi Shallallâhu 'alaihi wasallam membolehkan orang yang mendengar darinya untuk menyampaikan apa yang mereka dengar tersebut meskipun hanya oleh satu orang saja. Beliau Shallallâhu 'alaihi wasallam bersabda: <br />
"Mudah-mudahan Allah memperbaiki akhlaq dan derajat seseorang (seorang hamba) yang mendengar hadits dari kami lantas menghafalnya hingga menyampaikannya; (sebab) betapa banyak orang yang membawa ilmu (hanya berilmu dan tidak lebih ilmunya namun dia menghafal dan menyampaikannya) kepada orang yang lebih berilmu darinya dan betapa banyak orang yang membawa ilmu tetapi dia tidak berilmu (namun mendapatkan pahala menyampaikannya). (H.R.Abu Daud) <br />
<br />
</li>
<li>Para shahabat menyampaikan hadits-hadits Rasulullah secara individu-individu dan tidak mensyaratkan harus diriwayatkan oleh orang yang banyak sekali. </li>
</ul>Demikianlah diantara bantahan beliau di dalam menegaskan wajibnya menerima hadits Ahâd. (Penggalan dari materi Buletin an-Nur, dengan tema: Imam asy-Syafi'iy; pembelaannya terhadap as-Sunnah) <br />
<br />
<b>D. Fatwa Ulama Kontemporer</b> <br />
<br />
Syaikh Muhammad bin Shâlih al-'Utsaimîn ditanya tentang orang yang menganggap hadits-hadits Ahâd tidak dapat dijadikan landasan dalam masalah 'aqidah menjawab: <br />
"Tanggapan kami terhadap orang yang beranggapan bahwa hadits-hadits Ahad tidak dapat menjadi landasan dalam masalah 'aqidah dengan alasan ia hanya memberikan informasi secara zhann (tidak pasti) sedangkan masalah 'aqidah tidak dapat dilandasi oleh sesuatu yang bersifat zhann adalah bahwa pendapat semacam ini tidak tepat sebab dilandaskan kepada sesuatu yang tidak tepat pula. Ini dapat dibuktikan dengan beberapa tinjauan: <ul><li>Pendapat bahwa hadits Ahad hanya memberikan informasi secara zhann tidak dapat digeneralisir sebab ada banyak khabar/berita yang bersifat Ahâd (individuil) dapat memberikan informasi secara yakin, yaitu bila ada qarâ-in (dalil-dalil penguat) yang mendukung kebenarannya seperti ia telah diterima secara luas oleh umat. Contohnya, hadits yang diriwayatkan oleh 'Umar bin al-Khaththab radhiallaahu 'anhu : <br />
"Sesungguhnya semua pekerjaan itu tergantung kepada niat" <br />
Ini merupakan khabar Ahâd, meskipun demikian kita tahu bahwa Nabi Shallallâhu 'alaihi wasallam -lah yang mengucapkannya. Statement seperti ini telah dianalisis oleh Syaikhul Islam, Ibnu Taimiyyah, al-Hâfizh Ibnu Hajar, dan lainya. <br />
<br />
</li>
<li>Bahwa Nabi Shallallâhu 'alaihi wasallam mengirimkan individu-individu (orang per-orang) guna mengajarkan permasalahan 'aqidah yang prinsipil (Ushûl al-'Aqîdah), yakni dua kalimat syahadat (Lâ ilâha illallâh , Muhammad Rasûlullâh) sedangkan pengiriman yang dilakukan oleh beliau merupakan hujjah yang tidak dapat ditolak. Indikatornya, beliau mengirimkan Mu'adz bin Jabal ke negeri Yaman. Mu'adz menganggap pengiriman dirinya sebagai hujjah yang tidak dapat ditolak oleh penduduk Yaman dan harus diterima. <br />
<br />
</li>
<li>Bila kita mengatakan bahwa masalah 'aqidah tidak dapat dilandaskan kepada khabar Ahâd, maka berarti bisa dikatakan pula bahwa al-Ahkâm al-'Amaliyyah (hukum-hukum yang terkait dengan perbuatan/aktivitas) tidak dapat juga dilandaskan kepada khabar Ahâd sebab al-Ahkâm al-'Amaliyyah selalu disertai oleh suatu 'aqidah bahwa Allah Ta'ala memerintahkan begini atau melarang begitu. Bila pendapat semacam ini (yang mengatakan bahwa al-Ahkâm al-'Amaliyyah tidak dapat juga dilandaskan kepada khabar Ahâd) diterima, tentu banyak sekali hukum-hukum syara' yang tidak berfungsi. konsekuensinya, bila pendapat semacam ini harus ditolak, maka tentunya pendapat yang mengatakan bahwa masalah 'aqidah tidak dapat dilandaskan kepada khabar al-Ahâd harus ditolak pula karena tidak ada bedanya. <br />
<br />
</li>
<li>Bahwa Allah Ta'ala memerintahkan orang yang jahil/tidak tahu agar merujuk kepada pendapat Ahl al-'Ilm (ulama) terhadap salah satu permasalahan 'aqidah yang maha penting, yaitu tentang risalah. Allah Ta'ala berfirman: "Dan Kami tidak mengutus sebelum kamu, kecuali orang-orang lelaki yang Kami beri wahyu kepada mereka; maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui". (Q.,S. 16/an-Nahl: 43)… dan hal ini mencakup pertanyaan yang diajukan oleh individu atau kelompok. </li>
</ul></div>massihabhttp://www.blogger.com/profile/13467198501090181810noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8720210116848888738.post-8246621799296894602011-10-26T11:32:00.002+07:002011-10-26T11:32:25.273+07:00Bahaya Hadits Dla’if Dan Mawdlu’ (Palsu)<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><h1 align="center" style="margin-bottom: 0px; margin-top: 0px;">Bahaya Hadits Dla’if Dan Mawdlu’ (Palsu)</h1><div style="margin-bottom: 0px; margin-top: 0px;"><br />
</div><div align="justify" style="margin-bottom: 0px; margin-top: 0px;"><br />
</div><div align="justify" style="margin-bottom: 0px; margin-top: 0px;">Di antara bencana besar yang menimpa kaum Muslimin sejak periode-periode pertama adalah tersebar luasnya hadits-hadits <b>Dla’if</b> (lemah) dan <b>Mawdlu’</b> (palsu) di tengah mereka. Tidak ada seorang pun yang dikecualikan di sini sekalipun mereka adalah kalangan para ulama mereka kecuali beberapa gelintir orang yang dikehendaki Allah, di antaranya para imam hadits dan Nuqqaad (Para Kritikus hadits) seperti Imam al-Bukhary, Ahmad, Ibn Ma’in, Abu Hatim ar-Razy dan ulama lainnya. <br />
<br />
Penyebaran yang secara meluas tersebut mengakibatkan banyak dampak negatif, di antaranya ada yang terkait dengan masalah-masalah aqidah yang bersifat ghaib dan di antaranya pula ada yang berupa perkara-perkara <i>Tasyri’</i> (Syari’at). <br />
<br />
Adalah hikmah Allah Ta’ala Yang Maha Mengetahui, bahwa Dia tidak membiarkan hadits-hadits yang dibuat-buat oleh orang-orang yang benci terhadap agama ini untuk tujuan-tujuan tertentu menjalar ke tubuh kaum Muslimin tanpa mengutus orang yang akan menyingkap kedok yang menutupi hakikatnya dan menjelaskan kepada manusia permasalahannya. Mereka itulah para ulama Ahli hadits dan pembawa panji-panji sunnah Nabawiyyah yang didoakan Rasullah dalam sabdanya, “Semoga Allah mencerahkan (menganugerahi nikmat) seseorang yang mendengarkan perkataanku lalu menangkap (mencernanya), menghafal dan menyampaikannya. Betapa banyak orang yang membawa ilmu tetapi tidak lebih faqih (untuk dapat menghafal dan menyampaikannya) dari orang yang dia sampaikan kepadanya/pendengarya (karena ia mampu menggali dalil sehingga lebih faqih darinya).” (HR.Abu Daud dan at-Turmudzy yang menilainya shahih). <br />
<br />
Para imam tersebut –semoga Allah mengganjar kebaikan kepada mereka dari kaum Muslimin- telah menjelaskan kondisi kebanyakan hadits-hadits tersebut dari sisi keshahihan, kelemahan atau pun kepalsuannya dan telah membuat dasar-dasar yang kokoh dan kaidah-kaidah yang mantap di mana siapa saja yang menekuni dan mempelajarinya secara mendalam untuk mengetahuinya, maka dia akan dapat mengetahui kualitas dari hadits apa pun meski mereka (para imam tersebut) belum memberikan penilaian atasnya secara tertulis. Itulah yang disebut dengan ilmu Ushul Hadits atau yang lebih dikenal dengan <i>Llmu Mushthalah Hadits</i>. <br />
<br />
Para ulama generasi terakhir (al-Muta`akkhirin) telah mengarang beberapa buku yang khusus untuk mencari hadits-hadits dan menjelaskan kondisinya, di antaranya yang paling masyhur dan luas bahasannya adalah kitab <i>al-Maqaashid al-Hasanah Fii Bayaan Katsiir Min al-Ahaadiits al-Musytahirah ‘Ala al-Alsinah</i> karya al-Hafizh as-Sakhawy. Demikian juga buku semisalnya seperti buku-buku <i>Takhriijaat</i> (untuk mengeluarkan jaluar hadits dan kualitasnya) yang menjelaskan kondisi hadits-hadits yang terdapat di dalam buku-buku pengarang yang buku berasal dari Ahli Hadits (Ulama hadits) dan buku-buku yang berisi hadits-hadits yang tidak ada asalnya seperti buku Nashb ar-Raayah Li Ahaadiits al-Bidaayah karya al-Hafizh az-Zaila’iy, <i>al-Mugny ‘An Haml al-Asfaar Fii al-Asfaar Fii Takhriij Maa Fii Ihyaa` Min al-Akhbaar</i> karya al-Hafizh al-‘Iraqy, <i>at-Talkhiish al-Habiir Fii Takhriij Ahaadiits ar-Raafi’iy al-Kabiir</i> karya al-Hafizh Ibn Hajar al-‘Asqalany, <i>Takhriij Ahaadiits al-Kasysyaaf</i> karya Ibn Hajar juga dan <i>Takhriij Ahaadiits asy-Syifaa`</i> karya Imam as-Suyuthy, semua buku tersebut sudah dicetak dan diterbitkan. <br />
<br />
Sekalipun para imam tersebut –semoga Allah mengganjar kebaikan kepada mereka- telah melanggengkan jalan kepada generasi setelah mereka, baik buat kalangan para ulama maupun para penuntut ilmu hingga mereka mengetahui kualitas setiap hadits melalui buku-buku tersebut dan semisalnya, akan tetapi –sangat disayangkan sekali- kami melihat mereka malah telah berpaling dari membaca buku-buku tersebut. Maka karenanya, mereka pun buta terhadap kondisi hadits-hadits yang telah mereka hafal dari para guru mereka atau yang mereka baca pada sebagian buku yang tidak interes terhadap hadits yang shahih dan valid. Karena itu pula, kita hampir tidak pernah mendengarkan suatu wejangan dari sebagian <i>Mursyid</i> (penyuluh), ceramah dari salah seorang ustadz atau khuthbah seorang khathib melainkan kita dapati di dalamnya sesuatu dari hadits-hadits Dla’if dan Mawdlu’ tersebut, dan ini amat berbahaya di mana karenanya dikhawatirkan mereka semua akan terkena ancaman sabda beliau SAW., yang berbunyi, <i>“Barangsiapa yang telah berdusta terhadapku secara sengaja, maka hendaklah dia mempersiapkan tempat duduknya di api neraka.” </i>(Hadits Shahih Mutawatir) <br />
<br />
Walau pun secara langsung mereka tidak menyengaja berdusta, namun sebagai imbasnya mereka tetap berdosa karena telah menukil (meriwayatkan) hadits-hadits yang semuanya mereka periksa padahal mengetahi secara pasti bahwa di dalamnya terdapat hadits yang Dla’if atau pun hadits dusta. Mengenai hal ini, terdapat isyarat dari makna hadits Rasulullah yang berbunyi, <i>“Cukuplah seseorang itu berdusta manakala ia menceritakan semua apa yang didengarnya (tanpa disaring lagi-red.,).” </i>(HR.Muslim) dan hadits lainnya dari riwayat Abu Hurairah. <br />
<br />
Kemudian dari itu, telah diriwayatkan bahwa Imam Malik pernah berkata, “Ketahuilah bahwa tidaklah selamat seorang yang menceritakan semua apa yang didengarnya dan selamanya, ia bukan imam bilamana menceritakan semua apa yang didengarnya.” <br />
<br />
Imam Ibn Hibban berkata di dalam kitab Shahihnya, “Pasal: Mengenai dipastikannya masuk neraka, orang yang menisbatkan sesuatu kepada al-Mushthafa, Rasulullah SAW., padahal ia tidak mengetahui keshahihannya,” setelah itu, beliau mengetengahkan hadits Abu Hurairah dengan sanadnya secara marfu’, <i>“Barangsiapa yang berkata dengan mengatasnamakanku padahal aku tidak pernah mengatakannya, maka hendaklah ia mempersiapkan tempat duduknya di neraka.” </i>Kualitas sanad hadits ini Hasan dan makna asalnya terdapat di dalam kitab ash-Shahiihain dan kitab lainnya. <br />
<br />
Selanjutnya, Ibn Hibban berkata, “Pembahasan mengenai hadits yang menunjukkan keshahihan hadits-hadits yang kami isyaratkan pada bab terdahulu,” kemudian beliau mengetengahkan hadits dari Samurah bin Jundub dengan sanadnya, dia berkata, Rasulullah SAW., bersabda, <i>“Barangsiapa yang membicarakan suatu pembicaraan mengenaiku (membacakan satu hadits mengenaiku) di mana ia terlihat berdusta, maka ia adalah salah seorang dari para pendusta.” </i>(Kualitas hadits ini Shahih, dikeluarkan oleh Imam Muslim di dalam mukaddimahnya dari hadits Samurah dan al-Mughirah bin Syu’bah secara bersama-sama). Ibn Hibban berkata, “Ini adalah hadits yang masyhur.” Kemudian dia melanjutkan, “Pembahasan mengenai hadits kedua yang menunjukkan keshahihan pendapat kami,” lalu dia mengetengahkan hadits Abu Hurairah yang pertama di atas. <br />
<br />
Dari apa yang telah kami sampaikan di atas, jelaslah bagi kita bahwa tidak boleh menyebarkan hadits-hadits dan meriwayatkannya tanpa terlebih dahulu melakukan <i>Tatsabbut</i> (cek-ricek) mengenai keshahihannya sebab orang yang melakukan hal itu, maka cukuplah itu sebagai kedustaan terhadap Rasulullah yang bersabda, <i>“Sesungguhnya berdusta terhadapku bukanlah berdusta terhadap salah seorang diantara kamu; barangsiapa yang berdusta terhadapku secara sengaja, maka hendaklah dia mempersiapkan tempat duduknya di api neraka.”</i> (HR.Muslim dan selainnya), wallahu a’lam. </div></div>massihabhttp://www.blogger.com/profile/13467198501090181810noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8720210116848888738.post-14807710732055226422011-10-26T11:31:00.002+07:002011-10-26T11:31:24.947+07:00As-Sunnah, Wahyu Kedua Setelah Al-Qur`an<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><h1 align="center" style="margin-bottom: 0px; margin-top: 0px;">As-Sunnah, Wahyu Kedua Setelah Al-Qur`an</h1><div style="margin-bottom: 0px; margin-top: 0px;"><br />
</div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><strong><span lang="EN-GB">Pengertian As-Sunnah</span></strong></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB">Yang dimaksud As-Sunnah di sini adalah Sunnah Nabi, yaitu segala sesuatu yang bersumber dari Nabi Muhammad berupa perkataan, perbuatan, atau persetujuannya (terhadap perkataan atau perbuatan para sahabatnya) yang ditujukan sebagai syari’at bagi umat ini. <em>Termasuk didalamnya apa saja yang hukumnya wajib dan sunnah sebagaimana yang menjadi pengertian umum menurut ahli hadits</em>. Juga <em>‘segala apa yang dianjurkan yang tidak sampai pada derajat wajib’</em> yang menjadi istilah ahli fikih <em>(Lihat Al-Hadits Hujjatun bi Nafsihi fil Aqaid wa al Ahkam karya As-Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani, hal. 11).</em><br />
<br />
As-Sunnah atau Al-Hadits merupakan wahyu kedua setelah Al-Qur’an sebagaimana disebutkan dalam sabda Rasulullah :<br />
<em>“Ketahuilah, sesungguhnya aku diberi Al-Qur`an dan (sesuatu) yang serupa dengannya.” -yakni As-Sunnah-, (H.R. Abu Dawud no.4604 dan yang lainnya dengan sanad yang shahih, juga diriwayatkan oleh Imam Ahmad dalam al-Musnad IV/130)</em></span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB">Para ulama juga menafsirkan firman Allah :<br />
<em>“…dan supaya mengajarkan kepada mereka Al-Kitab dan Al-Hikmah” (Al BAqarah ayat 129) </em></span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB">Al-Hikmah dalam ayat tersebut adalah As-Sunnah seperti diterangkan oleh Imam As-Syafi`i, <em>“Setiap kata al-hikmah dalam Al-Qur`an yang dimaksud adalah As-Sunnah.” Demikian pula yang ditafsirkan oleh para ulama yang lain. ( Al-Madkhal Li Dirasah Al Aqidah Al-Islamiyah hal. 24)</em></span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><strong><span lang="EN-GB">As-Sunnah Terjaga Sampai Hari Kiamat</span></strong><span lang="EN-GB"><br />
Diantara pengetahuan yang sangat penting, namun banyak orang melalaikannya, yaitu bahwa As-Sunnah termasuk dalam kata <em>‘Adz-Dzikr’</em> yang termaktub dalam firman Allah Al-Qur`an surat al-Hijr ayat 9, yang terjaga dari kepunahan dan ketercampuran dengan selainnya, sehingga dapat dibedakan mana yang benar-benar As-Sunnah dan mana yang bukan. Tidak seperti yang di sangka oleh sebagian kelompok sesat, seperti Qadianiyah (Kelompok pengikut Mirza Ghulam Ahmad al-Qadiani yang mengaku sebagai nabi, yang muncul di negeri India pada masa penjajahan Inggris) dan Qur`aniyun (Kelompok yang mengingkari As-Sunnah, dan hanya berpegang pada Al-Qur’an), yang hanya mengimani (meyakini) Al-Qur`an namun menolak As-Sunnah. Mereka beranggapan salah (dari sini nampak sekali kebodohan mereka akan Al Qur’an, seandainya mereka benar-benar mengimani Al Qur’an sudah pasti mereka akan mengimani As-Sunnah, karena betapa banyak ayat Al Qur’an yang memerintahkan untuk mentaati Rasulullah yang sudah barang tentu menunjukkan perintah untuk mengikuti As-Sunnah) tatkala mengatakan bahwa As-Sunnah telah tercampur dengan kedustaan manusia; tidak lagi bisa dibedakan mana yang benar-benar As-Sunnah dan mana yang bukan. Sehingga, mereka menyangka, setelah wafatnya Rasulullah , kaum muslimin tidak mungkin lagi mengambil faedah dan merujuk kepada as-Sunnah.( Al-Hadits Hujjatun bi Nafsihi fi Al Aqaid wal Ahkam hal. 16) </span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><strong><span lang="EN-GB">Dalil-dalil yang Menunjukkan Terpeliharanya As-Sunnah:</span></strong></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><em><span lang="EN-GB">Pertama: </span></em><span lang="EN-GB"><br />
Firman Allah:<br />
<span style="font-size: large;">إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا <u><span style="color: red;"><b>الذِّكْرَ</b></span></u> وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُونَ</span><em>“Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Adz-Dzikr, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya.” (Q.S. Al-Hijr:9)</em><br />
Adz-Dzikr dalam ayat ini mencakup Al-Qur’an dan –bila diteliti dengan cermat- mencakup pula As-Sunnah.</span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB">Sangat jelas dan tidak diragukan lagi bahwa seluruh sabda Rasulullah yang berkaitan dengan agama adalah wahyu dari Allah sebagaimana disebutkan dalam firman-Nya:<br />
<em>“Dan tiadalah yang diucapkannya (Muhammad) itu menurut kemauan hawa nafsunya.” (Q.S. An-Najm:3)</em><br />
Tidak ada perselisihan sedikit pun di kalangan para ahli bahasa atau ahli syariat bahwa setiap wahyu yang diturunkan oleh Allah merupakan Adz-Dzikr. Dengan demikian, sudah pasti bahwa yang namanya wahyu seluruhnya berada dalam penjagaan Allah; dan termasuk di dalamnya As-Sunnah. </span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB">Segala apa yang telah dijamin oleh Allah untuk dijaga, tidak akan punah dan tidak akan terjadi penyelewengan sedikitpun. Bila ada sedikit saja penyelewengan, niscaya akan dijelaskan kebatilan penyelewengan tersebut sebagai konsekuensi dari penjagaan Allah. Karena seandainya penyelewengan itu terjadi sementara tidak ada penjelasan akan kebatilannya, hal itu menunjukkan ketidak akuratan firman Allah yang telah menyebutkan jaminan penjagaan. Tentu saja yang seperti ini tidak akan terbetik sedikitpun pada benak seorang muslim yang berakal sehat.</span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB">Jadi, kesimpulannya adalah bahwa agama yang dibawa oleh Muhammad ini pasti terjaga. Allah sendirilah yang bertanggung jawab menjaganya; dan itu akan terus berlangsung hingga akhir kehidupan dunia ini <em>( Al-Hadits Hujjatun bi Nafsihi fi al Aqaid wa Al Ahkam, karya Muhammad Nashiruddin Al-Albani hal. 16-17) </em></span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><em><span lang="EN-GB">Kedua:</span></em><span lang="EN-GB"><br />
Allah menjadikan Muhammad sebagai penutup para nabi dan rasul, serta menjadikan syari’at yang dibawanya sebagai syari’at penutup. Allah memerintahkan kepada seluruh manusia untuk beriman dan mengikuti syari’at yang dibawa oleh Muhammad sampai Hari Kiamat, yang hal ini secara otomatis menghapus seluruh syari’at selainnya. Dan adanya perintah Allah untuk menyampaikannya kepada seluruh manusia, menjadikan syariat agama Muhammad tetap abadi dan terjaga. Adalah suatu kemustahilan, Allah membebani hamba-hamba-Nya untuk mengikuti sebuah syari’at yang bisa punah. Sudah kita maklumi bahwa dua sumber utama syari’at Islam adalah Al-Qur`an dan As-Sunnah. Maka bila Al-Qur’an telah dijamin keabadiannya, tentu As-Sunnah pun demikian <em>( Al-Hadits Hujjatun bi Nafsihi fi al Aqaid wa Al Ahkam, karya Muhammad Nashiruddin Al-Albani hal. 19-20)</em></span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><em><span lang="EN-GB">Ketiga:</span></em><span lang="EN-GB"><br />
Seorang yang memperhatikan perjalanan umat Islam, niscaya ia akan menemukan bukti adanya penjagaan As-Sunnah. Diantaranya sebagai berikut (Al Madkhal li Ad Dirasah Al Aqidah Al Islamiyah, hal. 25): </span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB">(a) Perintah Nabi kepada para sahabatnya agar menjalankan As-Sunnah.</span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB">(b) Semangat para sahabat dalam menyampaikan As-Sunnah.</span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB">(c) Semangat para ulama di setiap zaman dalam mengumpulkan As-Sunnah dan menelitinya sebelum mereka menerimanya.</span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB">(d) Penelitian para ulama terhadap para periwayat As-Sunnah.</span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB">(e) Dibukukannya Ilmu Al Jarh wa At Ta’dil.<em>( Ilmu yang membahas penilaian para ahli hadits terhadap para periwayat hadits, baik berkaitan dengan pujian maupun celaan, Pen.) </em></span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB">(f) Dikumpulkannya hadits–hadits yang cacat, lalu dibahas sebab-sebab cacatnya.</span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB">(g) Pembukuan hadits-hadits dan pemisahan antara yang diterima dan yang ditolak.</span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><span lang="EN-GB">(h) Pembukuan biografi para periwayat hadits secara lengkap.</span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><strong><span lang="EN-GB">Wajib merujuk kepada As-Sunnah dan haram menyelisihinya</span></strong><span lang="EN-GB"><br />
