New Templates

Kamis, 02 Juni 2011

Tata Cara Makan Dan Minum

Makanan Mengucapkan Bismillah Pada Permulaan Makan Dan Alhamdulillah Pada Penghabisannya

Keterangan:
Setiap manusia hidup pasti memerlukan makan minum. Ini sudah menjadi keharusan, sebab tanpa itu tentu mati. Tetapi makan dan minum itupun wajib menurut aturan nya.jangan asal suka, terus dimasukkan saja, sehingga perut menjadi sesak dan padat, penuh dan tidak ada kelonggarannya sama sekali.

Dalam Hadis-hadis di bawah ini Rasulullah s.a.w. memberikan tuntunan kepada kita:

1. Tidak satu wadahpun yang diisi oleh seseorang sampai penuh yang lebih buruk daripada ia mengisi perutnya. Ini adalah sebagai anjuran secara halus bahawa kita kalau makan jangan terlampau penuh dan padat isi perut itu. Oleh sebab itu Nabi s.a.w. pernah bersabda:

"Kita - kaum Muslimin - adalah suatu kaum yang tidak akan makan sehingga kita merasa lapar dan apabila kita makan tidak sampai kekenyangan."

Kegemaran makan sampai padat adalah sesuatu yang amat dikhawatirkan oleh Rasulullah s.a.w. atas ummatnya, sebagaimana sabdanya:

"Yang paling saya takuti di antara hal-hal yang saya takuti atas ummatku ialah besarnya perut, gendut kerana banyak makan, terus menerus tidur, kegemaran tidur yang melampaui batas, malas-malasan dan lemahnya keyakinan, tidak mempunyai pendirian yang tegas dan mantap."

2.  Makan  itu secukupnya saja asalkan tulang dapat berdiri untuk dapat digunakan  bekerja, yakni tidak sampai kehilangan semangat sebab lapar.

3.   Isi perut hendaklah dibahagi tiga macam, yakni sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk minuman dan sepertiganya lagi untuk bernafas serta letak udara yang perlu dikosongkan, sehingga jiwa menjadi baik dan bersih.

Ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan sehubungan dengan urusan makan minum ini, iaitu:
a.   Perut besar itu adalah rumah penyakit, sedang menjaga diri sebelum sakit adalah pokok pangkal pengubatan, kerana jikalau telah  sakit tentu  sukar diubati dan  tentu  makan waktu  untuk kesembuhannya.   Oleh   sebab   itu   berlaku   sederhanalah   dalam makan minum,
b.  Bukan  banyaknya  makanan  yang  menyebabkan  kuatnya tubuh,  tetapi  makan  secukupnya  itulah  yang  membuat  tubuh menjadi bersemangat dan menyebabkan kecerdikan dan berfikir.
c.  Jikalau perut sudah terisi banyak makanan, maka sempitlah jadinya untuk isi minuman. Jikalau sudah di isi terlampau banyak dengan minuman, maka sempitlah jadinya untuk diisi udara. Kalau demikian itu, terjadi, maka kelesuan, kemalasan, kelelahan akan menghinggapi orang yang berbuat semacam itu.  Hal ini sangat membahayakan  kesihatannya, sebab akhirnya akan sering sakit-sakitan   tubuhnya   dan   jiwanya   menjadi   pemalas   dan   gemar menganggur, fikirannya tumpul dan hilanglah semangat kerjanya.

Akibatnya timbullah berbagai angan-angan yang buruk dalam fikirannya.

Menilik hal-hal di atas itu, maka dapatlah kita menilai, betapa tinggi ajaran yang diberikan oleh Rasulullah s.a.w. itu kepada ummatnya. Selanjutnya terserahlah kepada kita sendiri untuk melaksanakan atau mengabaikannya. Semoga Allah memberikan taufik kepada kita agar kita dapat selalu mengikuti dan mengamalkan ajaran-ajarannya itu. Amin.

Apa yang dihuraikan dalam nombor tiga di atas adalah sesuai dengan tuntunan Nabi Muhammad s.a.w. kepada seluruh ummatnya dan disabdakan dalam sebuah Hadis yang diriwayatkan oleh Imam-imam Ahmad, Tirmidzi, Nasa'i serta Ibnu Majah yang oleh Imam Tirmidzi dikatakan sebagai Hadis hasan. Hadis ini diterima dari sahabat Almiqdam bin Ma'dikariba r.a.