Pembaca yang budiman, sudah menjadi kesepakatan seluruh kaum muslimin pada generasi awal, bahwa As-Sunnah merupakan sumber kedua dalam syari’at Islam di semua sisi kehidupan manusia, baik dalam perkara ghaib yang berupa aqidah dan keyakinan, maupun dalam urusan hukum, politik, pendidikan dan lainnya. Tidak boleh seorang pun melawan As-Sunnah dengan pendapat, ijtihad maupun qiyas. Imam Syafi’i rahimahullah di akhir kitabnya, Ar-Risalah berkata, <em>“Tidak halal menggunakan qiyas tatkala ada hadits (shahih).”</em> Kaidah Ushul menyatakan, <em>“Apabila ada hadits (shahih) maka gugurlah pendapat”</em>, dan juga kaidah <em>“Tidak ada ijtihad apabila ada nash yang (shahih)”.</em> Dan perkataan-perkataan di atas jelas bersandar kepada Al-Qur’an dan As-Sunnah.</span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><strong><span lang="EN-GB">Perintah Al-Qur`an agar berhukum dengan As-Sunnah</span></strong><span lang="EN-GB"><br />
Di dalam Al-Qur’an banyak ayat-ayat yang memerintahkan kita untuk berhukum dengan As-Sunnah, diantaranya:</span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><strong><span lang="EN-GB">1.</span></strong><span lang="EN-GB"> Firman Allah :<br />
<em>“Dan tidaklah patut bagi laki-laki maupun perempuan mu’min, apabila Allah dan Rasul-Nya menetapkan suatu ketetapan dalam urusan mereka, mereka memilih pilihan lain. Barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya, sungguh, dia telah nyata-nyata sesat.” (Q.S. Al Ahzab: 36)</em></span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><strong><span lang="EN-GB">2.</span></strong><span lang="EN-GB"> Firman Allah :<br />
<em>“Wahai orang-orang beriman, janganlah kamu mendahului Allah dan Rasul-Nya dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. 49:1)</em></span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><strong><span lang="EN-GB">3.</span></strong><span lang="EN-GB"> Firman Allah :<br />
<em>“Katakanlah, ‘Taatilah Allah dan Rasul-Nya! Jika kamu berpaling, maka sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang kafir.” (Q.S. Ali Imran: 32)</em></span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><strong><span lang="EN-GB">4.</span></strong><span lang="EN-GB"> Firman Allah :<br />
<em>“Dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya; janganlah kamu berbantah-bantahan, karena akan menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu dan bersabarlah. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” (Q.S. Al Anfal: 46)</em></span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><strong><span lang="EN-GB">5.</span></strong><span lang="EN-GB"> Firman Allah :<br />
<em>“Barangsiapa mentaati Allah dan Rasul-Nya, niscaya Allah memasukkannya ke dalam surga yang mengalir di dalamnya sungai-sungai, sedang ia kekal di dalamnya; dan itulah kemenangan yang besar. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan rasul-Nya dan melanggar ketentuan-ketentuan-Nya, niscaya Allah memasukkannya ke dalam api neraka sedang ia kekal di dalamnya dan mendapatkan siksa yang menghinakan.” (Q.S. An Nisa’: 13-14)</em></span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><strong><span lang="EN-GB">Hadits-hadits yang memerintahkan agar mengikuti Nabi dalam segala hal </span></strong><b><span lang="EN-GB">diantaranya:</span></b></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><strong><span lang="EN-GB">1.</span></strong><span lang="EN-GB"> Abu Hurairah mengatakan bahwa Rasulullah bersabda:<br />
<em>“Setiap umatku akan masuk Surga, kecuali orang yang engan,” Para sahabat bertanya, ‘Ya Rasulallah, siapakah orang yang enggan itu?’ Rasulullah menjawab, “Barangsiapa mentaatiku akan masuk Surga dan barangsiapa yang mendurhakaiku dialah yang enggan”. (HR.Bukhari dalam kitab al-I’tisham) (Hadits no. 6851).</em></span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><strong><span lang="EN-GB">2. </span></strong><span lang="EN-GB">Abu Rafi’ mengatakan bahwa Rasulullah bersabda :<br />
<em>“Sungguh, akan aku dapati salah seorang dari kalian bertelekan di atas sofanya, yang apabila sampai kepadanya hal-hal yang aku perintahkan atau aku larang dia berkata, ‘Saya tidak tahu. Apa yang ada dalam Al-Qur`an itulah yang akan kami ikuti”, (HR Imam Ahmad VI/8 , Abu Dawud (no. 4605), Tirmidzi (no. 2663), Ibnu Majah (no. 12), At-Thahawi IV/209).</em></span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><strong><span lang="EN-GB">3.</span></strong><span lang="EN-GB"> Abu Hurairah mengatakan bahwa Rasulullah bersabda:<br />
<em>“Aku tinggalkan dua perkara untuk kalian. Selama kalian berpegang teguh dengan keduanya tidak akan tersesat selama-lamanya, yaitu Kitabullah dan Sunnahku. Dan tidak akan terpisah keduanya sampai keduanya mendatangiku di haudh (Sebuah telaga di surga, Pen.).” (HR. Imam Malik secara </em><strong><i>mursal </i></strong><em>(Tidak menyebutkan perawi sahabat dalam sanad) Al-Hakim secara </em><strong><i>musnad </i></strong><em>(Sanadnya bersambung dan sampai kepada Rasulullah ) – dan ia menshahihkannya-) Imam Malik dalam al-Muwaththa’ (no. 1594), dan Al-HakimAl Hakim dalam al-Mustadrak (I/172).</em></span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><strong><span lang="EN-GB">Kesimpulan :</span></strong><span lang="EN-GB"><br />
1. Tidak ada perbedaan antara hukum Allah dan hukum Rasul-Nya, sehingga tidak diperbolehkan kaum muslimin menyelisihi salah satu dari keduanya. Durhaka kepada Rasulullah berarti durhaka pula kepada Allah, dan hal itu merupakan kesesatan yang nyata.<br />
2. Larangan mendahului (lancang) terhadap hukum Rasulullah sebagaimana kerasnya larangan mendahului (lancang) terhadap hukum Allah.<br />
3. Sikap berpaling dari mentaati Rasulullah merupakan kebiasaan orang-orang kafir.<br />
4. Sikap rela/ridha terhadap perselisihan, -dengan tidak mau mengembalikan penyelesaiannya kepada As-Sunnah- merupakan salah satu sebab utama yang meruntuhkan semangat juang kaum muslimin, dan memusnahkan daya kekuatan mereka.<br />
5. Taat kepada Nabi merupakan sebab yang memasukkan seseorang ke dalam Surga; sedangkan durhaka dan melanggar batasan-batasan (hukum) yang ditetapkan oleh Nabi merupakan sebab yang memasukkan seseorang kedalam Neraka dan memperoleh adzab yang menghinakan.<br />
6. Sesungguhnya Al-Qur`an membutuhkan As-Sunnah (karena ia sebagai penjelas Al-Qur’an); bahkan As-Sunnah itu sama seperti Al-Qur`an dari sisi wajib ditaati dan diikuti. Barangsiapa tidak menjadikannya sebagai sumber hukum berarti telah menyimpang dari tuntunan Rasulullah<br />
7. Berpegang teguh kepada Al-Qur’an dan As-Sunnah akan menjaga kita dari penyelewengan dan kesesatan. Karena, hukum-hukum yang ada di dalamnya berlaku sampai hari kiamat. Maka tidak boleh membedakan keduanya. </span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><strong><i><span lang="EN-GB" style="font-size: 12pt;">Referensi:</span></i></strong><span lang="EN-GB" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt;"><br />
<em>1. Al-Hadits Hujjatun bi nafsihi fil Aqaid wa Al Ahkam, karya as-Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani, cet. III/1400 H, Ad-Dar As-Salafiyah, Kuwait.</em><i><br />
<em>2. Al-Madkhal li Ad Dirasah Al Aqidah Al Islamiyah ‘ala Madzhab Ahli As Sunnah, karya Dr. Ibrahim bin Muhammad Al-Buraikan, penerbit Dar As-Sunnah, cet. III.</em></i></span></div><div align="justify" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm;"><em><span lang="EN-GB">Wallahu A’lam .</span></em></div></div>massihabhttp://www.blogger.com/profile/13467198501090181810noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8720210116848888738.post-38783832915730669672011-10-23T10:46:00.000+07:002011-10-23T10:46:32.218+07:00SEJARAH SINGKAT SYEIKH AHMAD KHOTIB SAMBAS<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div style="text-align: center;"> <b>SEJARAH SINGKAT SYEIKH AHMAD KHOTIB SAMBAS</b></div><div style="text-align: center;"><br />
</div><a href="data:image/png;base64,iVBORw0KGgoAAAANSUhEUgAAAHUAAACgCAIAAAC9lbR3AAAgAElEQVR4nKTc53NbV7Yo+P4X3ry51a9v9213cM5uB1k5S1ZwkmTJtmRbzrIclIOVs5WpTIoScw4gQJDIOQMH4QAHOMjh5J0OSHumpmo+zgdIbqf7pu97qFUslIhPPy6ss/fae+l3gGBAMCIQEYiJgomCMcQYIoDrZKrxEypgqk4QVDACAACEEMYYE4UACQNOhbUpXJ0GRakSLSfdIfvw4J2zHdeOOsfbxZyHy1nFok0sWuSyDdacctkmFm2g6lG5oMqFYcErZe2AdYCsFaTNIGvGBZvImKWEhwv5Jm60dhw7e2n77m3r37y0//PB24dC5uZ8dFDIG0DZXa9GpiVGxWkFJgGgEUpNE6aOkoCP8CUf5ENi2SvkXULeBUo+UgupXJDUAtNyDHMhLEQRTyUjRpOu3WMb4Uv0FK7VEVfH8rQKvse4DgCRAZIVomAEMEIEYxVjFSGCf/JCBCOCEVZ/DPzz1+/+M1+CVBXXEcDT9e8RgARDCESVgB++nyIEQSAiKE6rYJoIUCqIFbqU8UfcWr9lIO4dy0aMxYS5yti5jB1UPXLZIRYtSsWOeTeoOpSKsy6FYNlLaqF6NaRWgvWKnxTdOGvDBYeQsYC8rxi02Xq6zn69+9CHW85t23nryAFT/62Ys7fC6KWyGdbcqObHtSgWaKjQkpKQ5TgANAIJAhJIjCpcWJWjSAiDil8p+2A1gGpBXPXDqg9U/ELJI5b8gI9iManwiVohkmeDdNSdTVN8NYcUHisiEkVVUaYJhgpQManX64TUESIIEYQQAOBf9b33iV/5qrhOkIoAnlKnEYAIKhCIdRUAhYdAUJGAQVUWCrUSXcwEc0lnLulgKEMuZq6lHULaKWYcIO+BZe+UHEacRypZQdUxJftV0UsE3/eAUrkgrvpJOUDKAbXsIyWPWnLVKz4h50uFLX0t1/Zv+eLTNzbs++iL1jNnPdqRfMwploJICkEphJUolmkkpYiShjCJEI0QDWECKnGoxAmIqTCuKjEsUUgIAy4IOD/g/LDqk6veas7Bl3xSNSzVIipI/zBVIjBXqyTKxXgmE06lQoVCSpZqdaRMYaBCmWBIMARAVhQFIVSv1zFWJUlppPO9pCb4x/hXfQnCDV8MEUaAYIVgmRARSCUVVuqoCsRcrRAtpH2ljJfL+8RSsJZxVhlrlbFWaTOftsCim1S8oOxUKk6hYBaLFsy7ieBRKk6p5JTyzipjrtJmLmWVMjYl61BYG5eyJgLG5itn31+3ZtX8+Z+tf+faidOmgYFsxCcWo1CksRIHcgyhFEYZAlkVZQlJqypDSArjJAIJBBIqjNdRAgrhe8GHIB9oECtcsFbwSFwISQmo0JIQ57moIqcwKUgyy/HpcjlZKND5fLJQSPHVHJAqdRVgJAEoQiQhBO67qf+7vo0iSxCGCiAYTtWRShQol1VYVrhkNR8ust5qLiAUQ2IpKJe8Qt5VThpLtIFPm6WMFeQcMmur0PpCQsexplrGWE5N8HmLWLQV6QnaPxhz9ye8g3lKV00aqwkDlzRVohO0WzPW1/7pexuXzp719urVp/fsmejtYnx2no0gjiYKQ5QkAklC0oSkEWAwTGFIIxhrBARRCKJIpqAUkbiAIoSAGIT3A0khJEaASMliDCqpOsnWSRYoKaAwCOdlJSPDHIB5BRR4ni2Xk+VyslplACgBUCFEnJ5CmCiiyCuKMj09/XNijDG8Z/gv+jZ+XScqBLJKAIIiADWhmuYKkXLGk086yhmXVAgopQCfc5aTxnLKUE5M8GmznLOLGVOV1hcoDePrz1MajjXxWXOFmeSzZi5nZqkxytUTcXanAiNCxipl7TXaKDC2WtwUd2iaL55/ddGy1xYt2vfFZ+1NZ73jA8W4Q8oFUZUiYgxLMSTHVEgjOSbzQSCGgRhWhBAQw1CKYCWKlSiSqca/QymC5DCSw/h+EDmqQhrDFAIMAgzB7PRUgeCsKCdJPQ9RDqIcUYv1qSrCRVnM1LhkjUsWS9FyhVaUslqXEZYBkBFCv8DFGCKioHt6P/G9/wZi/PP6QAgAQMUEI6BCuVJki7lEMRMuMi6OdclFv1L2CVlnOWnMx/R5SltNGvKR0QKlqSUnagl9OarNh0YYX38pruPTRiFj4ViLmLdzrKWQ0OdiugpjFHK2es1PKj4l60J5fzVucWm792/duuTFWR+tWXPz1CFj382QoSvrH63EJ0TWKhdccsktl9xK2SMWHXzeIpcdSs0HuCDgQ1AIEzmqKjFViRE5SpTIT0MFlCpHiBwlSnIKsQRlFIlWJBqjDMEsUFKKnEQwo5IcRqwk0jwXU8QkwVlOiBVKQTbrL5biilKuq4BgRRaln+D+Wu9f85UEEUNURxADIRULJiOuTMwl5YIg75OzrnLcmPKORB09CWcf4x0sRcdLMS2fMvGMIeMboixtSVdfITxajI4VomPF2HgtZRRZazllKCUnhZwN1zyo6p7mg1NcUC0HpipRxjPecfnUptWvL5sx79TO7bahjqxfl/UO5Pz91YSmltAJaSOftlTTpmraVErqyrRGYCdgxXNvecCFCB/GYkRtKMsRLIeJFCZSuK5QjVDlKJYSWE6pID2Ns9M4q2K2USim1ByCaSAnMUzVSXZKZacQi2EKoRSpswpMF0uRfD7G8zkEJfzPQvxTOvk3fAkhP/0QUQEhiBCEIVIkmQAFSXzIbdUOdobdBqkUq9J21q+LmHttIzdsIzdc2lsebXPc1lOm9ELKVIqMx+3dtKOvGNGWKX0xomWDQ4yvP+MfrtAGIWMtJyaL9IRcdOKaB9dcU5wPFl2VhKUSdwy2nPv87TeXvjR3w/I3z+7dm3JNwKy7Qo2irFFmJxTWhIoOWHQreYecs4tZo5SdgAWzWvWhog8WvKDkQ5VAY0EmVXxyycsX3UrZh2pBUPGjWpDwYVgJ4VoUcnHIxZVaTKpQYpWSahGZo2SO4mthhY8SkFBBCoiUwlGKEBGEsKQkAErLgBFEludZWaphJCMEMIaEIIwhQgBhGWHpX81fguF0fUrmBVVRJkaGms4cH2y/mfSbk74Jn77bOdoy2X15vOOCS3PbPdZi7r/i17eGje3BybuBiTsxa3fGO5z2DDHu4WxQw3gGEq7utG+4HJuoJkzF6GSFNoh5K6o65aKVTxsLUV3CNRyxDF05umftkoVLZixc8vKiPZ9/nvRaylET6x8uRkaqtK6WmqykTOWkuUSbCvGJIj1RSeoqSV2NNlYTpkrcWEmYynFjIW4oJk2VtLXMWPIJQ4E2FpOmQtxQTBhLtCkXNbBhQzpszERMDGViKFOKMjExYyZhTkUNyaghkzQVs45y1llI23IpSz5jq1b9nEBJSlJSUoKYFoSsJBWBwv9odR9X/u38/anvvc8hgBEgAE4jEnF7zhw6cO30UZumN2IZDU72B/Q97pFWS+91a9+18ERnQHfHNnQ9Ye/36u949XeCxo6Ec4DxjkRtvVFrPxsYY/3DKXcv6xvJhcZo12DcOZAJjrKh4QqjL6XGcrHRQkJfS9rKMUfv9QvfbP5gxcLVi+eu2LHl67jfFXPr06HxpH+0EJ9IR3RR32g8oIuHximvJhHUZiht0j+c9o1m/Bo2MJYJjDG+0YR3OBnUsFE9ExpP+DRJ/xgT1KX9WjY4ng3pU14N49OlvNqUV5vyj6eCejqkp0N6OjKRCOvjoXE6Mp6OG1jaxNKmQtpWLXoELiJJMQUyAGUAzCqgIMsFRSkTImIkYSRj1MBV/v/rb8MXQYUABQpSiUmf2L/v9L69psGejM8W1A8E9D3e0Xb93cv6tou2/pteTatX0+rSNMesvf7JtpRnmA2MxR39QUOX39BJ2fozfg3rH07aexrpHDJ2xx39xZi+GNOWkroyo2Wp4WRgKGofsI92nNr11burVy9fuOq1Vet3fbPboBkxaXtDTo19vMOhbw+7R1zmPr9jOOTVem2DQfdwIqiNOAdjjv6EcyDpHkp6hhOuwahrIOYdigdHKddQyN5PuYZonybpH0v7tWnvWMw2wPp1jEeb9Iyl/OPp4AQTmmj4JqlJJmZkaVM+YyuxjlLOyRW9Ui2CQBLBNCIsVnOYFBAuAliU5QIAFQg5BMWG7z1i/Ov1GUIY31ufIQQQAggqWJFVBXbcvLV53brrp44be9oyblPePenXdPg1HWPN50xd1/3ads/obd/YHd94m3uslXYN8imrxDrzEX3ar8mEdYW4qZa0CClTKTRWCmkz3tGwqSfpGqkmjdXkRDGpKTPaTGQoZO+c6L9+59Kxj9a+Nve551945qV5s5esfW3NwV07um9fC9p1cc94NmphKFMsoM/ErQXGlY6aswlbNe3KxcylmKlATeQjk7moIRs1sHFjPmkpZuyZmImhDNmEpZxyVJKOMm0vUKakZ7QQnkx7x5Ke0XRoPB8z5mLGTMyQSRhzKVsp6xYqIUWKIykhizEgxBSJJpjFiMWIJTh73zcvK3meZ2W5hBBPsEywghFAP3vo/cQXIXR/bQwbvgQofL50dM/eYzt3tl88r7tzK2UeL3sNIU27e+iOseNqZKIvYRl0DTf79e1pj4YNjEkZBykHpmphlQtPi9E6H0GVAC75SdEt0sZyWJf1jMYsg7RzOE/pCtGxYlKTiw+x0cF8fDwTmvRODh3fuW31gkWL5y5cuXTFm6+s2rr5/d7mqw5tb9AylPJPcGl3hbHLRT+qhpVSCJUjdS6OyhFcDcsFD8+6+KxbKPrkWggKFFbiCkdJ1TAUYnU5OSXSdS5OyhGJ9QqMrRidzEcmKymbmPeKJb9Q9ou1IBBiQE4gkMSYwZghmFVJdqpeIDiLEYtgBiMW4TzCeYhyAOY5Pi1JeQirP/r+Ghdj/DuAIMT/9MUYYogIgD6r49zho51Xro62NAfGBrM2fUzXG9F0jF47PXH3sl/b7htrc462JJ3DYsr2PRepV4Kk4kMlD676v5cowgfFglPK2kuULucZYpz9Gddw1qcvhCerSSOfNsolcyWtraR1Yt5aTTmTXtOV40feWr589aKFH25Yv+3DzWe/3a1ru2Xuve0Z6/Dq7rK+kWxwtEjpuKRRZu0o5yEFHy4EpLy3lnPXcm6+5FO4MJSiWKYRSGKZBkIMCTQRk4RLEC6h1hKwFAZ5TzVpLEYnuYwdVgNICGMpRkBCxWmEUoqcFKSEICVkwCCSJfU8wT+NLMFZiFkAs7KSlZW8opQh5AhWVIIIIfjX/R0I4f38xVglGGMVojqUtX09N86cbL943tbfk7aZGMuks6fFN3TX3HXVr22PTHYFJjryQT0uBFDeXy+H1UpYrQTlrKfKWHnWIWSdtbSFY0y54DDr6Wec/bmAlqdtQsohZKxK3ibkDUJ+ElSsHGsK2foc2t6Wc2d2fPzxga++vHry2PXjh1tOH+24cGLk5tnoZG/S2hc1tSesHQlHVzYwJNJGnHWQnIsUfFXGXs26pHKAyNFpkpzCNIY0Aok6YbASh0JMroSFnE/M+pRCUMp7UcVXy5hLtIHPOZEQJnKcgMQUSmOYurftJixWs5BkIWZlwCCcJzivkgLBeYxyAGVkwEhyGpMCgHlJysugTLBSrxNV/WX3EmP8OwQVgiEhBGEV4WmCp1UIVLnSeePMnQuHOi+edA/2MlZrzGQcu3ND29ZkGbjOuIdTrqEyNYlynno5DHMBUoqqpajIeFmfgbIMUZYB2jmc8gwnnL0pd3c22FeixqqJyUaBhkUXqTph1foD9FTS2nR40KK9deHojk/fXrN3y+edV66Mtra0Xzx78dtdJ775tOvyUddwc8o+kPUOpRzdaVcvFxtHeada8qhFr1r2yQVPNecQy16iRFQYJYCCICxLASAF+KoLSSG56hWyzlrSAvI+MeOoZAyVnKmWtwkll8KFVSWpghSWaSjGJSEqCVEAaIwZiDMYZRDJYjWHcB6TAsJ5BbCCmOJ4mhOTgszUv6/JoFCsJqemEcQyIhiT+i99VQgavhARBX2P8DRWZCwW2q4daflu1+C1057hXnv/YPflppunDo+1N/n07RnvaDU2+T0XmqqGSMlPypEf+FSZsseso5PdN/pvnh69fdalaaYdfax/sJLQ1pLjXGqSSxr5tEXJO9Sq53vRR3iHVDQm/F328ZtnD3+xesELi1547sDWL7Vtbcbe7rbzZ/Z98v6WdSuuH9vhHLrFukeipg7WM1gKjVUiOo424LwbFz0y68QlPyj5QMWrlD1i2QUEP5ACXMWOQbiSt1ZzVj5vI7WAygV/EKJS3gmqLoVzypxX5nxQoIhMYzkFxbjMUWI1LHAhRYpCmISAQTDdqLwAZRDMAphVQE6UGElOy5CV5DQnJvMlKpOPKKAGiQQAUNVf1YdGfxPf6/9MQaACRYJ87vrZvW2Xv7X0txg671w/fGzHex+c2vWVoa+lGDFV4xY+ZZ2uhVHBjYo+iXVmQ/qkZ2yw5eyVo193Nh10jjUn3QPl6DjIWiXWDPI2UvKQkoeUXbhkB0WzlDNUkmNceiJo6+i8cWT7RxvWL1+y+Y213+09dPng4ZHmW92Xzu/e/M7GJXOObX1P0/KdX9tq7b0UNbRnvcM53wjrGylTk7W4qRI1iGl7jTZWk0aOMfOsDVZ9RApD3q/UfFLFMwWidYWakiKw6puSInUxrCpBFYSIEsZyGMkxrMQbyQsVGsgxqMQxpFWcVjFLcFYlOYKzGGVUlCU4i1EOwSzB+fp0capeADArK5kKR/N8rj6lAEWC8Ffrs9/0BWKxs+W0ZfR2zDrWfuG77Rs3f/LmW5ePHrCP9WT8BpgLkGJQrQQ5xlxNGtmQxm9oNw1e77p2uPvqYf9kG58yg5wD5mzTVe9U1V+v+HHRDfI2JWdWckY+rSvGR9jwYMLdZx66cffy8RO7vvly4/trFq5a+tycdQsWHf/6q+tHvt3/yXufvbH0yJaNbWf3Dd04PtZyUtd60tRzwTl0wz58wzZ0069vT7lGisExytgenLyb8Q5X4pN8yipnXXLBA6sBqehBQhiLoWkYQ1KoDqMqiKggUodUHUbrIK5CWoV0HSXr6F7vGEOaIAbDNAYZCFgEsxhkMEwTyBLIIoUFSqbRBgIKg2CmrhZz+XA86lJVqY4U8uv1L8Hwx7UbwtMI1iGQsVKZ1LRFXVrv+NC3n3++fvGKre980Hb5gkPbX4jYYT4iZjxy1sMGtcbhK503DvQ0H+66edCpbynFJ6SsXWZtIG9DeSvM2dSiH+U8YspSjY9X4qOF6GDC3ebRXx1uPdZx5eBA83lde+vNE2feX/nWkmfmrXxp0aZXVhz6/KNrR/Y1Hdx58+juoeunG3tFx+B1fdtZbetpQ+eFye7L+o7LzpHWlH0obuq09FwwdJwN6m7nvBohbpXTLintQsUAl3FyrIsruIgSgVKIwMi9ABQBFAExrMQbKazCOIIxghMqTqk4jUEGgyxWihjk65Ctw0wdslMoWwc5pLAYZFSURYBRJFoW6HjM6rbrJD6vAnEKA/LL/s5PfDH5HqMpDFEdCpNjnUG7bqS9ZfMba1fOXLxt8+fdN66HrHopGwW5cC5kYoPjEwNNp75978iuDQN3j/ktbSXaMM2HprggKrhg3qmwllpikktYy5SRcQ+GTXcChute/RXjwJmh1sODLcc7Lx9ru3i66fDhvR9/8e6yNz95Y9PBz7ef2vbNtSP7ui6d6r1yevzOZXt/S2SyizJ0puwDCUtv3NwTs/bGrP0xy2DCNppyaqjJNtfQVVPXeWtvU0TfWfJP1sLmtFPj1nZYR1rs2rtBW1815+ArblnwASmA5DCUIkAMy3yYr/grBXe16OLKHkkMQRDFkEYgCWUGylkkF7FSRFIKijQUk1hmsJRBYhpIaSClhFosm3HlMp5Myp2MuYUqC4QyVsRf+RLU2LYRQgiebviqSBrXdLksmuZLF9aveGP1vFX7tu5uu3rVb9LSHiOX9mUjZo+ho/nCjnNHPhrpPFXLmKfEECx7Qd4D8h4xbc/4NX79XevgNcrQHRxvtw1c1rUd1bQdmuw9aez7bqLrnK6jqfnU4e2bNr45d/5nb64/tW33nbMX2y9eHG+7Zexu9mq7PGMdocmesLGbcQ9nvMOMe7AY1tXipmrMWI2Zq3FLiTJn/bp8cCzjHoiaOjwjt1yDt0Kadt/Q3fHWi+1nD57d89mRrzdePb0tYOsuZcx82cmVXVCKAJGS+bBQDZRyzixjyTKmAmstFe1czSfyYYGL8NU4X0kJtaxQy/LVeKUYKuUDlWKkVo5zlVitHK2Wwsm4lQpNMrSzXKAkLqMIBSzXCPyVr6pihACESsMXwToCECNZN9Y9qRs4vHvP4pmLVs17/cA3B84dPtp27aLPNJKNWHzGvp7m4zfPbXNNtoh5u5CzkVpgWoxO1WLluNWt7ei5duLywa9Obv+g+cSO3qYD422nzH3fOUYve8evu7U3Lf03h5ovfbd7++dr13346uuntu9oOX1c19HsG++LGAeDE92UqT9i6mF9GtanKYZ1bGAkHxyrxCd52lSjzTXaLDJOkPWivF9gLDXaWIkacgEtbR0Kj3d5hu+aOq6P3Tp/48j2g1s2HPn6nYGWkx5DWyllJFIYSzEoxqEQk2qRSt6bS1tzaWspZ+dqHlkKI5AAckLikzLPykJJFgpQyYlCslaOclVa4hlJSEs8I/C0yNGSmEIKq0gsASWRy9Wh8Bu+/+xMYoiximAdQgiRZLGM371za/PGDxbPXbF0zuv7vjq076vtx/bs6G25ODlwS993bXLwmt/awWVt/6/KoIoPloOwFFayoYzf1Hn51PurF61++ZnP1iy/fWrHRMd3gfEWyngnMH4rYe1KOod1bU1XDu7dsWnjZ2vWntm1rf/GefNAc9DY4ZtoTToHU66hlGc47RsuUjo+ZZIyVpE1K1k7LLpQwSXnHHLOgUv+ejVUr4bkgkssOIWsk2ds5agl559IO7Qp62h0st89dEd353z7ub1tF/b5Ju5KWTvPOiAXRQKtSiksJRSOEisBoRqQuIAKo9MkqeIUhmmVFFRcQUoNylUg5wHME1REuIxhGcIyhmWEyyouEbVMUBHhIoYlUSzIQkklv+xC/MoXEYQIhIov6Lp+88rSJStnPL9o4cw3Pnrnq3Ur13z67vr9X23ubT4z0X+dcg6Cih/V/KQWUjlKzPqqKU9gcvjGyYNfrH/jnWULtr371uUDO+wDNyhjG+Psy7gHWM9Q2jli7Lnx3a6tO99798Cnn1zYv3uo+ZJj9G7Q2Jb0dCbcbQVKU6R05Zi+nBjn00Ylb4NFh1JyKCUHqrpR1auUXErRjat+lQtjLgQ4v8L7ARcE5aBc8ElpD59w8DFbwWdgbCPURI+x63L/1SOGnkuMe7hITQisVypHVJ6uy0xdZohMIzEOpWjj1JmgpIpZlRTqpFrHPCE8JhVMSphUCKkRwmPMIVSBsIxJhahlTEqN38pyQZYrdfVXvj892SQIN3wBguk8s2PP7lmzlrw8Y8WS+evXrf5w9nOzXluyaO/W90c7LgfMfbW04/9BqWkxCkoBKeev0e6gYaT51OHP1722cdniI198prl53a/pS9r6C4HRSkSX94/mvNqwvvf26QM739+wa/OmltNHJzpve3SdIVNn1N6WCXeyka5KUscxBpE1CzmLVLApFTusOWHNiTiPKvpVMYg4H6r5CR9UhRASglCKKHIEyTEsxRBP4WoYl4Io7xeTLi5qrlGmlH3I1N2kbzvrGW2OmHoYrz5LWaspD88GpHxYLkcRnyAyjZU4lKJQoQnKAIUBchaAkqIUiVqFpAhQCaAyIhxW7xOjEiYVhIsIFxEuy3JBkooEy7/pe+/siCCMIUGIKBgVaqVXXnvt+RmLZ895c/H8d1cu3fTiUy8vmzP72O4tLn2XnA9Mi/EqY68ydoH1pvwT+u6b57/dseWt1z9ds/rE11u0rTdps56xj9PWPsbZl/ON0Na+uGnI2tt85dCu0zu23jl73DnaHbOOUpa+qK2LdnewkZ4s1VumtbWMUSrY5LJDqTgVzgkFLxR9SPITJUiUMJZDWA43Ti2RGAEKpSgxIMeQHENiFPIhVAvCsh8VfTLrlNMOPmahrQOe4RZ733VTd5N95I5nvJuyamjPZDZsqzJ+WI7VZaYOUkhKEMRM1xt9nDzCZQUUAC7IMCcpeUkpKLCEUA1jDuMqRCVMSggXIcoRVJSVvCzmIOR+6QsxaPgSLNcRbKSwgkkVSJs++fzBx2fNnb9+0fxNyxdvmvPSojdfWXH11MGIfUTKBdVarJSwZSPmoLG/6+qJQ1vf37J+9dfvrLm4f5u25UpQ1xc3DAXG2mPmTsrYFjF1BSc7A/re8bZrzSf39zSdcoy0sX59gZrIhsfylCYfHSnGNYXYaIWZFAp2WPNC3o+EAJL8GIQxCCMlhEH4x6WrCuMqjGMliiGNEH1vd6BEoRSCYhDygSkpgio+WHQrWVctbsm4RgO6NlP31e6mY20XDndcOj5yu8k23EnZx3NRV5UNYjGFpCSGKRWnCb7XTYcopwAWwCxEBYhKAJQQKGFYJqhMULGuFgnOIpghMKfIaYlnZKGAkfxLX4jlX/uKKukZHf/3vz7//Iw3Zr68Yd6st+bPXP7RO+8O3b3Ohs0p/2Q2Yo65xvR9N87u/2L75rUHtmw6t+/r3iunzb23XUN3nEMtzoGbjoFrQX0rZWwPG7u92nZzX3PvldNdl485hu/QzuEabeTTZj5t5BhTNWnkGVuVsQp5h1LzEilMlDBRIgRGEKQgiEAQATACQQTBGEZxghMEJRvbLYIYgpIYxTGKIhhBMEJgSAURLAZhzQuLbpj3SIyzEDQkHWO2vpa+q2eaTx64e/b40K0m61BXzGmopAJ8PoJlhiiMLMeBkmocaCowDVAGYpbgPIYFIOcVKadIOSBnkcISyEIlpUg0kpISn+BLUa6c/KWvQq4iK1oAACAASURBVADEMsLSj74YqwquVwBMV6UX5rz+2DMrnnhy1dNPLJv1wqKvP/l8or+9RnvTAXPYNtJ97eSx7R/u+nj9mb1fdF85Zehp9mq7nCN3Lb1XTV3nHX0XPKNXPZqbIUOHa/TOeHtTd9Px22f2j7VdSjiG8uExIT2pFCyw6BAzDiHtBoWYyIaVUgDyAVWOqoAiIIYghWBMUSiE4gqKQRhDiMY4iXESY4Ygpg4zKkirIHXPF1OYRAgJARCAsl/mvLDqU7mwWqFgLgQywbzX4NN0a1uudF48ffXI/nP7d7ReODU50B526cRqlCiMJCYISWM1I8EUImzjdgRfjZYL4WIuXC5QfJWWhRQU6UbjQuYoKMSkWpQrBMsFCiPpF/mLIAYIywQrBEOCMMIqICoHsTz1f2/dcfy5l1Y/9dTyZ55YtHj2ysM790atEzztYQOGiH2o5eLephPbem6ddmjaQ4ahsGHANnhb33be0nPRM3I9pG+mbT0+XYdX1z3cfO726QM3ju3puHjEo2vPhXS5yGiN0YOyvS74YdmPypEpLs2zAaUagUK4UQEwimOcQCgOYQypKYBpBSUAphtHDD/61mFGBSkM6fu+UUwiGIcVxS9yHigGp0CccJScD8B8WEx6KiEr45yw9LWf3bNt82srP3nrjWO7vmy/cZ7yGiq5ULUQQCCJcVIUI4SkVJzia0EmaQsH9OHAZCrhKBfCEp9AUlIFKSQloBDDUgIKMaEc5IqUiqT7F6BgY32mYqyqmBAMCVYwUSAGCkacovAKNlp9jz8245G/v/DMwzPmP7/w2I69UZOuHDHnw1qfucWgOWfTX08GNTnKEreOBnXdlu4r1t4m1jXIukd8+k7Kqum5eunq0cPn9+048uUn5/Zs1XdcSbpGMoGxfEwvFh2A8wHOh7kAqvlBxS9X/UAMA4VCMIZQHOMEJAlIEkilG28amUtQI5ifR5KgJMGJRqgkDkEEKxGsRKAQRmIESxTkQ6gSqFcj1YQzYhnVdbTs/Pj9DcuXv7ty5bdfbjEN92Yod552y5UwliiihIEUQFJIqHrKeVeRdRVy3mLOXylGuFpcFmgoM0BKEYWBQkyuRRBP1YrBOuYxkhGU6iokGP4OoymMVYIwwRATBWEJYlnGCqqreOoHov7w/nuf/uXfH3z56ZkfvfVB+4WmuEVXCk7kwiNMuDebGCix45W0OeEZ82o7TV3XA9pWxj6Q943lgpOWkc7rp0988e5765et2LB06Rfr32g6uN0xfIfxaNjAWC1tkUtuqeIRKm7A+ZAQIIIPi0GghOHPcX8a/1Pf+8QoSVBSJTSCsXvfA+VeTwdJIVDxokqAS7uzEUvCbeq4cmHvZ59tXLXq+I6d5qH+bMQjZMNKqXEVKEjkABQDMu+XuIAkRGQxIYm0JKYUOQ0Bi1EOg6yKslhOITGuSnG+GMKwjJF031e5l78N38Y5M0CKjJWqwEsQSTJy2j2znp/1ytylWzd+ZOjuZZwTlaipkhivsXpQs2HeK+Y8tEvr0XZ5xjoK/vFqzJxwaFzj/U2njq1f9fqC52fNePy5FTNn7dy8qavpdHCiN+UaKUT0QsYqF5180cEV7EDwqyCiymGihBGkEIoTQhNCQ5IAON6I/8z3x1rxk6JxL5EbT0KV0I3nYR3FsByGVR8s+8Wsr8Z4FTYas032XG3a9eEHez79tPv6lYBRK+diSimi8lFVCGExpCoxrMQbB3R1ksWIhYBVQA7hIiYFjHJ1nKvDDFGSRKarhaAiFhv3IlQCfvTFjS4wwjJEEoSKAgFERFYghPiH6f+rt73z/bUbbp45F7OaCyELl7TUUkaRNXOsKR8fT3jGPONdPn13MWQWU458yGDTdF45fXzNitdefOrll56csfCleR+ueevK8SPm/ru0XUM7hsqUvhzTCxkLn7fxRQeSgnVI3et530/e/31fCKI/+mIUV2EUSSHCB1ElIOX81ZRHYAKFsDtoGGu78N2BLZ9cOvJt761LtMfIhs1yMUg4ioixOqBVkMIwjWEaIxajHESFRmBSQiBPcB6DDFEYJNB5xstX2YYvwQrByu/u3wqGGEOMAIQKhFCBQFagJAMIsVCt+W32wzu3u3SamG0iHzaXYoZiTN9YVKX9moRrNGTsDxv6q1FrOWoJ20bar1/6+L0PHnvo+ScenfnsYzNfmbfimw+3dF296tb0s96JlH2oFNIWI1ohbZQKDrHsQlJIBVTjbjpQKAiiDeLGw+0+bhKS5P2Vw4/KzL2zsp8R3/sAAPGG748XhIEYrosUqgRQMSQw3hrtLlKOQsjh1vT3XDnffObIpUO7h2836Tqvx906MRuYElNYTGI5hZQ0UlgEswQVMSkR9f7+AuQbVQLKjMzFUwlHuZDESCJYaRD/zPd+LxhBCAHE09M/IADrCPa1ter6OhIuMxswy1mPnHOU4hOMbzRo7LCPNLs1d92au8WQkfWOx+yjhqG2nVu3LJr/yt/+8uLDD8976vG5q5a+uf/rPX3NzYbuOzHjYMLcUw6O1aI6OWsBZbdScUM+0MBFcliRIz8+3xpxv/j+hi/GSYwyv+mrqgxCNMGJH/MXoziSqbpIoUpIrYRJOQLz4WrCVYt74jatV9c/2nrlypHd10/sv3Z8n7b9BuM1SHkKCQxR0lMwX8eFOi6puERQEcA8RCWiljEsEJxv+IrVaCJqz6YpjCSVAAQllYDG/gL86Hu/vaZirMqyrBL0gwonR3qd44PZsK0QscQc/SnfkG+iVd99YezuWUvv9fB4V1DbkbIOujS3TQMtt5vOrFyy7Lln5j788IKHH1n80gsrVi5bt3PLjvYrV/quXXAP36UmOyohbS2qA1kzKjmVihsJQSzfuyANpRAEkUbFxPciiXHyf+57Pxh4X1lVGQgTGCcJSUEYaxQcBGNEjKFqGFVCuBTEpXAtYa/FHIxLFzYMOIc7Bm9caDlz6NzebbdOH3Zq+vOURy7RSGDqSrYOcnWQU1EegyxQMkDONmQxyCAppfBxvhiKBgwMHWz4NsaBfumrEtTwJaQOACAY1qGUjftdhiExGyzHrYXoeJ7SuXW3NXe+M3Y0RbSdkbE27c1T3Rf3dV851H3t5MkDu+a8OOfZpxY8+tjyx59YMWfW63NnLX33jbcvHjnSdv6ke/hufLKz6B0sh0ZFZhIU7KDqIVK4DqNIppBM3XvW44RKaPIv+ELM/KYvISkA4hAmEKIbCxLSeNCJMcJRStFfSztExlmMGKoxc84/ETb0x62j7tGu3ivnzu765tzenYbu9lzAU6J9tWxILseVGo3FdB2y0zhXxzmJTyAlDaQUkpIyFxMroTLrDbp1ybgfI6mu3hu3+h34eX0g9yZbMEKEEAKBrCIJi4W43+CZ7MlSkxxjzoXGLAPXrX03AiN3/UMtptazXWd2dZ/bpe+8aB6803L54rJ5K+bMfO3pp1Y/9fTKObNf3bDuvc0bNh3e9k3vtbPOwdaI7i7r6CkFR8SkXslZYcVTF8NEiQAx/KNvHcUa32sEEo00/EVtxTjZoEckjQiLSBqR9H3f+38AkmqsQwihG18FghOqkgDloJhzCVlnjTanfaMJe3/aOZKwDCbMw2H9gLm37dL+PWd27ui7eo122Fi/XcpGmIABlKKgGldqMbkaRVISCAmFj4rVsMJRQjlYzjhytDXo0qQSgcalP5UAjOR7828Y41/4Nk6aG77TsFpKByMODeUY9ps77Zpbpt7r7qE7GfMwpWmztJ4duLDX2XeV9Y77DKPnjx2f/eLCfzyz5PFHlsyfv+GttR9u+fiLT9595+A3W3qvnPZr2hKGjnu+9KTM2pSSi/BBLIYAH0JyuFGFCaBUGMWQxpBuSP1nvvfzl2kEQKmfbKCTP8XFOIFRnMhxUAvLJS/POvIRfcI5kHQOFgM61q3NuvVh/YChveXG0UPHv/ryyNav2s+f844P0S59xm+qJN21jJfLB6pZTznrrua9XNFbK3j4kq/COvNJS5G2JIITzE98EZR+B4h63/feKu1eEIJVAqECgTiFecCzdNhs1rbTfp15pGWi67q1t5m1aBLjPd7+q47uS0FtWyni0Pd2ff3xly8+M/e5Jxc99tC8Des+P3HozLWLF88dOXDt+Ld91046+m+EtM0J491yaJRPTsqsTSo4YNUH+QASgkSJICmE5VAjixsH5ve/7+n7kfpJYqZ+URN+jB8TluAEwTGCYxhFMYo2dnGAC8olb4U2MN4h2jGQcQ0ztpGMQxvU9U22Nfc2XTy/Z/eWdesPfPZpd9NZ+2gHl/TxGb+QC/CFYJFxsHFjreARKz656ldqASHvqrF2ueArZzy/4fvj1CH55yMOknpjrAtCJBEoqrBWYiNO45DHPDR493L7pZOmnpacfTxn02Qs/bSxO2YZ9ulHLhw9+dar785+Ydncl1e/9NzSr7/Yd/7UmeGuuyPtN0dbL442nzF1nQ9obqbsXcXgCEdPiGkLn7UqRfe9lrkcIVKo0TnDSoQ0fGEKwuR/4ktDkgQohVDqfkH4Jy7+CW4jVBhFMqVwQanqlyo+IWsvxvSMe5i2DoR0nYGxTu9ol7nrju5OS+vpUzvf/2D35g8uHdjtHR+AuTgu06gSh1xcKAb4kq8xTkPkaF2JQT4EKn7CUWIxkqaDP/pCIP4O4amf+96/9k6wAgFWCVYRgKJKFKTU8plob9vN88cPHN3+pa7tFjU5RJuH8x4tbR2ImMeunTq5fvWGF59e8PhDs59/etGM5xft3/Ht1bMnJwbu2Ebu2kduGzovWHsv+saux81tWe9QKTpeoQ0l2iBk7bDsRVUv5v2Q92M5pIJGIU7cW+TCFEYZjDI/KREJTGIYJ+5NbsJE41HWMG0se//JSuIqidVxVEUUAZQiBISKu5a319KWcmIyF9Cybk1Q22HvbfFpuu19HaPN1+6cOX386292vLfp8qH9aa+No0OwSONqoi4zSIxP4VSjAY1kqg7iSIyCWhhy0WouwPyW7xTGKsawseVonBUhAiUIoEqgSiRFBFCsqxAr4q1rTV988uEX72/qu3XVo+0LG/ozHl3YNODQDX790Wcz/7Ho0b/PevivL8984ZU3Vq5vabqi62n1T/b6J7oipq6wvpUytIYnWoL65pS7Px8eK0THc9HxWtoiF1xy0Snm7VLJCXl/43gCK/E6StZJRsXp3/YlMULoxnwsQvcy+r5v/MeaoJKYSmIqosi9DjKF5LBU8VQzlgI1kfFpk47RmGHA0XfbP9bjHuoZuHap+cTRi/v3ffX2hvP790btJsZnB8VUXWJ/wHkspxBIqpBuLKgJSEApqnCUwlHFjD/1i/qA8PTPfe/PaagIEAxVomAiKbIsyxgiBGBry52FcxasX/V687mzEbOOdmhTnnG7tuPauVMrF6985G8v/+VPMx7665x5M19d9/r6W5cvGAZaAxMd4Yl21jWQcfXm3f0ZV2/K0Z3xDRWp8WJ0shA38KwNlDxK3sGxpiprlquexglQY5RQxWmCMgimEUwjlLqvGUc4inBUvQ/ayNlG2iJINX5iECYwUsfROo4SGMEgrMhBBCMqjEIxKBU9taQlF9SnnJqUddQ30uHTdPtG+8du37hz5uTN48e2rF+3bfN7A7dvRZ1mUMmoUm4aFaCSEsUoAon7E7lJkaf4clioRPLsb/j+dv5CDIAKAcEyggBijDEhBEPidgWefeqFhS/P3fnZZ6bhbp9h2Gsc1PS17tm2be6spY89Mvehv81/5ollSxesX7X09cO7do60XnEM3w7p27Luwbi5LWq8kzB3pl0DhYi+lrTUUqZKygSLrulaABVcYtpSZcxy1avKEaJEoBTBShzDFAJJDFONaVgMaYzi995AGqM4BJHGrg8qcQQSQI4BkVIhjZVo4+9Uh1Sjv4GkEJLDQAzKtYBY9oKKn5QDjQOklE0TGe9zD7f5NJ3m3tudF0/fPn3m0zXr3n5l1am9e8NWk5BP8IWYwicIymCYksUYhAkA4rIcLRd92YyrlA9k036aDv1sffYbc4j3495Qxr2Z2sb0AIkEU7NeWLBk7pJPN747cPeWfqhzYrT76uVza9e8/cRTs/7+4Mwnn1z22EPzXnp66cpFb57ce3S4pcXYfdutaacMnUl7b8zaHbP2J10aNjiR9msZ/3AmOFSOauSUcSrrnMp7BMYGy37I+2XOqyIKKGEVpxr/8QABsTqMEiWicEEoxKCQkaoJBGO1qkuWghjSMhfDMlMrRJVqCotpqRKty4m6SNXF8JQYkvJOUPKpHFWiLbWMWyoEVC6s5J1K1lGKTLBurV/bHploT9kHbEM3R5ovtpw8++WGj96cu2Lr+g8Gb93IBG3VtEcsBQEfhWIcinFFiipyBChhiQtItQgQaDYVSCbDChAaM4Sq+s/5oV+/4K8DIVLI8kvnr1q7eu3ala8e3LH94oljB3bvfvft9+bMXvHI43MffHj+gw8uePzh+bP+seK1ResPbzt04/h3ujstgfF+ytQfNQ/EbEO0S8/4bVGnwWcacU/2Bi39cfsgZeoP63qDur6s35oOWRjKkKT0pYK7VHDzNYqvUUCIQSGMRB8SfUgIIJ6CtSTgEnzFDSQfViJSLZJJOAvpUDYeZmOhQoKKeS1Jv5n26mm3Ju0fZwOGatyRCxpp5xjjnWACk5WUhWPMIOcU0/ZyyJhxjbGuQdrWbeq50Hf9dMvJ87ve//r1WaveX/nWzZMn3fqBTMQAKyEiJriiH0sJIFIy7wdiUKz5ZT6MpUw5H8ukExBJjVtnhKD/qi/Ks9VXFq1+c+WaVQtXvLnstaUzF89/YdG8GSuefXLpAw/M/o8/z/3TH2c/8ejSfzy1ZN6LKz986+PTO/e3nz+n72ixDt51abqcmj7TwMB431B3S2fT6UvH9x888e2B098ePLp9z/7Pdu79ZPuhr/Ye37Pvyncn7rY0Ter77daxcNCapn1cKQz4iMK5laoVCw5Yc8olN+RDgPfwZXs6Mc5EzUHnuH1irOPmreN7Dxzbvf/Y7v0t58/3N9/ovXal69LFu2e/u3PmZPPJ/XcvHOy7eWb07kWPvi3uHChFJ/mkHaa9ctJV9GtCE63aOye7mo7fPnXh8JZv31769nurNlw/ecpvGsvHbbgW/QFlsEAjPgYFComRaRzHEgUFConpYpbK5xhMFEIQhArG8L/sGw5GD+49vG/7/q3vb/3yva3vrNq0btl7s59b+cyjy//+l/mPPLzsgT/Pe+TBhU89tmj28ytXzn9j2/tbzu/7tqvpwlDL1a5rly4cPrzjk28+XP/ZxrVbli1++8V/LH7u6fnPP7Pg+ScWPPvwwmf/Pv/5R+a+9MTsxXOWrFy6atO7733+6WdHDx+503zDadXmko5a3lbL6aWyQSobxLwZcR65bKtlTQmfJuTUtN24sO3TT95YumruP2YteHHuspmL3l79xidvvf35uvW7N394ZvvOC3t3ndr+6cVvt149uuP2uW/HOs7bNbdi9r5KzCzGXWLCkfMMhyZajb2XB2+dvX3m4vFtRz9d9/nGVzc1nTwd91mFbBhWoriagJVoXUhiIa7K0R9wgshRwEcBl2RTgUI+TVSAMYRQ+V/JX7PR0nT+yumDpw7vONx+qeP22Tv7PzuyfObaF55Y9thDC555ZtUDD8z+wx+ef/ShBfNmrZ39/CufrP/03P5jt89dPLlnz4dvvbN89tIXn5z/9KOLnnzslQcfWvLHB+b8jz/N/OMDc/76t4V/+fPSP//7/Mf/vuTxv8554ZnFzz+7cNbM5bNmLl+6+I2Nb3944tAh3WBbLDCSiQ5X2TGxOCHlDLjiqND6QnTcM9kz0Hr1k3c2PPvQY4898Mg/Hn32pSdfeGPpqm0ff3pi966LB/bfPXdyrPWqrrXJ0HFtvL1pqPncaOtFfc/lyb7LjtGWlHuUsY8V/BNZ73Da1R+cbNfcuXTr5Lmj3xx5/43Pl8959auPto50dST8ViEbhsW4nKOmuDSpxlElhLmQVA7ItQjkU3kmmGWTCMuNSbf/hfoLnHbH+dPn9n+z75vNX/dc7XKOOHuu9Fw+eu2z97bPnvHKww/O/OvfZjzwwIwHH5z3wnOvvfjMindf++j4rhPfHTj1wZqNs5+Z/czDM558eMGjDy79/e/n/v6PC/7tj3P/2+9n/B9/eOl//Hnen/6y9D/+Y/FDf13y0F/mzXjx1ZdnvrZw0YaXZ7729JOLXvrH4teXrzlz6ODkSGvE0ZOjhqspbTU1zjGGIjWedI2MtV89vX/nG0temfv87EUvL3xl4Yp1K9fs+WrbtbPnBu62Ggc6ffrBlFPLOEYLPkPGqYtbRxm3PmLutWtumQeuBya7GftYwWfI+8YY96BzrLnr6qkLB47t33pw/epP5r64ctm8FZ9s3HT28L6Jvrtx+2TWZy+GneWYq5Z0SHmvXPRjgUYCk455G/W3wVWvk/+y78S4/uzJ77Z+8Omq2Uu3bfxMc7vbozE6xiYGO7q/+HzrM8+++NAjzz/6xLxHHlv02OMrXvrH2kUz121et3XLe9+8tfLdxbNWzXlh1VOPLvvzf8z/y99eeeChFf/+9wX/9sDL//3PL/zx77MefGL5U8+9NmPG2mefXTl37lszZ7+xeOmmBYs2znjhzXmz1s578ZWvNm/tvNbkHO9KuIazQU2RmihGDKxPG7UOj7ReP/j112uXv/nO6+9uWvfh+29/9OG7Hx7Zf+jq2QuD7XfdEyNB41DCMZLxjhUDk+WguRZzolykGDElHEOByc6Iub8UMFdClrxvLGrpmui5ePfi0QsHju38dO+br3w866VXn39q9svPvLB2+fKDX33RfPLEwLWm8bvNzuGeqGWkELFwrA/WEkIx7rNPppl44/nWmK7/L/uaDMZTx45vfGP92iWrPli95uQ3u0y9/U6d1qQZuXnt0rJXlv/hzw/+2x+f+NvD8x98cNmzT6+dN+PtZXPffWXBhqVz1yyc+dqLzy5/5MHFf3lg4e//MP/f/jDn//zji//tT8/+9z899fs/P/v3x+c+++Kqp59e9uSTS+bMWztj5mtzF709b/7GF19Yt2D2xoUz1mxe+8nVE98ZBzop83DaqytT9lrCmXKPWQZuXzt57LMN77+68PVNaz9Z99qm115Zt3zhq2+v2fTu2o27tnxz4/TZOxe/G73b5BprTzk1GY++FLaKKV/SpYnbB6PW/phtKOc3Fv1G1q2JWrosQ9cGbl+8cfr89o/3zH7x/6Puvb7a3LJ07/oDTlft2iYHkXMGkSSByDlncMIJ2M4RbGNsgo1NMNEEg8k5C5DISEhCAiVEFlFC6Y0Cu6r77rv5LnDt2lW9u7+uXX3O6W+NNd4xNMZ7o99YY6415zvX88TaWPhZmroQXL1uJKfmP3xU8izn0+v8ury83opySkfjMrlnY5ks3mEfrK9Mkwa3NgUwojw/P/zD+xuCQLMzUx/eFt1Ku3I9PuXd4+eVL9/U5hf2NNSPdHV8rqvx8fXXMTDTMXQ0Nve1sAg3MQrBYVNc7SMdbfxcHYNcHYNcHYMdbcJ1NDwv/IhVU8eqaTuo6VhjjO2NzJxMzLCu2CBba6KFJcE/KNkDH4X3SXJ2iXZ0iMW7pnrYRYZ7x719+nqktZkzPSKYHxEx56RCppA6TOmp/5iXF0oI9HEJ9MKGWhljHWwI9tZ4ZxsvB3O8szkh0C00ISD23uX0to8lSyNt9NE22nArZ6Z/kz62tTy2t0LZZk5ypwcOVmaEiwPL5GbG5JeBL+XFOS9vX32ItQ+ztwoO8IrOuvJTZf67z8Wlre8/1r7Mr3z64lPu69JnD/vqyhjkgX0hc5fHmhzql4gP5ArJ+eHst/AV8LmvX74oy3/7+MbtD0/zXtx6eDE47uG1rLwnuc+zc4l+4YamjjoGLiYWfhYWoWYmId64y57YOFfHYLxbGNE9wtstEmsfpq/hbmbga6DnqaVhq6NtZW+HxzoTrc1dHW29nB383N2CIqOvePnE4r3iXN3iHG2jna2jcQ7RQZ6RL24/6q6rWZ0a3qJPirk0YJt9skFdGGsry3vl50rEWng6meENtW3sLdztzN283UOx1n7WGDczTXsLbevkkOjK/Dxy56fRlrKumsLhL+VL463r9OEjwdwBZ3aDNr7HmtpmDPPmO2cHazvq3r17kXs9OROHjcHaRaREXy/PL+//3Nr+sbrtQ1VTfsnT1PQ7cYmXggMK7mfODLaJt7l7Ag59dkouEwOg7GfpjX+Y74nksPzD+7ryyse37ufff/Xqp1fBruF+2PAQn2RvXKylta+xORFj7IUxJhoZ+zrYR7lj412dwrAO/j6eoWF+seF+iQG4eHsTX2NtDyMtVxNdZycr7yBirBc22FrPxdnc21DLztXJLznhVmxMOtErztEuxNos0M02ytGEGBeQWF34jtzbwpsb3GKQjvlz8s0lyfrs8nTvl4qPCcGxODtvZwsPR3OnIGLwnZt3nz/MTYm5GuAZhrPz9sV65T9+NNnTtDDSRO6p6mt4P9hSukBqEjKHDoWzB7wZ2TrjgDO7yx7jzXeMtL1rqswrff36evKtQEKyj3vcw1vZnXVtpLae9vKKluLyxjfv3t9/+vLazaz4mLdP7iyO9R5urK4uzrOpCzCkOI8Pv5EvBMop46TCF69ePXhe+KigJOdjWtgtvH2Ei22knhZeU9NTz8BH35BoZOxjYkJ0c4lydQj1x8fEhCTfTLt1N/32jeQbcYGpnjYBLuY+jqYEokvwrbQ7b1+UZl28R7D2c7ckutsQr6VmvX1dfifzmTc+ytaSaGfhT3CJCfCIupF4ve598UhbDW+hT7a1gB4uy7YWDoUUwdLIWEfr4xu30yJSL0WnZl6+Uvg8e7SnfaK/t+b9x1cPsp9m3X11/053YylzuoM128FZ7Fme7l5Z6Bcuj4oEZMk29XBtHjngJjDHOQAAIABJREFUSdaoe6vjAlo3qbu0va7oY0HBzZSbgZ6xIYSEF/dym8tr26uqOz5W9FbVfil631Zc2vzufV3hq+7aktW58XX24szY4CZ3VYWCv9Dg+sf5ogi0v7VV9DKvoqik9l3Nhxfl1xLue2Hj7S0j9HX99A2C1DQImjpe1jahDrbBWIegEGLC1YSbjzMfvHuRW1lQUPIyL//hyyc3Hl5PuBXmFeXn5nc9Kb2muKrmbe3di/evRKbfSs6oK6kb6hh88zw/MjjRFxfh5RqBdwr19wjNTLvRVV+1NNm5wxmXieZV4mXoiAGLl3a55Km+9sLHz17fe1aVX9Rd/3FmqHm0o2J2uHl+pHui6wup8/PUQCN9qn5ztWd5tkXIGt7hTh1t06T7DPkRA5FwgH22coct22Qc8Ce22QPLsy1D7eUf8nKvxl8Ocg+L8oktfPKyuays91PVdHfr8tjwXE/3+JfmyfYvk+2fpwe+8GiTfMbMLGlAfrh3zhf+fuXtN/AFIeBE1vm56UNeQVvN54ayhtvXnro5hpkZ+WlqeukaBKprE3X0fczNAhztgwjY0OSwS49vPSh9mddaWT7ypY7U1jjZ0UFq72qt/FT6uvBRZkbm5Ut5jx7VFJdWF5RVvymrKSipf19enl94J/1mTFCUPz4ohBgT6Ref/zT/xb1HDaUFcyNNxxvT0DEdES8j4mVEQjsQTtIn+z+/f/epoKinumpu4DN3roO/0Lm+1LfNIHNnhtlTA5y5ntX5xjVW6xqrd4s/sbc+Kz9mIQouquSdAUL0hK/cW4X3OUdr5K3VQS6ta7i78v2rlxmp18PxIXE+EcXZOV01ZeTORuZ4n3CevDZP4U6P00n9c4MtcyMtqwvDQvY0e5GMKsTouQbMb+WLIEoYUQCrS9Si3OdtdbW9rV+eP3nh4uSto+v4v36wU9PC62B8TS2CDA0J9ta+gYToKzFXCx+9aC//ONPTypnqZ0/20Ea6Zvrapgc7p4Y7SQOfG6ryi/Pul7x59vHNq+qCgrqigsq8F1UFrz7k5RQ+z7mRdjU1Oi02OK7ybXllUdFEb9M6kyTfX5KKFmQiOnjMAI5mjjbHtpiTMz2tI411Q58q5nvrBNNte8x+EX1YODsqoIyvzZI3aJN7q2Mi/vDhJuVwd1a8twQr+WeIEJZzEBkPFnNRsQAV8yQb05srA8yZpv72koqiN8+yHqQEx6ZHxlfm5fZ+Kp3qrmeMd6xQBvhzpPXFKeZE/+zwl3lS69JMz/rK1I6AcQqfILDin4kPCAKhZwgqFx9+qavs/PyprbEm5/EDT3eCtq6lmraDlj5Ox8DL0ibMwsIX6xTk6xF6/8qdj8/ftJd9mOr8zJ/qF8wN8GcHV2f6edRRxnTP8kIfbbp9YrB2vLdmpKN2qKWmv+HjeHs9ube5vba0o76q8WNZW21D9buSmqLipvKShdEOIWNMtkuFxCyVlHcqX/0TyJSKyAccCndmmDHaM91RvzTQsDbTscsYkK/NSjhUcIsPbAmOuFRwl3G8Mb2zNn6wM3NyRD9DNr6i68AJGzxhQyccWMyFjzhK0eIBf3yJ3DTQWtpQ+jb/4ZOc65kFd+4P1FdNdtQxxtuE1OFN+riINb3DmlqjjnEXh7m0EfpMn4A9dbDFUcEyBFaeHx7+P/e3/5A7BCpPYYjLWOr63DjR31uU+zwlLs7aykFd09zYnPhHdWdtHQ97+xA3bKivZ8jD9Nvlz1+Ofq5fHOikD7VuLY0LF4b4i4PrTNIac0zAGuUvj/DpQxuskU02iU8b3lgmi3iLR+uM7dWFDeYckzwyM9DdUvZ+uPnT/GDn6syAiEdR7C1BYuZXJReVsWAxQ7I1K1mbOxEubtJIvJm+LfqIYLF3jdZ/sDYj2aRJt5nijSXxBlW5z1TsLckOacoTBiRnnwcHFcA/BfiogquScWS71HMtgNXZXupoW2d16af8Nx0lJc1FBTPdLcJ5En9+aGeZtMch8xf7hdRB0SqFRx3d41M59CnmAhmF5CCgOG/g+y6RjPxn9YdfhyuVn6hOIRUEozL5cGfXPGl0tLuz4EVOdGSMvr6Vrr6zlrarsYmvo2OYp1t4mF/s01u3S7NzButqaEPdbFLP1tK4YGFQuDS0wRoTMIZ5zOE19tgOZ/x4Y1a6NSviTQKHHPkBR7LFOhQsrUwNk7s+T7Z/nmivp3R9po52rEz37XLJchENEjPPlKsqOftUygEPWScbC2LB7P7K5CF36kQ4v7U8ti+YPteNOdmjy0R0xT5TdcKFJWylmAHKlmHFCqxYOUeMKriwbBWWLEt35g945F3WJGemf6b781BDVUfJu9n2L9Ntzczhbu7U0M4yWb5JPdmY2+dOilZI26wJwRKJR5tkzE7w2AxYqUBh5LsezG/mCyGgTC4+RVVfYXh2jEQe6GPNz/a0NL9+kefh5m9mjsdgcHq6OBNDvIOtb5B35IvbD8pysnurK+gjvZyp/k0aiTfXv04f5i8NrjFHtvmU/Y25c0kZycb07gppi03ZXp3hLAxzF8YWR9rp491s8uAKZWB7eXp7mbLFnDzemFfu0+X7VOUR7WR/UbKzcCic3eOQj9dmD7lT28yxY/6MdIcm32MA4hXZAVMhZkMnHETG+6YUwrJVUMaCFCvnGquwnAfLed81go8Zyn2aaHV8lzW+PN45UPuhr+pD98f31J527uSQYHqYPdmzSR+XrC+KhXPKXbpkfX6TMbG5PM2cHWPMUw5F24BSrlKp4L+M38gXUcEQBMilsjMIYS8stlRXU8kTs+NjtRU10RHJDnb+Bnqe2hqulia+Hi5hIT7RzzLulL3I6aoqpw11c6b61xeH+fN9G4wR/mL/9urEyQ5NvscQb84drc8cC6Z2V0hCxtgGm8xdHFmjj/PmhzfoE5tLEyvT/fuc2e2VqS32pHR3CT3hQtIVRL4CSVlHO/PircWDtRnZFlW6uShanTzZWEDEq8AhC5RyFGI2JOOiSsGpcu0MEALilfMWrHOZVVjOg2RcSLoCiVly0aJStHjII2/RR6j9TR1lr1uKX3eWFC72NK/NjOwyKRtLpH3utHybLt2kQYer8i3mJosi4tHWlue3BSuwUgaBSgRBfgn3t/AFICUMg6eoSnp4/G+oqvhV7vTI0PTYcNvn5kup153s/Q313A11PT2cYvy8EkJ9Yu9fvVmZl9tb+3FhsH2F3LtBHTm/f7HNIu3xp052aNLdJfHmgnRnEdqjA6Il6TZdxJ/Z589LNukSIY03P8Sd72eSO7jz/avz/QL6kGSbisr5qFLwFRaeQWuglPMVXFfsM/cF0ycbC8gh+0zCle4ugZJVRMEHpRxYyUfBNUTBVwFroJQDgTwY4sPg2vf7iDIueMIGj5fF61OHvImDVdLabPfSUBOpsbz9fX5f5Ttqb9PyaPsuk3wiXAREy6iYpxCxjzfo0i32Hn9pX8gS76wpT45UKIggEAhDf8frN8QHJYJAJ2LJv579+VQBcpdotSXvu5ob6yqr0y9exzr4mxl4GuvinKxDCdiIMN+4Bzcym8o+jLbU00a6Vil9m7TRTfrINmv0gDe1L5gWby3KRHTgYFl1wv0qWQVES3IRfX9tbp8/uy+Ylm7StlmkDcYIjdS8QGpanunk04fEuzRIxoUUPBRcO1fHOIPW5YfLIv6UiEeR7S6dyfjgEftUuXYGrZ+/ACv5oJx7Cq+rICEE8iCIf/6ZGZJxoRMOJGYBBwzpxswee3SXMcght62Q2ql9nwcriycaKhb7G2gjn494s8jhqnKPBR3z5KKVXQFVsrVyvMU93hZA0sMz+FwjCoaQv65cFEVR9D+r//4639OvyIn0CFQCKhAFpfJ/Q1XtjXUf8vMKX7y8lnYd7xxobYwz1nazM/V1dwiODEi8dz2rqbxspLmBOtKzOtW/sTS6xRjdXSEd8ikHa1MnOzTgkIVKOGcyPnq4LBbOQEfs8/3qkE85Xps9EkxtMocnuz+OdZXRJpvXmCMne/RzuZwz1Y4K2UIgIazkAyer0n2GiEfZ40+pTrh/Ata/guvfkE0EEMDgGgQIlHIuCq+rkA0A4J7zBRQ8UMoDxCuKA7psl6rYnhfzyZvUXi65bWXky9SXSlJt2VJP09ps7w5zRHW4cirmyffYwDEfOFoX7/L2hewT0SZ4fAgrpCpIiSAQCAPn39rRX4x/mK9ceQLBCpVKBShARAkrJRLR5lrBi+zSgsKntx+HeEXZmRDMdDwcLQIcLX0ILgFXE9JK3+S1VpZP97auUAbWaSM7y6QjPuVIMHW0PiMX0ZUHy+AhCz1aQQ+X5VsLgIgBHrJkWwvgHn13hSSg9lFJ9aTOD6OdpYyZtk3upOxoGZTxAYUARXZgeAOFNxFICCl40n3GNmfyYG0GFq+Kd2kqheAUXocAAQqvw7BQoeCeg/6Z73nTjeKIJRfRpZvzJ+vTsvWZjfluHqV9qbeup+z1eH0Zn9wvE8wBuzT0aEW6TRfvLCPyLUC8dbTD2+GvnOztfIMAWC6HQOXpKaoA5KAKQv92/OP7GwqAkFylOgMUsAr5CimUXxGgvqKsraGuoqgkM+1OMD7eQN3RUN3F0tDDytAlAOf36NatqsKCgaZa5mSvYGF4kz62zRw753uyTQUOllXHq6diDrLPAncZqmM2tM+Qby+ebMwd8Micua7Rtg9NZU8HWt5zaQMi4RyqFKLA5im6iyI7SlAIwxtKORdW8gHxyi6PsskmHW3Myw6YgHjlDNmAwTUQFMjlHBgWKpU8EBQAABcAuDC4poKEKmAdOuEo95ny7UXpxoxsfeaIPcajtM91VZNbKhmDrXsMiuqArdihqk64wCEHkW9J9nnbAua2kKNSyFClElUqURCCwe8afaDqn46/qAoEQJlKdQZDp6foN1AJ/fkMpZAG858/I/UMvH6c7+cWYaRmb6jhpPl7Kxcbn0B80N1rt0ry8jo+Vcz0tbAmezbpY/urZNHq5PHatGRr8dzPQblLR/ZZ6AEb3KPLthbOxXx32GMLI41dn940l+eMd1evMcf21ufBEwEgFUDABorsoKc7KtU2oOBBCh4gXjlcn9vhTO7xp/YE0xLR0nlwgGEhAPB/bmcHQR4IcCEFD5bzEJlAJeWhkhXVMRvcWTzkjK8vdLNIzXM9NbNddfypIfk6Q7nLlG7TT2XrSjFfdrS2JVzeWeeCCgkKAigIoCCEQDACwee9pv8dfBGlUnGCICoU+QZDZ4AC/IpCe1uC4jcv2urqq95WpSdkWehgDTWdDXWwVqa4UN+o2+lZZW8KehsbpntbqaMd/PkhIXVwm0USrU6KeJQdzuQehywWzsk2FuWbVOnmvHRr9kgwJVod5831DjV9aKnIHWv/yKOOHK5TxbtMSLqGApvfO9LgDRTd+i5OIOVKtqm7XPLWyvj68qhIOKOUrIByLgQIlEoeim6ca5shsAAFv4sZIDKeSspTnayeildUB4wj7gR/rpM53swYa+VO928sTqxTJySbDOiIjyq29zaXdzZY+/tCuexYhYIIDJ7CyCmMfG/3RxH4r53q/xxfEJAhiAqBvwJKFAAgEJAhSkl16dvywoIvVU0Pb2W72wVaGuCszLzdXELw2IC48PgnWffrP3wY+lI3N9iyOt3HpnQJqAOcuR7WbBd/aVC0OnkkmDniTe9zJnZXR8XrU6LV8dXZ7snOqrq3T5tKc5fJPVvMqaM1umx3FZGun4Hbp9A2DG7C8AYA8CFAcAoKUTlfLqLvcymbzNF1+vDW6oR0nyGXsAEFTyHjwLAQVPIRSAgrz9PitVPlmkrKg47Yyl2abHP+ZH16f2Vsiz7AX+hZnuxYJvdwZkbZMyNyEQ+UbJ4crK3z6SKRAIKlp2cwBAHnWH/miyD/gf/FP8pXhQIoAqDoKQSfgeBXBP2qVJycIvKpsb6Kt0UtNU33bzwx08ca6mBNDPEebhFEfES4f8zl2Iu5Dx59Ln033l7PHO+ik1qZ5Lb54Yb54QbOXI9odfKAN3XInTriU7ZYQ+L1qR32GI3U0t/wvur145aygpWp4S3G3O4q7VxIAJatg7I1SC44RTfPVQpgOQ88Yit2lg44lI2lYQF1QEAfOt5ckB0tQwoeoOCpkA1AwQOVfKWUDcnZqIJ7KufC4lW5iC4WzhzyyIe8iX0O6YA7KVqd5CwMMad615dnpCLBiWjteHdtd4N3fLwDgFIIUYKw4mefC/QXfKHvIqn/HN9TRHmqglD0FIROIfTPp2d/BiE5Ap4cbPFqS94XZL++ffWBs7Wvq1OYnV0wgZAQ7JcUF5aaFnPx4c2sijevej6VT3bUjbdXLY42zw3V00jN3PneDcbI1vLYAYci25zfXR09WiNvMocXR5v76t5Xv3nW8DaP3NFMHxsitTWOtNXPDLeL1haVEg4k46og4RmyASl4R9uLuzzKAW9qZ5nEm+tdmerkzPWI+FPiXRpwsgrKuSi8LpeuKk5YoIwFy9gqGQc5WYGO2ICIId9akG3OS4RTh4LJdfogl9q/v7agOOSf7HL311fWOczjvW2J+ABBARgF5JBCCf493+8h+L+Fr+r88hyMAqAKQv8MwacwooSgE1h59A1S9jZ3uNviTHSd3V0inLGROnouTvb+4QFJqdFpd69mvM/JaXz/prPqbVdNIaW7hjrSvDrby18cXKMNbjJHDzgU6cbcFmtoizUkoA4sjrR0Vb8ryX7w/unDpvdFTcXvnmfcvH81peDZT9OjLbvrc5J9ulyyLD6g723PcxlDdEobm9LBJrezJttWp7vW6cNH63PirUXpIVMmZsFKvuJkRXHCQhWrp99vyTLBPbpylwbs0kDR0h6XJOKMLc+006c6j3cY4Mn69hqDQaVs8DkIoIQhQKVC5JBCiYKgClLAynO55J/X77luxq/o//6jfFEEUKEggqhASIWqvskVgOoUQmDFGaqQHu2fKZEdwUF/O8XMyMPeIcDZJcTJ1i8p8sqtixkPb9wuevKkPPfpp8Lnn9+/GGj8MD/YxJnp5y8OrtNH97kUyfr88dr07uroDntsm0XizPT31ZUUP7399tHthrev6wpfPb2Wdict5mlGamd98QK5jUMf3l2fWWUMchlDNHL7eHf1ZGfVVE81baxxjdonWZ9V7tNPdmgS0ZJ4jwEpeKCUgyi4KiVHJVtBxMvKfbp8e1G6OS/bnJdtLWwtj+xwJoUrE6L1xcMd1jKVRJ0bk4pFkEL+9fRMJpMhKhT4bsQEAij4v4kv8tdC+y9+wogSBBQwCMGg6hT516M9wNTI2dLC3c0lwMczND4k5Wr85ce37uY9eFD6/GlpzsOq1097qosXBluXJ7oF8yOilekjwZxYOLfJHN1kDu+tTG4xSMvj7aSWiorcu7X5j3pqikgt5ZTumsHm4q6Ggt7PxaNd1UuULg51mEZuX57uFiyRmJPdnNkB/mL/Fmtof40Ei5dQKVt2wAQlXOk+G5TyUAVXecKEpCuogotKV5X7TPk2TbaxeMCb2mCMba2SNzhTe5uMdQGVtjgu4NIhpRhFAAhUQhB0XnWEEPj7Jqb6dxvZfzB+A99fUP6FB8S3b99kMgUEqhRyGAb/7ORAsLJw9cD6++FCryZcf/bTk/cvC0pycyvevPr46lldYW531fv5vtbliV7h4tgOi7LDntzjT+1zKaIV0h6btL44zJnpZU50TvfWL5HauXODG4yxreUxAXVgZb6HOt46PfiZNtFJJ3evUUeFNJKIvSCkTglo5I1l8h6fLN9bkB/MwydM+eEyIhPIDliAeAWSss7NdKATDirhIIds5faSZG1ud4W8zpzYFyyyaWP0xXHOyvzmJlchF389QxAY/BnuL6tifzFl+d/C9xefi/5i+nAuSgVByNnpn08kSgT616yMR9qapjYWroHEyOvJt7JvP/2QW/jxdUFNYWHp86cfch40l7yZaK9njvesU0mbjAnh0sgehyxZn5Wtz0iF03vsiS3mJHdhjLtIXmcvrC3PrVLJrPmx1YVRAX18ZW5gZbpvizGxxZgQ0sZWZ4ZYk2MMEokxMbHNWtrjLxxtzEt2ZyEJAxIzvwEC6HgFErOQExYqZSMnK8ARU7G3pNihStcXDjgU0SplhzuzyZnhs6eEPNrxoRCCTs5OIRUKQt+tnH77+G/iiyjlcunZ2RmKnsLQqfQEmiDNa6gZmBjYuTl6Rwcn3Ei9/vJBzodX+Q0lJVUFryvysmvePB9o+EgdbufNDa5RRwXUgQ3GyD6HJGIPitjDm/SRjWUyhzbFZdCWqdSxocE5Mnl0oLevpbm/paG3sXKivX6Z1Ecbal8YbO2t+1iRm5f/4EXBg9zBzx2safLB2tLx5gIkZgJHzDMFDxav/owYlrAVe0ti4cw+d1LEnhCtUvY5swdrVAF7SrLPQ+HjszPFqQoElFKFXHp+z/K/vlr/+/j+bFfyF74oCsMwLJXKv339txOJ8vhIER2VpKNpbGPmEkyMSk+69vxu9tuc1zVFxVX5+dWFeeW5T7tqPswOfGFOdvEXhtfpwwLqgGCxe391WLQ6tLU8LmBOLy/MTk/MtLcOvMotefQg76dbT25czPjpSkZOxt2Gonfk5tah2tqPL7Mfp6cnBcSFukX42Ydei86sLihfmZ0VCeiAmKfYZyESHnjEBQ458l2mYo8BHjIVe1SxcGaHPbbNHBOtUnbZU0Lm5BaPCsh2UVQKgBIQkgGgDAAUKpXql8Wa/8t8QVAJguDp6VcQQAElOjgw9offaxhjbHEu/lFBibfT77y4l/Pu+ZuipznF2dnvsh81lxaOt9fPD33hzA5uMib4i4O8hZ41ao+A2seaHRjqbK4qq7x7+1lqym1vYrwnLsrfJz7MPz4xNPGnlOtl2Xk95VUtb9+/e/QwPSbez8HPzdTbQY/gbup3OeJq08dPzBmyeHtVLuKgEiEiXoOPBQoRWy6iy3apyn2aYod6JJjaXyWLVilr9HH6zMDeJhtU7sOwVCY/BiH56SmKIAh8fsv9fwJfpVKOojCKohCEIIhKqYAlYnlQYKSuppmFobOzDT4iIP5a0s2nWU9f3ssuznlV8ORJxZtXnbXlQy01M4Nt9MnehbE2BqVnkdROGWjpaqp99eRpRvptb0KYLzHBCx/j5xt/9eLtp3dfFGS/rnhd0FlROdvRNtPVPt7WXPH6TUbCzSBshK99hJu5r79r0N2rWVVv39LIozs8hnJfAB2tIccCxR5Dsbck255TihaA3UXpxtwhf1q0ShEyJ1eXJiWH6zAsOT0DYJUSRoFzIwAQ/KeC738nXwgCVCrk+PgYQRAUPVUqQYUC6OsdNjd2tLPCOVl5e7uHBhKiUyKv3E2/X/zy7ZvHL94+f1n/4f2XypKu+orez9WddR9HupqGO9sri9/fy7wT4BUY4hdjZ4UjuIf7ECLvZD6rKqsZaO8i9XSNtDaMttRSh9s500NMyjB9cqKvoSM7Kycr9W64d4ybtRve0S01Oqqp8uMSZXyXz5RssOW7LMnWrHR3RrE7L9uelW3OSoQze5ypLTZFxFs83GKroGMUlUOoAoQVIAzA6HmZ/O/9Fv7v8P1lx8rfnI7hs6yMJ7paNoa6TjjnUJxzaBAhIT35bvadVw9uPMq+8+RjwbuKwrdlb97Uvn9f9fZtWeG7nEd5QX6xePcQW0tPb7dwnFNAmG/cw4xHzTUNlKGBhYn+5Zn+JUrHAqmRS+1mTncwpnrZC5PTw4NDbR3NVZ9+Sr+RHBUdQMCF+HhfS06qKymZGRmiTw6yZnrW6B3bK92yrSn0kC4RTgkWe8XChX3B4uEGC5TuqOATGJFBiPI8d/j3lZr/oXy3N4/9fWIx2g5mhu4Etxh/XGJ68uNLcbevJv2UefXu3et3sq5k5D3JLS8sfZjxIC4izdM9wtiYYGXua2ro6eUaGeKddPvyg4rC8p7PLeO93ePdX6YGv0wMNI4P1NOmuynDzdMjXUPtTZ0NdR0N9Z1NjbUVZSVvCzLS09MSksJ8QpLDE+9fu/3+xfOO2mLWdNMeb+CAN6rYnhevTW8yR6XbTPEm43iHC8r3EEQGoQoAVYIq6FcrYf9n+f5XpwoEzgb6KCaGLlZmBGOMp7NNGME1ISb4eqhvSmRQSohfTIhfzMXEG/ERl+wtPPV1HDS1sJo6nsYmfmbGvj6eKXEhN55lvi7Lqyh9+b705duCp7nFL1+/e/m6tKC4saL+Y1HZm6cv713PuJGSnnn51uuc11VllfXVdR+KSl88KUiOuhHmlRzsGZMampR7585kV62A1rPLHpYIp44EU7srZNkOS7zDPtkXopDkXFgPVEHnfBEEUaHwX9Ry/ufyRQ72xQj0r3eyXmB0nGzMAxxtwt2d43zwqW7O4VinIGcHP3dsIN4j3Mocr6flZG7io67lro3xxhj5mZr4e7mnBntfTorITA6/ER94Kco3MQQfHYSL8XWN9POIDfe76useh3PwITj5OphirY2cwwLiUhKuX07NzH5ccP3y05To+yGEdKJTnI9TyJ2LGf2fP7GnekUrpGMh5ZA/vbNKOVijHm6w5EebZ6gCRpSgCgD+yhc6Q+AzBP4nCf/m/Pg/H7+8EgPLpICAt2dj6WVm7OVoF0HwSHVxjHa0CzEzwWP0nI0MXA30XXW1XPR1PDH6XhraHlr6XnoGPhYWoXjcJZxbqqdLorNNBNY6wt0u2t0uxsUqysYwzMYw3MEk3lw3yETLzdMh2M022M6UiMNGETxisY7Bgb5p8RF30mKehBBuBrpd9rQKSo++Xlv4YaqvfYc9eSiYPORPi7izWyuz+xtsuWQXRZTnkVeJwudu8QgCncLQ/w/4QrDi4OAARf6cmZGtfsHGyJBoaxNuaxPm6hprbOplYOBu5xBkbROsj/HS1SWqq3tqaOO0dHGGJgE29tGuHhcdnBOtrCKtrMLtbKNwnqlE/BV3p0QXmwSsVYK9cZyZToChuou7Q7B1s9bSAAAgAElEQVQ/LtkXl+rhEuuNT3F1CTcx8rS19Cd6JHvYxwa4JXvaBIYTonNvPx5p/cxfGN5eJR0I5vbXFtZYU0fbHFB2BEMKCAHP+QIIDKMQigBnMPCrliz/0PgNfFX/wfw1vigAgBIlcKIEkOrqFlNjDwwGZ2bqb2DorY/Baei4aGg5mFv7W9mFaergL6jj1TW9NLRx6lruhiYBppbhlvYxZvbRuqb+5g4Rju6xPkGXvPySHJ0C3VxC3J1DzTFuOj9YmujZElwDIwIuJsXc9iem+RKTfYkJDvbeREJkUtyNhMirl+Jv3kzJuBSdkv/w0eCX2uXp7k326JFw4WCNyqNTxCIBAsogWKFEAAUCKRAIQGAYBhFYeQopz/6P8IV+8fz3fH/1zb/ylSuOUBWAqr4NDE3//g+mJqY+appu2np4bQzewi5QQw/7ezVbTT1PDV28pjZRQ4uor++rrUkwMQk2MQ+1tI12cIs3sw3BEuK9A5Njkm6GR6YSiaGxUckXE6+GeIfi7D38PbyzLt96kpX99lXZ/cycmIiL0ZFpaSk3YqPTbl67m56WlXk5q+Zdefnr172NlfNDX1hTHdus0SPhwr6AtrI4KdnbPIUBGAaVMKRAICUMKREARpQIrFRBShWkRJB/6izxK3x/ln34ywR+8Tyv1KHf63UQfG42C0MAAoMgIEMR6OuZCkUgCFSqEPTsFD09gyQnhyB0+qag6gd1Gx0Dwo/abhgzPzVddyMrH10THMaUYOUQam4VYmYWamkeZWUSra/hZ24Q6mQd7+GcFBWamZp4PyU+86cbjx7fzX7408O7N7Ky7zx4+/zlmyfPcjKzSp48662oaCst6amtrnlbUPLmdV7Oi7znb+IjLyZFpv905UHp6/K+xhZKbxt9vIMz277NHDjkTZxsUNcZ0+SBHsrIEHAiU8iUEukJpEIBSClTSBAViKCAQi4FQRBRoUr4e80XhIHzJp3z7AOGzw0LVedpnkql+m7j9JdiJgz/2v3NX+P78/ybyvpf9KYABFZ+PUPOzWpVKAhDAAwBCASDIKhUyqVymUSGEv3iNXXddA29tQ2IavoEDUO8vqk3xtzLwTUST0xzdomzsYqys4yxMYvV+tEbo+ljbRri4RSTFnf75aO3Ve9qR7uGRrq6B9tahlqaJrvbyD3tlK62mZ42DmmYOz6y0NPGGBug9Ha0fap59SjndvqdEGIM0SU4I/VOW82X2YEB9tTAFnN4m9knYg8DO3TBImlmqKepqvpG2tUPRaUKKSQRy9FTFQgDJ7JjCFaoTiEUgb59OwMgUAkCEAKjp8h5poog0HcVVABCIBRBVBCEwDCMINC5NT0MwyAIgiD46+v3342/wf33JzAUOOeLwEoIlCMwiCIQDMMqlers7BsMoxCEoKo/lVc0a2jZmVsH6xn66xj6XdDGa+jjdI0JxpY+WI9YH9/L3l6XfL3Sifh0G5toTR28sYmvjV2ACzYoMjzl5fO8nra2sf7O6ZHuJXI/Z350k0FZp07wZ0YEsyQmaYAxNsQcH18cIXXVtxU8K0oKu+LjHuFuQ4zwjX3/8u3i2BhnhrQ63bPF6D/ije+yKMdC9mRPZ2XRuyc/PY4MjAvwiUpLudXW1sflCREEOT2DVSgIAlJALlZByr8cgb//UxUKnKqgUxVyiqoQCP6Kqr6enqkQ9PyPn9eLz4tB50v4v7S/nTenfH+ee/iez+9+1EoYOndaBlUo/BftPxUMnZ5IFDI51NtPtrD20tZ3M7MO0zcK0jMO0tDz1jHytrQLc3KNwnsl+ftfjo+5d+1iXlpSjjs+BWNKMLb0trL3dXH18/EJy8y4U/2xfKirfWFymDk1ujTRtzo9skGbXJsbY00OzI30DHe0ddW3FGa/vZV8PzbgipdjBM4u2NUaf+fqT61VVYujfSLW9B57YmOxZ5sxSp8YogwMNZTXZN/N8XEPcbH383QLtbfzwuODs7IeNjV9WVyYO9rfPoVkXyGZSilBlDIVBKKgAgakiFKKKKWwQoooZYhCAUqliEKhgkAUBBAYPFVBKhQ8t9g7L2z+enz42/HLfUyFIMjPWP86YRCCAABQiMVimUyhUp1BoOpEolDIYZXq3zq6SM6uIT/8aGNuFaKm5aVvFGxpF69jGKChize1DLSxC3JyCvXyjIsNz7yR9iIt4WFcYoadC9HY0s3YDOvg5OPhHhwbdfVB1vPi12Utta39zZ0DTS3k7m4aaWimr733c21bw6dXOblXUjJ83KKcLYLtjAOs9bzcrP2SQhKri4qmB9qXSO2Chf4N2hCX0s0a758bnagoqr4UfzMiIBWHjSJ4xHvhEgm4mKDA5OTE61kZd54/fVJT+n64q3VpaoRLm5Xt7apkJ98AxVdA+g2UnSlPVLKTr0r5nxHoK6j8BgFnMIACchWk/IpCKAKgKAqCIAAA/8X1++9PC7+SpEEIDADQ12//hiLfJGIAhr79+dv/Q6dxs58VEYhxmrpYjDHR1jH+BzWcvmGojWOKsXm4uVWYrV24paWfnY0/wT0qKjA9PenR9bRHmbcexsQmhYbGe7j5e7oFO9oQcc5hQd5J0YFXribee3TrxZsnBeX5pWX5xXmPnty/lZESn+zvF+ZgQ7AyxJvpepnpEFwt/S7HXKsqLBxp+yRcGhHS+heGGhYHm+mDnWPNLeUFldcvP/EhxOPd4zxcE1yxCc5OMS4u0QRcTEzklQc/PSnJL/r04UPTx/ddnz4Ofamb7G5jkMdXZqfYMxQBbWGbzTwWrqnEx7D4CDkRn8qliEwCS8UqUHEGA6D8BAYhpVKpUCjOg+TvfpUX8tfOFNXfzV9EDARGVDCigpEzADmF4DOpAlUozg4OANLY4pPHhd5ekRgDl99fsLJzjtYz8rWwidHQ8cGYhBubR5hbR9s7xXl5p7lhI+ysfFxs/LyxEQkh6dcSMp5kPcy+86Doef79mw9uX30YH3w5yDOR4BSNd4zBO8bgnKK83aL8cNF4bJCjlaeNhauulpG5qYPGH8301GxNtLEetgFXYq42lpTPDLbNDHxanvrConyZ7W+c7m7tr254dftlWtxPVua+BgZ4J8cYLDbJyirSxibS3iEKj0/0wkUnx14uzi3qb2qidHXM9bUvDnatkEe36IvcGfJUd/twU2NfXe1wU+Pi0AB7miykU3d5K7uCVdE6V3KwKzkQbQn5ywzm9va2Uqn8uT/1H+P73WALPoXgMwg+A+BvAPxNCf1p/xBcoPKqajquXH3k5BCgp+NgoO9iakowswrQMfBS08Jr6fmqaRMNTMN0MAEm5qGeuNRLl7IvJj/0JcS52/sTHAMiiPEpYRdfZD388OxF68fahuKq7k9t1UU1TzNfJIVdCcbHBuBjvN0iPVxC3ZyCba28jTAuGB0bPW1THNbbVM/GxdIzNiDp+e2cmqLiye6WxdFm9kwra7plqq9mqKnmS8nH7GuPgz2i7az8dPU8jIx9TMwDHZwTLW2jTS3DTcyD7e0ibC2J4X7xRTkF/Y3NE60tsx0ttP72hf6OtXmKYGZyrqdzrOlzb3VVf23NTHcXm0xapy/s8Vgb7CU+k7rGZi7TFsZHhqsqKufm5qRSKYIgAAD8DlHBMAopQYUCkJ9/iwZBEEVRlepMoQBO0TMVcgoBqFIOSY5lKHwGKFEQOAOAbwDw7UiM7IgUC1RBWUXbtZs5vv4ppuZ4jKG7kZGngYEnBoMzNPIyNPPXNfLVwvjoGgVq6vroGwVpaBN0MUR3j6RLl57eTM9JjssI9o72cQ0KwUcEYgNuxV4qffaqtaRisL5xrr9/ZqC3p7Gm9M2L18/u38+4cTkhOS48zsXO090lwNrM08XW29fdJ8I3OOvyjXvpmaW5+b2NDdSxfsEiiT7Rxp3vnRpoHOmoayovz856FuwRbWfiraeN1dJzN7YIMLcLMzALxJgGGVuGGZkHmZkHONgE+XpEPsl81vqxbrFvgNrTwRjopPa1rZKHlof7aX09I3V13WUVXWVl5LbWxcHeTfrcJmvxaIN3vC083FpfnKG0Nn1+W1i0vb19DhdF0d+d90yozk5Pv54hiAoAIBCEzz/wKOTQeRO1CvmKQl9PkT9ByrMTMbovUq6u7IwML+S9rkpOu+fjl2xsijcyIehh3LV13HR03TH6BAOMlwHGSx/jpa6D+1HL40ctnIae9wVNnK6Bn4Y2Ts/A28LCPywk/eG9whfPim9evBuED8c7eAV5BKYGJ76+/aw2v7izqorc9WVuuG1xonWe1DQ+UDPcXd1S+776Q8GbZ9mvHr98cPPxm2f5xS9flb7Kba2q7K6rmRnoZlKGWdPDrOlBJqV/fqxrvLu1vrzsccbDMGKMuZ6rpbG3vr67njHOyNLPxDpI39xf3zzQwCwYY+Kvq4c3NfLG2vpfT8z4VPSRNjC8OjqyOjbImxzgU0YYQz2zHW3DNXVt7z60vH1Pamyc6mhdnSYJqNPiDY7icHeTuzI+NFRa/L67s0sikahUKgiCUBT9nQJCTxSgElZBqq9KAFUoERA6VSgRBP6KIt/kMghQood7Eu7K+tIiu6ttpCi/+umj4ls3nqel3Cf6JNo5BLm4Rjlio7X1cUZmfqYWQQbGvgaGRFOzAHOzQCMjf31jP20DXx0DojbGW03bU1OP8KM6VkvP09zcz8LMKzr8evajdx8KarPv50X5xwZ6Bvu7B6aGp9y9mlVZUEDqal4gtdPIrTRKE3O6hUvtZs91L5HaF4Y6Bhs/NRYX99fXT3Q0TXQ0LAx1LAx1LE8OLE+N0CeGqONDY92dbXX1daU111IzvLCBtqaeWhes9XVd9DCuhubehpZEjBlR38JPz8xP29hX28DXyDTQ1irE1TY4KfTyh+y3Mx19zIFBWm8HfaCNOdLJHOqb7+oYb2hqyMuvyn7RVFg42dosmCOLBSzpNn+Hv0KbptRVVpe8K+ZzeQhynt3BKIr+TqY8E24ecvg7HP4OiyVksYRMppBCoXW0DdfVtha/rczLLb7709MrFzMSY69640ID/ZKD/C5Ght1KTX0SGfmTq1uclV2YoZm/nhFRz4ioo++tpumhpYUzMPA1MQ4wMvLHGAdq6/uc89XS99I19NbSxWEMvAwNCTo6WGfHkJTE229eVlSVfM59Uph59W5S1OW44MQwn9DMS+k1H4r7W+sowy00ciePOrRGG1xbHGKRO1fIveT2urHmT4sDnQuD7XMDbbP9rZM9TbNDnfOj/ZP9vQOtne/ziu/efJIWf8vO0tsY42pu7Gmg76qhYa+NwRpb+hhb+uiZeGEs/fXN/bWM/HQM/bR0vY0MfWzMfEMIcS+zsgc+NS90di10tS72fWGOdLJHB6fb2kZqGqqevSx98LQq5+VIY51wYUq5zT8QsKgU0nBfd9Gb/MH+Iblcfn5EO9/Gfvf42dvL6Q8SkjMSkjPiEm7EJ96MjbvpFxDv7RXtig3w8YoK9IsP8k+ICE0LC04JD7kYEXItPvp2Quz9mJi7XoSL1jZh1nYRNo4xBqYB2gZEbYy3npGvsVmAqUWQpVWIlVW4kWmwlq63pg5eTdNDSxeno0/Q1HLX0nY3NPA2MSFaW/j5EBIvpd7PzflQW9laWdKQ8+hNVvq9qKDYuJDYn65mvnr0rPZ9yUBz01h7y+iXxrm+jsXBrqXhnvGWT9PtjeT2hunetvHOlu66qvaayq7G+q7PTeWFpfduPU6IvOruHGJmhNPTxhoZeenrexoa4jS1nXX0XE0s/Iwt/TBmRAOrAIxFgLaxP8Y0RF3bW1eHYGboTXSNfJT+8EtJ5WxH2/JID22onTXeyyINTba2jNZ9bnj9tjL7VfXz3N7qipWpsQ3mHIc2RSVP1FdV1Xys3t4UqVRnMAyfB18URX/n7ZOMdQvHukV64KI9PKPwhFiCV5ybe4SneyTeMzom8np8zK3YqBvREdf8fRLDg6/ERf10KflZcsKTkOAMN9dEc6sQS5sIc5twLYy3tgFR19DHwNTPxDzQ3CrE2ibMxjbc0iZKV99fW4/4o7qbli5OSxenruGqpo41MvQxMiQa6hMc7cK8POMSYjPy86rKPzRUfagrLfz4OOvJjdSb11OupSdcuZVy7fblm/mPst89e/65pHSgoWGk+XN7RXlnZdmnwvz64vd1xWWF2S9fPnj2MON+xpWfokKSnOyJpsYeRgbuWlpYHV1PjIG3hqabto6nuoarjq6ngaG3gYmPvjFRz8RHy8hHyzBAzzQEYxyir+9rbuRLwIbfvXKvOr94srV5mdTHIHUvjXaS25q6Kj52lVY1F5S2FJX3VNaMNTetLU5xFybp06MLE6TcZ8/GhydAJXLOF4IglUqlUql+5+qZhPWIx3okuuES3dzjsa6xrq6xrq6xBEJSaOiN6IjM4ICrwf6XAnxSA33T4qNvp8Q/upiUHR6chcelOTvFW9lGWliHG5gG6Bj6mFqHmdqEGJj6WViHehBSvbwvYV0TDE2C1DQIGtqEHy5g9TFeBoZEQ0M/IyN/bW28mpqbAcbH0iLICIO3siBGR964m/Wi9kN9W82XqqLygqd5eQ9fPMm4l5GanhIRcz3xUtbF61kXr9++fPP+tduZaTfuXs3KTLt5+8rdB9efpidmpMZc88WFOdh6mZu5Gxhi1TRs9A3cdDCeGjru6lqemtrEH9Xwujp+Bgb+OjoEbT28jgFRQ49wQc9LwzBAxzhYSzdATYNgoIf3cAy5f/3hp3ellM5WBqmXMz1EHe3orf1YX1hU/iyv/Flee0k1c4S0Sp484i1vMOfIgx1NNZXF+flba9uQ8q812+/5hQch1dMrzQ2X7I5PIXhdxOFTPT2SCfg0L8LFtNTnCbEPI0IzokIzQwKuxkX9dDn1aWrC4+S4x75eV+ztIi0sQo3NgowtgjEm/uY24W74i87uiYZm/tZ2Ef7BN4n+6aYWQQbGgRc0PNW18P/yg5OmDl5HF6evTzQw8DU2Dvr97511tPEYfS8NdayenoeVlb83Ifbmxbulr8sbyhoay+ubKhpr3le+fpKbeen6zbTrDzPuX028khSRnBp1KTogIdIvLjIgOdw/JTr4ir93Yoh/mrN9oD7GRUvHSQ/jamjqpa7t/KMmVk3bXUvXW1ff/3/93t3KJs7SMkJX10tTB69jQPxRl/CjjremUaCOcaihaZiBgb+1WaAfLjb3QW5HTd38YBd1pGtxpJ060jXV1TLe0tqQX1z8IKcmt2ixd/hwZfWYxxFQZ1trPz65k0UaHlIhXwEFDILweacPAAAqlep37vgkrEe8Oz7Jg5BK8Lro5X0ZT7joTbwS4H8jNCQrJOBWeEhmaMD1sMAbSXH3YiOzEmPvBhAvu2PjnRxjbOyjLWyijM1DdQ38LGwjDIz99Q2JBsa+Ftahrrg0rGeqkXmQmqaHvj5RQxv3+z86X9Bw1zPw0cUQtbRwGhoe6mpuGuruWlo4HV2crgEBY+JjYuHn6hIeQEzKuJaTm/OhpqKlsaa94kPN29cfCnOLSgs/FuUWP7374nLizZsX715PvXsxPishLjM84pqvb6qjYxjG0FNTC6uu7fajOvZHdbcf1d0uaLira3nqGfhc0PDEGAWYW4UZGfmbmATqGflq6BE0DHw0DP3V9f209P31MAGmJoFWJsQI/6TKwnJyb+/sYBdtvHduuI09M7Iw1N1aWpKXeTsv427tq8LF3uHtJYZgkbowOlL4PLsw7+XRnugUVUHfk7O/Jmu/w3slueHiPXFJHp6JHp7JnrhUHD6N6HM1IvxOVOS90MCMIP/rAcTLYUHXkuLuxURkhgam4z0SHR2iLK1C9A39dTC+BiZBxuahFtbhhiZ+xiZ+Jqb+phYhds5xts4JhqbBGto4HR2Cli5BUwd/Qcvj9xdc/qjmqosh6ut562jjtTQ9tbRwmjqeGrqe6nqe6nqeGpquGAzOwyMuLOx6Vkbus6dv83JL3uSVfnhXVV3xuaK0Mf9Vada1JzcvP7iceDc+6qavXzLBN9kRG2lgQlDTcr2g4aqu5amhTbigjtfUJuro+2jrEfUNfTV18BgjH209vImpv6lFkL6x34+6uB91CWoYXw2Mn45hgJ6ej6WJv4t1YErklfqSmvmREfrE0PLUEGt6eHqgtbO6tPFdQcG9+++fPGv58JE9PrW1tDw/NNpcWfn66ZM5MvlP385kJ1IA+Ls+EOh3Xl6pOHyyp2eiu3s81iXO2SnGxTnWzTXBzSXO1/uyn9dlT2ycg2Wws20IDhvjYhfs5hzpaBdmZxtuZR2qb+ivre+DMQ40Ng81MQ82NPEzMw+0tAo2swy2sI2wtI8xt47U0iVoaLr9Uc1FQ9tDG0O4oOV2vor1dL20ND3V1dw0NDw0tD3UtN1/1Hb7o5arhraHmjrWyNjb3NLXwzPKmxgfEpwaHXXlYmrmzesPM248vZx2J8A3Ce8RibUPsbPy09FzMTIn6Bvh1LScNHTctfXw2npeuhiipo6Xjr4PxihAS9dbW89LS5dgYOz7Lz846OsTDU0CdA38fq/p8QdNvBrGV9PAX9cgwADjY2Xqh3MMvZGU2V7VxKJQ1mnTW4wZzswoqa2h5k1u+fOc7Os3S3NyhxpbhdTlZfJ0Z239o8yM1vpPsFyuQmEIAM+r7H/DF+sS54qNP8fq5BhtaxNmZxtuYxNsaeaHdYpwc460Nvc1M8Bj7UN88YkEtxgrMx9jA4KxkY+pRZCxeaiJRZi5daS5TbiVbbiFTYitXbiDY5S1XYS5VYiFbYStU6yBIVFPH6+m7vLDBWd1HQ9NPdwFDfc/qrmew1W74Kqu5qah6aam6aam7a6m66Gug/tB3VXPyNvQlGhpG2hq5WVu6WVj74t1DfbwDMcTYtzcI8zMvDAYD4yuh44OVl3T0djCC2OMV9Ny0dT10NT1+MOPLj9cwGrpemtoE3Qxvjr6PvqGvqYWIU7YeIyRj5qam46+t5Ye8QcNjx91vLWNAnWNAnUxvro6OFMMjugS+ujG44HG9hUKhT8/KViYYIz1D3+uLc1+VvTg4eOrNxrff5ztH2WSZykDI/nZOc8f3t/gc76iiEwqOT09RVH07/m6Ocd7YBOdnWI9PZLxuFR393g8PtndPTYs+Hp46DV/YoqDTYCDlX9YwJWLiQ9S4u76eqVgnaKsrULMLIONzUNNrSNsneMcXRPdPFOwHomubglu7vEOLjFmlsEmlkG2DlGOjhFOTpHmFv5aep5q2m4XtFz/qObyRzUXLU1PTQ0PDXV3DXV3NXXsH9VcftR0VdfF/0Hd/V8uuGJMA0ytgm2dosxs/I0tfcxsfE2tiMYW/29v7/UV5Zq1e/cfsN/dCpVzoIoqYhWVcw7knHMQyVFQSaISRQQkIxnJmSLnKEhQQVTM5FCArtV7jH28D+jVX/fbvfe33tHdb40adVJnv3GN+cz5zOu+bgGRJMHgeCAw7boORRdAu65D+aOuEQLLAsPp1wCmEAQHgRHAkEI0TobEyIAQHhgmgCJEcJQIhZUaGFsh0MJrunQwTACECq+BuACEGI5XITAyJFKEgfPIaK6NxDkvOWe8tXt9dGR1pG+hv3WytbHmUdbtwKCU0PDMW0lDLd3zQ5NtNU315VWhgYGDfd3a44OT48PLC+3JydXL9b/ly2N58XnedJozj+vB53mw2U5isYdA4KpQeNtYBdlaB3KZ1qaGUjHPQS31kovdlTIfLteFamZHNrLEEpV4siWF6cIRe/PF3jyRB5fnyuY40+h2+oZqPZLCxMyWzXZgMazJZBkSxYUi2SA4GwhlgqBsEIgNBrGvKAOAdF0ADQBmghF8EEJ4HSrAENUYopJgZI4mShF4AVJPiDeQ40hSPbISiRVC4FwAmA2G8XRBDDCcicLxYCiOLtgMCGUCwMxrunQdIBOFlYOgfBCUD4YJIHD+dQADAuf+xzWqLogDggl0wfw/AjkAmBCMlEDgQjiMq4fkUwkCT2uf0ownE63tG6NDr8Y1i32tmtrKvMSEm47OSTfDy3MKJntH50dmqoqrEqLjsx9mHB8dnGuPr5a8v41tf8uXRnXjsLwoJo40mjOFaqtPklNpViYUcyJJZEZTi8TOVFOFPkFAp5gzqFYUIxWZKMHhhDi8BEeQY4lKkokNS+AtNQ8WSHxEMh++wJ3NdaQzbUlGKn1DJY1ux2XbCbn2JiZKBIoBQTAQGB4EwdEB0gEAJgDABIPYUAgXAuaAQGwwhAWG8YBwwXWoAIaXgzEilL4SSZTB9SQIogSpL0URJFiSAozg60LY1wAsEExwDcj4j+tG1wDGOiAqAEIDwVhACAsI4YCg3KsvGMaDwPkorBQM4yExEgicDwBzQTABCCYCQEUAqEgHxAMA2AgIBw9jsA0kN12CS9Jzu8srF7s6VjXdY43VTXm5mdGxcd4BObdTWyobNa39/R0DudmPY6Ji5+bmtNrTq6jU/f3dq8X5f+ZLNXXhcfzodDcOx5NGdySQlaY0GyOKuUDqRmNbmVLVGAxbT48v5LkIeS4MM2tTU3MiSaJHkOFJCqKhpTHNkSv2k6puiOX+SrW/VOrF5TrQ6TZkQ7k+WUqjWVqovPy9YlydQk0pCiSaidcXYwliAIQBAjNBIDYEzIHD+HAYHwLmAID06wAGCCYAwPgoPSUEK8aQ1ThDCwxZidKX6xlb6BlbkExswEiBLph7DcCCIsW6EDYUydUFU3RAVF0w/arygGE8GFIIgnJhSCEEztcFsa70C4JydUEsXRAHghAhMEokTg1HKwAgPkCXgYJySCiWBc8mPSqp6Ulx37Oqxa62xe7WtqK8kpSUnLiEnPik+oLy6f6Joc7Bxprn4WHR1TUNp9qz3f29U+3J0dHBz5+Xe7vf/gFfBs2DQfMwNLQ1Y7jwRT4kYwuWwJUtdJFbBNg6h9s4hKPxfH2y1MIi2NY23MoqRCz2oNKszGj2emQl0dASR1Kb0h2EMj+ZKkCm8KSp6ZUAACAASURBVFGpfJVyD6qpysBAisNxDckildghPiIlIuSuSGiHxbHwBP6VhIEgBhDEgEK4AF0GGMRGo8RIpAiBEALA7D8C6AAoB4wUoAkKGFaIJSkIRuYmDAdLh2h7l1t4khIC5wMhnP+4RtUFsa4BqDogqg6IpgOi6YIY1wE0HSAdiuABIRwdIBMC58NRoitFQxECAJitA+JcB7IRGCUAIoTCpUAgD6zLhOqamhH5rkqXwpTM3mc1Ey1NC52t/VUlVQ/S7oWGP76T1FlRO9DUMdSueV7dGnYz6u6d1P3js4OT46Oz05OL06t36L/ZHv6Wrz7BgmJqb2RkA4HzoSg+Ci82ZTqYcRxZQjeu1J3KsicYKkhkBdXMxskpxt4+Uih0o1AsjE2ssAQpliiH40R4ktKUZkc1s5FI3G2sAsxVXmYmCkOyiETksxkWvi430xMyU+IzPFxu0qhKgj4fimRCECwYnAMEMcAgNgzKg0K4SIQQCuVhsTIYUqgLYsGQQhhaRDBQ48hKvIEKb6Diy/xupz0LCs1G60kRaCESIwJB2SAoGwhlAiA0XTAdAGEAwExd0FULzAKA2SAoF4EWQxGCq44CBOXqAJk6II4OiANFSnVAfChcCgbz4GA2Cc2V0NXBLv41j57MdLSvjwy+7O9uLcjLio3Kjo1/lpW3qBl7Obagae3PvvfIxdFjZHTy4ER7cHZyxfcvt7D8A74MM3uCngyHl4BgLCCMBYSxYFgBydQSb6BE6gnBCA6eLCORFUbG5q6u8fY24VyWA5ksIxDlCIwAgRXB0AI0TkI2VpuamsulHtYWvgqps5mxzJAk0Nfj8FmWQW7B9+PT8x88vRv3QMizQaJoukATOJoLgrF0QQwdHTocLoDDBSSSBQolxmCkSJQACGKgMSIYkq9HVhENzdFEGQIvJlOsrZ1iRXJ/CJKrA6Jdu24KR3B1AWa6YLoumA6CsUAw1jVds2u6ZkAICwhhQRE8OEqAxIjAMM4fdWjXAQwghHMdwNABs4BQPgQh0QHxESg5AibCIvgcU7WHtU9y2K3nhU9HGusmWhp6KkuKUm4/iA5/mp7eVV033Ts4MzBRWVAR4B1UXFh+fvHL0dnFsfbsWHv213z/fv/7BzTcDI9l6RMEMAQNAKHCsRySidqEZochSGFoPgonwhLEZjRbmczbwTZMInCjU60IBBEeJ0GhBUiMCIkTYwlSU4qVqZFKInBSSd3EPFuaodiYxKcaSZ2tfLMSHz66k5GX+vhh8iNbCx9TihyBYkAQrOtAMyCEdf06DQrlodESLteLRLKAwwUwOBcIouP1ZDAkH6evIBioEXgxDCuE40QoghRLlOFJCqKBAoXmEfVlegQJCMa6Eu9V/QVB2TAk/+oXAueCoGwA+M9T8l/4ghF8EEykC+Sj0Qo0SkxEC5V8p5iA2MJ72YP1DRMtTZ1lRYWptx/GRBTdS+1vaFidnNS0djZV1AZ7BcWEx335uHt8pD3T/ri6WvNUe/L/4hsdcsdK7YqEGuhcx4PAhngCn8m2N6JYwlA8ooHK2MTCxMRCrfBztg9ztg0Vc51MDZV4vACPk+DwEhRWjMZJcHiJCcWcaqpSSF1tVV5KkT2VxCPj6ByqMjooofFJVU128dMHBTmpeXZW3ly2NZ7AhyBYQCgTAufqAJkgKBcC55sxXHAEJRTKA4GZIDBTT0+JwkrxJLUe2RxDVKL0lUCUAEmU4cgKOEZgRLHUI0mgcDpOT4DGiyFwrg6Qfh1AA8M4GLwUiRHpghgAMFMHSL+ma6YDpP9WN1hX5kwoQgAEC3QAXBRKTsQpqIYqV5vAkqzi58WVfbXVjQW5OQnRd4MDHifdGWtvnx3SrM7OdDU0P7ib5uvmOz02e3Z8ub93fK79eeX7Ozs7+csZz38wXyyMzd+JSSZijPTxZlQTkSlFbmKiBIIpKBSXxXJkMOwlQndbyyCZ0NlW5Svh2JMJQjyGh8MJCUQ5FifBEqRYnNDERM2gWsiETtZyd7XIgWYgMCPzVULHpMh7pfceN+aV1uVXPs0qsTN3ZzHVGBwHimQjMAIInHulrD/q0KAIgQ6QCYbxdHTNgCAGHCVCYCV4khpNUGANLNEkFd7IEmtgbsp0xOjL0AQRAsMBQylINBuG4mHwUjhKAAAzwTAOHCW4kq0uiPGbeP9cl4EQDhIjgSJ4CLQQBOUDQHw0Uk4zdVCKvSKDbpdkF9U+KWopKazMSs++FfUwNrIiN2uqt2dyoK/reUN22r0bXr7Ntc2/nP16vHf64+LX87MffyXYv/78Ld/5kYna4kp/V18WlQcB4PX1WCKBI4/nzKLbS0Ve5vIAW/MbFlIPppFcxbNX8p3oJuqrFphAlGKwIgJRrqcnplItaaZKIcdWLXJScm3YxkIF39rXJTQ7Ka8sLe/5o+LqnOLCBwWu9r5KmZM+WQhFMhFYIQjOAUI4ADD3mi5TF8T5I4AOgfOhUB4MxgdCeEisnGhkA9dT4A1t4UQlimyug+TpGVsQjNRAOON/AoygKLoOyPQagIonKrB6MjCMg8SIkBgRFMlF48VonIRAUiHQQl0Q47e/JGic7KouQ+BCGFKMxypFPC8324ikqAfVj8ue5T1+lpuZdyc2OzG6Lj93pLX1xcTYaF930eOcG76+D1PvHXw50B5oTw+02qPzi5NL7enZ+Zn2rwzC/8B/84eFwf7Jnu7uhqZ7t5KoZDoSRCTi2Xyug4DramZq5WAd7mAVbC5xt5K5edgEhPncMpd7sum2ZKKMSJAjUXwCUUogSBg0S6nAyd7cz902xFLkStMXKLk2NzzCclOyyu5ntRSUlmUUPkzMVomcuGwbIklEMFRAUXwQnAdFiIAQHhIpIRDM0TgFEikyIJvrExVgGA9PUpsy3NH6lvpUJxhBoYvg4Q1UBCM1niwjkOUwFAuFE1wDmF4DmmEJUjiCB4awTE1s6DQHAkGCJwhNzKwpDAcUXvJHAB2GFpGNrIlENRzBu9I1BM5Ho2V4rFIm8vN0iLwTfu9JWk5x+oPyjPTcxOgnqYkDTbULo8PTg5r25/XJt2/5e3utr7zUHp2dHpz91P5ydnJxlRugPT37O75/+35yWdP2cqhroa+jMjfX286VSqRjIMZ6GA4eI8DjRSSCVMBxUss8rOXuFiI7T9tAZ+sgHssOjxEYkNUIJE+PICEShSyGpYhrby72tBD5y5muIoq1s7l3cmxSdmpK5aOH1Y8fP0kvuOmdKBV4GhlbEQxUVKaTMdUJjpZDYGIIRIiAC5AIIQ6jEnK9bS2D1XJvHs+VSFYj8Qo9Izs9YxuCiaW+kTmT6+jkEmljE0wkikFgBgzO/Q8dynWIGQBGBwEZEB0ml+LoZh3p6Rju7hLq6hHJlbqT6XZgrByEEGNwahNjWwxadF2HCoFwkUgJHC6imNpbmYd4OUUkR6UX3st9lHgnNzGuPCOt4Wn+QGvT4uSYpqcz//EjTw+3zvaO8zPtwd7+5fkP7en54eHx7zyX8Ye5jqr14bal/paBusrihxlBrn58qsQQz9XD8LAoAQ4tZJjZCtkOIqYlz0RsI3P0cQ5RSd0M9aUkghwEpMNgTD0Cl26mopsqxSwngakDQ99CYmYb5Bqak/qwMPtBTVFm5ZOc5Jh0a1WgkaE1CivHEuVEYwsUTqUD4EHAIgxGicPKsBgp3dTV1zMtJiwjMiQtOChFKvPXI5sjcFKUnhypJzalWYVHZjyr7k9Lecqk2YBBDDhcAACzgQg2HMuDw7gGOJW1KOBuRE767cfZD0ti4jNkln4kmi2coEYTzPUNrKkm1kgYBwxiwuECBEKMw8kZdCelzO+Gd8K9uIzsxPTMmITcW/ENTx5N93aszk0OdHdUVZYHBgZWVFTs7Oz81t5qDw8PfxfaK76DtYUvNM+nOp6Nt1X3NVY+TLhlI7M0wtOZFAtTAwuqobVM4Gsp9VULXdQ8q2CPkHu3Hvi7hdJM5Pp4IRrN09MTGhlL9QlctczdwyHMTuYvpdnZS91jA+Py7t0vyEhrKs+rKsiNCoyX8t0MyOYYvJxgoMIQpDiCGgQRXr/OAgI5RKKaQnEwNnSgUhz4bHsX+5vpaWXh4ZlCkTcCI8Dpyw0oFoam6vDIjKLijoiIDGNjFQhkBoWwgSAGAitC60kRcB6T4uBqE5mRVJwUl337VqarW4SxmRqGFUJQQrKRNY/vKZd4GehLkQg+EilC42TGxrYioY9C6hsTkv4gIftBTEpOwt3S+w/meruXx4YXJ4abap+Fh4UkJia+e/fu8vJyf3//8vJS+9vi5/fyHW4uXR1rn+2tme2vHW2rKM5Mig4KsJJask2URnipMVEtZXtaiLytJa72MofE0Pic1IcpcclO1t40EwUGyUajORSqUp/AtbP2i76ZEuod72UbGOETmZWY/iz/8fPygsaKx4XZD9zsfNlmVoYG5noEuYGJOZoggqNEaJwCiZSBwTw0WkIkW6CxKiiUBwYaG5IEsZEZ9++VBwelUCgWRJIERxQRDWRiubfa6oYZ0xaBYgGBVJCuGUCXdtUVYHESHtvZxSE8LjLDxz3SxTGYSbfAYjk4vIhsoObxXNXqAJXCU0+Pj8NLUCixkakdg+2qUt6wMg+KD3+QFJ0e6x+RGXens6JqY2pqaqBvtK+7IO9RXGz0zMzMycnJ0dHR0dHRxcXF1eL994du/GGqu3ZltG15tGFtqmmiu7i57GHFo/u3QsIshXZMssJM31zO8XS1CA5wDvW197kfd7skK7MkJychPFEpdNTH88lECYtla2ostbbwjLyZEO4Xc8M1KCXyVklGZntV6WhnY0d9SXZ6klJsY0yWkskKor7CxMySZKTAEeREshWeYInVU6GwUjCCD0dLCSRzBIKJxzBCg5Of5jelJxeJuHZkfYE+WUw2VVHZDsZ0OwxBCkVygSAz0HVTMIAGgfDxRHMTU2tjU7UZTU2jKgl4tj6ei4CYIsFUppm5nVVgoF+Cl0e0hdrbwFCMQPJ0gHQTqp0xxZbLcVNIvb2cwr0dAhND42vzS1fHp16MjnY1NlQUFIYEBTbU1Z+enh4cHBwfH//8+VOr1R4dHWm12r/YR34H3776qb6axdH613MtcwOlmqZHHVV5OXcTI7xuWvLtBSaWKrazr31Iws074Z430mNim0ryG0sLslMeuNn60U2VTJoNh2VrRlHY23qHBcXc8AwMdPVMi4mpfJTdW1s+3tXU9bwyPfmOjG9lqC82NFSRDZRGVJWBqQJPVOCJ5lC4BIYUo/AyGEYMw0ghSAEEysCiGaHByQ2VPWX59Y5WPjQTKYWqJBopjVkOJJotXE8GgLKAIDpElwoF0IG6bCxWYUy1IZvIDSlyfbIQi+UY6ovJWA7dUOxh65cc/yDzXr676w0KVQZHmmEJUiiCR2M6U6i2TKaDUu7lahvkaecX6R/ZXt00Pzw+Ozj8NPdRXERU4ZOC/d29K5pXloarlbv2t0L8u/gujbdNa+oWRurWp5tWxqrness1jYU1jx4Wp2fE+IS5qz3sJE5BLjcybt1LjYovzrjfXJzdWva4trAwPvQWj2Zhaqgk4ARmFKWVhVtoUHh4wI2oQP/8tLs9NWUzXc3Tfa0dDVXJtxMlAhsCTkAkSskGSqKhhGAgBgDpKJQUCBaAIELolTdFTwHGSBBYIQrDcbQNzs+sqi1+HheaJGJZYXEsDEGKNlDDSWpdjFQHzgdB2TAwHaxDgQLZGLQESxBj9UVofT6aIACBaVgk2xjPc1S4pMcklecVlOQVujn7kA2ESCwXjuaDEVy8vpxEVhkbqyQCJ0+XsPDAuJy03JGuwYHW7ubquqRbial3UtZXN7TaiyunyPHx8f7+/tnZ2dUS6L+Qb7Q80zUz0jijqZnXVK+O1i8P1Y21lGrqSpoKH2fFJ4S5+zrKLX2sHTNu3X6UlNxZVTzWUt5T/aS1ovTRvWwHcx8h2wEFYxgQBWq5Y0x4XFrirYd34uqKcqa7m1dH+mb62oe72zLuPTSXu11t7UxMLU1o5hS6tSnFlkAw1wHw4EgZhqAAIblQnARDVqMIUixBLBW7RN9MyU0rSI65b610o5jIsSQ5hKCAksyRRtYoogUCK0FAmWAdCug6FY0SwFAcJJ6nC6Mj8AIojE0xUqi4Vg/jU/vrarpqKopzc+ysnbA4FhjOxukr9MgqHFFmRrPlceytzH3u3Mosyqtsrmnra+9vqGqIColITkx6sbh8fnZxeqq9Ok9xdHR0eXl5eXm5t7d35d/9vXw3lvvnx5tnBurmNfWL/fUrA89XBp7P9zaMtlRV591PDguI8nNNvOGTezu+ubigu7pkurNqtrt66HnN4/QMP+dgGc+RSbHg0C2tlS6RwZEZSXeKMlLqirJGWqrXxwZWxgbmRjVFj586WAcakhRmVDsG04EncqOx7ExN7QkESwRchkDJoQgBEMYCIjh/BNF0oEwEhmdiJFWLnSP841LjHgb7xgr5DkRjlT7DAaCnABKUQLT0f1ynwsBMGIgK0jEGA0wRKBYARteBMkFIroGhuatDaG5yTmtp6cuhjoHG0pzUuwK2CI5kXgMy8CQlFMUzNLUwMFLwOLZuziHpKXl1la2Tw7Otje25GXkJMYm93X1nJ9qDvcOfl7/8To7/V75bq5rlmbaZgYapzpqp9trFnqaXmpblwZa10daxtpKaJ3cL0iMfp0RU5CT31ZWOtT5bHKh9OdK0qGl/XlYWezPOXOzIoZoLmdaOFp4J4fGZSXfy02/XFmaOtFZtTA68nh1bHB+tKKqwtwogEaRUiq1Q5MkTuZGMVCAQGwoRI+AyGEwMhXH0yVITM0scSawLpeH1xUYGYi5NoRZYxwYnhgXGm6u8CIYyEt0GSlIAcVIQWqgLYUIgdJ3/qQ8DGiGhFDicBoTSgTA2EMamUKyCvGI1zzvXxzSb072axqfRQX4mJDMojA1FSgFQDgIjIBsojY0VfI6Nv3dUeVFdd6umvam76El5yI2IhrrnRwenJ0enl+c/jg7+C63uP+b78fXwxnzXZG+tpqF0uLFyvrNpdbB9ZahlSVM311/eU/+wruhWeXZUbf7dkebyF5rn2zNdW7Ndq+OdA801D++kOFm5i1lWEra1s4VnUtSd7OTkggdJz8tyxzpr16YGtpamVqbGqosr7NTeBkQJhWIlEnsxuY4EshyNlmExahxGjUFIjA1UDnY3PDwjRVJHkqFQ30BgROabkth8uiQmJCElMcPVJcjUTEGmKtEGYjCWC4DRARAqHEpFQEwJGCZZjwuDUHQBFACYCYWx1XLPnPSC0Y6O7YWxjcmOntoCV2tLPNoYoEuDwqVQlBCK5KKxXAbNnM+yDA2Ie17b1dnc/zj3aUxkYv7jpx/efz7X/jw6Ovl5+ePk6Pif5ft1c2RzqXuyu6qr6nFfdfFMW/3KQOvKUMvbha6d1d616drRzry2ypTW8rTZ7uq3s71f14Y+LvevT3VM9DZUFuZFB4c7qt1kLEt7ufPtsFtZd+48zUztaSyZ0TS9nOp/szC+MT9ZX15lb+FlZqKiUCyYXEcTuoUxzRJHUGMwSgJGTcYrrFQ+edllNVVN99KynJx8zMyEZqZcigHdwdLxTuzdvKx8b49AKpVHNmabmklMqGKsHgMMMQAD9NEwEwpJwKAoMQgGHEJDo3kGJHF40K3BjoHt5blPq1OTXdWp0UEGWD0k1ECfqBaKb+IIajiaj0Zz6GZqudj+YWpee1Pv08dlUeG30lIzt999uvzxp8+fv56enp6dHl/+3jHi/853d2vk84ZmabC+q/JRa0lWX3XRdGfN2njbxnT7zvrA5ou2+cHy3rrMlrLUsdaiV5MtX9eGvr8e3V7qWZ5s6W99VpB1Pyow3FZi56R0vhUUdS825mlm6mBb1cJ4++qCZmt16t3aXM/zJi+nQCZVRaEqaWwrI5rShG4BhvFAIC4OJaGQ1b5uIS11LbPj45qezmelpYlx8XERMVEhEbkPM+urqtubmpNv33FzcvTx8k68lXAvNT0uJsHTzV/EV5mS2HQjiZBpY6wvMdQX002VCqFNRmrG8tTE1ovx9el+TXN1gKszEaGPQ9JxWJkp1RWFlRsaWRqSZHSK6oZPTGNVe2l+xe3Y5FuxSQvzq6dnP46OtefnlxcXF6cnB1eXNf1zfN8MH72b2J7vGmoqaCxIa3iSOtBQsD7VsTLZsrM++GGtf3Opc2mkZrApd7qjaHOqeWel/+DdxPu13tW55+O9zxrK83JT74W6B/rbe8UHRKRERJTlpo/21q4u9L3fnN7/sv759cLMYF/0jRgGRW5KkTO41sZ0Jd5QCEPydXUZKAiXZigL94/oamyaGeyZ0nSM9rYMd7cMdbaP9HYNdXfOjA8PdXdUFefXVTwZ6mraWJx4u764tjA7OjCQl5lrb+kqZFqLWQ50QzWVLBGzLPxd/SoL8l/OaDaXhqYHnlfm5cg5EgzYAAVjQCFsNFqG1VMwmM50qpVa5p51r6AotyzUPyIpIWV0aFqr/dPxycX3g+NffvmT9uzk/PTg4uzwn80n+Lo+cPph6uv6wFxfWWfl/br8hI6qh4tD9WvTnR9fjX96PfHl9eT2Us9Ee9FY86OVwWc7K73HO9OfXvdurrQuTdZp2soaigvvRd0KdPCK8AxMiYhoKMmbH2vbXB35+mn54mT729b8m4WJrJQMqdCaw7Vi8q1MmUo9YyFGTwKGsDBwDtNYmhAWo2lunB1oXZnoXBpt21waWZ8fff1ian5CMzvW399eq2mvWZ/t29ueO/vy8vzbxtHn17sf3owP9MaGxVnJPUVMZ7qh2owstFXYZSTd7W99tjbb83pxYLSzMTE8mmnI00dxcEgBDivB68kMjG2oZvZSkUdoUFJuelFkYFTszZjett6Ls1+OTy7OL349Ors4PDw8PTnQnuz+vDj5Z/l+XO49fDv2db1vdaxmvL2gtTytuez+SEfli/GOrRfD71ZHd9/O7m6OLw/VzPeUbU41f1oZOPs8d7Azevxl7Pv7oZXp5r7GyqzE254quwB79+Tw8I6akpezvVsbI18/vzg5erP/YWlnfbaqqMTNwcvc3JnNszDjqmhcK7KxmkRWUY2sRAzrhND47rrq2b6m98uDa5PtC8PNAy0VXY0VXU3Vz57mVRRmajqe7b6d/3V/48f3lV/3Ny7332h3t7c3loof5TtaeIsYdjxTlchMftPDv726bHmic222a2Ouv7+l3t3a3RDL0ceIMAiBoaHKxNSSbKA2NFQ5O4am3c2Pi0jycwvsaOo8P744Pjw7PDg9Pbs8v/hxcXFxrj0+Pz241B79s3y/rA+dfJj+uNq9Nlk31V3S9DStIif5WX7GZG/L3Gj75zeT2yt9B+8m3ky3LfbWvhpp/7Q4fLw9e/px/OTTyOm3iZ3XA8Md1XVFT/xsnQPsXZ8+eDDS0bA237/35cXe9xXt6duLo62365NTQwPBfgEMMw6Pp2DxVAyepTHVSp+kMjNxFDBdw3zinpdWvZrSbM52vZnrGWorz7sXf+9W1J2oiIgAv8TIkNGe5pPPG5e7r0+/vPjf5+8uDjePv7/++n69ovCJldhKybG0kzp62boXZ2aOdz5fmejcXBp6OakpyMzimkipJAUCyKJT7dhsBxOKgkm3UMrdfTyjAv2jA3zDqsprD/aOtaf/aV44/Uv6wj8DV6vV/mF7ofdwe2J3c/DDSufSUHXT0/SCtFuPUxNbq0rGeptWptrfr/YdfZh6u9D1oq9pvLFia7J399X46YeJ44/DJ1/HPm9pZoeauusr7oaG3XT1yL6b2NtYtTrXt/dp+fT49cnRq6PvL18tD82N9j5IumNv5SCTWPG4aibHimpmQ6E4sBgeHJqzl0NYcVbBoqZrbbxjdbyjKj81NeZmXnpSdmpyqK93eID3SFfLyefXfzp+f7H3+nL/zcm3jdPdtx82l4oeZZjzZU4q+0jvmzl307pqqpbH+tamez6sTY13t8bdjDRA0Q1xErqxja1FiJ19sFLlzudZuzrdiItJc7DzfpRbdK795fDg9O99ef/kY+3/4/tyvPXb69HDd6MH2yNb820dlZlZiaEx/h5P7icPttZODdR/3Bg5fD/5/kXvq9GOgeon81217xZ6D7aGj3aGT76O774beT3fO6dpqy96fCck5H5cdEPJ48XxnnevJk