Adapun sabda Rasulullah yang dimaksudkan ialah:

"Tiada seorang anak Adam (manusia)pun yang memenuhi sesuatu wadah yang lebih buruk daripada perut. Cukuplah anak Adam (manusia) itu makan beberapa suap saja yang dapat mendirikan (menguatkan) tulang belakangnya. Oleh sebab itu, apabila perut itu mesti diisi, cukuplah sepertiga untuk makanannya, sepertiga untuk minumnya dan sepertiga lagi untuk pernafasannya (jiwanya)."

725. Dari 'Amr bin Abu Salamah radhiallahu 'anhuma, katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda kepadaku:

"Ucapkanlah Bismillah dan makanlah dengan tangan kananmu serta makanlah dari makanan yang ada di dekatmu." (Muttafaq 'alaih)

726. Dari Aisyah radhiallahu 'anha, katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda:
"Apabila seseorang dari engkau semua makan, maka hendaklah menyebutkan nama Allah Ta'ala - yakni mengucapkan Bismillah. Jikalau ia terlupa menyebutkan nama Allah Ta'ala pada permulaan makannya itu, maka hendaklah mengucapkan: "Bismillahi awwalahu wa akhirahu," ertinya: Dengan nama Allah pada permulaan makan dan pada penghabisannya.

Diriwayatkan oleh Imam-imam Abu Dawud dari Tirmidzi dan Tirmidzi mengatakan bahawa ini adalah Hadis hasan shahih.

727. Dari Jabir r.a., katanya: "Saya mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda:
"Apabila seseorang itu masuk rumahnya, lalu ia berzikir kepada Allah di waktu masuknya dan ketika makannya, maka syaitan berkata kepada kawan-kawannya: "Engkau semua tidak dapat memperolehi tempat bermalam serta makanan. Tetapi jikalau orang itu masuk lalu tidak berzikir kepada Allah Ta'ala ketika masuknya, maka syaitan berkata: "Engkau semua dapat memperolehi tempat bermalam." Selanjutnya jikalau orang tadi tidak pula berzikir kepada Allah Ta'ala ketika makannya, maka syaitan tadi berkata: "Engkau semua dapat memperolehi tempat bermalam serta makanan." (Riwayat Muslim)

728. Dari Hudzaifah r.a., katanya: "Kita semua itu apabila mendatangi makanan bersama Rasululiah s.a.w., maka kita tidak akan meletakkan tangan-tangan kita lebih dulu sebelum Rasulullah s.a.w. memulainya, lalu beliau meletakkan tangannya. Sesungguhnya kita semua pernah mendatangi makanan pada suatu ketika bersama beliau s.a.w., lalu datanglah seorang jariah - wanita, mungkin seorang hamba sahaya atau seorang merdeka, seolah-olah ia dijorokkan - kerana amat cepat jalannya, lalu ia maju untuk meletakkan tangannya pada makanan, kemudian Rasulullah s.a.w. mengambil tangannya - dilarang makan dulu. Seterusnya datang pulalah seorang A'rab - penghuni pedalaman negeri Arab, seolah-olah ia dijorokkan, lalu tangannya diambil pula oleh beliau s.a.w. Setelah itu Rasulullah s.a.w. bersabda: "Sesungguhnya syaitan itu mencari halalnya makanan itu apabila tidak disebutkan nama Allah Ta'ala atasnya - yakni tidak dibacakan Bismillah lebih dulu. Sebenarnya syaitan itu datang dengan membawa jariah ini untuk mencari halalnya makanan ini baginya, tetapi saya telah mengambil - yakni menahan - tangannya. Kemudian datang pulalah syaitan tadi dengan membawa orang A'rab ini untuk mencari halalnya makanan ini baginya, lalu saya ambil pula tangannya. Demi Zat yang jiwaku ada di dalam genggaman kekuasaanNya, sesungguhnya tangan syaitan itu ada di dalam genggaman tanganku int bersama kedua tangan orang yang kupegang ini."