/2X+1+Xjr5vrKzMbY6O1zxJD/QK0glc5BLXHg8Z77A09jE2sTYms9y9neLfJSaPdbe/mpqaLyrrjQ7qfBhUlNlYUNFUWZKQuxNn2dF2ZtLY0cf137sb13uvd3fWd9aneloqowNC7KTK/3s3VIjY9oqKuY1XR/XpjcXB98uT9QW5rtZOzMNhFyKpaXU180p0tM9ysHeX61w8XALtrf1ys4s/PL54Mfln/7edP4vIftnvmPtldtLfXubI8cfxr+9HpjqLnucEunnYH4nNLi54umMpvnD+ui31+NvF7q253smW8tGGgvWRxq/vxo8/Tiu/Tp1sDP+fnVgbbp74PmznLu3UiLDSrPuL4/3b70cP/y6tvd56fz78snnpY8bc81VFeG+oSqhvVrqJeR5SMR+JsbWenpimqnay/nmg8SMzuqm8Y7Ogabq52V5mtZn0wMtE/3N7XXFmcnRuemxY911yxPd2yuTb19MLYz1Pq8qSr0VHh7gGX8jKDUyqiw7Y6KreWtx5PDD8tfX85sL45V5eVYitYyplvPsfFwiI0PSbgYlKOQOCpk93UyUfDdj9/vJufaXz5++X8WN/Lv41hVlrIy27b4ZOf4wfrA98mq6ub4wPczLMdjVKetOwmRv66v5wU9ro5tzHVuzHTPdpUP1eYt9FR+Xe093pi++zh7vTHze0LyZ65rqri3LTI0L9LkdcmOguW5upPvN8ujW6tDxzvTl96Wjdy9GO5tTou8quXYipjOX7iYV+stlgUymnSFZqJY7olMosAAAC45JREFUx4cn1RY11hfXaJqaeusrVyb7tl6Mrs50D7aX1hbfa67KaX2WX/s0q/Bh8oOE6KTo0Oggn3A/jwe3Y0sy0+ueZE901K9Pdn9aHd99M/tpfW66tyMtOs5KpA5yC/Z2uuHrFnLDPyYoIEYutaOYcBJupXz6+P3y4tfd74fn55fHx8cnJ0f/iO8/yKv/L/PNTY6b7GnYfzt9ujO9tzW0vdgx0FSYER/qa2d9w9WlpaJ0ZqD9w+r4uxf9G1NNU12Fg/XZw42Plodqdl8NX3yeO/8yc/R+7PPGwJu5rtbyR9F+ni5KZfbdO111lYujXZuL/fvb4ycfpo7fLayND5Rm5VsI7Olkcz7dk0F1kUkDeDxHI2MJl6V2tvHLTCmqfFzTXPZsvLPly5vFvfeLb1/2TQ6Uj/WWLU+2jXXXNZY+vhse4m1rE+TuejsiJDctqbWqpKPyaW9tycpo2/vlgb2tqa8bU+vTQ2VZWSHufrYSm6iAqLibCZE34rxdA2Uia6IeNTbmzrevB+fan1++fPvx45ezs7Pj48MfPy7+XXzjg/06a0o+ro4c70zvbQ3trPQsDNTX5j+84eLoIJU9uHWru656Y2Zg5+Xgm9mWpcGyseZHneVpg3WPtqbajjbHtB9ntB8njt6PfHszPNlVnZeS4GFhEebh2fj06cp4/5f1ya8bwwdvx47fz7xdGO6qrva09qLqSXlUF32chQHZEk8QkgyFZjQFxVjs5hCRFJuVk5wx2tG+u7V8/PHF7ruxjfnn79d6P78eWRrr7KorTwwLc7e2j/D2y0lKqn6S115VPN7eMNpS8XL0+d7m6P7b6Z2VsaGWphjfG/YSmwCnwNTY1OTYJD93fx5DxKGJQm7EfP70/So798rueHi4f35+dnF5+rcppf86vn4O9iXZ95fHO/bfTh9uj+++Gd6a6x5sLIvx8bDiC4JdPWoLC6b7WjcXNdsvOt/MNc73F7eXJrUVpy311Xx+0X/4ZuT03dDhtmZva2h9qq2vsTIuIMDd3CI/OXmgoWq2p/7tfM/+1tj55/lPa6OzvW0x/iEUPa4pQWVEstbXt4Qi2XgSn8Y0J+rz+RwnS6VXQmhCS0XF2tTg962Z068z79fbjz6Na78tbsxpeppqboWEeVg7RXgHZd1OqivM76wqnmivG2+vfDFct7818Xq2c6q3sTQzy0lu627plRByN/Zm3E3vYFu1LdOU5e9589vnw6OD4x8//mwEubw812r/fOPav4uvuUCUHBnRXVe2vTh49G767MPM55ea+f6GrISoAAcHH1unksycobbG+aHmjxuaD6sdr2cbJjqetBWnjTUWvh57frI5drQ1sPum9/sbzYeV/oWhjnsxkYGOjulRUa0lTwYby1ZGWt8v9e++GdnfHn851v40856crTTWExkQVWAwB68vx5MleBIfT+LTmbYigYOva1B5Xv7G7Mjhh8XTT1OHH4aOP46df196szjc+7w+zCfAw9olwNHjQVzC86eFrSVP2svzF/oa38x0fl0ffT3T11tfGeLu5yB3TAxNvhOZFnszTiFUoiHo+Ij4j2+/X5z96fT45PTs8Ozs5K/Doa9St/4t9UFIZd9w96wtzF8Z6f68Onr0durr2tDaeFtvdWlCcKC3tV1qVGxT6dOh9prNpd6PrwY+vOxaHasbqs/rq8yeayv5stB98Kp/903v7ubgzvrgm8XB6oLshODAxEDfsgfJvc8Kpzrr1ibbv78ePtwe317qGe2qjfC/YUpkYRAsDFqEI8oQOL4xzdzITE0yllHNlI7W7plJaZO9rd82p3/sLvzcnbn4Nqf99mJ7ZbympMDdxinUJ/h2WGxaVGxVTlZLcX5PVdHKcMeXtYkv61Mr472PUu6qeXJPG99w3/hb4Sn25i7GRJPYsNjdj7s/z/7X2fHln/lqj/6b+Mo5Ejdrx5LMnPHOltdT/d/XJ76uDb1f6l/StGbfifW3d/C1c8y6c6eprHCyr359tuPzhubDcvdCT2VrYVpf+cOV3srPLzq/rfbuvR3eWR/49HpqeuB5eW76/aibJem3NXUlI82VM711H18OHL+f/L45/PnVRF3JEwdzGzNDAYkoxOuJsQQxk+/EEjhSmVZ8ga2lwv5OdFxfc93H9cmzz3OX3+Yuvy9d7q29fTlVW/LU3c7R09490MU71j+oMjOjq/zpYn/H+8Xx7xsLH15M9z+vjQsOcTZ3dDJ3v+EV7WzjY0igJiemfvnwVXt0frJ/dqH9eXZ6/J/4Xp2h+Jd3Zn/maymxshSZP0xM7XxW/ULT/XV18ujtzOn72e2F/vaKJ/fjol3NzaN8A0qyMvuanr2c6n6/Ovh1Y/DNREtnaXpPcfpUY8H2RPOXlb7zrwu776e+vpt+vzYy0VNbl3+vLi+9r7posqN6tK3i1XTrwduxw+3xo/czy2NdZXnZXs7eRiQODsM0oZgz2fZMrqNQ7Gpu4WWhcogLjWh5Vv5qdmh3c/p0Z+7y28sfe2+WJvorCvPDb9z0dHD1dXRNDo94lp3VUVr4crh39/XSxuTQ0rCmMj/f3cbJxcrVzc7XycbLUuWcm1V0uHd6cnh+8O3wl/NfD/ePTk9/E+x/D18XG08lzzz+RlxlTuFkW/v27MjBq4mTd1P7WxPLI60NT/P8HR1dLKxib9wsy8tdHh/Yfjny/c3Yzou+8ecFozWPRmsebWgav70cPtie2Xs/+31n+vvO9Ic1zYuhponm8tHG0unO6pGWkrneZzsv+o7eTh1sTnxZG3s9N1yWl+ugtjMms+lmai7bjs93EYlcra18HO08I4JDKp48nh/q/rI+dfF57ef318c7ay+mBrPSkiNv3vTz8IoMDMq/d6/+cd54c/3W7PDX9cXVidH+xuaYG+E+Tt7ujt58jlQqUnd2DBzsa7VnP48OtZfnPy6052f/Ce6/Z6b4G74BHqEqvpW/Y1BGXPpATePqUN+3l6N7r0eOtse3FnoGW2qSIsKtJQoLgfymp2/Ls/KNuf6vmxNf1zTrw3ULbaUj1XkL7dUfX4x+WB45+Lx48G3u7GDh9Ovc3ubo2+nuF32NM92V421PR5qLVjSNu2uje+tjh1uTh2/nFofbH99PNZdaUIwEXIaVQuIl5rvaWQe4OfvFRETWFD9dGO77uDKr3Vm//LL1fevl4sTgnfjo4AB/V3v7YC/PvNSU1uKn62OaDy8m3y1Pr4yPP8187KC0c7PzVEksLS3sKitq9vaPDw7PzrQ/tWc/dnf3z04PtWeH//+Z8f9avpFBCeZCW0u+fZhrWEtR1UJP5/7G5OmHqdMPE9/eDL+c6Kl/WuBt5yplCC2FqgeJiVOa1o8bI/tvRr8u920M1I3XPRmvK3s7M/h5bVK7v3G8t3B59uLiYP50Z/rzC82bsfb10fqZ7tLhhsKplop3Ez2fZvtPtyZO3k58WRsZ76pLiom1kNryqOYyrquQ5WKl8nFx9ImPjmmsKJ8f1GzOTBy8WdV+3Pry+mVvS0N8VNgNfx9fT7fYm8EF99MHamteDvetjHQvj/ZX5xcGuvlZiC15DIm50lqjGTo+PTm7vDg6u9g9OL24/PXnr7982Nn65dezv8P6/yD7L+D+h5x7hZ52/gqmtZvCvSz9saa2Zmdh4NtG/+WXae2XuQ/L44MtTWGeAeZ8pYorjwoI6m+teb82cvp+Wrs9+WGyfaapdKS6+PXEwObc4Lf3cx+2Bo72Ji+P5n7sLmjfzh2/nvr6sm9RUznaUDTWUPqyu3Gjv+nszfjZ9tjl54WdldHB9taHdzMsRa5yjquc66WUuDnYeoQE3yzNezzU2rI6OnywuXH+8d37lwt9bc2xUaFebs7R4SH5D+/XFT1Z6u97MzWyNTfS9qw42i9QTBca4yheLgHTk3On2rPj06O94/2DE+3FL/9rb//4+PTo4vLo5Ozb+cXJ+fnZfxvf/wM+LgpbnuxBKwAAAABJRU5ErkJggg==" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="" border="0" src="data:image/png;base64,iVBORw0KGgoAAAANSUhEUgAAAHUAAACgCAIAAAC9lbR3AAAgAElEQVR4nKTc53NbV7Yo+P4X3ry51a9v9213cM5uB1k5S1ZwkmTJtmRbzrIclIOVs5WpTIoScw4gQJDIOQMH4QAHOMjh5J0OSHumpmo+zgdIbqf7pu97qFUslIhPPy6ss/fae+l3gGBAMCIQEYiJgomCMcQYIoDrZKrxEypgqk4QVDACAACEEMYYE4UACQNOhbUpXJ0GRakSLSfdIfvw4J2zHdeOOsfbxZyHy1nFok0sWuSyDdacctkmFm2g6lG5oMqFYcErZe2AdYCsFaTNIGvGBZvImKWEhwv5Jm60dhw7e2n77m3r37y0//PB24dC5uZ8dFDIG0DZXa9GpiVGxWkFJgGgEUpNE6aOkoCP8CUf5ENi2SvkXULeBUo+UgupXJDUAtNyDHMhLEQRTyUjRpOu3WMb4Uv0FK7VEVfH8rQKvse4DgCRAZIVomAEMEIEYxVjFSGCf/JCBCOCEVZ/DPzz1+/+M1+CVBXXEcDT9e8RgARDCESVgB++nyIEQSAiKE6rYJoIUCqIFbqU8UfcWr9lIO4dy0aMxYS5yti5jB1UPXLZIRYtSsWOeTeoOpSKsy6FYNlLaqF6NaRWgvWKnxTdOGvDBYeQsYC8rxi02Xq6zn69+9CHW85t23nryAFT/62Ys7fC6KWyGdbcqObHtSgWaKjQkpKQ5TgANAIJAhJIjCpcWJWjSAiDil8p+2A1gGpBXPXDqg9U/ELJI5b8gI9iManwiVohkmeDdNSdTVN8NYcUHisiEkVVUaYJhgpQManX64TUESIIEYQQAOBf9b33iV/5qrhOkIoAnlKnEYAIKhCIdRUAhYdAUJGAQVUWCrUSXcwEc0lnLulgKEMuZq6lHULaKWYcIO+BZe+UHEacRypZQdUxJftV0UsE3/eAUrkgrvpJOUDKAbXsIyWPWnLVKz4h50uFLX0t1/Zv+eLTNzbs++iL1jNnPdqRfMwploJICkEphJUolmkkpYiShjCJEI0QDWECKnGoxAmIqTCuKjEsUUgIAy4IOD/g/LDqk6veas7Bl3xSNSzVIipI/zBVIjBXqyTKxXgmE06lQoVCSpZqdaRMYaBCmWBIMARAVhQFIVSv1zFWJUlppPO9pCb4x/hXfQnCDV8MEUaAYIVgmRARSCUVVuqoCsRcrRAtpH2ljJfL+8RSsJZxVhlrlbFWaTOftsCim1S8oOxUKk6hYBaLFsy7ieBRKk6p5JTyzipjrtJmLmWVMjYl61BYG5eyJgLG5itn31+3ZtX8+Z+tf+faidOmgYFsxCcWo1CksRIHcgyhFEYZAlkVZQlJqypDSArjJAIJBBIqjNdRAgrhe8GHIB9oECtcsFbwSFwISQmo0JIQ57moIqcwKUgyy/HpcjlZKND5fLJQSPHVHJAqdRVgJAEoQiQhBO67qf+7vo0iSxCGCiAYTtWRShQol1VYVrhkNR8ust5qLiAUQ2IpKJe8Qt5VThpLtIFPm6WMFeQcMmur0PpCQsexplrGWE5N8HmLWLQV6QnaPxhz9ye8g3lKV00aqwkDlzRVohO0WzPW1/7pexuXzp719urVp/fsmejtYnx2no0gjiYKQ5QkAklC0oSkEWAwTGFIIxhrBARRCKJIpqAUkbiAIoSAGIT3A0khJEaASMliDCqpOsnWSRYoKaAwCOdlJSPDHIB5BRR4ni2Xk+VyslplACgBUCFEnJ5CmCiiyCuKMj09/XNijDG8Z/gv+jZ+XScqBLJKAIIiADWhmuYKkXLGk086yhmXVAgopQCfc5aTxnLKUE5M8GmznLOLGVOV1hcoDePrz1MajjXxWXOFmeSzZi5nZqkxytUTcXanAiNCxipl7TXaKDC2WtwUd2iaL55/ddGy1xYt2vfFZ+1NZ73jA8W4Q8oFUZUiYgxLMSTHVEgjOSbzQSCGgRhWhBAQw1CKYCWKlSiSqca/QymC5DCSw/h+EDmqQhrDFAIMAgzB7PRUgeCsKCdJPQ9RDqIcUYv1qSrCRVnM1LhkjUsWS9FyhVaUslqXEZYBkBFCv8DFGCKioHt6P/G9/wZi/PP6QAgAQMUEI6BCuVJki7lEMRMuMi6OdclFv1L2CVlnOWnMx/R5SltNGvKR0QKlqSUnagl9OarNh0YYX38pruPTRiFj4ViLmLdzrKWQ0OdiugpjFHK2es1PKj4l60J5fzVucWm792/duuTFWR+tWXPz1CFj382QoSvrH63EJ0TWKhdccsktl9xK2SMWHXzeIpcdSs0HuCDgQ1AIEzmqKjFViRE5SpTIT0MFlCpHiBwlSnIKsQRlFIlWJBqjDMEsUFKKnEQwo5IcRqwk0jwXU8QkwVlOiBVKQTbrL5biilKuq4BgRRaln+D+Wu9f85UEEUNURxADIRULJiOuTMwl5YIg75OzrnLcmPKORB09CWcf4x0sRcdLMS2fMvGMIeMboixtSVdfITxajI4VomPF2HgtZRRZazllKCUnhZwN1zyo6p7mg1NcUC0HpipRxjPecfnUptWvL5sx79TO7bahjqxfl/UO5Pz91YSmltAJaSOftlTTpmraVErqyrRGYCdgxXNvecCFCB/GYkRtKMsRLIeJFCZSuK5QjVDlKJYSWE6pID2Ns9M4q2K2USim1ByCaSAnMUzVSXZKZacQi2EKoRSpswpMF0uRfD7G8zkEJfzPQvxTOvk3fAkhP/0QUQEhiBCEIVIkmQAFSXzIbdUOdobdBqkUq9J21q+LmHttIzdsIzdc2lsebXPc1lOm9ELKVIqMx+3dtKOvGNGWKX0xomWDQ4yvP+MfrtAGIWMtJyaL9IRcdOKaB9dcU5wPFl2VhKUSdwy2nPv87TeXvjR3w/I3z+7dm3JNwKy7Qo2irFFmJxTWhIoOWHQreYecs4tZo5SdgAWzWvWhog8WvKDkQ5VAY0EmVXxyycsX3UrZh2pBUPGjWpDwYVgJ4VoUcnHIxZVaTKpQYpWSahGZo2SO4mthhY8SkFBBCoiUwlGKEBGEsKQkAErLgBFEludZWaphJCMEMIaEIIwhQgBhGWHpX81fguF0fUrmBVVRJkaGms4cH2y/mfSbk74Jn77bOdoy2X15vOOCS3PbPdZi7r/i17eGje3BybuBiTsxa3fGO5z2DDHu4WxQw3gGEq7utG+4HJuoJkzF6GSFNoh5K6o65aKVTxsLUV3CNRyxDF05umftkoVLZixc8vKiPZ9/nvRaylET6x8uRkaqtK6WmqykTOWkuUSbCvGJIj1RSeoqSV2NNlYTpkrcWEmYynFjIW4oJk2VtLXMWPIJQ4E2FpOmQtxQTBhLtCkXNbBhQzpszERMDGViKFOKMjExYyZhTkUNyaghkzQVs45y1llI23IpSz5jq1b9nEBJSlJSUoKYFoSsJBWBwv9odR9X/u38/anvvc8hgBEgAE4jEnF7zhw6cO30UZumN2IZDU72B/Q97pFWS+91a9+18ERnQHfHNnQ9Ye/36u949XeCxo6Ec4DxjkRtvVFrPxsYY/3DKXcv6xvJhcZo12DcOZAJjrKh4QqjL6XGcrHRQkJfS9rKMUfv9QvfbP5gxcLVi+eu2LHl67jfFXPr06HxpH+0EJ9IR3RR32g8oIuHximvJhHUZiht0j+c9o1m/Bo2MJYJjDG+0YR3OBnUsFE9ExpP+DRJ/xgT1KX9WjY4ng3pU14N49OlvNqUV5vyj6eCejqkp0N6OjKRCOvjoXE6Mp6OG1jaxNKmQtpWLXoELiJJMQUyAGUAzCqgIMsFRSkTImIkYSRj1MBV/v/rb8MXQYUABQpSiUmf2L/v9L69psGejM8W1A8E9D3e0Xb93cv6tou2/pteTatX0+rSNMesvf7JtpRnmA2MxR39QUOX39BJ2fozfg3rH07aexrpHDJ2xx39xZi+GNOWkroyo2Wp4WRgKGofsI92nNr11burVy9fuOq1Vet3fbPboBkxaXtDTo19vMOhbw+7R1zmPr9jOOTVem2DQfdwIqiNOAdjjv6EcyDpHkp6hhOuwahrIOYdigdHKddQyN5PuYZonybpH0v7tWnvWMw2wPp1jEeb9Iyl/OPp4AQTmmj4JqlJJmZkaVM+YyuxjlLOyRW9Ui2CQBLBNCIsVnOYFBAuAliU5QIAFQg5BMWG7z1i/Ov1GUIY31ufIQQQAggqWJFVBXbcvLV53brrp44be9oyblPePenXdPg1HWPN50xd1/3ads/obd/YHd94m3uslXYN8imrxDrzEX3ar8mEdYW4qZa0CClTKTRWCmkz3tGwqSfpGqkmjdXkRDGpKTPaTGQoZO+c6L9+59Kxj9a+Nve551945qV5s5esfW3NwV07um9fC9p1cc94NmphKFMsoM/ErQXGlY6aswlbNe3KxcylmKlATeQjk7moIRs1sHFjPmkpZuyZmImhDNmEpZxyVJKOMm0vUKakZ7QQnkx7x5Ke0XRoPB8z5mLGTMyQSRhzKVsp6xYqIUWKIykhizEgxBSJJpjFiMWIJTh73zcvK3meZ2W5hBBPsEywghFAP3vo/cQXIXR/bQwbvgQofL50dM/eYzt3tl88r7tzK2UeL3sNIU27e+iOseNqZKIvYRl0DTf79e1pj4YNjEkZBykHpmphlQtPi9E6H0GVAC75SdEt0sZyWJf1jMYsg7RzOE/pCtGxYlKTiw+x0cF8fDwTmvRODh3fuW31gkWL5y5cuXTFm6+s2rr5/d7mqw5tb9AylPJPcGl3hbHLRT+qhpVSCJUjdS6OyhFcDcsFD8+6+KxbKPrkWggKFFbiCkdJ1TAUYnU5OSXSdS5OyhGJ9QqMrRidzEcmKymbmPeKJb9Q9ou1IBBiQE4gkMSYwZghmFVJdqpeIDiLEYtgBiMW4TzCeYhyAOY5Pi1JeQirP/r+Ghdj/DuAIMT/9MUYYogIgD6r49zho51Xro62NAfGBrM2fUzXG9F0jF47PXH3sl/b7htrc462JJ3DYsr2PRepV4Kk4kMlD676v5cowgfFglPK2kuULucZYpz9Gddw1qcvhCerSSOfNsolcyWtraR1Yt5aTTmTXtOV40feWr589aKFH25Yv+3DzWe/3a1ru2Xuve0Z6/Dq7rK+kWxwtEjpuKRRZu0o5yEFHy4EpLy3lnPXcm6+5FO4MJSiWKYRSGKZBkIMCTQRk4RLEC6h1hKwFAZ5TzVpLEYnuYwdVgNICGMpRkBCxWmEUoqcFKSEICVkwCCSJfU8wT+NLMFZiFkAs7KSlZW8opQh5AhWVIIIIfjX/R0I4f38xVglGGMVojqUtX09N86cbL943tbfk7aZGMuks6fFN3TX3HXVr22PTHYFJjryQT0uBFDeXy+H1UpYrQTlrKfKWHnWIWSdtbSFY0y54DDr6Wec/bmAlqdtQsohZKxK3ibkDUJ+ElSsHGsK2foc2t6Wc2d2fPzxga++vHry2PXjh1tOH+24cGLk5tnoZG/S2hc1tSesHQlHVzYwJNJGnHWQnIsUfFXGXs26pHKAyNFpkpzCNIY0Aok6YbASh0JMroSFnE/M+pRCUMp7UcVXy5hLtIHPOZEQJnKcgMQUSmOYurftJixWs5BkIWZlwCCcJzivkgLBeYxyAGVkwEhyGpMCgHlJysugTLBSrxNV/WX3EmP8OwQVgiEhBGEV4WmCp1UIVLnSeePMnQuHOi+edA/2MlZrzGQcu3ND29ZkGbjOuIdTrqEyNYlynno5DHMBUoqqpajIeFmfgbIMUZYB2jmc8gwnnL0pd3c22FeixqqJyUaBhkUXqTph1foD9FTS2nR40KK9deHojk/fXrN3y+edV66Mtra0Xzx78dtdJ775tOvyUddwc8o+kPUOpRzdaVcvFxtHeada8qhFr1r2yQVPNecQy16iRFQYJYCCICxLASAF+KoLSSG56hWyzlrSAvI+MeOoZAyVnKmWtwkll8KFVSWpghSWaSjGJSEqCVEAaIwZiDMYZRDJYjWHcB6TAsJ5BbCCmOJ4mhOTgszUv6/JoFCsJqemEcQyIhiT+i99VQgavhARBX2P8DRWZCwW2q4daflu1+C1057hXnv/YPflppunDo+1N/n07RnvaDU2+T0XmqqGSMlPypEf+FSZsseso5PdN/pvnh69fdalaaYdfax/sJLQ1pLjXGqSSxr5tEXJO9Sq53vRR3iHVDQm/F328ZtnD3+xesELi1547sDWL7Vtbcbe7rbzZ/Z98v6WdSuuH9vhHLrFukeipg7WM1gKjVUiOo424LwbFz0y68QlPyj5QMWrlD1i2QUEP5ACXMWOQbiSt1ZzVj5vI7WAygV/EKJS3gmqLoVzypxX5nxQoIhMYzkFxbjMUWI1LHAhRYpCmISAQTDdqLwAZRDMAphVQE6UGElOy5CV5DQnJvMlKpOPKKAGiQQAUNVf1YdGfxPf6/9MQaACRYJ87vrZvW2Xv7X0txg671w/fGzHex+c2vWVoa+lGDFV4xY+ZZ2uhVHBjYo+iXVmQ/qkZ2yw5eyVo193Nh10jjUn3QPl6DjIWiXWDPI2UvKQkoeUXbhkB0WzlDNUkmNceiJo6+i8cWT7RxvWL1+y+Y213+09dPng4ZHmW92Xzu/e/M7GJXOObX1P0/KdX9tq7b0UNbRnvcM53wjrGylTk7W4qRI1iGl7jTZWk0aOMfOsDVZ9RApD3q/UfFLFMwWidYWakiKw6puSInUxrCpBFYSIEsZyGMkxrMQbyQsVGsgxqMQxpFWcVjFLcFYlOYKzGGVUlCU4i1EOwSzB+fp0capeADArK5kKR/N8rj6lAEWC8Ffrs9/0BWKxs+W0ZfR2zDrWfuG77Rs3f/LmW5ePHrCP9WT8BpgLkGJQrQQ5xlxNGtmQxm9oNw1e77p2uPvqYf9kG58yg5wD5mzTVe9U1V+v+HHRDfI2JWdWckY+rSvGR9jwYMLdZx66cffy8RO7vvly4/trFq5a+tycdQsWHf/6q+tHvt3/yXufvbH0yJaNbWf3Dd04PtZyUtd60tRzwTl0wz58wzZ0069vT7lGisExytgenLyb8Q5X4pN8yipnXXLBA6sBqehBQhiLoWkYQ1KoDqMqiKggUodUHUbrIK5CWoV0HSXr6F7vGEOaIAbDNAYZCFgEsxhkMEwTyBLIIoUFSqbRBgIKg2CmrhZz+XA86lJVqY4U8uv1L8Hwx7UbwtMI1iGQsVKZ1LRFXVrv+NC3n3++fvGKre980Hb5gkPbX4jYYT4iZjxy1sMGtcbhK503DvQ0H+66edCpbynFJ6SsXWZtIG9DeSvM2dSiH+U8YspSjY9X4qOF6GDC3ebRXx1uPdZx5eBA83lde+vNE2feX/nWkmfmrXxp0aZXVhz6/KNrR/Y1Hdx58+juoeunG3tFx+B1fdtZbetpQ+eFye7L+o7LzpHWlH0obuq09FwwdJwN6m7nvBohbpXTLintQsUAl3FyrIsruIgSgVKIwMi9ABQBFAExrMQbKazCOIIxghMqTqk4jUEGgyxWihjk65Ctw0wdslMoWwc5pLAYZFSURYBRJFoW6HjM6rbrJD6vAnEKA/LL/s5PfDH5HqMpDFEdCpNjnUG7bqS9ZfMba1fOXLxt8+fdN66HrHopGwW5cC5kYoPjEwNNp75978iuDQN3j/ktbSXaMM2HprggKrhg3qmwllpikktYy5SRcQ+GTXcChute/RXjwJmh1sODLcc7Lx9ru3i66fDhvR9/8e6yNz95Y9PBz7ef2vbNtSP7ui6d6r1yevzOZXt/S2SyizJ0puwDCUtv3NwTs/bGrP0xy2DCNppyaqjJNtfQVVPXeWtvU0TfWfJP1sLmtFPj1nZYR1rs2rtBW1815+ArblnwASmA5DCUIkAMy3yYr/grBXe16OLKHkkMQRDFkEYgCWUGylkkF7FSRFIKijQUk1hmsJRBYhpIaSClhFosm3HlMp5Myp2MuYUqC4QyVsRf+RLU2LYRQgiebviqSBrXdLksmuZLF9aveGP1vFX7tu5uu3rVb9LSHiOX9mUjZo+ho/nCjnNHPhrpPFXLmKfEECx7Qd4D8h4xbc/4NX79XevgNcrQHRxvtw1c1rUd1bQdmuw9aez7bqLrnK6jqfnU4e2bNr45d/5nb64/tW33nbMX2y9eHG+7Zexu9mq7PGMdocmesLGbcQ9nvMOMe7AY1tXipmrMWI2Zq3FLiTJn/bp8cCzjHoiaOjwjt1yDt0Kadt/Q3fHWi+1nD57d89mRrzdePb0tYOsuZcx82cmVXVCKAJGS+bBQDZRyzixjyTKmAmstFe1czSfyYYGL8NU4X0kJtaxQy/LVeKUYKuUDlWKkVo5zlVitHK2Wwsm4lQpNMrSzXKAkLqMIBSzXCPyVr6pihACESsMXwToCECNZN9Y9qRs4vHvP4pmLVs17/cA3B84dPtp27aLPNJKNWHzGvp7m4zfPbXNNtoh5u5CzkVpgWoxO1WLluNWt7ei5duLywa9Obv+g+cSO3qYD422nzH3fOUYve8evu7U3Lf03h5ovfbd7++dr13346uuntu9oOX1c19HsG++LGAeDE92UqT9i6mF9GtanKYZ1bGAkHxyrxCd52lSjzTXaLDJOkPWivF9gLDXaWIkacgEtbR0Kj3d5hu+aOq6P3Tp/48j2g1s2HPn6nYGWkx5DWyllJFIYSzEoxqEQk2qRSt6bS1tzaWspZ+dqHlkKI5AAckLikzLPykJJFgpQyYlCslaOclVa4hlJSEs8I/C0yNGSmEIKq0gsASWRy9Wh8Bu+/+xMYoiximAdQgiRZLGM371za/PGDxbPXbF0zuv7vjq076vtx/bs6G25ODlwS993bXLwmt/awWVt/6/KoIoPloOwFFayoYzf1Hn51PurF61++ZnP1iy/fWrHRMd3gfEWyngnMH4rYe1KOod1bU1XDu7dsWnjZ2vWntm1rf/GefNAc9DY4ZtoTToHU66hlGc47RsuUjo+ZZIyVpE1K1k7LLpQwSXnHHLOgUv+ejVUr4bkgkssOIWsk2ds5agl559IO7Qp62h0st89dEd353z7ub1tF/b5Ju5KWTvPOiAXRQKtSiksJRSOEisBoRqQuIAKo9MkqeIUhmmVFFRcQUoNylUg5wHME1REuIxhGcIyhmWEyyouEbVMUBHhIoYlUSzIQkklv+xC/MoXEYQIhIov6Lp+88rSJStnPL9o4cw3Pnrnq3Ur13z67vr9X23ubT4z0X+dcg6Cih/V/KQWUjlKzPqqKU9gcvjGyYNfrH/jnWULtr371uUDO+wDNyhjG+Psy7gHWM9Q2jli7Lnx3a6tO99798Cnn1zYv3uo+ZJj9G7Q2Jb0dCbcbQVKU6R05Zi+nBjn00Ylb4NFh1JyKCUHqrpR1auUXErRjat+lQtjLgQ4v8L7ARcE5aBc8ElpD59w8DFbwWdgbCPURI+x63L/1SOGnkuMe7hITQisVypHVJ6uy0xdZohMIzEOpWjj1JmgpIpZlRTqpFrHPCE8JhVMSphUCKkRwmPMIVSBsIxJhahlTEqN38pyQZYrdfVXvj892SQIN3wBguk8s2PP7lmzlrw8Y8WS+evXrf5w9nOzXluyaO/W90c7LgfMfbW04/9BqWkxCkoBKeev0e6gYaT51OHP1722cdniI198prl53a/pS9r6C4HRSkSX94/mvNqwvvf26QM739+wa/OmltNHJzpve3SdIVNn1N6WCXeyka5KUscxBpE1CzmLVLApFTusOWHNiTiPKvpVMYg4H6r5CR9UhRASglCKKHIEyTEsxRBP4WoYl4Io7xeTLi5qrlGmlH3I1N2kbzvrGW2OmHoYrz5LWaspD88GpHxYLkcRnyAyjZU4lKJQoQnKAIUBchaAkqIUiVqFpAhQCaAyIhxW7xOjEiYVhIsIFxEuy3JBkooEy7/pe+/siCCMIUGIKBgVaqVXXnvt+RmLZ895c/H8d1cu3fTiUy8vmzP72O4tLn2XnA9Mi/EqY68ydoH1pvwT+u6b57/dseWt1z9ds/rE11u0rTdps56xj9PWPsbZl/ON0Na+uGnI2tt85dCu0zu23jl73DnaHbOOUpa+qK2LdnewkZ4s1VumtbWMUSrY5LJDqTgVzgkFLxR9SPITJUiUMJZDWA43Ti2RGAEKpSgxIMeQHENiFPIhVAvCsh8VfTLrlNMOPmahrQOe4RZ733VTd5N95I5nvJuyamjPZDZsqzJ+WI7VZaYOUkhKEMRM1xt9nDzCZQUUAC7IMCcpeUkpKLCEUA1jDuMqRCVMSggXIcoRVJSVvCzmIOR+6QsxaPgSLNcRbKSwgkkVSJs++fzBx2fNnb9+0fxNyxdvmvPSojdfWXH11MGIfUTKBdVarJSwZSPmoLG/6+qJQ1vf37J+9dfvrLm4f5u25UpQ1xc3DAXG2mPmTsrYFjF1BSc7A/re8bZrzSf39zSdcoy0sX59gZrIhsfylCYfHSnGNYXYaIWZFAp2WPNC3o+EAJL8GIQxCCMlhEH4x6WrCuMqjGMliiGNEH1vd6BEoRSCYhDygSkpgio+WHQrWVctbsm4RgO6NlP31e6mY20XDndcOj5yu8k23EnZx3NRV5UNYjGFpCSGKRWnCb7XTYcopwAWwCxEBYhKAJQQKGFYJqhMULGuFgnOIpghMKfIaYlnZKGAkfxLX4jlX/uKKukZHf/3vz7//Iw3Zr68Yd6st+bPXP7RO+8O3b3Ohs0p/2Q2Yo65xvR9N87u/2L75rUHtmw6t+/r3iunzb23XUN3nEMtzoGbjoFrQX0rZWwPG7u92nZzX3PvldNdl485hu/QzuEabeTTZj5t5BhTNWnkGVuVsQp5h1LzEilMlDBRIgRGEKQgiEAQATACQQTBGEZxghMEJRvbLYIYgpIYxTGKIhhBMEJgSAURLAZhzQuLbpj3SIyzEDQkHWO2vpa+q2eaTx64e/b40K0m61BXzGmopAJ8PoJlhiiMLMeBkmocaCowDVAGYpbgPIYFIOcVKadIOSBnkcISyEIlpUg0kpISn+BLUa6c/KWvQq4iK1oAACAASURBVADEMsLSj74YqwquVwBMV6UX5rz+2DMrnnhy1dNPLJv1wqKvP/l8or+9RnvTAXPYNtJ97eSx7R/u+nj9mb1fdF85Zehp9mq7nCN3Lb1XTV3nHX0XPKNXPZqbIUOHa/TOeHtTd9Px22f2j7VdSjiG8uExIT2pFCyw6BAzDiHtBoWYyIaVUgDyAVWOqoAiIIYghWBMUSiE4gqKQRhDiMY4iXESY4Ygpg4zKkirIHXPF1OYRAgJARCAsl/mvLDqU7mwWqFgLgQywbzX4NN0a1uudF48ffXI/nP7d7ReODU50B526cRqlCiMJCYISWM1I8EUImzjdgRfjZYL4WIuXC5QfJWWhRQU6UbjQuYoKMSkWpQrBMsFCiPpF/mLIAYIywQrBEOCMMIqICoHsTz1f2/dcfy5l1Y/9dTyZ55YtHj2ysM790atEzztYQOGiH2o5eLephPbem6ddmjaQ4ahsGHANnhb33be0nPRM3I9pG+mbT0+XYdX1z3cfO726QM3ju3puHjEo2vPhXS5yGiN0YOyvS74YdmPypEpLs2zAaUagUK4UQEwimOcQCgOYQypKYBpBSUAphtHDD/61mFGBSkM6fu+UUwiGIcVxS9yHigGp0CccJScD8B8WEx6KiEr45yw9LWf3bNt82srP3nrjWO7vmy/cZ7yGiq5ULUQQCCJcVIUI4SkVJzia0EmaQsH9OHAZCrhKBfCEp9AUlIFKSQloBDDUgIKMaEc5IqUiqT7F6BgY32mYqyqmBAMCVYwUSAGCkacovAKNlp9jz8245G/v/DMwzPmP7/w2I69UZOuHDHnw1qfucWgOWfTX08GNTnKEreOBnXdlu4r1t4m1jXIukd8+k7Kqum5eunq0cPn9+048uUn5/Zs1XdcSbpGMoGxfEwvFh2A8wHOh7kAqvlBxS9X/UAMA4VCMIZQHOMEJAlIEkilG28amUtQI5ifR5KgJMGJRqgkDkEEKxGsRKAQRmIESxTkQ6gSqFcj1YQzYhnVdbTs/Pj9DcuXv7ty5bdfbjEN92Yod552y5UwliiihIEUQFJIqHrKeVeRdRVy3mLOXylGuFpcFmgoM0BKEYWBQkyuRRBP1YrBOuYxkhGU6iokGP4OoymMVYIwwRATBWEJYlnGCqqreOoHov7w/nuf/uXfH3z56ZkfvfVB+4WmuEVXCk7kwiNMuDebGCix45W0OeEZ82o7TV3XA9pWxj6Q943lgpOWkc7rp0988e5765et2LB06Rfr32g6uN0xfIfxaNjAWC1tkUtuqeIRKm7A+ZAQIIIPi0GghOHPcX8a/1Pf+8QoSVBSJTSCsXvfA+VeTwdJIVDxokqAS7uzEUvCbeq4cmHvZ59tXLXq+I6d5qH+bMQjZMNKqXEVKEjkABQDMu+XuIAkRGQxIYm0JKYUOQ0Bi1EOg6yKslhOITGuSnG+GMKwjJF031e5l78N38Y5M0CKjJWqwEsQSTJy2j2znp/1ytylWzd+ZOjuZZwTlaipkhivsXpQs2HeK+Y8tEvr0XZ5xjoK/vFqzJxwaFzj/U2njq1f9fqC52fNePy5FTNn7dy8qavpdHCiN+UaKUT0QsYqF5180cEV7EDwqyCiymGihBGkEIoTQhNCQ5IAON6I/8z3x1rxk6JxL5EbT0KV0I3nYR3FsByGVR8s+8Wsr8Z4FTYas032XG3a9eEHez79tPv6lYBRK+diSimi8lFVCGExpCoxrMQbB3R1ksWIhYBVQA7hIiYFjHJ1nKvDDFGSRKarhaAiFhv3IlQCfvTFjS4wwjJEEoSKAgFERFYghPiH6f+rt73z/bUbbp45F7OaCyELl7TUUkaRNXOsKR8fT3jGPONdPn13MWQWU458yGDTdF45fXzNitdefOrll56csfCleR+ueevK8SPm/ru0XUM7hsqUvhzTCxkLn7fxRQeSgnVI3et530/e/31fCKI/+mIUV2EUSSHCB1ElIOX81ZRHYAKFsDtoGGu78N2BLZ9cOvJt761LtMfIhs1yMUg4ioixOqBVkMIwjWEaIxajHESFRmBSQiBPcB6DDFEYJNB5xstX2YYvwQrByu/u3wqGGEOMAIQKhFCBQFagJAMIsVCt+W32wzu3u3SamG0iHzaXYoZiTN9YVKX9moRrNGTsDxv6q1FrOWoJ20bar1/6+L0PHnvo+ScenfnsYzNfmbfimw+3dF296tb0s96JlH2oFNIWI1ohbZQKDrHsQlJIBVTjbjpQKAiiDeLGw+0+bhKS5P2Vw4/KzL2zsp8R3/sAAPGG748XhIEYrosUqgRQMSQw3hrtLlKOQsjh1vT3XDnffObIpUO7h2836Tqvx906MRuYElNYTGI5hZQ0UlgEswQVMSkR9f7+AuQbVQLKjMzFUwlHuZDESCJYaRD/zPd+LxhBCAHE09M/IADrCPa1ter6OhIuMxswy1mPnHOU4hOMbzRo7LCPNLs1d92au8WQkfWOx+yjhqG2nVu3LJr/yt/+8uLDD8976vG5q5a+uf/rPX3NzYbuOzHjYMLcUw6O1aI6OWsBZbdScUM+0MBFcliRIz8+3xpxv/j+hi/GSYwyv+mrqgxCNMGJH/MXoziSqbpIoUpIrYRJOQLz4WrCVYt74jatV9c/2nrlypHd10/sv3Z8n7b9BuM1SHkKCQxR0lMwX8eFOi6puERQEcA8RCWiljEsEJxv+IrVaCJqz6YpjCSVAAQllYDG/gL86Hu/vaZirMqyrBL0gwonR3qd44PZsK0QscQc/SnfkG+iVd99YezuWUvv9fB4V1DbkbIOujS3TQMtt5vOrFyy7Lln5j788IKHH1n80gsrVi5bt3PLjvYrV/quXXAP36UmOyohbS2qA1kzKjmVihsJQSzfuyANpRAEkUbFxPciiXHyf+57Pxh4X1lVGQgTGCcJSUEYaxQcBGNEjKFqGFVCuBTEpXAtYa/FHIxLFzYMOIc7Bm9caDlz6NzebbdOH3Zq+vOURy7RSGDqSrYOcnWQU1EegyxQMkDONmQxyCAppfBxvhiKBgwMHWz4NsaBfumrEtTwJaQOACAY1qGUjftdhiExGyzHrYXoeJ7SuXW3NXe+M3Y0RbSdkbE27c1T3Rf3dV851H3t5MkDu+a8OOfZpxY8+tjyx59YMWfW63NnLX33jbcvHjnSdv6ke/hufLKz6B0sh0ZFZhIU7KDqIVK4DqNIppBM3XvW44RKaPIv+ELM/KYvISkA4hAmEKIbCxLSeNCJMcJRStFfSztExlmMGKoxc84/ETb0x62j7tGu3ivnzu765tzenYbu9lzAU6J9tWxILseVGo3FdB2y0zhXxzmJTyAlDaQUkpIyFxMroTLrDbp1ybgfI6mu3hu3+h34eX0g9yZbMEKEEAKBrCIJi4W43+CZ7MlSkxxjzoXGLAPXrX03AiN3/UMtptazXWd2dZ/bpe+8aB6803L54rJ5K+bMfO3pp1Y/9fTKObNf3bDuvc0bNh3e9k3vtbPOwdaI7i7r6CkFR8SkXslZYcVTF8NEiQAx/KNvHcUa32sEEo00/EVtxTjZoEckjQiLSBqR9H3f+38AkmqsQwihG18FghOqkgDloJhzCVlnjTanfaMJe3/aOZKwDCbMw2H9gLm37dL+PWd27ui7eo122Fi/XcpGmIABlKKgGldqMbkaRVISCAmFj4rVsMJRQjlYzjhytDXo0qQSgcalP5UAjOR7828Y41/4Nk6aG77TsFpKByMODeUY9ps77Zpbpt7r7qE7GfMwpWmztJ4duLDX2XeV9Y77DKPnjx2f/eLCfzyz5PFHlsyfv+GttR9u+fiLT9595+A3W3qvnPZr2hKGjnu+9KTM2pSSi/BBLIYAH0JyuFGFCaBUGMWQxpBuSP1nvvfzl2kEQKmfbKCTP8XFOIFRnMhxUAvLJS/POvIRfcI5kHQOFgM61q3NuvVh/YChveXG0UPHv/ryyNav2s+f844P0S59xm+qJN21jJfLB6pZTznrrua9XNFbK3j4kq/COvNJS5G2JIITzE98EZR+B4h63/feKu1eEIJVAqECgTiFecCzdNhs1rbTfp15pGWi67q1t5m1aBLjPd7+q47uS0FtWyni0Pd2ff3xly8+M/e5Jxc99tC8Des+P3HozLWLF88dOXDt+Ld91046+m+EtM0J491yaJRPTsqsTSo4YNUH+QASgkSJICmE5VAjixsH5ve/7+n7kfpJYqZ+URN+jB8TluAEwTGCYxhFMYo2dnGAC8olb4U2MN4h2jGQcQ0ztpGMQxvU9U22Nfc2XTy/Z/eWdesPfPZpd9NZ+2gHl/TxGb+QC/CFYJFxsHFjreARKz656ldqASHvqrF2ueArZzy/4fvj1CH55yMOknpjrAtCJBEoqrBWYiNO45DHPDR493L7pZOmnpacfTxn02Qs/bSxO2YZ9ulHLhw9+dar785+Ydncl1e/9NzSr7/Yd/7UmeGuuyPtN0dbL442nzF1nQ9obqbsXcXgCEdPiGkLn7UqRfe9lrkcIVKo0TnDSoQ0fGEKwuR/4ktDkgQohVDqfkH4Jy7+CW4jVBhFMqVwQanqlyo+IWsvxvSMe5i2DoR0nYGxTu9ol7nrju5OS+vpUzvf/2D35g8uHdjtHR+AuTgu06gSh1xcKAb4kq8xTkPkaF2JQT4EKn7CUWIxkqaDP/pCIP4O4amf+96/9k6wAgFWCVYRgKJKFKTU8plob9vN88cPHN3+pa7tFjU5RJuH8x4tbR2ImMeunTq5fvWGF59e8PhDs59/etGM5xft3/Ht1bMnJwbu2Ebu2kduGzovWHsv+saux81tWe9QKTpeoQ0l2iBk7bDsRVUv5v2Q92M5pIJGIU7cW+TCFEYZjDI/KREJTGIYJ+5NbsJE41HWMG0se//JSuIqidVxVEUUAZQiBISKu5a319KWcmIyF9Cybk1Q22HvbfFpuu19