Sesudah itu beliau s.a.w. menyebutkan nama Allah Ta'ala - yakni membaca Bismillah - lalu makan." (Riwayat Muslim)

729. Dari Umayyah bin Makhsyi as-Shahabi r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. - pada suatu ketika - duduk di situ ada seorang lelaki yang makan lalu tidak mengucapkan Bismillah, sehingga makanannya tidak tertinggal melainkan sesuap saja. Setelah orang itu mengangkatkan sesuatu yang tertinggal tadi di mulutnya, tiba-tiba ia mengucapkan: Bismillahi awwalahu wa akhirahu." Kemudian Nabi s.a.w. ketawa latu bersabda: "Tidak henti-hentinya syaitan tadi makan bersama orang itu. Tetapi setelah ia ingat untuk mengucapkan nama Allah - yakni setelah membaca Bismillah, maka syaitan tadi memuntahkan seluruh makanan yang telah ada dalam perutnya. (Riwayat Abu Dawud dan nasa'i)

730.  Dari Aisyah radhiallahu'anha, katanya: "Rasulullah s.a.w. -pada suatu ketika - hendak makan sesuatu makanan bersama enam orang sahabat-sahabatnya. Lalu datanglah seorang A'rab - penghuni pedalaman negeri Arab, kemudian makan makanan itu dalam dua kali suap saja. Rasulullah s.a.w. lalu bersabda: "Sesungguhnya saja andaikata orang ini suka membaca Bismillah - sebelum makannya tadi - nescaya makanan itu dapat mencukupi engkau semua pula -kerana adanya keberkahan dalam makanan itu."

Diriwayatkan oleh Imam Termidzi dan ia mengatakan bahawa ini adalah Hadis hasan shahih.

731. Dari Abu Umamah r.a. bahawasanya nabi s.a.w. apabila mengangkat hidangannya - yakni setelah selesai makan - beliau s.a.w. mengucapkan - yang ertinya: "Segala puji bagi Allah sebanyak-banyaknya, makanan yang suci serta diberkahi, tidak diremehkan serta tidak pula dianggap kurang berguna, ya Tuhan kita." (Riwayat Bukhari)

732. Dari Mu'az bin Anas r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda:
"Barangsiapa yang setelah selesai makan sesuatu makanan lalu mengucapkan - yang ertinya: "Segala puji bagi Allah yang telah memberikan makanan ini padaku dan memberikan rezeki itu padaku tanpa adanya daya serta kekuatan daripadaku, maka diampunkanlah untuknya apa-apa yang telah terdahulu dari dosanya."

Diriwayatkan oleh Imam-imam Abu Dawud dan Termidzi dan ia mengatakan bahawa ini adalah Hadis hasan.


739. Dari Jabalah bin Suhaim, katanya: "Kita semua terkena tahun paceklik berserta Ibnuz Zubair. Kemudian kita mendapat rezeki kurma. Abdullah bin Umar radhiallahu 'anhuma berjalan melalui kita dan kita sedang makan, lalu ia berkata: "Jangan engkau semua mengumpulkan - yakni makan dua buah atau lebih dengan sekaligus, kerana sesungguhnya Nabi s.a.w. melarang mengumpulkan itu." Kemudian ia melanjutkan katanya: "Kecuali kalau yang seorang itu mengizinkan saudaranya." (Muttafaq 'alaih)
Sunnahnya Makan Dengan Menggunakan Tiga Jari Dan Sunnahnya Menjilati Jari-jari Serta Kemakruhan Mengusap Jari-jari Sebelum Menjilatinya, Juga Sunnahnya Menjilati Piring Dan Mengambil Suapan Yang Jatuh Daripadanya Terus Memakannya, Juga Bolehnya Mengusap Jari-jari Sesudah Dijilati Pada Tangan, Kaki Dan Lain-lain Sebagainya

745. Dari Ibnu Abbas radhiallahu 'anhuma, katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda;

"Jikalau seseorang dari engkau semua makan sesuatu makanan, maka janganlah mengusap jari-jarinya sebelum menjilatnya - untuk mendapatkan keberkahan - atau menjilatkannya - kepada orang lain seperti kepada anaknya, muridnya dan lain-lain." (Muttafaq 'alaih)