HaPN1+6cOX386292vLfp8qH9aa+No0OwSONqoi4zSIxP4VSjAY1kqg7iSIyCWhhy0WouwPyW7xTGKsawseVonBUhAiUIoEqgSiRFBFCsqxAr4q1rTV988uEX72/qu3XVo+0LG/ozHl3YNODQDX790Wcz/7Ho0b/PevivL8984ZU3Vq5vabqi62n1T/b6J7oipq6wvpUytIYnWoL65pS7Px8eK0THc9HxWtoiF1xy0Snm7VLJCXl/43gCK/E6StZJRsXp3/YlMULoxnwsQvcy+r5v/MeaoJKYSmIqosi9DjKF5LBU8VQzlgI1kfFpk47RmGHA0XfbP9bjHuoZuHap+cTRi/v3ffX2hvP790btJsZnB8VUXWJ/wHkspxBIqpBuLKgJSEApqnCUwlHFjD/1i/qA8PTPfe/PaagIEAxVomAiKbIsyxgiBGBry52FcxasX/V687mzEbOOdmhTnnG7tuPauVMrF6985G8v/+VPMx7665x5M19d9/r6W5cvGAZaAxMd4Yl21jWQcfXm3f0ZV2/K0Z3xDRWp8WJ0shA38KwNlDxK3sGxpiprlquexglQY5RQxWmCMgimEUwjlLqvGUc4inBUvQ/ayNlG2iJINX5iECYwUsfROo4SGMEgrMhBBCMqjEIxKBU9taQlF9SnnJqUddQ30uHTdPtG+8du37hz5uTN48e2rF+3bfN7A7dvRZ1mUMmoUm4aFaCSEsUoAon7E7lJkaf4clioRPLsb/j+dv5CDIAKAcEyggBijDEhBEPidgWefeqFhS/P3fnZZ6bhbp9h2Gsc1PS17tm2be6spY89Mvehv81/5ollSxesX7X09cO7do60XnEM3w7p27Luwbi5LWq8kzB3pl0DhYi+lrTUUqZKygSLrulaABVcYtpSZcxy1avKEaJEoBTBShzDFAJJDFONaVgMaYzi995AGqM4BJHGrg8qcQQSQI4BkVIhjZVo4+9Uh1Sjv4GkEJLDQAzKtYBY9oKKn5QDjQOklE0TGe9zD7f5NJ3m3tudF0/fPn3m0zXr3n5l1am9e8NWk5BP8IWYwicIymCYksUYhAkA4rIcLRd92YyrlA9k036aDv1sffYbc4j3495Qxr2Z2sb0AIkEU7NeWLBk7pJPN747cPeWfqhzYrT76uVza9e8/cRTs/7+4Mwnn1z22EPzXnp66cpFb57ce3S4pcXYfdutaacMnUl7b8zaHbP2J10aNjiR9msZ/3AmOFSOauSUcSrrnMp7BMYGy37I+2XOqyIKKGEVpxr/8QABsTqMEiWicEEoxKCQkaoJBGO1qkuWghjSMhfDMlMrRJVqCotpqRKty4m6SNXF8JQYkvJOUPKpHFWiLbWMWyoEVC6s5J1K1lGKTLBurV/bHploT9kHbEM3R5ovtpw8++WGj96cu2Lr+g8Gb93IBG3VtEcsBQEfhWIcinFFiipyBChhiQtItQgQaDYVSCbDChAaM4Sq+s/5oV+/4K8DIVLI8kvnr1q7eu3ala8e3LH94oljB3bvfvft9+bMXvHI43MffHj+gw8uePzh+bP+seK1ResPbzt04/h3ujstgfF+ytQfNQ/EbEO0S8/4bVGnwWcacU/2Bi39cfsgZeoP63qDur6s35oOWRjKkKT0pYK7VHDzNYqvUUCIQSGMRB8SfUgIIJ6CtSTgEnzFDSQfViJSLZJJOAvpUDYeZmOhQoKKeS1Jv5n26mm3Ju0fZwOGatyRCxpp5xjjnWACk5WUhWPMIOcU0/ZyyJhxjbGuQdrWbeq50Hf9dMvJ87ve//r1WaveX/nWzZMn3fqBTMQAKyEiJriiH0sJIFIy7wdiUKz5ZT6MpUw5H8ukExBJjVtnhKD/qi/Ks9VXFq1+c+WaVQtXvLnstaUzF89/YdG8GSuefXLpAw/M/o8/z/3TH2c/8ejSfzy1ZN6LKz986+PTO/e3nz+n72ixDt51abqcmj7TwMB431B3S2fT6UvH9x888e2B098ePLp9z/7Pdu79ZPuhr/Ye37Pvyncn7rY0Ter77daxcNCapn1cKQz4iMK5laoVCw5Yc8olN+RDgPfwZXs6Mc5EzUHnuH1irOPmreN7Dxzbvf/Y7v0t58/3N9/ovXal69LFu2e/u3PmZPPJ/XcvHOy7eWb07kWPvi3uHChFJ/mkHaa9ctJV9GtCE63aOye7mo7fPnXh8JZv31769nurNlw/ecpvGsvHbbgW/QFlsEAjPgYFComRaRzHEgUFConpYpbK5xhMFEIQhArG8L/sGw5GD+49vG/7/q3vb/3yva3vrNq0btl7s59b+cyjy//+l/mPPLzsgT/Pe+TBhU89tmj28ytXzn9j2/tbzu/7tqvpwlDL1a5rly4cPrzjk28+XP/ZxrVbli1++8V/LH7u6fnPP7Pg+ScWPPvwwmf/Pv/5R+a+9MTsxXOWrFy6atO7733+6WdHDx+503zDadXmko5a3lbL6aWyQSobxLwZcR65bKtlTQmfJuTUtN24sO3TT95YumruP2YteHHuspmL3l79xidvvf35uvW7N394ZvvOC3t3ndr+6cVvt149uuP2uW/HOs7bNbdi9r5KzCzGXWLCkfMMhyZajb2XB2+dvX3m4vFtRz9d9/nGVzc1nTwd91mFbBhWoriagJVoXUhiIa7K0R9wgshRwEcBl2RTgUI+TVSAMYRQ+V/JX7PR0nT+yumDpw7vONx+qeP22Tv7PzuyfObaF55Y9thDC555ZtUDD8z+wx+ef/ShBfNmrZ39/CufrP/03P5jt89dPLlnz4dvvbN89tIXn5z/9KOLnnzslQcfWvLHB+b8jz/N/OMDc/76t4V/+fPSP//7/Mf/vuTxv8554ZnFzz+7cNbM5bNmLl+6+I2Nb3944tAh3WBbLDCSiQ5X2TGxOCHlDLjiqND6QnTcM9kz0Hr1k3c2PPvQY4898Mg/Hn32pSdfeGPpqm0ff3pi966LB/bfPXdyrPWqrrXJ0HFtvL1pqPncaOtFfc/lyb7LjtGWlHuUsY8V/BNZ73Da1R+cbNfcuXTr5Lmj3xx5/43Pl8959auPto50dST8ViEbhsW4nKOmuDSpxlElhLmQVA7ItQjkU3kmmGWTCMuNSbf/hfoLnHbH+dPn9n+z75vNX/dc7XKOOHuu9Fw+eu2z97bPnvHKww/O/OvfZjzwwIwHH5z3wnOvvfjMindf++j4rhPfHTj1wZqNs5+Z/czDM558eMGjDy79/e/n/v6PC/7tj3P/2+9n/B9/eOl//Hnen/6y9D/+Y/FDf13y0F/mzXjx1ZdnvrZw0YaXZ7729JOLXvrH4teXrzlz6ODkSGvE0ZOjhqspbTU1zjGGIjWedI2MtV89vX/nG0temfv87EUvL3xl4Yp1K9fs+WrbtbPnBu62Ggc6ffrBlFPLOEYLPkPGqYtbRxm3PmLutWtumQeuBya7GftYwWfI+8YY96BzrLnr6qkLB47t33pw/epP5r64ctm8FZ9s3HT28L6Jvrtx+2TWZy+GneWYq5Z0SHmvXPRjgUYCk455G/W3wVWvk/+y78S4/uzJ77Z+8Omq2Uu3bfxMc7vbozE6xiYGO7q/+HzrM8+++NAjzz/6xLxHHlv02OMrXvrH2kUz121et3XLe9+8tfLdxbNWzXlh1VOPLvvzf8z/y99eeeChFf/+9wX/9sDL//3PL/zx77MefGL5U8+9NmPG2mefXTl37lszZ7+xeOmmBYs2znjhzXmz1s578ZWvNm/tvNbkHO9KuIazQU2RmihGDKxPG7UOj7ReP/j112uXv/nO6+9uWvfh+29/9OG7Hx7Zf+jq2QuD7XfdEyNB41DCMZLxjhUDk+WguRZzolykGDElHEOByc6Iub8UMFdClrxvLGrpmui5ePfi0QsHju38dO+br3w866VXn39q9svPvLB2+fKDX33RfPLEwLWm8bvNzuGeqGWkELFwrA/WEkIx7rNPppl44/nWmK7/L/uaDMZTx45vfGP92iWrPli95uQ3u0y9/U6d1qQZuXnt0rJXlv/hzw/+2x+f+NvD8x98cNmzT6+dN+PtZXPffWXBhqVz1yyc+dqLzy5/5MHFf3lg4e//MP/f/jDn//zji//tT8/+9z899fs/P/v3x+c+++Kqp59e9uSTS+bMWztj5mtzF709b/7GF19Yt2D2xoUz1mxe+8nVE98ZBzop83DaqytT9lrCmXKPWQZuXzt57LMN77+68PVNaz9Z99qm115Zt3zhq2+v2fTu2o27tnxz4/TZOxe/G73b5BprTzk1GY++FLaKKV/SpYnbB6PW/phtKOc3Fv1G1q2JWrosQ9cGbl+8cfr89o/3zH7x/6Puvb7a3LJ07/oDTlft2iYHkXMGkSSByDlncMIJ2M4RbGNsgo1NMNEEg8k5C5DISEhCAiVEFlFC6Y0Cu6r77rv5LnDt2lW9u7+uXX3O6W+NNd4xNMZ7o99YY6415zvX88TaWPhZmroQXL1uJKfmP3xU8izn0+v8ury83opySkfjMrlnY5ks3mEfrK9Mkwa3NgUwojw/P/zD+xuCQLMzUx/eFt1Ku3I9PuXd4+eVL9/U5hf2NNSPdHV8rqvx8fXXMTDTMXQ0Nve1sAg3MQrBYVNc7SMdbfxcHYNcHYNcHYMdbcJ1NDwv/IhVU8eqaTuo6VhjjO2NzJxMzLCu2CBba6KFJcE/KNkDH4X3SXJ2iXZ0iMW7pnrYRYZ7x719+nqktZkzPSKYHxEx56RCppA6TOmp/5iXF0oI9HEJ9MKGWhljHWwI9tZ4ZxsvB3O8szkh0C00ISD23uX0to8lSyNt9NE22nArZ6Z/kz62tTy2t0LZZk5ypwcOVmaEiwPL5GbG5JeBL+XFOS9vX32ItQ+ztwoO8IrOuvJTZf67z8Wlre8/1r7Mr3z64lPu69JnD/vqyhjkgX0hc5fHmhzql4gP5ArJ+eHst/AV8LmvX74oy3/7+MbtD0/zXtx6eDE47uG1rLwnuc+zc4l+4YamjjoGLiYWfhYWoWYmId64y57YOFfHYLxbGNE9wtstEmsfpq/hbmbga6DnqaVhq6NtZW+HxzoTrc1dHW29nB383N2CIqOvePnE4r3iXN3iHG2jna2jcQ7RQZ6RL24/6q6rWZ0a3qJPirk0YJt9skFdGGsry3vl50rEWng6meENtW3sLdztzN283UOx1n7WGDczTXsLbevkkOjK/Dxy56fRlrKumsLhL+VL463r9OEjwdwBZ3aDNr7HmtpmDPPmO2cHazvq3r17kXs9OROHjcHaRaREXy/PL+//3Nr+sbrtQ1VTfsnT1PQ7cYmXggMK7mfODLaJt7l7Ag59dkouEwOg7GfpjX+Y74nksPzD+7ryyse37ufff/Xqp1fBruF+2PAQn2RvXKylta+xORFj7IUxJhoZ+zrYR7lj412dwrAO/j6eoWF+seF+iQG4eHsTX2NtDyMtVxNdZycr7yBirBc22FrPxdnc21DLztXJLznhVmxMOtErztEuxNos0M02ytGEGBeQWF34jtzbwpsb3GKQjvlz8s0lyfrs8nTvl4qPCcGxODtvZwsPR3OnIGLwnZt3nz/MTYm5GuAZhrPz9sV65T9+NNnTtDDSRO6p6mt4P9hSukBqEjKHDoWzB7wZ2TrjgDO7yx7jzXeMtL1rqswrff36evKtQEKyj3vcw1vZnXVtpLae9vKKluLyxjfv3t9/+vLazaz4mLdP7iyO9R5urK4uzrOpCzCkOI8Pv5EvBMop46TCF69ePXhe+KigJOdjWtgtvH2Ei22knhZeU9NTz8BH35BoZOxjYkJ0c4lydQj1x8fEhCTfTLt1N/32jeQbcYGpnjYBLuY+jqYEokvwrbQ7b1+UZl28R7D2c7ckutsQr6VmvX1dfifzmTc+ytaSaGfhT3CJCfCIupF4ve598UhbDW+hT7a1gB4uy7YWDoUUwdLIWEfr4xu30yJSL0WnZl6+Uvg8e7SnfaK/t+b9x1cPsp9m3X11/053YylzuoM128FZ7Fme7l5Z6Bcuj4oEZMk29XBtHjngJjDHOQAAIABJREFUSdaoe6vjAlo3qbu0va7oY0HBzZSbgZ6xIYSEF/dym8tr26uqOz5W9FbVfil631Zc2vzufV3hq+7aktW58XX24szY4CZ3VYWCv9Dg+sf5ogi0v7VV9DKvoqik9l3Nhxfl1xLue2Hj7S0j9HX99A2C1DQImjpe1jahDrbBWIegEGLC1YSbjzMfvHuRW1lQUPIyL//hyyc3Hl5PuBXmFeXn5nc9Kb2muKrmbe3di/evRKbfSs6oK6kb6hh88zw/MjjRFxfh5RqBdwr19wjNTLvRVV+1NNm5wxmXieZV4mXoiAGLl3a55Km+9sLHz17fe1aVX9Rd/3FmqHm0o2J2uHl+pHui6wup8/PUQCN9qn5ztWd5tkXIGt7hTh1t06T7DPkRA5FwgH22coct22Qc8Ce22QPLsy1D7eUf8nKvxl8Ocg+L8oktfPKyuays91PVdHfr8tjwXE/3+JfmyfYvk+2fpwe+8GiTfMbMLGlAfrh3zhf+fuXtN/AFIeBE1vm56UNeQVvN54ayhtvXnro5hpkZ+WlqeukaBKprE3X0fczNAhztgwjY0OSwS49vPSh9mddaWT7ypY7U1jjZ0UFq72qt/FT6uvBRZkbm5Ut5jx7VFJdWF5RVvymrKSipf19enl94J/1mTFCUPz4ohBgT6Ref/zT/xb1HDaUFcyNNxxvT0DEdES8j4mVEQjsQTtIn+z+/f/epoKinumpu4DN3roO/0Lm+1LfNIHNnhtlTA5y5ntX5xjVW6xqrd4s/sbc+Kz9mIQouquSdAUL0hK/cW4X3OUdr5K3VQS6ta7i78v2rlxmp18PxIXE+EcXZOV01ZeTORuZ4n3CevDZP4U6P00n9c4MtcyMtqwvDQvY0e5GMKsTouQbMb+WLIEoYUQCrS9Si3OdtdbW9rV+eP3nh4uSto+v4v36wU9PC62B8TS2CDA0J9ta+gYToKzFXCx+9aC//ONPTypnqZ0/20Ea6Zvrapgc7p4Y7SQOfG6ryi/Pul7x59vHNq+qCgrqigsq8F1UFrz7k5RQ+z7mRdjU1Oi02OK7ybXllUdFEb9M6kyTfX5KKFmQiOnjMAI5mjjbHtpiTMz2tI411Q58q5nvrBNNte8x+EX1YODsqoIyvzZI3aJN7q2Mi/vDhJuVwd1a8twQr+WeIEJZzEBkPFnNRsQAV8yQb05srA8yZpv72koqiN8+yHqQEx6ZHxlfm5fZ+Kp3qrmeMd6xQBvhzpPXFKeZE/+zwl3lS69JMz/rK1I6AcQqfILDin4kPCAKhZwgqFx9+qavs/PyprbEm5/EDT3eCtq6lmraDlj5Ox8DL0ibMwsIX6xTk6xF6/8qdj8/ftJd9mOr8zJ/qF8wN8GcHV2f6edRRxnTP8kIfbbp9YrB2vLdmpKN2qKWmv+HjeHs9ube5vba0o76q8WNZW21D9buSmqLipvKShdEOIWNMtkuFxCyVlHcqX/0TyJSKyAccCndmmDHaM91RvzTQsDbTscsYkK/NSjhUcIsPbAmOuFRwl3G8Mb2zNn6wM3NyRD9DNr6i68AJGzxhQyccWMyFjzhK0eIBf3yJ3DTQWtpQ+jb/4ZOc65kFd+4P1FdNdtQxxtuE1OFN+riINb3DmlqjjnEXh7m0EfpMn4A9dbDFUcEyBFaeHx7+P/e3/5A7BCpPYYjLWOr63DjR31uU+zwlLs7aykFd09zYnPhHdWdtHQ97+xA3bKivZ8jD9Nvlz1+Ofq5fHOikD7VuLY0LF4b4i4PrTNIac0zAGuUvj/DpQxuskU02iU8b3lgmi3iLR+uM7dWFDeYckzwyM9DdUvZ+uPnT/GDn6syAiEdR7C1BYuZXJReVsWAxQ7I1K1mbOxEubtJIvJm+LfqIYLF3jdZ/sDYj2aRJt5nijSXxBlW5z1TsLckOacoTBiRnnwcHFcA/BfiogquScWS71HMtgNXZXupoW2d16af8Nx0lJc1FBTPdLcJ5En9+aGeZtMch8xf7hdRB0SqFRx3d41M59CnmAhmF5CCgOG/g+y6RjPxn9YdfhyuVn6hOIRUEozL5cGfXPGl0tLuz4EVOdGSMvr6Vrr6zlrarsYmvo2OYp1t4mF/s01u3S7NzButqaEPdbFLP1tK4YGFQuDS0wRoTMIZ5zOE19tgOZ/x4Y1a6NSviTQKHHPkBR7LFOhQsrUwNk7s+T7Z/nmivp3R9po52rEz37XLJchENEjPPlKsqOftUygEPWScbC2LB7P7K5CF36kQ4v7U8ti+YPteNOdmjy0R0xT5TdcKFJWylmAHKlmHFCqxYOUeMKriwbBWWLEt35g945F3WJGemf6b781BDVUfJu9n2L9Ntzczhbu7U0M4yWb5JPdmY2+dOilZI26wJwRKJR5tkzE7w2AxYqUBh5LsezG/mCyGgTC4+RVVfYXh2jEQe6GPNz/a0NL9+kefh5m9mjsdgcHq6OBNDvIOtb5B35IvbD8pysnurK+gjvZyp/k0aiTfXv04f5i8NrjFHtvmU/Y25c0kZycb07gppi03ZXp3hLAxzF8YWR9rp491s8uAKZWB7eXp7mbLFnDzemFfu0+X7VOUR7WR/UbKzcCic3eOQj9dmD7lT28yxY/6MdIcm32MA4hXZAVMhZkMnHETG+6YUwrJVUMaCFCvnGquwnAfLed81go8Zyn2aaHV8lzW+PN45UPuhr+pD98f31J527uSQYHqYPdmzSR+XrC+KhXPKXbpkfX6TMbG5PM2cHWPMUw5F24BSrlKp4L+M38gXUcEQBMilsjMIYS8stlRXU8kTs+NjtRU10RHJDnb+Bnqe2hqulia+Hi5hIT7RzzLulL3I6aoqpw11c6b61xeH+fN9G4wR/mL/9urEyQ5NvscQb84drc8cC6Z2V0hCxtgGm8xdHFmjj/PmhzfoE5tLEyvT/fuc2e2VqS32pHR3CT3hQtIVRL4CSVlHO/PircWDtRnZFlW6uShanTzZWEDEq8AhC5RyFGI2JOOiSsGpcu0MEALilfMWrHOZVVjOg2RcSLoCiVly0aJStHjII2/RR6j9TR1lr1uKX3eWFC72NK/NjOwyKRtLpH3utHybLt2kQYer8i3mJosi4tHWlue3BSuwUgaBSgRBfgn3t/AFICUMg6eoSnp4/G+oqvhV7vTI0PTYcNvn5kup153s/Q313A11PT2cYvy8EkJ9Yu9fvVmZl9tb+3FhsH2F3LtBHTm/f7HNIu3xp052aNLdJfHmgnRnEdqjA6Il6TZdxJ/Z589LNukSIY03P8Sd72eSO7jz/avz/QL6kGSbisr5qFLwFRaeQWuglPMVXFfsM/cF0ycbC8gh+0zCle4ugZJVRMEHpRxYyUfBNUTBVwFroJQDgTwY4sPg2vf7iDIueMIGj5fF61OHvImDVdLabPfSUBOpsbz9fX5f5Ttqb9PyaPsuk3wiXAREy6iYpxCxjzfo0i32Hn9pX8gS76wpT45UKIggEAhDf8frN8QHJYJAJ2LJv579+VQBcpdotSXvu5ob6yqr0y9exzr4mxl4GuvinKxDCdiIMN+4Bzcym8o+jLbU00a6Vil9m7TRTfrINmv0gDe1L5gWby3KRHTgYFl1wv0qWQVES3IRfX9tbp8/uy+Ylm7StlmkDcYIjdS8QGpanunk04fEuzRIxoUUPBRcO1fHOIPW5YfLIv6UiEeR7S6dyfjgEftUuXYGrZ+/ACv5oJx7Cq+rICEE8iCIf/6ZGZJxoRMOJGYBBwzpxswee3SXMcght62Q2ql9nwcriycaKhb7G2gjn494s8jhqnKPBR3z5KKVXQFVsrVyvMU93hZA0sMz+FwjCoaQv65cFEVR9D+r//4639OvyIn0CFQCKhAFpfJ/Q1XtjXUf8vMKX7y8lnYd7xxobYwz1nazM/V1dwiODEi8dz2rqbxspLmBOtKzOtW/sTS6xRjdXSEd8ikHa1MnOzTgkIVKOGcyPnq4LBbOQEfs8/3qkE85Xps9EkxtMocnuz+OdZXRJpvXmCMne/RzuZwz1Y4K2UIgIazkAyer0n2GiEfZ40+pTrh/Ata/guvfkE0EEMDgGgQIlHIuCq+rkA0A4J7zBRQ8UMoDxCuKA7psl6rYnhfzyZvUXi65bWXky9SXSlJt2VJP09ps7w5zRHW4cirmyffYwDEfOFoX7/L2hewT0SZ4fAgrpCpIiSAQCAPn39rRX4x/mK9ceQLBCpVKBShARAkrJRLR5lrBi+zSgsKntx+HeEXZmRDMdDwcLQIcLX0ILgFXE9JK3+S1VpZP97auUAbWaSM7y6QjPuVIMHW0PiMX0ZUHy+AhCz1aQQ+X5VsLgIgBHrJkWwvgHn13hSSg9lFJ9aTOD6OdpYyZtk3upOxoGZTxAYUARXZgeAOFNxFICCl40n3GNmfyYG0GFq+Kd2kqheAUXocAAQqvw7BQoeCeg/6Z73nTjeKIJRfRpZvzJ+vTsvWZjfluHqV9qbeup+z1eH0Zn9wvE8wBuzT0aEW6TRfvLCPyLUC8dbTD2+GvnOztfIMAWC6HQOXpKaoA5KAKQv92/OP7GwqAkFylOgMUsAr5CimUXxGgvqKsraGuoqgkM+1OMD7eQN3RUN3F0tDDytAlAOf36NatqsKCgaZa5mSvYGF4kz62zRw753uyTQUOllXHq6diDrLPAncZqmM2tM+Qby+ebMwd8Micua7Rtg9NZU8HWt5zaQMi4RyqFKLA5im6iyI7SlAIwxtKORdW8gHxyi6PsskmHW3Myw6YgHjlDNmAwTUQFMjlHBgWKpU8EBQAABcAuDC4poKEKmAdOuEo95ny7UXpxoxsfeaIPcajtM91VZNbKhmDrXsMiuqArdihqk64wCEHkW9J9nnbAua2kKNSyFClElUqURCCwe8afaDqn46/qAoEQJlKdQZDp6foN1AJ/fkMpZAG858/I/UMvH6c7+cWYaRmb6jhpPl7Kxcbn0B80N1rt0ry8jo+Vcz0tbAmezbpY/urZNHq5PHatGRr8dzPQblLR/ZZ6AEb3KPLthbOxXx32GMLI41dn940l+eMd1evMcf21ufBEwEgFUDABorsoKc7KtU2oOBBCh4gXjlcn9vhTO7xp/YE0xLR0nlwgGEhAPB/bmcHQR4IcCEFD5bzEJlAJeWhkhXVMRvcWTzkjK8vdLNIzXM9NbNddfypIfk6Q7nLlG7TT2XrSjFfdrS2JVzeWeeCCgkKAigIoCCEQDACwee9pv8dfBGlUnGCICoU+QZDZ4AC/IpCe1uC4jcv2urqq95WpSdkWehgDTWdDXWwVqa4UN+o2+lZZW8KehsbpntbqaMd/PkhIXVwm0USrU6KeJQdzuQehywWzsk2FuWbVOnmvHRr9kgwJVod5831DjV9aKnIHWv/yKOOHK5TxbtMSLqGApvfO9LgDRTd+i5OIOVKtqm7XPLWyvj68qhIOKOUrIByLgQIlEoeim6ca5shsAAFv4sZIDKeSspTnayeildUB4wj7gR/rpM53swYa+VO928sTqxTJySbDOiIjyq29zaXdzZY+/tCuexYhYIIDJ7CyCmMfG/3RxH4r53q/xxfEJAhiAqBvwJKFAAgEJAhSkl16dvywoIvVU0Pb2W72wVaGuCszLzdXELw2IC48PgnWffrP3wY+lI3N9iyOt3HpnQJqAOcuR7WbBd/aVC0OnkkmDniTe9zJnZXR8XrU6LV8dXZ7snOqrq3T5tKc5fJPVvMqaM1umx3FZGun4Hbp9A2DG7C8AYA8CFAcAoKUTlfLqLvcymbzNF1+vDW6oR0nyGXsAEFTyHjwLAQVPIRSAgrz9PitVPlmkrKg47Yyl2abHP+ZH16f2Vsiz7AX+hZnuxYJvdwZkbZMyNyEQ+UbJ4crK3z6SKRAIKlp2cwBAHnWH/miyD/gf/FP8pXhQIoAqDoKQSfgeBXBP2qVJycIvKpsb6Kt0UtNU33bzwx08ca6mBNDPEebhFEfES4f8zl2Iu5Dx59Ln033l7PHO+ik1qZ5Lb54Yb54QbOXI9odfKAN3XInTriU7ZYQ+L1qR32GI3U0t/wvur145aygpWp4S3G3O4q7VxIAJatg7I1SC44RTfPVQpgOQ88Yit2lg44lI2lYQF1QEAfOt5ckB0tQwoeoOCpkA1AwQOVfKWUDcnZqIJ7KufC4lW5iC4WzhzyyIe8iX0O6YA7KVqd5CwMMad615dnpCLBiWjteHdtd4N3fLwDgFIIUYKw4mefC/QXfKHvIqn/HN9TRHmqglD0FIROIfTPp2d/BiE5Ap4cbPFqS94XZL++ffWBs7Wvq1OYnV0wgZAQ7JcUF5aaFnPx4c2sijevej6VT3bUjbdXLY42zw3V00jN3PneDcbI1vLYAYci25zfXR09WiNvMocXR5v76t5Xv3nW8DaP3NFMHxsitTWOtNXPDLeL1haVEg4k46og4RmyASl4R9uLuzzKAW9qZ5nEm+tdmerkzPWI+FPiXRpwsgrKuSi8LpeuKk5YoIwFy9gqGQc5WYGO2ICIId9akG3OS4RTh4LJdfogl9q/v7agOOSf7HL311fWOczjvW2J+ABBARgF5JBCCf493+8h+L+Fr+r88hyMAqAKQv8MwacwooSgE1h59A1S9jZ3uNviTHSd3V0inLGROnouTvb+4QFJqdFpd69mvM/JaXz/prPqbVdNIaW7hjrSvDrby18cXKMNbjJHDzgU6cbcFmtoizUkoA4sjrR0Vb8ryX7w/unDpvdFTcXvnmfcvH81peDZT9OjLbvrc5J9ulyyLD6g723PcxlDdEobm9LBJrezJttWp7vW6cNH63PirUXpIVMmZsFKvuJkRXHCQhWrp99vyTLBPbpylwbs0kDR0h6XJOKMLc+006c6j3cY4Mn69hqDQaVs8DkIoIQhQKVC5JBCiYKgClLAynO55J/X77luxq/o//6jfFEEUKEggqhASIWqvskVgOoUQmDFGaqQHu2fKZEdwUF/O8XMyMPeIcDZJcTJ1i8p8sqtixkPb9wuevKkPPfpp8Lnn9+/GGj8MD/YxJnp5y8OrtNH97kUyfr88dr07uroDntsm0XizPT31ZUUP7399tHthrev6wpfPb2Wdict5mlGamd98QK5jUMf3l2fWWUMchlDNHL7eHf1ZGfVVE81baxxjdonWZ9V7tNPdmgS0ZJ4jwEpeKCUgyi4KiVHJVtBxMvKfbp8e1G6OS/bnJdtLWwtj+xwJoUrE6L1xcMd1jKVRJ0bk4pFkEL+9fRMJpMhKhT4bsQEAij4v4kv8tdC+y9+wogSBBQwCMGg6hT516M9wNTI2dLC3c0lwMczND4k5Wr85ce37uY9eFD6/GlpzsOq1097qosXBluXJ7oF8yOilekjwZxYOLfJHN1kDu+tTG4xSMvj7aSWiorcu7X5j3pqikgt5ZTumsHm4q6Ggt7PxaNd1UuULg51mEZuX57uFiyRmJPdnNkB/mL/Fmtof40Ei5dQKVt2wAQlXOk+G5TyUAVXecKEpCuogotKV5X7TPk2TbaxeMCb2mCMba2SNzhTe5uMdQGVtjgu4NIhpRhFAAhUQhB0XnWEEPj7Jqb6dxvZfzB+A99fUP6FB8S3b99kMgUEqhRyGAb/7ORAsLJw9cD6++FCryZcf/bTk/cvC0pycyvevPr46lldYW531fv5vtbliV7h4tgOi7LDntzjT+1zKaIV0h6btL44zJnpZU50TvfWL5HauXODG4yxreUxAXVgZb6HOt46PfiZNtFJJ3evUUeFNJKIvSCkTglo5I1l8h6fLN9bkB/MwydM+eEyIhPIDliAeAWSss7NdKATDirhIIds5faSZG1ud4W8zpzYFyyyaWP0xXHOyvzmJlchF389QxAY/BnuL6tifzFl+d/C9xefi/5i+nAuSgVByNnpn08kSgT616yMR9qapjYWroHEyOvJt7JvP/2QW/jxdUFNYWHp86cfch40l7yZaK9njvesU0mbjAnh0sgehyxZn5Wtz0iF03vsiS3mJHdhjLtIXmcvrC3PrVLJrPmx1YVRAX18ZW5gZbpvizGxxZgQ0sZWZ4ZYk2MMEokxMbHNWtrjLxxtzEt2ZyEJAxIzvwEC6HgFErOQExYqZSMnK8ARU7G3pNihStcXDjgU0SplhzuzyZnhs6eEPNrxoRCCTs5OIRUKQt+tnH77+G/iiyjlcunZ2RmKnsLQqfQEmiDNa6gZmBjYuTl6Rwcn3Ei9/vJBzodX+Q0lJVUFryvysmvePB9o+EgdbufNDa5RRwXUgQ3GyD6HJGIPitjDm/SRjWUyhzbFZdCWqdSxocE5Mnl0oLevpbm/paG3sXKivX6Z1Ecbal8YbO2t+1iRm5f/4EXBg9zBzx2safLB2tLx5gIkZgJHzDMFDxav/owYlrAVe0ti4cw+d1LEnhCtUvY5swdrVAF7SrLPQ+HjszPFqQoElFKFXHp+z/K/vlr/+/j+bFfyF74oCsMwLJXKv339txOJ8vhIER2VpKNpbGPmEkyMSk+69vxu9tuc1zVFxVX5+dWFeeW5T7tqPswOfGFOdvEXhtfpwwLqgGCxe391WLQ6tLU8LmBOLy/MTk/MtLcOvMotefQg76dbT25czPjpSkZOxt2Gonfk5tah2tqPL7Mfp6cnBcSFukX42Ydei86sLihfmZ0VCeiAmKfYZyESHnjEBQ458l2mYo8BHjIVe1SxcGaHPbbNHBOtUnbZU0Lm5BaPCsh2UVQKgBIQkgGgDAAUKpXql8Wa/8t8QVAJguDp6VcQQAElOjgw9offaxhjbHEu/lFBibfT77y4l/Pu+ZuipznF2dnvsh81lxaOt9fPD33hzA5uMib4i4O8hZ41ao+A2seaHRjqbK4qq7x7+1lqym1vYrwnLsrfJz7MPz4xNPGnlOtl2Xk95VUtb9+/e/QwPSbez8HPzdTbQY/gbup3OeJq08dPzBmyeHtVLuKgEiEiXoOPBQoRWy6iy3apyn2aYod6JJjaXyWLVilr9HH6zMDeJhtU7sOwVCY/BiH56SmKIAh8fsv9fwJfpVKOojCKohCEIIhKqYAlYnlQYKSuppmFobOzDT4iIP5a0s2nWU9f3ssuznlV8ORJxZtXnbXlQy01M4Nt9MnehbE2BqVnkdROGWjpaqp99eRpRvptb0KYLzHBCx/j5xt/9eLtp3dfFGS/rnhd0FlROdvRNtPVPt7WXPH6TUbCzSBshK99hJu5r79r0N2rWVVv39LIozs8hnJfAB2tIccCxR5Dsbck255TihaA3UXpxtwhf1q0ShEyJ1eXJiWH6zAsOT0DYJUSRoFzIwAQ/KeC738nXwgCVCrk+PgYQRAUPVUqQYUC6OsdNjd2tLPCOVl5e7uHBhKiUyKv3E2/X/zy7ZvHL94+f1n/4f2XypKu+orez9WddR9HupqGO9sri9/fy7wT4BUY4hdjZ4UjuIf7ECLvZD6rKqsZaO8i9XSNtDaMttRSh9s500NMyjB9cqKvoSM7Kycr9W64d4ybtRve0S01Oqqp8uMSZXyXz5RssOW7LMnWrHR3RrE7L9uelW3OSoQze5ypLTZFxFs83GKroGMUlUOoAoQVIAzA6HmZ/O/9Fv7v8P1lx8rfnI7hs6yMJ7paNoa6TjjnUJxzaBAhIT35bvadVw9uPMq+8+RjwbuKwrdlb97Uvn9f9fZtWeG7nEd5QX6xePcQW0tPb7dwnFNAmG/cw4xHzTUNlKGBhYn+5Zn+JUrHAqmRS+1mTncwpnrZC5PTw4NDbR3NVZ9+Sr+RHBUdQMCF+HhfS06qKymZGRmiTw6yZnrW6B3bK92yrSn0kC4RTgkWe8XChX3B4uEGC5TuqOATGJFBiPI8d/j3lZr/oXy3N4/9fWIx2g5mhu4Etxh/XGJ68uNLcbevJv2UefXu3et3sq5k5D3JLS8sfZjxIC4izdM9wtiYYGXua2ro6eUaGeKddPvyg4rC8p7PLeO93ePdX6YGv0wMNI4P1NOmuynDzdMjXUPtTZ0NdR0N9Z1NjbUVZSVvCzLS09MSksJ8QpLDE+9fu/3+xfOO2mLWdNMeb+CAN6rYnhevTW8yR6XbTPEm43iHC8r3EEQGoQoAVYIq6FcrYf9n+f5XpwoEzgb6KCaGLlZmBGOMp7NNGME1ISb4eqhvSmRQSohfTIhfzMXEG/ERl+wtPPV1HDS1sJo6nsYmfmbGvj6eKXEhN55lvi7Lqyh9+b705duCp7nFL1+/e/m6tKC4saL+Y1HZm6cv713PuJGSnnn51uuc11VllfXVdR+KSl88KUiOuhHmlRzsGZMampR7585kV62A1rPLHpYIp44EU7srZNkOS7zDPtkXopDkXFgPVEHnfBEEUaHwX9Ry/ufyRQ72xQj0r3eyXmB0nGzMAxxtwt2d43zwqW7O4VinIGcHP3dsIN4j3Mocr6flZG7io67lro3xxhj5mZr4e7mnBntfTorITA6/ER94Kco3MQQfHYSL8XWN9POIDfe76useh3PwITj5OphirY2cwwLiUhKuX07NzH5ccP3y05To+yGEdKJTnI9TyJ2LGf2fP7GnekUrpGMh5ZA/vbNKOVijHm6w5EebZ6gCRpSgCgD+yhc6Q+AzBP4nCf/m/Pg/H7+8EgPLpICAt2dj6WVm7OVoF0HwSHVxjHa0CzEzwWP0nI0MXA30XXW1XPR1PDH6XhraHlr6XnoGPhYWoXjcJZxbqqdLorNNBNY6wt0u2t0uxsUqysYwzMYw3MEk3lw3yETLzdMh2M022M6UiMNGETxisY7Bgb5p8RF30mKehBBuBrpd9rQKSo++Xlv4YaqvfYc9eSiYPORPi7izWyuz+xtsuWQXRZTnkVeJwudu8QgCncLQ/w/4QrDi4OAARf6cmZGtfsHGyJBoaxNuaxPm6hprbOplYOBu5xBkbROsj/HS1SWqq3tqaOO0dHGGJgE29tGuHhcdnBOtrCKtrMLtbKNwnqlE/BV3p0QXmwSsVYK9cZyZToChuou7Q7B1s9bSAAAgAElEQVQ/LtkXl+rhEuuNT3F1CTcx8rS19Cd6JHvYxwa4JXvaBIYTonNvPx5p/cxfGN5eJR0I5vbXFtZYU0fbHFB2BEMKCAHP+QIIDKMQigBnMPCrliz/0PgNfFX/wfw1vigAgBIlcKIEkOrqFlNjDwwGZ2bqb2DorY/Baei4aGg5mFv7W9mFaergL6jj1TW9NLRx6lruhiYBppbhlvYxZvbRuqb+5g4Rju6xPkGXvPySHJ0C3VxC3J1DzTFuOj9YmujZElwDIwIuJsXc9iem+RKTfYkJDvbeREJkUtyNhMirl+Jv3kzJuBSdkv/w0eCX2uXp7k326JFw4WCNyqNTxCIBAsogWKFEAAUCKRAIQGAYBhFYeQopz/6P8IV+8fz3fH/1zb/ylSuOUBWAqr4NDE3//g+mJqY+appu2np4bQzewi5QQw/7ezVbTT1PDV28pjZRQ4uor++rrUkwMQk2MQ+1tI12cIs3sw3BEuK9A5Njkm6GR6YSiaGxUckXE6+GeIfi7D38PbyzLt96kpX99lXZ/cycmIiL0ZFpaSk3YqPTbl67m56WlXk5q+Zdefnr172NlfNDX1hTHdus0SPhwr6AtrI4KdnbPIUBGAaVMKRAICUMKREARpQIrFRBShWkRJB/6izxK3x/ln34ywR+8Tyv1KHf63UQfG42C0MAAoMgIEMR6OuZCkUgCFSqEPTsFD09gyQnhyB0+qag6gd1Gx0Dwo/abhgzPzVddyMrH10THMaUYOUQam4VYmYWamkeZWUSra/hZ24Q6mQd7+GcFBWamZp4PyU+86cbjx7fzX7408O7N7Ky7zx4+/zlmyfPcjKzSp48662oaCst6amtrnlbUPLmdV7Oi7znb+IjLyZFpv905UHp6/K+xhZKbxt9vIMz277NHDjkTZxsUNcZ0+SBHsrIEHAiU8iUEukJpEIBSClTSBAViKCAQi4FQRBRoUr4e80XhIHzJp3z7AOGzw0LVedpnkql+m7j9JdiJgz/2v3NX+P78/ybyvpf9KYABFZ+PUPOzWpVKAhDAAwBCASDIKhUyqVymUSGEv3iNXXddA29tQ2IavoEDUO8vqk3xtzLwTUST0xzdomzsYqys4yxMYvV+tEbo+ljbRri4RSTFnf75aO3Ve9qR7uGRrq6B9tahlqaJrvbyD3tlK62mZ42DmmYOz6y0NPGGBug9Ha0fap59SjndvqdEGIM0SU4I/VOW82X2YEB9tTAFnN4m9knYg8DO3TBImlmqKepqvpG2tUPRaUKKSQRy9FTFQgDJ7JjCFaoTiEUgb59OwMgUAkCEAKjp8h5poog0HcVVABCIBRBVBCEwDCMINC5NT0MwyAIgiD46+v3342/wf33JzAUOOeLwEoIlCMwiCIQDMMqlers7BsMoxCEoKo/lVc0a2jZmVsH6xn66xj6XdDGa+jjdI0JxpY+WI9YH9/L3l6XfL3Sifh0G5toTR28sYmvjV2ACzYoMjzl5fO8nra2sf7O6ZHuJXI/Z350k0FZp07wZ0YEsyQmaYAxNsQcH18cIXXVtxU8K0oKu+LjHuFuQ4zwjX3/8u3i2BhnhrQ63bPF6D/ije+yKMdC9mRPZ2XRuyc/PY4MjAvwiUpLudXW1sflCREEOT2DVSgIAlJALlZByr8cgb//UxUKnKqgUxVyiqoQCP6Kqr6enqkQ9PyPn9eLz4tB50v4v7S/nTenfH+ee/iez+9+1EoYOndaBlUo/BftPxUMnZ5IFDI51NtPtrD20tZ3M7MO0zcK0jMO0tDz1jHytrQLc3KNwnsl+ftfjo+5d+1iXlpSjjs+BWNKMLb0trL3dXH18/EJy8y4U/2xfKirfWFymDk1ujTRtzo9skGbXJsbY00OzI30DHe0ddW3FGa/vZV8PzbgipdjBM4u2NUaf+fqT61VVYujfSLW9B57YmOxZ5sxSp8YogwMNZTXZN/N8XEPcbH383QLtbfzwuODs7IeNjV9WVyYO9rfPoVkXyGZSilBlDIVBKKgAgakiFKKKKWwQoooZYhCAUqliEKhgkAUBBAYPFVBKhQ8t9g7L2z+enz42/HLfUyFIMjPWP86YRCCAABQiMVimUyhUp1BoOpEolDIYZXq3zq6SM6uIT/8aGNuFaKm5aVvFGxpF69jGKChize1DLSxC3JyCvXyjIsNz7yR9iIt4WFcYoadC9HY0s3YDOvg5OPhHhwbdfVB1vPi12Utta39zZ0DTS3k7m4aaWimr733c21bw6dXOblXUjJ83KKcLYLtjAOs9bzcrP2SQhKri4qmB9qXSO2Chf4N2hCX0s0a758bnagoqr4UfzMiIBWHjSJ4xHvhEgm4mKDA5OTE61kZd54/fVJT+n64q3VpaoRLm5Xt7apkJ98AxVdA+g2UnSlPVLKTr0r5nxHoK6j8BgFnMIACchWk/IpCKAKgKAqCIAAA/8X1++9PC7+SpEEIDADQ12//hiLfJGIAhr79+dv/Q6dxs58VEYhxmrpYjDHR1jH+BzWcvmGojWOKsXm4uVWYrV24paWfnY0/wT0qKjA9PenR9bRHmbcexsQmhYbGe7j5e7oFO9oQcc5hQd5J0YFXribee3TrxZsnBeX5pWX5xXmPnty/lZESn+zvF+ZgQ7AyxJvpepnpEFwt/S7HXKsqLBxp+yRcGhHS+heGGhYHm+mDnWPNLeUFldcvP/EhxOPd4zxcE1yxCc5OMS4u0QRcTEzklQc/PSnJL/r04UPTx/ddnz4Ofamb7G5jkMdXZqfYMxQBbWGbzTwWrqnEx7D4CDkRn8qliEwCS8UqUHEGA6D8BAYhpVKpUCjOg+TvfpUX8tfOFNXfzV9EDARGVDCigpEzADmF4DOpAlUozg4OANLY4pPHhd5ekRgDl99fsLJzjtYz8rWwidHQ8cGYhBubR5hbR9s7xXl5p7lhI+ysfFxs/LyxEQkh6dcSMp5kPcy+86Doef79mw9uX30YH3w5yDOR4BSNd4zBO8bgnKK83aL8cNF4bJCjlaeNhauulpG5qYPGH8301GxNtLEetgFXYq42lpTPDLbNDHxanvrConyZ7W+c7m7tr254dftlWtxPVua+BgZ4J8cYLDbJyirSxibS3iEKj0/0wkUnx14uzi3qb2qidHXM9bUvDnatkEe36IvcGfJUd/twU2NfXe1wU+Pi0AB7miykU3d5K7uCVdE6V3KwKzkQbQn5ywzm9va2Uqn8uT/1H+P73WALPoXgMwg+A+BvAPxNCf1p/xBcoPKqajquXH3k5BCgp+NgoO9iakowswrQMfBS08Jr6fmqaRMNTMN0MAEm5qGeuNRLl7IvJj/0JcS52/sTHAMiiPEpYRdfZD388OxF68fahuKq7k9t1UU1TzNfJIVdCcbHBuBjvN0iPVxC3ZyCba28jTAuGB0bPW1THNbbVM/GxdIzNiDp+e2cmqLiye6WxdFm9kwra7plqq9mqKnmS8nH7GuPgz2i7az8dPU8jIx9TMwDHZwTLW2jTS3DTcyD7e0ibC2J4X7xRTkF/Y3NE60tsx0ttP72hf6OtXmKYGZyrqdzrOlzb3VVf23NTHcXm0xapy/s8Vgb7CU+k7rGZi7TFsZHhqsqKufm5qRSKYIgAAD8DlHBMAopQYUCkJ9/iwZBEEVRlepMoQBO0TMVcgoBqFIOSY5lKHwGKFEQOAOAbwDw7UiM7IgUC1RBWUXbtZs5vv4ppuZ4jKG7kZGngYEnBoMzNPIyNPPXNfLVwvjoGgVq6vroGwVpaBN0MUR3j6RLl57eTM9JjssI9o72cQ0KwUcEYgNuxV4qffaqtaRisL5xrr9/ZqC