746. Dari Ka'ab bin Malik r.a., katanya: "Saya melihat Rasulullah s.a.w. makan dengan menggunakan tiga jari. Kemudian setelah beliau selesai lalu menjilatinya." (Riwayat Muslim)

747. Dari Jabir r.a. bahawasanya Rasulullah s.a.w. menyuruh untuk menjilati jari-jari dan piring dan beliau bersabda: "Sesungguhnya engkau semua tidak mengetahui di makanan yang manakah terletaknya keberkahan itu." (Riwayat Muslim)

748. Dari jabir r.a. pula bahawasanya Rasulullah s.a.w, bersabda: "Jikalau suapan seseorang di antara engkau semua itu jatuh, maka singkirkanlah kotoran-kotoran yang menempel di situ dan kemudian hendaklah memakannya serta janganlah ditinggalkan untuk dimakan oleh syaitan. Jangan pula seseorang itu mengusap tangannya dengan saputangan sehingga ia menjilati jari-jarinya, sebab sesungguhnya ia tidak dapat mengetahui di makanan yang manakah terletaknya keberkahan itu." (Riwayat Muslim)

749. Dari Jabir r.a. pula, bahawasanya Rasulullah s.a.w. bersabda: "Sesungguhnya syaitan itu mendatangi seseorang dari engkau semua dalam segala hal yang dilakukannya, sampai pun ia datang pula ketika ia makan. Maka jikalau suapan seseorang di antara engkau semua itu jatuh, maka hendaklah diambilnya lalu menyingkirkan kotoran yang menempel padanya dan selanjutnya hendaklah memakannya dan janganlah ditinggalkan untuk dimakan oleh syaitan. Kemudian apabila ia telah selesai, maka hendaklah menjilat jari-jarinya, kerana sesungguhnya ia tidak mengetahui di makanan yang manakah terletaknya keberkahan itu." (Riwayat Muslim)

750. Dari Anas r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. itu apabila makan sesuatu makanan, maka beliau menjilati jari-jarinya yang tiga buah - yang digunakan untuk makan yakni ibu jari, telunjuk dan tengah - dan beliau s.a.w. bersabda: "Jikalau suapan seseorang dari engkau semua itu jatuh, maka singkirkanlah kotoran-kotoran yang menempel di situ, selanjutnya hendaklah memakannya dan janganlah ditinggalkan untuk dimakan oleh syaitan."]

Beliau s.a.w. juga menyuruh kepada kita supaya kita mengusap piring - lalu memakan sekali jikalau ada makanan yang ada di situ -dan beliau s.a.w. bersabda: "Sesungguhnya engkau semua tidak mengetahui di makanan yang manakah terletaknya keberkahan itu." (Riwayat Muslim)

751. Dari Said bin al-Harits bahawasanya ia bertanya kepada Jabir tentang hal apakah wajib berwudhu' kerana makan sesuatu yang terkena oleh api - yakni yang dimasak dengan api - lalu ia menjawab: "Tidak, sungguh-sungguh kita dahulu iaitu di zaman Nabi s.a.w. tidak mendapatkan makanan yang dimasak dengan api itu kecuali sedikit sekali. Jikalau kita menemukan makanan itu, kita tidak mempunyai saputangan-saputangan - untuk mengusap selesai memakannya - melainkan yang ada ialah tapak-tapak tangan kita, lengan-lengan kita serta kaki-kaki kita - maksudnya tapak tangan, lengan dan kaki itulah yang digunakan untuk mengusap jari-jari setelah selesai makan, seterusnya kita pun lalu bersembahyang dan kita tidak berwudhu' lagi." (Riwayat Bukhari)
Kesopanan-kesopanan Minum Dan Sunnahnya Bernafas Tiga Kali Di Luar Wadah Serta Kemakruhan Bernafas Di Dalam Wadah Dan Sunnahnya Memutarkan Wadah Pada Orang Yang Sebelah Kanan Lalu Yang Sebelah Kanan Lagi Sesudah Orang Yang Memulai Minum Itu

754.  Dari Anas r.a. bahawasanya Rasulullah s.a.w. itu bernafas ketika minum sebanyak tiga kali."
Muttafaq 'alaih. Yakni bernafas di luar wadah.

755. Dari Ibnu Abbas radhiallahu 'anhuma, katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda:
"Janganlah engkau semua minum sekaligus seperti minumnya unta, tetapi minumlah dua kali atau tiga kali. Bacalah Bismillah jikalau engkau semua memulai minum dan bacalah Alhamdulillah jikalau engkau semua angkat - yakni selesai minum."
Diriwayatkan oleh Imam Termidzi dan ia mengatakan bahawa ini adalah Hadis hasan.

756. Dari Abu Qatadah r.a. bahawasanya Nabi s.a.w. melarang jikalau ditarik nafas dalam wadah."
Muttafaq 'alaih. Yakni ditariknya nafas dalam wadah tempat seseorang itu minum.

757. Dari Anas r.a. bahawasanya Rasulullah s.a.w. diberi susu yang telah dicampur dengan air. Di sebelah kanannya ada seorang A'rab - penghuni pedalaman negeri Arab - dan di sebelah kirinya ialah Abu Bakar r.a. Beliau s.a.w. lalu minum, kemudian memberikan - wadah isi susu itu - kepada orang A'rab dan beliau s.a.w. bersabda: "Dahulukanlah yang kanan dulu lalu yang sebelah kanannya." (Muttafaq 'a(aih)

758. Dari Sahl bin Sa'ad r.a. bahawasanya Rasulullah s.a.w. diberi minuman lalu beliau meminumnya dan di sebelah kanannya ada anak kecil sedang di sebelah kirinya ada beberapa orang tua. Beliau s.a.w. lalu berkata kepada anak - yang di sebelah kanannya: "Adakah engkau izinkan jikalau saya memberikan kepada orang-orang tua ini?" Anak itu berkata: "Tidak, demi Allah, saya tidak mahu mengalahkan diri sendiri kepada seseorang pun dari bahagianku daripada Tuan itu." Kemudian Rasulullah s.a.w. meletakkannya di tangan anak tersebut. (Muttafaq 'alaih)
Ucapannya: tallahu ertinya meletakkannya. Ada pun anak kecil itu ialah Ibnu Abbas radhiallahu 'anhuma - sewaktu masih kecilnya.
Kemakruhan Meniup Dalam Minuman

762. Dari Abu Said al-Khudri r.a. bahawasanya Nabi s.a.w. melarang meniup dalam minuman. Ada seorang lelaki berkata: "Ada kotoran mata yang saya lihat di dalam wadah itu." Beliau s.a.w. bersabda: "Alirkanlah - sehingga kotoran itu hilang." Orang itu berkata lagi: "Sesungguhnya saya ini belum merasa puas minum dari sekali nafas." Beliau s.a.w. lalu bersabda: "Kalau begitu singkirkanlah dulu wadahnya itu dari mulutmu - dan bernafaslah di luar wadah."
Diriwayatkan oleh Imam Termidzi dan ia mengatakan bahawa ini adalah Hadis hasan shahih.

763. Dari Ibnu Abbas radhiallahu 'anhuma bahawasanya Nabi s.a.w. melarang kalau ditarik nafas dalam wadah - waktu minum - atau ditiupkan di dalamnya."
Diriwayatkan oleh Imam Termidzi dan ia mengatakan bahawa ini adalah Hadis hasan shahih.
Sunnahnya  Orang  Yang Memberi Minum  Orang Banyak Supaya Ia Minum Terakhir Sekali

770. Dari Abu Qatadah r.a. dari Nabi s.a.w., sabdanya: "Orang yang memberi minum pada kaum - yakni orang banyak, maka itulah yang terakhir di antara mereka itu," yakni yang terakhir tentang minumnya.
Diriwayatkan oleh Imam Termidzi dan ia mengatakan bahawa ini adalah Hadis hasan shahih.
Apa-apa Yang Diucapkan Oleh Orang Yang Mendatangi Makanan Sedang Ia Berpuasa Dan Tidak Hendak Berbuka