3p7Gm9M2L18/u38+4cTkhOS48zsXO090lwNrM08XW29fdJ8I3OOvyjXvpmaW5+b2NDdSxfsEiiT7Rxp3vnRpoHOmoayovz856FuwRbWfiraeN1dJzN7YIMLcLMzALxJgGGVuGGZkHmZkHONgE+XpEPsl81vqxbrFvgNrTwRjopPa1rZKHlof7aX09I3V13WUVXWVl5LbWxcHeTfrcJmvxaIN3vC083FpfnKG0Nn1+W1i0vb19DhdF0d+d90yozk5Pv54hiAoAIBCEzz/wKOTQeRO1CvmKQl9PkT9ByrMTMbovUq6u7IwML+S9rkpOu+fjl2xsijcyIehh3LV13HR03TH6BAOMlwHGSx/jpa6D+1HL40ctnIae9wVNnK6Bn4Y2Ts/A28LCPywk/eG9whfPim9evBuED8c7eAV5BKYGJ76+/aw2v7izqorc9WVuuG1xonWe1DQ+UDPcXd1S+776Q8GbZ9mvHr98cPPxm2f5xS9flb7Kba2q7K6rmRnoZlKGWdPDrOlBJqV/fqxrvLu1vrzsccbDMGKMuZ6rpbG3vr67njHOyNLPxDpI39xf3zzQwCwYY+Kvq4c3NfLG2vpfT8z4VPSRNjC8OjqyOjbImxzgU0YYQz2zHW3DNXVt7z60vH1Pamyc6mhdnSYJqNPiDY7icHeTuzI+NFRa/L67s0sikahUKgiCUBT9nQJCTxSgElZBqq9KAFUoERA6VSgRBP6KIt/kMghQood7Eu7K+tIiu6ttpCi/+umj4ls3nqel3Cf6JNo5BLm4Rjlio7X1cUZmfqYWQQbGvgaGRFOzAHOzQCMjf31jP20DXx0DojbGW03bU1OP8KM6VkvP09zcz8LMKzr8evajdx8KarPv50X5xwZ6Bvu7B6aGp9y9mlVZUEDqal4gtdPIrTRKE3O6hUvtZs91L5HaF4Y6Bhs/NRYX99fXT3Q0TXQ0LAx1LAx1LE8OLE+N0CeGqONDY92dbXX1daU111IzvLCBtqaeWhes9XVd9DCuhubehpZEjBlR38JPz8xP29hX28DXyDTQ1irE1TY4KfTyh+y3Mx19zIFBWm8HfaCNOdLJHOqb7+oYb2hqyMuvyn7RVFg42dosmCOLBSzpNn+Hv0KbptRVVpe8K+ZzeQhynt3BKIr+TqY8E24ecvg7HP4OiyVksYRMppBCoXW0DdfVtha/rczLLb7709MrFzMSY69640ID/ZKD/C5Ght1KTX0SGfmTq1uclV2YoZm/nhFRz4ioo++tpumhpYUzMPA1MQ4wMvLHGAdq6/uc89XS99I19NbSxWEMvAwNCTo6WGfHkJTE229eVlSVfM59Uph59W5S1OW44MQwn9DMS+k1H4r7W+sowy00ciePOrRGG1xbHGKRO1fIveT2urHmT4sDnQuD7XMDbbP9rZM9TbNDnfOj/ZP9vQOtne/ziu/efJIWf8vO0tsY42pu7Gmg76qhYa+NwRpb+hhb+uiZeGEs/fXN/bWM/HQM/bR0vY0MfWzMfEMIcS+zsgc+NS90di10tS72fWGOdLJHB6fb2kZqGqqevSx98LQq5+VIY51wYUq5zT8QsKgU0nBfd9Gb/MH+Iblcfn5EO9/Gfvf42dvL6Q8SkjMSkjPiEm7EJ96MjbvpFxDv7RXtig3w8YoK9IsP8k+ICE0LC04JD7kYEXItPvp2Quz9mJi7XoSL1jZh1nYRNo4xBqYB2gZEbYy3npGvsVmAqUWQpVWIlVW4kWmwlq63pg5eTdNDSxeno0/Q1HLX0nY3NPA2MSFaW/j5EBIvpd7PzflQW9laWdKQ8+hNVvq9qKDYuJDYn65mvnr0rPZ9yUBz01h7y+iXxrm+jsXBrqXhnvGWT9PtjeT2hunetvHOlu66qvaayq7G+q7PTeWFpfduPU6IvOruHGJmhNPTxhoZeenrexoa4jS1nXX0XE0s/Iwt/TBmRAOrAIxFgLaxP8Y0RF3bW1eHYGboTXSNfJT+8EtJ5WxH2/JID22onTXeyyINTba2jNZ9bnj9tjL7VfXz3N7qipWpsQ3mHIc2RSVP1FdV1Xys3t4UqVRnMAyfB18URX/n7ZOMdQvHukV64KI9PKPwhFiCV5ybe4SneyTeMzom8np8zK3YqBvREdf8fRLDg6/ERf10KflZcsKTkOAMN9dEc6sQS5sIc5twLYy3tgFR19DHwNTPxDzQ3CrE2ibMxjbc0iZKV99fW4/4o7qbli5OSxenruGqpo41MvQxMiQa6hMc7cK8POMSYjPy86rKPzRUfagrLfz4OOvJjdSb11OupSdcuZVy7fblm/mPst89e/65pHSgoWGk+XN7RXlnZdmnwvz64vd1xWWF2S9fPnj2MON+xpWfokKSnOyJpsYeRgbuWlpYHV1PjIG3hqabto6nuoarjq6ngaG3gYmPvjFRz8RHy8hHyzBAzzQEYxyir+9rbuRLwIbfvXKvOr94srV5mdTHIHUvjXaS25q6Kj52lVY1F5S2FJX3VNaMNTetLU5xFybp06MLE6TcZ8/GhydAJXLOF4IglUqlUql+5+qZhPWIx3okuuES3dzjsa6xrq6xrq6xBEJSaOiN6IjM4ICrwf6XAnxSA33T4qNvp8Q/upiUHR6chcelOTvFW9lGWliHG5gG6Bj6mFqHmdqEGJj6WViHehBSvbwvYV0TDE2C1DQIGtqEHy5g9TFeBoZEQ0M/IyN/bW28mpqbAcbH0iLICIO3siBGR964m/Wi9kN9W82XqqLygqd5eQ9fPMm4l5GanhIRcz3xUtbF61kXr9++fPP+tduZaTfuXs3KTLt5+8rdB9efpidmpMZc88WFOdh6mZu5Gxhi1TRs9A3cdDCeGjru6lqemtrEH9Xwujp+Bgb+OjoEbT28jgFRQ49wQc9LwzBAxzhYSzdATYNgoIf3cAy5f/3hp3ellM5WBqmXMz1EHe3orf1YX1hU/iyv/Flee0k1c4S0Sp484i1vMOfIgx1NNZXF+flba9uQ8q812+/5hQch1dMrzQ2X7I5PIXhdxOFTPT2SCfg0L8LFtNTnCbEPI0IzokIzQwKuxkX9dDn1aWrC4+S4x75eV+ztIi0sQo3NgowtgjEm/uY24W74i87uiYZm/tZ2Ef7BN4n+6aYWQQbGgRc0PNW18P/yg5OmDl5HF6evTzQw8DU2Dvr97511tPEYfS8NdayenoeVlb83Ifbmxbulr8sbyhoay+ubKhpr3le+fpKbeen6zbTrDzPuX028khSRnBp1KTogIdIvLjIgOdw/JTr4ir93Yoh/mrN9oD7GRUvHSQ/jamjqpa7t/KMmVk3bXUvXW1ff/3/93t3KJs7SMkJX10tTB69jQPxRl/CjjremUaCOcaihaZiBgb+1WaAfLjb3QW5HTd38YBd1pGtxpJ060jXV1TLe0tqQX1z8IKcmt2ixd/hwZfWYxxFQZ1trPz65k0UaHlIhXwEFDILweacPAAAqlep37vgkrEe8Oz7Jg5BK8Lro5X0ZT7joTbwS4H8jNCQrJOBWeEhmaMD1sMAbSXH3YiOzEmPvBhAvu2PjnRxjbOyjLWyijM1DdQ38LGwjDIz99Q2JBsa+Ftahrrg0rGeqkXmQmqaHvj5RQxv3+z86X9Bw1zPw0cUQtbRwGhoe6mpuGuruWlo4HV2crgEBY+JjYuHn6hIeQEzKuJaTm/OhpqKlsaa94kPN29cfCnOLSgs/FuUWP7374nLizZsX715PvXsxPishLjM84pqvb6qjYxjG0FNTC6uu7fajOvZHdbcf1d0uaLira3nqGfhc0PDEGAWYW4UZGfmbmATqGflq6BE0DHw0DP3V9f209P31MAGmJoFWJsQI/6TKwnJyb+/sYBdtvHduuI09M7Iw1N1aWpKXeTsv427tq8LF3uHtJYZgkbowOlL4PLsw7+XRnugUVUHfk7O/Jmu/w3slueHiPXFJHp6JHp7JnrhUHD6N6HM1IvxOVOS90MCMIP/rAcTLYUHXkuLuxURkhgam4z0SHR2iLK1C9A39dTC+BiZBxuahFtbhhiZ+xiZ+Jqb+phYhds5xts4JhqbBGto4HR2Cli5BUwd/Qcvj9xdc/qjmqosh6ut562jjtTQ9tbRwmjqeGrqe6nqe6nqeGpquGAzOwyMuLOx6Vkbus6dv83JL3uSVfnhXVV3xuaK0Mf9Vada1JzcvP7iceDc+6qavXzLBN9kRG2lgQlDTcr2g4aqu5amhTbigjtfUJuro+2jrEfUNfTV18BgjH209vImpv6lFkL6x34+6uB91CWoYXw2Mn45hgJ6ej6WJv4t1YErklfqSmvmREfrE0PLUEGt6eHqgtbO6tPFdQcG9+++fPGv58JE9PrW1tDw/NNpcWfn66ZM5MvlP385kJ1IA+Ls+EOh3Xl6pOHyyp2eiu3s81iXO2SnGxTnWzTXBzSXO1/uyn9dlT2ycg2Wws20IDhvjYhfs5hzpaBdmZxtuZR2qb+ivre+DMQ40Ng81MQ82NPEzMw+0tAo2swy2sI2wtI8xt47U0iVoaLr9Uc1FQ9tDG0O4oOV2vor1dL20ND3V1dw0NDw0tD3UtN1/1Hb7o5arhraHmjrWyNjb3NLXwzPKmxgfEpwaHXXlYmrmzesPM248vZx2J8A3Ce8RibUPsbPy09FzMTIn6Bvh1LScNHTctfXw2npeuhiipo6Xjr4PxihAS9dbW89LS5dgYOz7Lz846OsTDU0CdA38fq/p8QdNvBrGV9PAX9cgwADjY2Xqh3MMvZGU2V7VxKJQ1mnTW4wZzswoqa2h5k1u+fOc7Os3S3NyhxpbhdTlZfJ0Z239o8yM1vpPsFyuQmEIAM+r7H/DF+sS54qNP8fq5BhtaxNmZxtuYxNsaeaHdYpwc460Nvc1M8Bj7UN88YkEtxgrMx9jA4KxkY+pRZCxeaiJRZi5daS5TbiVbbiFTYitXbiDY5S1XYS5VYiFbYStU6yBIVFPH6+m7vLDBWd1HQ9NPdwFDfc/qrmew1W74Kqu5qah6aam6aam7a6m66Gug/tB3VXPyNvQlGhpG2hq5WVu6WVj74t1DfbwDMcTYtzcI8zMvDAYD4yuh44OVl3T0djCC2OMV9Ny0dT10NT1+MOPLj9cwGrpemtoE3Qxvjr6PvqGvqYWIU7YeIyRj5qam46+t5Ye8QcNjx91vLWNAnWNAnUxvro6OFMMjugS+ujG44HG9hUKhT8/KViYYIz1D3+uLc1+VvTg4eOrNxrff5ztH2WSZykDI/nZOc8f3t/gc76iiEwqOT09RVH07/m6Ocd7YBOdnWI9PZLxuFR393g8PtndPTYs+Hp46DV/YoqDTYCDlX9YwJWLiQ9S4u76eqVgnaKsrULMLIONzUNNrSNsneMcXRPdPFOwHomubglu7vEOLjFmlsEmlkG2DlGOjhFOTpHmFv5aep5q2m4XtFz/qObyRzUXLU1PTQ0PDXV3DXV3NXXsH9VcftR0VdfF/0Hd/V8uuGJMA0ytgm2dosxs/I0tfcxsfE2tiMYW/29v7/UV5Zq1e/cfsN/dCpVzoIoqYhWVcw7knHMQyVFQSaISRQQkIxnJmSLnKEhQQVTM5FCArtV7jH28D+jVX/fbvfe33tHdb40adVJnv3GN+cz5zOu+bgGRJMHgeCAw7boORRdAu65D+aOuEQLLAsPp1wCmEAQHgRHAkEI0TobEyIAQHhgmgCJEcJQIhZUaGFsh0MJrunQwTACECq+BuACEGI5XITAyJFKEgfPIaK6NxDkvOWe8tXt9dGR1pG+hv3WytbHmUdbtwKCU0PDMW0lDLd3zQ5NtNU315VWhgYGDfd3a44OT48PLC+3JydXL9b/ly2N58XnedJozj+vB53mw2U5isYdA4KpQeNtYBdlaB3KZ1qaGUjHPQS31kovdlTIfLteFamZHNrLEEpV4siWF6cIRe/PF3jyRB5fnyuY40+h2+oZqPZLCxMyWzXZgMazJZBkSxYUi2SA4GwhlgqBsEIgNBrGvKAOAdF0ADQBmghF8EEJ4HSrAENUYopJgZI4mShF4AVJPiDeQ40hSPbISiRVC4FwAmA2G8XRBDDCcicLxYCiOLtgMCGUCwMxrunQdIBOFlYOgfBCUD4YJIHD+dQADAuf+xzWqLogDggl0wfw/AjkAmBCMlEDgQjiMq4fkUwkCT2uf0ownE63tG6NDr8Y1i32tmtrKvMSEm47OSTfDy3MKJntH50dmqoqrEqLjsx9mHB8dnGuPr5a8v41tf8uXRnXjsLwoJo40mjOFaqtPklNpViYUcyJJZEZTi8TOVFOFPkFAp5gzqFYUIxWZKMHhhDi8BEeQY4lKkokNS+AtNQ8WSHxEMh++wJ3NdaQzbUlGKn1DJY1ux2XbCbn2JiZKBIoBQTAQGB4EwdEB0gEAJgDABIPYUAgXAuaAQGwwhAWG8YBwwXWoAIaXgzEilL4SSZTB9SQIogSpL0URJFiSAozg60LY1wAsEExwDcj4j+tG1wDGOiAqAEIDwVhACAsI4YCg3KsvGMaDwPkorBQM4yExEgicDwBzQTABCCYCQEUAqEgHxAMA2AgIBw9jsA0kN12CS9Jzu8srF7s6VjXdY43VTXm5mdGxcd4BObdTWyobNa39/R0DudmPY6Ji5+bmtNrTq6jU/f3dq8X5f+ZLNXXhcfzodDcOx5NGdySQlaY0GyOKuUDqRmNbmVLVGAxbT48v5LkIeS4MM2tTU3MiSaJHkOFJCqKhpTHNkSv2k6puiOX+SrW/VOrF5TrQ6TZkQ7k+WUqjWVqovPy9YlydQk0pCiSaidcXYwliAIQBAjNBIDYEzIHD+HAYHwLmAID06wAGCCYAwPgoPSUEK8aQ1ThDCwxZidKX6xlb6BlbkExswEiBLph7DcCCIsW6EDYUydUFU3RAVF0w/arygGE8GFIIgnJhSCEEztcFsa70C4JydUEsXRAHghAhMEokTg1HKwAgPkCXgYJySCiWBc8mPSqp6Ulx37Oqxa62xe7WtqK8kpSUnLiEnPik+oLy6f6Joc7Bxprn4WHR1TUNp9qz3f29U+3J0dHBz5+Xe7vf/gFfBs2DQfMwNLQ1Y7jwRT4kYwuWwJUtdJFbBNg6h9s4hKPxfH2y1MIi2NY23MoqRCz2oNKszGj2emQl0dASR1Kb0h2EMj+ZKkCm8KSp6ZUAACAASURBVFGpfJVyD6qpysBAisNxDckildghPiIlIuSuSGiHxbHwBP6VhIEgBhDEgEK4AF0GGMRGo8RIpAiBEALA7D8C6AAoB4wUoAkKGFaIJSkIRuYmDAdLh2h7l1t4khIC5wMhnP+4RtUFsa4BqDogqg6IpgOi6YIY1wE0HSAdiuABIRwdIBMC58NRoitFQxECAJitA+JcB7IRGCUAIoTCpUAgD6zLhOqamhH5rkqXwpTM3mc1Ey1NC52t/VUlVQ/S7oWGP76T1FlRO9DUMdSueV7dGnYz6u6d1P3js4OT46Oz05OL06t36L/ZHv6Wrz7BgmJqb2RkA4HzoSg+Ci82ZTqYcRxZQjeu1J3KsicYKkhkBdXMxskpxt4+Uih0o1AsjE2ssAQpliiH40R4ktKUZkc1s5FI3G2sAsxVXmYmCkOyiETksxkWvi430xMyU+IzPFxu0qhKgj4fimRCECwYnAMEMcAgNgzKg0K4SIQQCuVhsTIYUqgLYsGQQhhaRDBQ48hKvIEKb6Diy/xupz0LCs1G60kRaCESIwJB2SAoGwhlAiA0XTAdAGEAwExd0FULzAKA2SAoF4EWQxGCq44CBOXqAJk6II4OiANFSnVAfChcCgbz4GA2Cc2V0NXBLv41j57MdLSvjwy+7O9uLcjLio3Kjo1/lpW3qBl7Obagae3PvvfIxdFjZHTy4ER7cHZyxfcvt7D8A74MM3uCngyHl4BgLCCMBYSxYFgBydQSb6BE6gnBCA6eLCORFUbG5q6u8fY24VyWA5ksIxDlCIwAgRXB0AI0TkI2VpuamsulHtYWvgqps5mxzJAk0Nfj8FmWQW7B9+PT8x88vRv3QMizQaJoukATOJoLgrF0QQwdHTocLoDDBSSSBQolxmCkSJQACGKgMSIYkq9HVhENzdFEGQIvJlOsrZ1iRXJ/CJKrA6Jdu24KR3B1AWa6YLoumA6CsUAw1jVds2u6ZkAICwhhQRE8OEqAxIjAMM4fdWjXAQwghHMdwNABs4BQPgQh0QHxESg5AibCIvgcU7WHtU9y2K3nhU9HGusmWhp6KkuKUm4/iA5/mp7eVV033Ts4MzBRWVAR4B1UXFh+fvHL0dnFsfbsWHv213z/fv/7BzTcDI9l6RMEMAQNAKHCsRySidqEZochSGFoPgonwhLEZjRbmczbwTZMInCjU60IBBEeJ0GhBUiMCIkTYwlSU4qVqZFKInBSSd3EPFuaodiYxKcaSZ2tfLMSHz66k5GX+vhh8iNbCx9TihyBYkAQrOtAMyCEdf06DQrlodESLteLRLKAwwUwOBcIouP1ZDAkH6evIBioEXgxDCuE40QoghRLlOFJCqKBAoXmEfVlegQJCMa6Eu9V/QVB2TAk/+oXAueCoGwA+M9T8l/4ghF8EEykC+Sj0Qo0SkxEC5V8p5iA2MJ72YP1DRMtTZ1lRYWptx/GRBTdS+1vaFidnNS0djZV1AZ7BcWEx335uHt8pD3T/ri6WvNUe/L/4hsdcsdK7YqEGuhcx4PAhngCn8m2N6JYwlA8ooHK2MTCxMRCrfBztg9ztg0Vc51MDZV4vACPk+DwEhRWjMZJcHiJCcWcaqpSSF1tVV5KkT2VxCPj6ByqMjooofFJVU128dMHBTmpeXZW3ly2NZ7AhyBYQCgTAufqAJkgKBcC55sxXHAEJRTKA4GZIDBTT0+JwkrxJLUe2RxDVKL0lUCUAEmU4cgKOEZgRLHUI0mgcDpOT4DGiyFwrg6Qfh1AA8M4GLwUiRHpghgAMFMHSL+ma6YDpP9WN1hX5kwoQgAEC3QAXBRKTsQpqIYqV5vAkqzi58WVfbXVjQW5OQnRd4MDHifdGWtvnx3SrM7OdDU0P7ib5uvmOz02e3Z8ub93fK79eeX7Ozs7+csZz38wXyyMzd+JSSZijPTxZlQTkSlFbmKiBIIpKBSXxXJkMOwlQndbyyCZ0NlW5Svh2JMJQjyGh8MJCUQ5FifBEqRYnNDERM2gWsiETtZyd7XIgWYgMCPzVULHpMh7pfceN+aV1uVXPs0qsTN3ZzHVGBwHimQjMAIInHulrD/q0KAIgQ6QCYbxdHTNgCAGHCVCYCV4khpNUGANLNEkFd7IEmtgbsp0xOjL0AQRAsMBQylINBuG4mHwUjhKAAAzwTAOHCW4kq0uiPGbeP9cl4EQDhIjgSJ4CLQQBOUDQHw0Uk4zdVCKvSKDbpdkF9U+KWopKazMSs++FfUwNrIiN2uqt2dyoK/reUN22r0bXr7Ntc2/nP16vHf64+LX87MffyXYv/78Ld/5kYna4kp/V18WlQcB4PX1WCKBI4/nzKLbS0Ve5vIAW/MbFlIPppFcxbNX8p3oJuqrFphAlGKwIgJRrqcnplItaaZKIcdWLXJScm3YxkIF39rXJTQ7Ka8sLe/5o+LqnOLCBwWu9r5KmZM+WQhFMhFYIQjOAUI4ADD3mi5TF8T5I4AOgfOhUB4MxgdCeEisnGhkA9dT4A1t4UQlimyug+TpGVsQjNRAOON/AoygKLoOyPQagIonKrB6MjCMg8SIkBgRFMlF48VonIRAUiHQQl0Q47e/JGic7KouQ+BCGFKMxypFPC8324ikqAfVj8ue5T1+lpuZdyc2OzG6Lj93pLX1xcTYaF930eOcG76+D1PvHXw50B5oTw+02qPzi5NL7enZ+Zn2rwzC/8B/84eFwf7Jnu7uhqZ7t5KoZDoSRCTi2Xyug4DramZq5WAd7mAVbC5xt5K5edgEhPncMpd7sum2ZKKMSJAjUXwCUUogSBg0S6nAyd7cz902xFLkStMXKLk2NzzCclOyyu5ntRSUlmUUPkzMVomcuGwbIklEMFRAUXwQnAdFiIAQHhIpIRDM0TgFEikyIJvrExVgGA9PUpsy3NH6lvpUJxhBoYvg4Q1UBCM1niwjkOUwFAuFE1wDmF4DmmEJUjiCB4awTE1s6DQHAkGCJwhNzKwpDAcUXvJHAB2GFpGNrIlENRzBu9I1BM5Ho2V4rFIm8vN0iLwTfu9JWk5x+oPyjPTcxOgnqYkDTbULo8PTg5r25/XJt2/5e3utr7zUHp2dHpz91P5ydnJxlRugPT37O75/+35yWdP2cqhroa+jMjfX286VSqRjIMZ6GA4eI8DjRSSCVMBxUss8rOXuFiI7T9tAZ+sgHssOjxEYkNUIJE+PICEShSyGpYhrby72tBD5y5muIoq1s7l3cmxSdmpK5aOH1Y8fP0kvuOmdKBV4GhlbEQxUVKaTMdUJjpZDYGIIRIiAC5AIIQ6jEnK9bS2D1XJvHs+VSFYj8Qo9Izs9YxuCiaW+kTmT6+jkEmljE0wkikFgBgzO/Q8dynWIGQBGBwEZEB0ml+LoZh3p6Rju7hLq6hHJlbqT6XZgrByEEGNwahNjWwxadF2HCoFwkUgJHC6imNpbmYd4OUUkR6UX3st9lHgnNzGuPCOt4Wn+QGvT4uSYpqcz//EjTw+3zvaO8zPtwd7+5fkP7en54eHx7zyX8Ye5jqr14bal/paBusrihxlBrn58qsQQz9XD8LAoAQ4tZJjZCtkOIqYlz0RsI3P0cQ5RSd0M9aUkghwEpMNgTD0Cl26mopsqxSwngakDQ99CYmYb5Bqak/qwMPtBTVFm5ZOc5Jh0a1WgkaE1CivHEuVEYwsUTqUD4EHAIgxGicPKsBgp3dTV1zMtJiwjMiQtOChFKvPXI5sjcFKUnhypJzalWYVHZjyr7k9Lecqk2YBBDDhcAACzgQg2HMuDw7gGOJW1KOBuRE767cfZD0ti4jNkln4kmi2coEYTzPUNrKkm1kgYBwxiwuECBEKMw8kZdCelzO+Gd8K9uIzsxPTMmITcW/ENTx5N93aszk0OdHdUVZYHBgZWVFTs7Oz81t5qDw8PfxfaK76DtYUvNM+nOp6Nt1X3NVY+TLhlI7M0wtOZFAtTAwuqobVM4Gsp9VULXdQ8q2CPkHu3Hvi7hdJM5Pp4IRrN09MTGhlL9QlctczdwyHMTuYvpdnZS91jA+Py7t0vyEhrKs+rKsiNCoyX8t0MyOYYvJxgoMIQpDiCGgQRXr/OAgI5RKKaQnEwNnSgUhz4bHsX+5vpaWXh4ZlCkTcCI8Dpyw0oFoam6vDIjKLijoiIDGNjFQhkBoWwgSAGAitC60kRcB6T4uBqE5mRVJwUl337VqarW4SxmRqGFUJQQrKRNY/vKZd4GehLkQg+EilC42TGxrYioY9C6hsTkv4gIftBTEpOwt3S+w/meruXx4YXJ4abap+Fh4UkJia+e/fu8vJyf3//8vJS+9vi5/fyHW4uXR1rn+2tme2vHW2rKM5Mig4KsJJask2URnipMVEtZXtaiLytJa72MofE0Pic1IcpcclO1t40EwUGyUajORSqUp/AtbP2i76ZEuod72UbGOETmZWY/iz/8fPygsaKx4XZD9zsfNlmVoYG5noEuYGJOZoggqNEaJwCiZSBwTw0WkIkW6CxKiiUBwYaG5IEsZEZ9++VBwelUCgWRJIERxQRDWRiubfa6oYZ0xaBYgGBVJCuGUCXdtUVYHESHtvZxSE8LjLDxz3SxTGYSbfAYjk4vIhsoObxXNXqAJXCU0+Pj8NLUCixkakdg+2qUt6wMg+KD3+QFJ0e6x+RGXens6JqY2pqaqBvtK+7IO9RXGz0zMzMycnJ0dHR0dHRxcXF1eL994du/GGqu3ZltG15tGFtqmmiu7i57GHFo/u3QsIshXZMssJM31zO8XS1CA5wDvW197kfd7skK7MkJychPFEpdNTH88lECYtla2ostbbwjLyZEO4Xc8M1KCXyVklGZntV6WhnY0d9SXZ6klJsY0yWkskKor7CxMySZKTAEeREshWeYInVU6GwUjCCD0dLCSRzBIKJxzBCg5Of5jelJxeJuHZkfYE+WUw2VVHZDsZ0OwxBCkVygSAz0HVTMIAGgfDxRHMTU2tjU7UZTU2jKgl4tj6ei4CYIsFUppm5nVVgoF+Cl0e0hdrbwFCMQPJ0gHQTqp0xxZbLcVNIvb2cwr0dAhND42vzS1fHp16MjnY1NlQUFIYEBTbU1Z+enh4cHBwfH//8+VOr1R4dHWm12r/YR34H3776qb6axdH613MtcwOlmqZHHVV5OXcTI7xuWvLtBSaWKrazr31Iws074Z430mNim0ryG0sLslMeuNn60U2VTJoNh2VrRlHY23qHBcXc8AwMdPVMi4mpfJTdW1s+3tXU9bwyPfmOjG9lqC82NFSRDZRGVJWBqQJPVOCJ5lC4BIYUo/AyGEYMw0ghSAEEysCiGaHByQ2VPWX59Y5WPjQTKYWqJBopjVkOJJotXE8GgLKAIDpElwoF0IG6bCxWYUy1IZvIDSlyfbIQi+UY6ovJWA7dUOxh65cc/yDzXr676w0KVQZHmmEJUiiCR2M6U6i2TKaDUu7lahvkaecX6R/ZXt00Pzw+Ozj8NPdRXERU4ZOC/d29K5pXloarlbv2t0L8u/gujbdNa+oWRurWp5tWxqrness1jYU1jx4Wp2fE+IS5qz3sJE5BLjcybt1LjYovzrjfXJzdWva4trAwPvQWj2Zhaqgk4ARmFKWVhVtoUHh4wI2oQP/8tLs9NWUzXc3Tfa0dDVXJtxMlAhsCTkAkSskGSqKhhGAgBgDpKJQUCBaAIELolTdFTwHGSBBYIQrDcbQNzs+sqi1+HheaJGJZYXEsDEGKNlDDSWpdjFQHzgdB2TAwHaxDgQLZGLQESxBj9UVofT6aIACBaVgk2xjPc1S4pMcklecVlOQVujn7kA2ESCwXjuaDEVy8vpxEVhkbqyQCJ0+XsPDAuJy03JGuwYHW7ubquqRbial3UtZXN7TaiyunyPHx8f7+/tnZ2dUS6L+Qb7Q80zUz0jijqZnXVK+O1i8P1Y21lGrqSpoKH2fFJ4S5+zrKLX2sHTNu3X6UlNxZVTzWUt5T/aS1ovTRvWwHcx8h2wEFYxgQBWq5Y0x4XFrirYd34uqKcqa7m1dH+mb62oe72zLuPTSXu11t7UxMLU1o5hS6tSnFlkAw1wHw4EgZhqAAIblQnARDVqMIUixBLBW7RN9MyU0rSI65b610o5jIsSQ5hKCAksyRRtYoogUCK0FAmWAdCug6FY0SwFAcJJ6nC6Mj8AIojE0xUqi4Vg/jU/vrarpqKopzc+ysnbA4FhjOxukr9MgqHFFmRrPlceytzH3u3Mosyqtsrmnra+9vqGqIColITkx6sbh8fnZxeqq9Ok9xdHR0eXl5eXm5t7d35d/9vXw3lvvnx5tnBurmNfWL/fUrA89XBp7P9zaMtlRV591PDguI8nNNvOGTezu+ubigu7pkurNqtrt66HnN4/QMP+dgGc+RSbHg0C2tlS6RwZEZSXeKMlLqirJGWqrXxwZWxgbmRjVFj586WAcakhRmVDsG04EncqOx7ExN7QkESwRchkDJoQgBEMYCIjh/BNF0oEwEhmdiJFWLnSP841LjHgb7xgr5DkRjlT7DAaCnABKUQLT0f1ynwsBMGIgK0jEGA0wRKBYARteBMkFIroGhuatDaG5yTmtp6cuhjoHG0pzUuwK2CI5kXgMy8CQlFMUzNLUwMFLwOLZuziHpKXl1la2Tw7Otje25GXkJMYm93X1nJ9qDvcOfl7/8To7/V75bq5rlmbaZgYapzpqp9trFnqaXmpblwZa10daxtpKaJ3cL0iMfp0RU5CT31ZWOtT5bHKh9OdK0qGl/XlYWezPOXOzIoZoLmdaOFp4J4fGZSXfy02/XFmaOtFZtTA68nh1bHB+tKKqwtwogEaRUiq1Q5MkTuZGMVCAQGwoRI+AyGEwMhXH0yVITM0scSawLpeH1xUYGYi5NoRZYxwYnhgXGm6u8CIYyEt0GSlIAcVIQWqgLYUIgdJ3/qQ8DGiGhFDicBoTSgTA2EMamUKyCvGI1zzvXxzSb072axqfRQX4mJDMojA1FSgFQDgIjIBsojY0VfI6Nv3dUeVFdd6umvam76El5yI2IhrrnRwenJ0enl+c/jg7+C63uP+b78fXwxnzXZG+tpqF0uLFyvrNpdbB9ZahlSVM311/eU/+wruhWeXZUbf7dkebyF5rn2zNdW7Ndq+OdA801D++kOFm5i1lWEra1s4VnUtSd7OTkggdJz8tyxzpr16YGtpamVqbGqosr7NTeBkQJhWIlEnsxuY4EshyNlmExahxGjUFIjA1UDnY3PDwjRVJHkqFQ30BgROabkth8uiQmJCElMcPVJcjUTEGmKtEGYjCWC4DRARAqHEpFQEwJGCZZjwuDUHQBFACYCYWx1XLPnPSC0Y6O7YWxjcmOntoCV2tLPNoYoEuDwqVQlBCK5KKxXAbNnM+yDA2Ie17b1dnc/zj3aUxkYv7jpx/efz7X/jw6Ovl5+ePk6Pif5ft1c2RzqXuyu6qr6nFfdfFMW/3KQOvKUMvbha6d1d616drRzry2ypTW8rTZ7uq3s71f14Y+LvevT3VM9DZUFuZFB4c7qt1kLEt7ufPtsFtZd+48zUztaSyZ0TS9nOp/szC+MT9ZX15lb+FlZqKiUCyYXEcTuoUxzRJHUGMwSgJGTcYrrFQ+edllNVVN99KynJx8zMyEZqZcigHdwdLxTuzdvKx8b49AKpVHNmabmklMqGKsHgMMMQAD9NEwEwpJwKAoMQgGHEJDo3kGJHF40K3BjoHt5blPq1OTXdWp0UEGWD0k1ECfqBaKb+IIajiaj0Zz6GZqudj+YWpee1Pv08dlUeG30lIzt999uvzxp8+fv56enp6dHl/+3jHi/853d2vk84ZmabC+q/JRa0lWX3XRdGfN2njbxnT7zvrA5ou2+cHy3rrMlrLUsdaiV5MtX9eGvr8e3V7qWZ5s6W99VpB1Pyow3FZi56R0vhUUdS825mlm6mBb1cJ4++qCZmt16t3aXM/zJi+nQCZVRaEqaWwrI5rShG4BhvFAIC4OJaGQ1b5uIS11LbPj45qezmelpYlx8XERMVEhEbkPM+urqtubmpNv33FzcvTx8k68lXAvNT0uJsHTzV/EV5mS2HQjiZBpY6wvMdQX002VCqFNRmrG8tTE1ovx9el+TXN1gKszEaGPQ9JxWJkp1RWFlRsaWRqSZHSK6oZPTGNVe2l+xe3Y5FuxSQvzq6dnP46OtefnlxcXF6cnB1eXNf1zfN8MH72b2J7vGmoqaCxIa3iSOtBQsD7VsTLZsrM++GGtf3Opc2mkZrApd7qjaHOqeWel/+DdxPu13tW55+O9zxrK83JT74W6B/rbe8UHRKRERJTlpo/21q4u9L3fnN7/sv759cLMYF/0jRgGRW5KkTO41sZ0Jd5QCEPydXUZKAiXZigL94/oamyaGeyZ0nSM9rYMd7cMdbaP9HYNdXfOjA8PdXdUFefXVTwZ6mraWJx4u764tjA7OjCQl5lrb+kqZFqLWQ50QzWVLBGzLPxd/SoL8l/OaDaXhqYHnlfm5cg5EgzYAAVjQCFsNFqG1VMwmM50qpVa5p51r6AotyzUPyIpIWV0aFqr/dPxycX3g+NffvmT9uzk/PTg4uzwn80n+Lo+cPph6uv6wFxfWWfl/br8hI6qh4tD9WvTnR9fjX96PfHl9eT2Us9Ee9FY86OVwWc7K73HO9OfXvdurrQuTdZp2soaigvvRd0KdPCK8AxMiYhoKMmbH2vbXB35+mn54mT729b8m4WJrJQMqdCaw7Vi8q1MmUo9YyFGTwKGsDBwDtNYmhAWo2lunB1oXZnoXBpt21waWZ8fff1ian5CMzvW399eq2mvWZ/t29ueO/vy8vzbxtHn17sf3owP9MaGxVnJPUVMZ7qh2owstFXYZSTd7W99tjbb83pxYLSzMTE8mmnI00dxcEgBDivB68kMjG2oZvZSkUdoUFJuelFkYFTszZjett6Ls1+OTy7OL349Ors4PDw8PTnQnuz+vDj5Z/l+XO49fDv2db1vdaxmvL2gtTytuez+SEfli/GOrRfD71ZHd9/O7m6OLw/VzPeUbU41f1oZOPs8d7Azevxl7Pv7oZXp5r7GyqzE254quwB79+Tw8I6akpezvVsbI18/vzg5erP/YWlnfbaqqMTNwcvc3JnNszDjqmhcK7KxmkRWUY2sRAzrhND47rrq2b6m98uDa5PtC8PNAy0VXY0VXU3Vz57mVRRmajqe7b6d/3V/48f3lV/3Ny7332h3t7c3loof5TtaeIsYdjxTlchMftPDv726bHmic222a2Ouv7+l3t3a3RDL0ceIMAiBoaHKxNSSbKA2NFQ5O4am3c2Pi0jycwvsaOo8P744Pjw7PDg9Pbs8v/hxcXFxrj0+Pz241B79s3y/rA+dfJj+uNq9Nlk31V3S9DStIif5WX7GZG/L3Gj75zeT2yt9B+8m3ky3LfbWvhpp/7Q4fLw9e/px/OTTyOm3iZ3XA8Md1XVFT/xsnQPsXZ8+eDDS0bA237/35cXe9xXt6duLo62365NTQwPBfgEMMw6Pp2DxVAyepTHVSp+kMjNxFDBdw3zinpdWvZrSbM52vZnrGWorz7sXf+9W1J2oiIgAv8TIkNGe5pPPG5e7r0+/vPjf5+8uDjePv7/++n69ovCJldhKybG0kzp62boXZ2aOdz5fmejcXBp6OakpyMzimkipJAUCyKJT7dhsBxOKgkm3UMrdfTyjAv2jA3zDqsprD/aOtaf/aV44/Uv6wj8DV6vV/mF7ofdwe2J3c/DDSufSUHXT0/SCtFuPUxNbq0rGeptWptrfr/YdfZh6u9D1oq9pvLFia7J399X46YeJ44/DJ1/HPm9pZoeauusr7oaG3XT1yL6b2NtYtTrXt/dp+fT49cnRq6PvL18tD82N9j5IumNv5SCTWPG4aibHimpmQ6E4sBgeHJqzl0NYcVbBoqZrbbxjdbyjKj81NeZmXnpSdmpyqK93eID3SFfLyefXfzp+f7H3+nL/zcm3jdPdtx82l4oeZZjzZU4q+0jvmzl307pqqpbH+tamez6sTY13t8bdjDRA0Q1xErqxja1FiJ19sFLlzudZuzrdiItJc7DzfpRbdK795fDg9O99ef/kY+3/4/tyvPXb69HDd6MH2yNb820dlZlZiaEx/h5P7icPttZODdR/3Bg5fD/5/kXvq9GOgeon81217xZ6D7aGj3aGT76O774beT3fO6dpqy96fCck5H5cdEPJ48XxnnevJk/2X+1+Xjr5vrKzMbY6O1zxJD/QK0glc5BLXHg8Z77A09jE2sTYms9y9neLfJSaPdbe/mpqaLyrrjQ7qfBhUlNlYUNFUWZKQuxNn2dF2ZtLY0cf137sb13uvd3fWd9aneloqowNC7KTK/3s3VIjY9oqKuY1XR/XpjcXB98uT9QW5rtZOzMNhFyKpaXU180p0tM9ysHeX61w8XALtrf1ys4s/PL54Mfln/7edP4vIftnvmPtldtLfXubI8cfxr+9HpjqLnucEunnYH4nNLi54umMpvnD+ui31+NvF7q253smW8tGGgvWRxq/vxo8/Tiu/Tp1sDP+fnVgbbp74PmznLu3UiLDSrPuL4/3b70cP/y6tvd56fz78snnpY8bc81VFeG+oSqhvVrqJeR5SMR+JsbWenpimqnay/nmg8SMzuqm8Y7Ogabq52V5mtZn0wMtE/3N7XXFmcnRuemxY911yxPd2yuTb19MLYz1Pq8qSr0VHh7gGX8jKDUyqiw7Y6KreWtx5PDD8tfX85sL45V5eVYitYyplvPsfFwiI0PSbgYlKOQOCpk93UyUfDdj9/vJufaXz5++X8WN/Lv41hVlrIy27b4ZOf4wfrA98mq6ub4wPczLMdjVKetOwmRv66v5wU9ro5tzHVuzHTPdpUP1eYt9FR+Xe093pi++zh7vTHze0LyZ65rqri3LTI0L9LkdcmOguW5upPvN8ujW6tDxzvTl96Wjdy9GO5tTou8quXYipjOX7iYV+stlgUymnSFZqJY7olMosAAAC45JREFUx4cn1RY11hfXaJqaeusrVyb7tl6Mrs50D7aX1hbfa67KaX2WX/s0q/Bh8oOE6KTo0Oggn3A/jwe3Y0sy0+ueZE901K9Pdn9aHd99M/tpfW66tyMtOs5KpA5yC/Z2uuHrFnLDPyYoIEYutaOYcBJupXz6+P3y4tfd74fn55fHx8cnJ0f/iO8/yKv/L/PNTY6b7GnYfzt9ujO9tzW0vdgx0FSYER/qa2d9w9WlpaJ0ZqD9w+r4uxf9G1NNU12Fg/XZw42Plodqdl8NX3yeO/8yc/R+7PPGwJu5rtbyR9F+ni5KZfbdO111lYujXZuL/fvb4ycfpo7fLayND5Rm5VsI7Olkcz7dk0F1kUkDeDxHI2MJl6V2tvHLTCmqfFzTXPZsvLPly5vFvfeLb1/2TQ6Uj/WWLU+2jXXXNZY+vhse4m1rE+TuejsiJDctqbWqpKPyaW9tycpo2/vlgb2tqa8bU+vTQ2VZWSHufrYSm6iAqLibCZE34rxdA2Uia6IeNTbmzrevB+fan1++fPvx45ezs7Pj48MfPy7+XXzjg/06a0o+ro4c70zvbQ3trPQsDNTX5j+84eLoIJU9uHWru656Y2Zg5+Xgm9mWpcGyseZHneVpg3WPtqbajjbHtB9ntB8njt6PfHszPNlVnZeS4GFhEebh2fj06cp4/5f1ya8bwwdvx47fz7xdGO6qrva09qLqSXlUF32chQHZEk8QkgyFZjQFxVjs5hCRFJuVk5wx2tG+u7V8/PHF7ruxjfnn79d6P78eWRrr7KorTwwLc7e2j/D2y0lKqn6S115VPN7eMNpS8XL0+d7m6P7b6Z2VsaGWphjfG/YSmwCnwNTY1OTYJD93fx5DxKGJQm7EfP70/So798rueHi4f35+dnF5+rcppf86vn4O9iXZ95fHO/bfTh9uj+++Gd6a6x5sLIvx8bDiC4JdPWoLC6b7WjcXNdsvOt/MNc73F7eXJrUVpy311Xx+0X/4ZuT03dDhtmZva2h9qq2vsTIuIMDd3CI/OXmgoWq2p/7tfM/+1tj55/lPa6OzvW0x/iEUPa4pQWVEstbXt4Qi2XgSn8Y0J+rz+RwnS6VXQmhCS0XF2tTg962Z068z79fbjz6Na78tbsxpeppqboWEeVg7RXgHZd1OqivM76wqnmivG2+vfDFct7818Xq2c6q3sTQzy0lu627plRByN/Zm3E3vYFu1LdOU5e9589vnw6OD4x8//mwEubw812r/fOPav4uvuUCUHBnRXVe2vTh49G767MPM55ea+f6GrISoAAcHH1unksycobbG+aHmjxuaD6sdr2cbJjqetBWnjTUWvh57frI5drQ1sPum9/sbzYeV/oWhjnsxkYGOjulRUa0lTwYby1ZGWt8v9e++GdnfHn851v40856crTTWExkQVWAwB68vx5MleBIfT+LTmbYigYOva1B5Xv7G7Mjhh8XTT1OHH4aOP46df196szjc+7w+zCfAw9olwNHjQVzC86eFrSVP2svzF/oa38x0fl0ffT3T11tfGeLu5yB3TAxNvhOZFnszTiFUoiHo+Ij4j2+/X5z96fT45PTs8Ozs5K/Doa9St/4t9UFIZd9w96wtzF8Z6f68Onr0durr2tDaeFtvdWlCcKC3tV1qVGxT6dOh9prNpd6PrwY+vOxaHasbqs/rq8yeayv5stB98Kp/903v7ubgzvrgm8XB6oLshODAxEDfsgfJvc8Kpzrr1ibbv78ePtwe317qGe2qjfC/YUpkYRAsDFqEI8oQOL4xzdzITE0yllHNlI7W7plJaZO9rd82p3/sLvzcnbn4Nqf99mJ7ZbympMDdxinUJ/h2WGxaVGxVTlZLcX5PVdHKcMeXtYkv61Mr472PUu6qeXJPG99w3/hb4Sn25i7GRJPYsNjdj7s/z/7X2fHln/lqj/6b+Mo5Ejdrx5LMnPHOltdT/d/XJ76uDb1f6l/StGbfifW3d/C1c8y6c6eprHCyr359tuPzhubDcvdCT2VrYVpf+cOV3srPLzq/rfbuvR3eWR/49HpqeuB5eW76/aibJem3NXUlI82VM711H18OHL+f/L45/PnVRF3JEwdzGzNDAYkoxOuJsQQxk+/EEjhSmVZ8ga2lwv5OdFxfc93H9cmzz3OX3+Yuvy9d7q29fTlVW/LU3c7R09490MU71j+oMjOjq/zpYn/H+8Xx7xsLH15M9z+vjQsOcTZ3dDJ3v+EV7WzjY0igJiemfvnwVXt0frJ/dqH9eXZ6/J/4Xp2h+Jd3Zn/maymxshSZP0xM7XxW/ULT/XV18ujtzOn72e2F/vaKJ/fjol3NzaN8A0qyMvuanr2c6n6/Ovh1Y/DNREtnaXpPcfpUY8H2RPOXlb7zrwu776e+vpt+vzYy0VNbl3+vLi+9r7posqN6tK3i1XTrwduxw+3xo/czy2NdZXnZXs7eRiQODsM0oZgz2fZMrqNQ7Gpu4WWhcogLjWh5Vv5qdmh3c/p0Z+7y28sfe2+WJvorCvPDb9z0dHD1dXRNDo94lp3VUVr4crh39/XSxuTQ0rCmMj/f3cbJxcrVzc7XycbLUuWcm1V0uHd6cnh+8O3wl/NfD/ePTk9/E+x/D18XG08lzzz+RlxlTuFkW/v27MjBq4mTd1P7WxPLI60NT/P8HR1dLKxib9wsy8tdHh/Yfjny/c3Yzou+8ecFozWPRmsebWgav70cPtie2Xs/+31n+vvO9Ic1zYuhponm8tHG0unO6pGWkrneZzsv+o7eTh1sTnxZG3s9N1yWl+ugtjMms+lmai7bjs93EYlcra18HO08I4JDKp48nh/q/rI+dfF57ef318c7ay+mBrPSkiNv3vTz8IoMDMq/d6/+cd54c/3W7PDX9cXVidH+xuaYG+E+Tt7ujt58jlQqUnd2DBzsa7VnP48OtZfnPy6052f/Ce6/Z6b4G74BHqEqvpW/Y1BGXPpATePqUN+3l6N7r0eOtse3FnoGW2qSIsKtJQoLgfymp2/Ls/KNuf6vmxNf1zTrw3ULbaUj1XkL7dUfX4x+WB45+Lx48G3u7GDh9Ovc3ubo2+nuF32NM92V421PR5qLVjSNu2uje+tjh1uTh2/nFofbH99PNZdaUIwEXIaVQuIl5rvaWQe4OfvFRETWFD9dGO77uDKr3Vm//LL1fevl4sTgnfjo4AB/V3v7YC/PvNSU1uKn62OaDy8m3y1Pr4yPP8187KC0c7PzVEksLS3sKitq9vaPDw7PzrQ/tWc/dnf3z04PtWeH//+Z8f9avpFBCeZCW0u+fZhrWEtR1UJP5/7G5OmHqdMPE9/eDL+c6Kl/WuBt5yplCC2FqgeJiVOa1o8bI/tvRr8u920M1I3XPRmvK3s7M/h5bVK7v3G8t3B59uLiYP50Z/rzC82bsfb10fqZ7tLhhsKplop3Ez2fZvtPtyZO3k58WRsZ76pLiom1kNryqOYyrquQ5WKl8nFx9ImPjmmsKJ8f1GzOTBy8WdV+3Pry+mVvS0N8VNgNfx9fT7fYm8EF99MHamteDvetjHQvj/ZX5xcGuvlZiC15DIm50lqjGTo+PTm7vDg6u9g9OL24/PXnr7982Nn65dezv8P6/yD7L+D+h5x7hZ52/gqmtZvCvSz9saa2Zmdh4NtG/+WXae2XuQ/L44MtTWGeAeZ8pYorjwoI6m+teb82cvp+Wrs9+WGyfaapdKS6+PXEwObc4Lf3cx+2Bo72Ji+P5n7sLmjfzh2/nvr6sm9RUznaUDTWUPqyu3Gjv+nszfjZ9tjl54WdldHB9taHdzMsRa5yjquc66WUuDnYeoQE3yzNezzU2rI6OnywuXH+8d37lwt9bc2xUaFebs7R4SH5D+/XFT1Z6u97MzWyNTfS9qw42i9QTBca4yheLgHTk3On2rPj06O94/2DE+3FL/9rb//4+PTo4vLo5Ozb+cXJ+fnZfxvf/wM+LgpbnuxBKwAAAABJRU5ErkJggg==" /></a>Syeikh Ahmad Khotib Sambas adalah tokoh tarekat, tarekat merupakan sarana yang sangat penting bai penyebaran Islam di Indonesia dan Malaysia dari pusatnya di Makkah antara pertengahan abad ke 19 sampai dengan perempat pertama abad ke 20. Syekh Sambas menulis buku Fath Al Arifin yang cukup masyhur dan menjadi bacaan penting bagi pengamal tarekat di wilayah Asia Tenggara. Fath Al’Arifin adalah suatu pedoman praktis yang menguraikan dasar-dasar ajaran praktek dzikir bagi para pengikut tarekat.Meskipun Syekh Sambas di Indonesia lebih dikenal sebagai seorang pemimpin tarekat, namun sebenarnya ia seorang sarjana dalam Islam yang menguasai hampir semua cabang ilmu pengetahuan Islam. Kota Makkah pada waktu itu merupakan pusat kebangunan Islam dan berhasil menelorkan pemimpin-pemimpin tarekat yang memiliki pengetahuan yang tinggi dalam berbagai cabang ke-Islaman. <br />
<br />
Syekh Sambas adalah seorang dari mereka itu. Selain ia mendidik dan mewariskan pemimpin-pemimpin tarekat bagi perkembangan Islam di Asia Tenggara, Syekh Sambas juga mendidik ahli-ahli Islam dalam bidang lain, seperti Syekh Nawawi. Kedudukan Syekh Sambas sebagai seorang sarjana besar perlu kita sadari betul-betul, sebab sebagaimana ditunjukkan oleh Sonuck Hurgronje kebanyakan sarjana Eropa telah melakukan kesalahan besar dengan seringkali menyimpulkan bahwa para sarjana Islam memusuhi organisasi-organisasi tarekat. Sukses luar biasa yang dicapai oleh organisasi-organisasi tarekat dalam memperkuat kepatuhan masyarakat kepada Islam selalu dihargai dan menimbulkan kekaguman para sarjana Islam. Adalah suatu hal yang penting bahwa seorang sarjana besar seperti Syekh Sambas kepada siapa hampir semua kyai di Jawa menelusuri genealogi intelektual mereka juga dikenal sebagai pemimpin tarekat.<br />
<br />
Syeikh Ahmad Khatib Sambas adalah seorang ulama yang mendirikan perkumpulan Thariqah Qadiriyah Naqsyabandiyah. Perkumpulan thariqah ini merupakan penyatuan dan pengembangan terhadap metode dua thariqat sufi besar. yakni Qadiriyah dan Naqsyabandiyah.<br />
Ahmad Khatib Sambas dilahirkan di daerah Kampung Dagang, Sambas, Kalimantan Barat, pada bulan shafar 1217 H. bertepatan dengan tahun 1803 M. dari seorang ayah bernama Abdul Ghaffar bin Abdullah bin Muhammad bin Jalaluddin. Ahmad Khatib terlahir dari sebuah keluarga perantau dari Kampung Sange’. Pada masa-masa tersebut, tradisi merantau (nomaden) memang masih menjadi bagian cara hidup masyarakat di Kalimantan Barat.<br />
<span id="more-79"></span>Sebagai sebuah daerah yang dibangun oleh Raja Tengah, keturunan dari raja Brunei Darussalam, pada tahun 1620 M. dan menobatkan diri sebagai sebuah kerajaan sepuluh tahun kemudian. Maka wilayah Sambas adalah daerah yang telah memiliki ciri-ciri kemusliman khusus sejak Raden Sulaiman yang bergelar Muhammad Tsafiuddin dinobatkan sebagai Sultan Sambas pertama.<br />
Pada waktu itu, rakyat Sambas hidup dari garis agraris dan nelayan. Hingga ditandatanganinya perjanjian antara Sultan Muhammad Ali Tsafiuddin (1815-1828) dengan pemerintahan kolonial Belanda pada tahun 1819 M. Perjanjian ini membentuk sebuah pola baru bagi masyarakat Sambas yakni, perdagangan maritim.<br />
Dalam suasana demikianlah, Ahmad Khatib Sambas menjalani masa-masa kecil dan masa remajanya. Di mana sejak kecil, Ahmad khatib Sambas diasuh oleh pamannya yang terkenal sangat alim dan wara’ di wilayah tersebut. Ahmad khatib Sambas menghabiskan masa remajanya untuk mempelajari ilmu-ilmu agama, ia berguru dari satu guru-ke guru lainnya di wilayah kesultanan Sambas. Salah satu gurunya yang terkenal di wilayah tersebut adalah, H. Nuruddin Musthafa, Imam Masjid Jami’ Kesultanan Sambas.<br />
Karena terlihat keistimewaannya terhadap penguasaan ilmu-ilmu keagamaan, Ahmad Khatib Sambas kemudian dikirim oleh orang tuanya untuk meneruskan pendidikannya ke Timur Tengah, khususnya Mekkah. Maka pada tahun 1820 M. Ahmad Khatib Sambas pun berangkat ke tanah suci untuk menuntaskan dahaga keilmuannya. Dari sini kemudian ia menikah dengan seorang wanita Arab keturunan Melayu dan menetap di Makkah. Sejak saat itu, Ahmad Khatib Sambas memutuskan menetap di Makkah sampai wafat pada tahun 1875 M.<br />
Guru-guru dan Murid<br />
Di antara guru Ahmad Khatib Sambas semasa menuntut ilmu di tanah suci adalah Syeikh Daud bin Abdullah al-Fatani, seorang Syeikh terkenal yang berdomisili di Makkah, dan Syeikh Abdus Shomad al-Palimbani. Syeikh Abdul hafidzz al-Ajami, Ahmad al-Marzuqi al-Makki al-Maliki.<br />
Sedangkan mengingat masa meninggalnya Syeikh Muhammad Arsyad al-Banjari adalah Oktober 1812 M. setelah mengabdi di tanah air selama empat puluh tahun, dan Beliau berangkat ke tanah suci pada tahun 1820 M. maka tidak mengherankan jika Beliau pun diduga sebagai salah satu guru Ahmad Khatib Sambas. Dalam hemat penulis, sangat mungkin Syeikh Muhammad Arsyad al-Banjari adalah guru Beliau sewaktu belum berangkat ke tanah suci.<br />
Pendapat ini setidaknya mematahkan penolakan bahwa Ahmad Katib Sambas tidaklah mungkin pernah bertemu dengan Syeikh Muhammad Arsyad al-Banjari. Mengingat tradisi nomaden dan situasi politik era perdagangan maritim yang telah dijelaskan sebelumnya, maka sebenarnya sangat mungkin bagi Ahmad Katib Sambas untuk bertemu dengan Syeikh Muhammad Arsyad al-Banjari, terutama bersama dengan bimbingan pamannya yang juga adalah seorang ulama.<br />
Ketika kemudian Ahmad Khatib telah menjadi seorang ulama, ia pun memiliki andil yang sangat besar dalam perkembangan kehidupan keagamaan di Nusantara, meskipun sejak kepergiannya ke tanah suci, ia tidaklah pernah kembali lagi ke tanah air.<br />
Masyarakat Jawa dan Madura, mengetahui disiplin ilmu Syeikh Sambas, demikian para ulama menyebutnya kemudian, melalui ajaran-ajarannya setelah mereka kembali dari Makkah. Syeikh Sambas merupakan ulama yang sangat berpengaruh, dan juga banyak melahirkan ulama-ulama terkemuka dalam bidang fiqh dan tafsir, termasuk Syeikh Nawawi al-Bantani adalah salah seorang di antara murid-murid Beliau yang berhasil menjadi ulama termasyhur.<br />
Salah satunya adalah Syeikh Abdul Karim Banten yang terkenal sebagai Sulthanus Syeikh. Ulama ini terkenal keras dalam imperialisme Belanda pada tahun 1888 dan mengobarkan pemberontakan yang terkenal sebagai pemberontakan Petani Banten. Namun sayang, perjuangan fisiknya ini gagal, kemudian meninggalkan Banten menuju Makkah untuk menggantikan Syeikh Ahmad Khatib Sambas.<br />
Syeikh Ahmad Khatob Sambas dalam mengajarkan disiplin ilmu Islam bekerja sama dengan para Syeikh besar lainnya yang bukan pengikut thariqat seperti Syaikh Tolhah dari Cirebon, dan Syaikh Ahmad Hasbullah bin Muhammad dari Madura, keduanya pernah menetap di Makkah.<br />
Sebagian besar penulis Eropa membuat catatan salah, ketika mereka menyatakan bahwa sebagian besar Ulama Indonesia bermusuhan dengan pengikut sufi. Hal terpenting yang perlu ditekankan adalah bahwa Syeikh Sambas adalah sebagai seorang Ulama (dalam asti intelektual), yan g juga sebagai seorang sufi (dalam arti pemuka thariqat) serta seorang pemimpin umat yang memiliki banyak sekali murid di Nusantara.<br />
Hal ini dikarenakan perkumpulan Thariqat Qadiriyyah wa Naqsabhandiyyah yang didirikannya, telah menarik perhatian sebagian masyarakat muslim Indonesia, khususnya di wilayah Madura, Banten, dan Cirebon, dan tersebar luas hingga ke Malaysia, Singapura, Thailand, dan Brunei Darussalam.<br />
Peranan dan Karya<br />
Perlawanan yang dilakukan oleh suku Sasak, pengikut Thariqat Qadiriyyah wa Naqshabandiyyah yang dipimpin oleh Syeikh Guru Bangkol juga merupakan bukti yang melengkapi pemberontakan petani Banten, bahwa perlawanan terhadap pemerintahan Belanda juga dipicu oleh keikutsertaan mereka pada perkumpulan Thariqoh yang didirikan oleh Syeikh Ahmad Khatib Sambas ini.<br />
Thariqat Qadiriyyah wan Naqshabandiyyah mempunyai peranan penting dalam kehidupan muslim Indonesia, terutama dalam membantu membentuk karakter masyarakat Indonesia. Bukan semata karena Syaikh Ahmad Khatib Sambas sebagai pendiri adalah orang dari Nusantara, tetapi bahwa para pengikut kedua Thariqat ini adalah para pejuang yang dengan gigih senantiasa mengobarkan perlawanan terhadap imperialisme Belanda dan terus berjuang melalui gerakan sosial-keagamaan dan institusi pendidikan setelah kemerdekaan.<br />
Ajarah Syeikh Ahmad Khatib Sambas hingga saat ini dapat dikenali dari karya Fathul Arifin yang merupakah notulensi dari ceramah-ceramahnya yang ditulis oleh salah seorang muridnya, Muhammad Ismail bin Abdurrahim. Notulensi ini dibukukan di Makkah pada tanggal tahun 1295 H. kitab ini memuat tentang tata cara, baiat, talqin, dzikir, muqarobah dan silsilah Thariqah Qadiriyyah wan Naqsyabandiyah.<br />
Buku inilah yang hingga saat ini masih dijadikan pegangan oleh para mursyid dan pengikut Thariqah Qadiriyyah wan Naqsyabandiyah untuk melaksanakan prosesi-prosesi peribadahan khusus mereka. Dengan demikian maka tentu saja nama Syeikh Ahmad Khatib Sambas selalu dikenang dan di panjatkan dalam setiap doa dan munajah para pengikut Thariqah ini.<br />
Walaupun Syeikh Ahmad Khatib Sambas termasyhur sebagai seorang tokoh sufi, namun Beliau juga menghasilkan karya dalam bidang ilmu fikih yang berupa manusrkip risalah Jum’at. Naskah tulisan tangan ini dijumpai tahun 1986, bekas koleksi Haji Manshur yang berasal dari Pulau Subi, Kepulauan Riau. Demikian menurut Wan Mohd. Shaghir Abdullah, seorang ulama penulis asal tanah Melayu. Kandungan manuskrip ini, membicarakan masalah seputar Jum’at, juga membahas mengenai hukum penyembelihan secara Islam.<br />
Pada bagian akhir naskah manuskrip, terdapat pula suatu nasihat panjang, manuskrip ini ditutup dengan beberapa amalan wirid Beliau selain amalan Tariqat Qadiriyah-Naqsyabandiyah.<br />
Karya lain (juga berupa manuskrip) membicarakan tentang fikih, mulai thaharah, sholat dan penyelenggaraan jenazah ditemukan di Kampung Mendalok, Sungai Kunyit, Kabupaten Pontianak, Kalimantan Barat, pada 6 Syawal 1422 H/20 Disember 2001 M. karya ini berupa manuskrip tanpa tahun, hanya terdapat tahun penyalinan dinyatakan yang menyatakan disalin pada hari kamis, 11 Muharam 1281 H. oleh Haji Ahmad bin Penggawa Nashir.<br />
Sedangkan mengenai masa hidupnya, sekurang-kurangnya terdapat dua buah kitab yang ditulis dalam bahasa Arab oleh orang Arab, menceritakan kisah ulama-ulama Mekah, termasuk di dalamnya adalah nama Syeikh Ahmad Khatib Sambas. Kitab yang pertama, Siyar wa Tarajim, karya Umar Abdul Jabbar. Kitab kedua, Al-Mukhtashar min Kitab Nasyrin Naur waz Zahar, karya Abdullah Mirdad Abul Khair yang diringkaskan oleh Muhammad Sa’id al-’Amudi dan Ahmad Ali.<br />
Umar Abdul Jabbar, menyebut bulan Safar 1217 H (kira-kira bersamaan 1802 M.) sebagai tanggal lahirnya demikian pun Muhammad Sa’id al-Mahmudi. Namun mengenai tahun wafatnya di Mekah, terdapat perbedaan. Abdullah Mirdad Abul Khair menyebut bahwa Syeikh Ahmad Khatib wafat tahun 1280 H. (kira-kira bersamaan 1863 M.), tetapi menurut Umar Abdul Jabbar, pada tahun 1289 H. (kira-kira bersamaan 1872 M.).<br />
Tahun wafat 1280 H. yang disebut oleh Abdullah Mirdad Abul Khair sudah pasti ditolak, karena berdasarkan sebuah manuskrip Fathul Arifin salinan Haji Muhammad Sa’id bin Hasanuddin, Imam Singapura, menyebutkan bahwa Muhammad Sa’ad bin Muhammad Thasin al-Banjari mengambil tariqat (berbaiat) dari gurunya, Syeikh Ahmad Khatib sedang berada di Makkah menjalani khalwat. Manuskrip ini menyebutkan bahwa baiat ini terjadi pada hari Rabu ketujuh bulan Dzulhijjah, tahun 1286 H. Jadi berarti pada tanggal 7 Dzulhijah 1286 H. Syeikh Ahmad Khathib Sambas masih hidup. Oleh tanggal wafat Syeikh Ahmad Khatib Sambas, yang wafat tahun 1289 H. yang disebut oleh Umar Abdul Jabbar lebih mendekati kebenaran. Wallahu A’lam Bisshowab. <br />
</div>massihabhttp://www.blogger.com/profile/13467198501090181810noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8720210116848888738.post-67840785369342323982011-10-23T10:03:00.005+07:002011-10-23T10:03:55.858+07:00Sejarah Singkat Syeikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><h1 align="center" style="margin-bottom: 0px; margin-top: 0px;">Sejarah Singkat Syeikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani</h1><div style="margin-bottom: 0px; margin-top: 0px;"><br />
</div><div align="justify" style="margin-bottom: 0px; margin-top: 0px;"><br />
</div><div align="justify" style="margin-bottom: 0px; margin-top: 0px;"><span lang="EN-GB" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt;">Hadits merupakan salah satu rujukan sumber hukum Islam di samping kitab suci Al-Qur'an. Di dalam hadits Nabi Muhammad SAW itulah terkandung jawaban dan solusi masalah yang dihadapi oleh umat di berbagai bidang kehidupan. Berbicara tentang ilmu hadits, umat Islam tidak akan melupakan jasa Syeikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani, atau yang lebih dikenal dengan Syeikh Al-Albani. Ia merupakan salah satu tokoh pembaharu Islam abad ini. <br />
<br />
Karya dan jasa-jasanya cukup banyak dan sangat membantu umat Islam terutama dalam menghidupkan kembali ilmu hadits. Ia berjasa memurnikan ajaran Islam dari hadits-hadits lemah dan palsu serta meneliti derajat hadits. Al-Albani mempunyai nama lengkap Abu Abdirrahman Muhammad Nashiruddin bin Nuh al-Albani. Dilahirkan pada tahun 1333 H di kota Ashqadar, ibu kota Albania masa lampau. Ia dibesarkan di tengah keluarga yang tak berpunya secara materi, namun sangat kaya ilmu. Ayah al-Albani bernama Al Haj Nuh adalah lulusan lembaga pendidikan ilmu-ilmu syari'at di ibukota negara dinasti Utsmaniyah (kini Istambul). <br />
<br />
Ketika Raja Ahmad Zagha naik tahta di Albania dan mengubah sistem pemerintahan menjadi pemerintah sekuler, Syeikh Nuh amat mengkhawatirkan dirinya dan diri keluarganya. Akhirnya ia memutuskan untuk berhijrah ke Syam dalam rangka menyelamatkan agamanya dan karena takut terkena fitnah. Dari sana, ia sekeluarga bertolak ke Damaskus. Setiba di Damaskus, Syeikh al-Albani kecil mulai mempelajari bahasa Arab. Al-Albani kecil masuk sekolah madrasah yang dikelola oleh Jum'iyah al-Is'af al-Khairiyah. Ia terus belajar di sekolah tersebut hingga kelas terakhir dan lulus di tingkat Ibtida'iyah. <br />
<br />
Selanjutnya, ia meneruskan belajarnya langsung kepada para syeikh. Ia mempelajari Al-Qur'an dari ayahnya sampai selesai, disamping juga mempelajari sebagian fikih madzab Hanafi. Al-Albani juga mempelajari keterampilan memperbaiki jam dari ayahnya sampai mahir betul. Keterampilan ini kemudian menjadi salah satu mata pencahariannya. Pada umur 20 tahun, pemuda Al-Albani mulai mengkonsentrasikan diri pada ilmu hadits. Ketertarikannya itu berawal dari pembahasan-pembahasan yang ada dalam majalah al-Manar, sebuah majalah yang diterbitkan oleh Syeikh Muhammad Rasyid Ridha. Tulisan-tulisan sang Syeikh, sangat memukau hatinya. <br />
<br />
Kegiatan pertama di bidang ini ialah menyalin sebuah kitab berjudul Al-Mughni 'an Hamli al-Asfar fi Takhrij ma fi al-Ishabah min al-Akhbar, karya al-Iraqi, berupa takhrij terhadap hadits-hadits yang terdapat pada Ihya' Ulumuddin-nya Al-Ghazali. Awalnya kegiatan Al-Albani dalam bidang hadits ini ditentang oleh ayahnya. Ia mengomentarinya begini, ''Sesungguhnya ilmu hadits adalah pekerjaan orang-orang pailit (bangkrut).'' Namun Syeikh al-Albani justru semakin cinta terhadap dunia hadits. Pada perkembangan berikutnya, Al-Albani tidak memiliki cukup uang untuk membeli kitab-kitab. Karenanya, beliau memanfaatkan Perpustakaan adh-Dhahiriyah di Damaskus. Di samping juga meminjam buku-buku dari beberapa perpustakaan khusus. <br />
<br />
Begitulah, hadits menjadi kesibukan rutinnya sampai-sampai ia menutup kios reparasi jamnya. Al-Albani lebih betah berlama-lama dalam perpustakaan adh-Dhahiriyah, sehingga setiap harinya mencapai 12 jam. Tidak pernah istirahat mentelaah kitab-kitab hadits, kecuali jika waktu shalat tiba. Untuk makannya, seringkali hanya sedikit makanan yang dibawanya ke perpustakaan. Akhirnya kepala kantor perpustakaan memberikan sebuah ruangan khusus di perpustakaan untuknya. Bahkan kemudian ia diberi wewenang untuk membawa kunci perpustakaan. Dengan demikian, Al-Albani makin leluasa mempelajari banyak sumber. <br />
<br />
Syeikh Al-Albani pernah dua kali mendekam dalam penjara. Kali pertama selama satu bulan dan kali kedua selama enam bulan. Itu tidak lain karena gigihnya beliau berdakwah kepada sunnah dan memerangi bid'ah sehingga orang-orang yang dengki kepadanya menebarkan fitnah. <br />
<br />
Pengalaman mengajarnya dilakukan ketika menjadi pengajar di Jami'ah Islamiyah (Universitas Islam Madinah) selama tiga tahun. Dari tahun 1381-1383 H, ia mengajar tentang hadits dan ilmu-ilmu hadits. Setelah itu ia pindah ke Yordania. Pada tahun 1388 H, Departemen Pendidikan meminta kepada Syeikh Al-Albani untuk menjadi ketua jurusan Dirasah Islamiyah pada Fakultas Pasca Sarjana di sebuah Perguruan Tinggi di Kerajaan Yordania. <br />
<br />
Tetapi situasi dan kondisi saat itu tidak memungkinkan beliau memenuhi permintaan itu. Pada tahun 1395-1398 H ia kembali ke Madinah untuk bertugas sebagai anggota Majelis Tinggi Jam'iyah Islamiyah di sana. Di negeri itu pula, Al-Albani mendapat penghargaan tertinggi dari kerajaan Saudi Arabia berupa King Faisal Fundation tanggal 14 Dzulkaidah 1419 H. Sebelum berpulang, Syeikh Al-Albani berwasiat agar perpustakaan pribadinya, baik berupa buku-buku yang sudah dicetak, buku-buku hasil foto kopi, manuskrip-manuskrip (yang ditulis olehnya ataupun orang lain) seluruhnya diserahkan kepada pihak Perpustakaan Jami'ah. Ia wafat pada hari Jum'at malam Sabtu tanggal 21 Jumada Tsaniyah 1420 H atau bertepatan dengan tanggal 1 Oktober 1999 di Yordania. <br />
<br />
Karya-karya beliau amat banyak, ada yang sudah dicetak, ada yang masih berupa manuskrip dan ada yang mafqud (hilang). Jumlahnya sekitar 218 judul. Karya yang terkenal antara lain :</span></div><ol><li> <div align="justify" style="margin-bottom: 0px; margin-top: 0px;"><span lang="EN-GB" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt;">Dabuz-Zifaf fi As-Sunnah al-Muthahharah</span></div></li>
<li> <div align="justify" style="margin-bottom: 0px; margin-top: 0px;"><span lang="EN-GB" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt;">Al-Ajwibah an-Nafi'ah 'ala as'ilah masjid al-Jami'ah</span></div></li>
<li> <div align="justify" style="margin-bottom: 0px; margin-top: 0px;"><span lang="EN-GB" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt;">Silisilah al-Ahadits ash Shahihah</span></div></li>
<li> <div align="justify" style="margin-bottom: 0px; margin-top: 0px;"><span lang="EN-GB" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt;">Silisilah al-Ahadits adh-Dha'ifah wal Maudhu'ah</span></div></li>
<li> <div align="justify" style="margin-bottom: 0px; margin-top: 0px;"><span lang="EN-GB" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt;">At-Tawasul wa anwa'uhu</span></div></li>
<li> <div align="justify" style="margin-bottom: 0px; margin-top: 0px;"><span lang="EN-GB" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt;">Ahkam Al-Jana'iz wabida'uha.</span></div></li>
</ol><div align="justify" style="margin-bottom: 0px; margin-top: 0px;"><span lang="EN-GB" style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt;">Di samping itu, beliau juga memiliki buku kumpulan ceramah, bantahan terhadap berbagai pemikiran sesat, dan buku berisi jawaban-jawaban tentang pelbagai masalah yang bermanfaat.</span></div></div>massihabhttp://www.blogger.com/profile/13467198501090181810noreply@blogger.com0