735. Dari Abu Hurairah r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda:
"Apabila seseorang di antara engkau semua diundang - untuk menghadiri sesuatu jamuan makan, maka hendaklah mengabulkan undangan itu. Jikalau ia berpuasa, maka hendaklah ia berdoa sesuatu yang baik untuk keluarga yang mengundang itu -dan jikalau ia berbuka - yakni tidak berpuasa, maka hendaklah makan." (Riwayat Muslim)
Para alim ulama berkata: "Ertinya fal yushalli ialah hendaklah berdoa - agar keluarga seisi rumah orang yang mengundang itu memperolehi pengampunan dan keberkahan. Adapun ertinya fal-yath'am ialah hendaklah ia makan."
Makan Dari Apa-apa Yang Ada Di Dekatnya, Menasihati Serta Mengajarkannya Budi Pekerti Pada Seseorang Yang Buruk Ketika Makan

737. Dari Umar bin Abu Salamah radhiallahu 'anhuma, katanya: "Saya - pada ketika itu - adalah seorang anak yang ada di bawah pengawasan Rasulullah s.a.w. tanganku berputar-putar ke sekitar piring - kalau makan. Lalu Rasulullah s.a.w. bersabda kepadaku: "Hai anak, ucapkanlah Bismillah, makanlah dengan tangan kananmu dan makanlah dari apa-apa yang dekat denganmu." (Muttafaq 'alaih)

738. Dari Salamah bin al-Akwa' r.a. bahwasanya ada seorang lelaki makan di sisi Rasulullah s.a.w. dengan tangan kirinya, lalu beliau s.a.w. bersabda: "Makanlah dengan tangan kananmu." Orang itu menjawab: "Saya tidak dapat - makan dengan tangan kanan." Beliau lalu bersabda: "Engkau tidak dapat?" Tidak ada yang menyebabkan ia berbuat sedemikian itu kecuali karena kesombongannya. Maka ia tidak dapat mengangkatkan tangan kanannya ke mulut - untuk selama-lamanya sejak saat itu. (Riwayat Muslim)
Apa-apa Yang Diucapkan Dan Dilakukan Oleh Orang Yang Makan Dan Tidak Sampai Kenyang

740. Dari Wahsyi bin Harb r.a. bahawasanya para sahabat Rasulullah s.a.w. berkata; "Ya Rasulullah, sesungguhnya kita semua ini makan dan tidak kenyang." Beliau s.a.w. bersabda: "Barangkali engkau semua berpisah-pisah - dalam makan itu." Mereka menjawab: "Ya." Beliau s.a.w. bersabda lagi: "Maka dari itu berkumpullah engkau semua kepada makananmu itu dan sebutkanlah nama Allah - yakni bacalah Bismillah, tentu akan diberkahi dalam makanan itu." (Riwayat Abu Dawud)
Kemakruhan Makan Sambil Bersandar

743. Dari Abu Juhaifah iaitu Wahab bin Abdullah r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Saya tidak akan makan sambil bersandar - muttaki'." (Riwayat Bukhari)

Al-Khaththabi berkata: Almuttaki' di sini ialah orang yang duduk sambil bersandar pada kasur yang diletakkan di bawahnya." Katanya: "Orang itu bukannya berkehendak akan duduk di atas kasur atau bantal-bantal seperti kelakuan orang yang menghendaki untuk memperbanyakkan makanan, tetapi ia duduk sambil gelisah duduknya dan tidak tenang, juga makannya itu secukupnya belaka. Inilah yang diucapkan oleh al-Khaththabi.

Selain al-Khaththabi mengisyaratkan bahawasanya muttaki' ialah orang yang miring duduknya pada lambungnya yang sebelah. Wallahu a'lam.

744. Dari Anas r.a., katanya: "Saya melihat Rasulullah s.a.w. makan kurma sambil duduk berjongkok." (Riwayat Muslim)

Almuq'i atau duduk berjongkok itu ialah merapatkan kedua pantatnya di bumi dan mendirikan kedua betisnya.
Memperbanyakkan Tangan Pada Makanan Yakni Hendaknya Ketika Makan Itu Beserta Orang Banyak

752. Dari Abu Huratrah r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda:
"Makanan untuk dua orang itu dapat mencukupi tiga orang sedang makanan untuk tiga orang itu dapat mencukupi empat orang." (Muttafaq 'alaih)

753. Dari Jabir r.a., katanya: "Saya mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda:
"Makanan untuk seorang itu dapat mencukupi dua orang dan makanan dua orang itu dapat mencukupi empat orang, sedang makanan empat orang itu dapat mencukupi lapan orang." (Riwayat Muslim)
Kemakruhan Minum Dari Mulut Girbah Tempat Air Dari Kulit — Dan Lain-lainnya Dan Huraian Bahawasanya Hal Itu Adalah Makruh Tanzih Dan Bukan Haram

759. Dari Abu Said al-Khudri r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. melarang memecahkan mulutnya tempat-tempat minum." Yakni memecahkan mulutnya lalu minum daripada tempat itu." (Muttafaq 'alaih)

760. Dari Abu Hurairah r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. melarang diminumnya sesuatu dari mulut tempat minum itu atau dari mulut girbah - tempat minum dari kulit." (Muttafaq 'alaih)

761. Dari Ummu Tsabit yaitu Kabasyah binti Tsabit, saudarinya Hassan bin Tsabit radhiallahu 'anhu wa 'anha, katanya: "Rasulullah s.a.w. masuk ke tempat saya lalu minum dari mulut girbah yang digantungkan sambil beliau itu berdiri. Kemudian saya berdiri menuju mulut girbah tadi dan saya memotongnya."
Diriwayatkan oleh Imam Termidzi dan ia mengatakan bahwa ini adalah Hadis hasan shahih.
Sebabnya wanita itu memotong mulut girbah tadi hanyalah karena dengan maksud hendak menyimpan tempat yang terkena mulutnya Rasulullah s.a.w. dan hendak mengharapkan keberkahan daripadanya serta hendak menjaganya dari penghinaan. Hadis ini -no. 761 - ditanggungkan atas adanya keterangan yang membolehkan - minum dari mulut girbah dan lain-lain - sedang dua Hadis yang di mukanya untuk menerangkan hal yang lebih utama serta lebih sempurna.
Wallahu a'lam.
Huraian Tentang Bolehnya Minum Sambil Berdiri Dan Huraian Bahawa Yang Tersempurna Dan Termulia Ialah Minum Sambil Duduk

Dalam bab ini termasuklah di dalamnya Hadis Kabasyah yang lalu - lihat Hadis no. 761.

764. Dari Ibnu Abbas radhiallahu 'anhuma, katanya: "Saya memberikan minuman kepada Nabi s.a.w. dari air zamzam, beliau minum sambil berdiri." (Muttafaq 'alaih)

765. Dari Annazzal bin Sabrah r.a., katanya: "Ali r.a. datang di pintu Rahabah - halaman sesuatu masjid - lalu ia minum sambil berdiri dan ia berkata: "Sesungguhnya saya pernah melihat Rasulullah s.a.w. melakukan sebagaimana yang engkau semua melihat saya melakukan ini - yakni minum sambil berdiri." (Riwayat  Bukhari)

766. Dari Ibnu Umar radhiallahu 'anhuma, katanya: "Kita semua dahulu di zaman Rasulullah s.a.w. pernah makan sambil berjalan dan minum sambil berdiri."
Diriwayatkan oleh Imam Termidzi dan ia mengatakan bahawa ini adalah Hadis hasan shahih.

767. Dari 'Amr bin Syu'aib dari ayahnya dari neneknya lelaki r.a., katanya: "Saya melihat Rasulullah s.a.w. minum sambil berdiri dan duduk."

Diriwayatkan oleh Imam Termidzi dan ia mengatakan bahawa ini adalah Hadis hasan shahih.

768.  Dari Anas r.a. dari Nabi s.a.w. bahawasanya beliau s.a.w. melarang kalau seseorang itu minum sambil berdiri.

Qatadah berkata: "Lalu kita bertanya kepada Anas: "Kalau makan, bagaimanakah?" Anas menjawab: "Yang sedemikian itu -yakni yang makan sambil berdiri - adalah lebih buruk atau lebih buruk." (Riwayat Muslim)

Dalam riwayat Imam Muslim yang lain disebutkan bahawa Nabi s.a.w. melarang minum sambil berdiri.

769. Dari Abu Hurairah r.a., katanya: "Rasuiullah s.a.w. bersabda:

"Janganlah sekali-kali seseorang dari engkau semua itu minum sambil berdiri, maka barangsiapa yang lupa, maka hendaklah memuntahkannya." (Riwayat Muslim)
Bolehnya Minum Dari Segala Macam Wadah Yang Suci Selain Yang Terbuat Dan Emas Dan Perak Dan Bolehnya Mengokop Iaitu Minum Dengan Mulut Dan Sungai Atau Lain-lain Tanpa Menggunakan Wadah Atau Tangan, Juga Haramnya Menggunakan Wadah Yang Terbuat Dari Emas Atau Perak Di Waktu Minum, Makan, Bersuci Dan Lain-lain Macam Penggunaan

771. Dari Anas r.a., katanya: "Waktu shalat sudah datang, lalu berdirilah orang-orang yang dekat rumahnya ke keluarganya masing-masing - untuk mengambil air wudhu' - dan masih tertinggallah beberapa orang - beserta Nabi s.a.w. Kemudian Rasulullah s.a.w. diberi sebuah wadah yang terbuat dari batu. Maka wadah itu terlampau kecil kalau di dalamnya itu dibeberkan tapak tangan beliau s.a.w. - dan keluarlah air dari jari-jari beliau s.a.w. itu. Orang-orang itu lalu berwudhu' semuanya. Orang-orang sama berkata; "Berapa jumlahmu tadi?" Jawabnya: "lapan puluh orang dan ada lebihnya." (Muttafaq 'alaih)

Ini adalah riwayat Imam Bukhari. Dalam riwayat Imam Bukhari dan juga Imam Muslim disebutkan demikian:

Bahawasanya Nabi s.a.w. meminta wadah berisi air, kemudian diberi suatu gelas yang dangkal dasarnya - semacam mangkok - di dalamnya ada sedikit air, lalu beliau s.a.w. meletakkan jari-jarinya itu dalam wadah tadi. Anas berkata: "Saya mulai melihat pada air yang menyumbar dari jari-jari beliau s.a.w. itu. Saya menerka jumlah orang yang berwudhu' itu antara tujuh puluh sampai lapan puluh orang banyaknya.

772. Dari Abdullah bin Zaid r.a., katanya: "Kita didatangi oleh Nabi s.a.w. lalu kita mengeluarkan air untuknya yang di tempatkan dalam wadah mangkok yang terbuat dari tembaga, lalu beliau s.a.w. berwudhu'." (Riwayat Bukhari)

Ashshufr dengan dhammahnya shad dan boleh pula dengan kasrahnya shad, iaitu tembaga. Attaur adalah seperti gelas, kata ini dengan ta' mutsannat di atas.

773. Dari Jabir r.a. bahawasanya Rasulullah s.a.w. memasuki seorang Anshar dan disertai oleh seorang sahabatnya - yakni Abu Bakar as-Shiddiq, lalu Rasulullah s.a.w. bersabda: "Jikalau engkau mempunyai, bolehlah memberikan air yang ada di dalam girbah yang sedang menginap semalam - maksudnya yang dingin, tetapi jikalau tidak ada, kita akan mengokop saja," yakni minum dengan mulut tanpa menggunakan wadah atau tangan. (Riwayat Bukhari)

774. Dari Hudzaifah r.a., katanya: "Sesungguhnya Nabi s.a.w. melarang kita mengenakan pakaian dari sutera halus ataupun sutera kasar - untuk lelaki, juga melarang kita minum dari wadah yang terbuat dari emas atau perak - untuk lelaki dan wanita - dan beliau s.a.w. bersabda: "Semua itu adalah untuk mereka - orang-orang kafir - di dunia, tetapi untukmu semua - kaum Muslimin - di akhirat." (Muttafaq'alaih)

775. Dari Ummu Salamah radhiallahu 'anha bahawasanya Rasulullah s.a.w. bersabda:
"Orang yang minum dari wadah perak itu, sebenarnya saja ia meletakkan api neraka jahanam dalam perutnya." (Muttafaq 'alaih)

Dalam riwayat Imam Muslim disebutkan: Rasulullah saw bersabda:                   
                                                                    
"Sesungguhnya orang yang makan atau minum dari wadah perak atau emas," juga dalam riwayat Imam Muslim yang lain lagi disebutkan: Beliau s.a.w. bersabda:

"Barangsiapa yang minum dari wadah emas atau perak, maka sebenarnya saja ia meletakkan api dari neraka Jahanam dalam perutnya."

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More